"membawaku kemana Ardian" Tanya Dania
"Bertemu orang tua ku"
Deg, jantung Dania sedikit terkejut mendengar perkataan yang baru saja didengarnya.
"Ardian kau yakin?" Tanya Dania.
"Tentu saja Dania, kenapa?" Tanya Ardian yang melihat kekasihnya seakan bingung.
"Akankah orang tua mu, akan menyukaiku Ardian?" Tanya Dania dengan ragu akan jawaban dari Ardian.
"Jika aku menyukaimu. maka mereka juga harus"
"Tapi Ardian, aku hanyalah gadis biasa, sedangkan kau orang yang sangat kaya dan bahkan aku tidak tau siapa orang tu" Ucap Diana terpotong karna jari telunjuk Ardian berada di bibirnya
"Stttt... Jangan katakan itu Dania, aku memilihmu bukan karna siapa dirimu, tapi tentang apa yang kurasakan saat bersamamu, tentang sebuah kenyamanan yang kau berikan kepadaku, dan tentang cinta ku kepadamu" ujar Ardian dengan sungguh-sungguh yang sukses membuat air mata Dania terjatuh.
"Hai sayang kenapa kau menangis?" Ujar Ardian menyapu air mata Dania dengan jarinya.
"Tidak apa-apa, Ardian akan kah cintamu selalu seperti ini saat bersama ku" Tanyanya sambil mengelap air matanya.
"Tentu saja. bahkan mangkin bertambah di setiap harinya." Ujar Ardian tersenyum lembut.
"Huaaa Ardian" Ujar Dania mangkin menangis.
"Hei Dania, kenapa malah tambah menangis" Tanya Ardian yang bingung membawa tubuh Dania kedalam pelukan nya dan memeluk tubuh langsing kekasihnya.
Dania menjadi tenang lalu membalas pelukan Ardian.
"Ardian apakah kau belum makan?" Tanya Dania.
"hmmm" ujar Ardian masih memeluk kekasihnya.
"ini sudah pukul berapa, aku akan membuat makan malam tunggu lah" Ujar Dania melepaskan pelukannya berjalan ke dapur.
Ardian melihat sekeliling kamar Dania yang rapi seperti biasa, dan melihat banyak Foto mereka berdua disana.
Setelah menunggu setengah jam makanan pun tiba mereka pun makan berdua bersama dengan suasana yang romantis.
Suasana pagi pun tiba kini Ardian berada di mall yang paling mewah dan besar di negara mereka.
"Carikan baju yang sesuai untuk kekasih ku" Ujar Ardian kepada pelayan yang khusus untuk melayani mereka.
Pelayan langsung membawa Dania pergi meninggalkan Ardian diruang tunggu.
***
Kini Dania telah mencoba berbagai macam baju yang bermerek dia tidak sanggup membayangkan berapa harga baju yang sedang dicobanya ini.
Hingga matanya tertarik pada sebuah dress putih selutut berkesan elegan dan mewah dia kemudian meraba gaun itu.
"Nona baru saja aku ingin memakaikannya, ini adalah gaun edisi terbatas milik kami" ujar pelayan itu.
"gaunnya indah" Ujar Dania.
"kalau begitu coba dipakai dulu nona" Ujar pelayan itu.
Dania memakai dress putih itu sangat cocok di badannya. Dress ini simpel tapi kelihatan sangat mewah lalu pelayan itu membawa Dania untuk berdandan dan menata rambutnya.
Kini Dania terlihat sangat cantik dan anggun dengan dandanan yang terlihat natural dan rambut digerai kesamping hingga pelayan terpesona melihatnya. Hanya satu yang kurang sepatu yang digunakan Dania, pelayan membawakan sepasang sepatu putih yang selaras dengan gaun yang digunakannya.
Tiba-tiba Dania teringat kata-kata bahwa ini adalah gaun edisi terbatas langsung mengecek harga dari dress yang digunakannya dan harganya mencapai ratusan juta, seketika Dania langsung terkejut bukan main bahwa gaun yang dikenakannya berharga ratusan juta.
"permisi, apakah sepatu ini juga edisi terbatas?" Tanya Dania kepada pelayan.
"Benar nona"
"emmm aku merasa baju ini kurang cocok bisa kah menggantinya" Ujar Dania canggung.
