...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kabar mengenai teknik Arata yang sangat luar biasa hebat menyebar cepat di antara para murid klan Luo.
"Serius, aku tidak berbohong aku melihatnya secara langsung kalau tuan muda mengayunkan pedangnya dan seketika separuh area lapangan menjadi hancur"
"Benarkah? kalau begitu apa tuan muda Arata telah menguasai teknik tingkat bumi?"
"Entahlah tetapi yang aku tahu teknik tuan muda sangatlah luar biasa hebat!"
Para murid klan membicarakan teknik Arata dan mereka semakin kagum dengannya karena dengan begitu maka klan Luo akan menjadi kuat dengan adanya Arata.
Sedangkan Arata sendiri yang dibicarakan oleh murid-murid klan tengah sibuk melatih tekniknya agar lebih tinggi lagi tingkatannya.
"Luar biasa sekali teknik ini… Teknik penghancur alam hanya berada di tahap 1 pada teknik ini bagaimana dengan teknik tahap tinggi? segila apa kekuatannya itu?" Ucap Arata yang terkejut karena teknik yang ia pelajari sangat lah hebat dan sudah pasti teknik tersebut tingkat tinggi.
Arata kembali fokus berlatih, ia tidak peduli seluar biasa apa tekniknya tetapi apabila tidak di latih maka akan menjadi sampah yang tidak berguna.
***
Hari-hari nya Arata habiskan hanya untuk mempelajari teknik tersebut, ia tanpa henti berlatih dengan keras sampai murid-murid lainnya menjulukinya sebagai 'Gila Latihan' tetapi Arata tidak peduli dengan hal tersebut.
Hingga saat ini Arata telah berumur 17 tahun yang sudah memasuki usia dewasa.
Arata tumbuh menjadi remaja tampan, tinggi dan bijaksana.
Anak-anak seumuran di klan nya bahkan mengagumi sosok Arata.
Para murid yang dahulu selalu berlatih bersama dengannya memutuskan untuk menjadi pengikutnya karena Arata lah yang membuat mereka termotivasi dengan kerja kerasnya.
Arata yang berusia 17 tahun akan mengadakan upacara kedewasaan, hingga saat ini klan Luo di sibukkan untuk mempersiapkan acara tersebut.
"Nak, waktu sangat cepat berlalu kamu yang dahulu hanya seorang anak kecil yang lucu dan menggemaskan kini telah menjadi seorang pria tampan dan gagah seperti ini" Ucap ibu Arata.
"Tapi aku tetap masih anak kecil ibu" Ucap Arata tersenyum lembut.
"Hahaha kamu benar nak, sedewasa apapun dirimu tetap masih saja terlihat anak kecil di mata ibumu ini" Ucap ibunya.
"Ibu setelah upacara kedewasaan, aku meminta ijin untuk pergi berpetualang untuk mencari pengalaman dan pemahaman tentang dunia kultivator" Ucap Arata.
"Pergilah nak, ibu tidak akan mengurung mu karena anak burung elang tidak akan bisa menjadi elang yang gagah kalau tidak berkeliaran bebas di alamnya" Ucap ibunya dengan tersenyum lembut tetapi di matanya terlihat kekhwatiran yang mendalam.
"Ibu… Ibu tidak perlu khawatir, aku akan kembali dengan selamat tetapi aku tidak tahu waktunya kapan