"Nona kau terlihat cantik menggunakan gaun itu,tapi maaf nona kami diperintahkan untuk mencarikan baju yang sesuai untukmu jika tidak kami akan dimarahin oleh tuan Ardian" Ujar pelayan itu memberi tahu Dania.
"Mari nona kita temui tuan Ardian" ujar pelayan itu.
Dania berjalan dengan anggun mendatangi Ardian yang sedang membaca sebuah buku.
"Ardian" Panggil Dania.
Kini ardian melihat penampilan Dania dari atas hingga bawah. Melihat kekasihnya sangat cantik membuat Ardian terpesona dan melamun.
"Ardian" Ujar Dania melambaikan tangannya dihadapan wajah Ardian.
"hah ehemm... kau sangat cantik Dania" ujar Ardian memuji kekasihnya. Ardian mendatangi Dania, menarik tangannya seperti raja yang sedang mengajak ratunya.
"tapi Ardian baju ini sangat mahal" Ujar Dania berbisik.
Ardian hanya diam dan memberikan black card kepada pelayan. Dania paham dengan kekasihnya ini sangat tidak peduli dengan harga berapa pun akan dibelinya. Namun dia tidak habis pikir dengan kelakuannya.
Kini mereka di mobil, Dania tengah memainkan tangannya tanda bahwa dia sedang gugup. Ardian melihat itu menggambil tangan Dania dan menggenggamnya erat memberikan semangat melalui itu.
"kau gugup Dania?" Tanya Ardian.
"emmm kelihatan yaa Ardian?"
"tenang lah ada aku" ujar Ardian menatap kekasihnya membuat senyum terukir di wajah Dania.
Mobil mereka berhenti disebuah rumah yang sangat besar dan mewah memilik taman yang sangat indah dan besar beserta air pancur yang berada didepan rumah nya.
"Ardian ini rumah orang tua mu?" Tanya Dania yang masih melihat sekeliling.
"iya sayang" ujar Ardian.
kini banyak pelayan yang datang menyambut mereka didepan pintu rumah milik Ardian.
"selamat datang tuan muda"
ujar para pelayan, terlihat ada seorang pelayan laki-laki yang berpenampilan rapi membukakan pintu untuk mereka. Dia adalah kepala pelayan di rumah orang tua Ardian.
Dan terlihat disana kedua orang tua Ardian sedang duduk disebuah sofa yang mewah.
Seorang wanita yang terlihat awet muda sangat anggun dan elegan duduk bersila sambil menikmati teh, dia adalah Vivi Hardiana Alzy ibu dari Ardian, dan terlihat juga seorang pria gagah awet muda dengan penampilan tak kalah menawan dengan ibu Ardian dia adalah ayahnya Ardian, Diandra Alzy.
"selamat siang ma pa" Ucap Ardian membuat pandangan kedua orang tua nya berarah ke Ardian.
"Selamat datang sayang" ujar Vivi tersenyum melihat anak semata wayangnya itu begitu juga ayahnya Ardian. tapi pandangan orang tuanya memicing saat melihat kehadiran Dania yang asing bagi orang tua Ardian.
"Ardian, siapa wanita ini?" Tanya Vivi melihat Diana dari atas hingga bawah.
"Dia adalah kekasih ku" Ujar Ardian membuat kedua orang tuanya terkejut.
"Selamat pagi om Tante" ujar Dania sopan.
"duduk lah" ujar Vivi.
Mereka berdua pun duduk. Tatapan dari kedua orang tua Ardian membuat Dania tambah gugup.
"Siapa namamu?" Tanya Diandra.
"Dania Ivalya om"
"apa pekerjaan orang tua mu?" Tanya Diandra yang membuat Dania dan Ardian terkejut.
"pa!!" ujar Ardian menegur papanya dan Diandra hanya mengangkat tangannya menyuruh Ardian untuk diam.
"orang tua ku emmm aku tidak tahu siapa orang tua ku om" Ujar Dania menunduk, jujur dengan jawabannya.
"Lalu apa profesi mu sekarang" Tanya Diandra kembali.
"Aku kuliah sambil bekerja om"
"Dimana tempat kau bekerja"
"Disebuah resto menjadi seorang pelayan"
"maafkan kami Dania"
**Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya yaaa?
Jangan lupa kasih like, komen, vote dan tambahkan ko favorit kalian yaaa biar aku mangkin semangat update nya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments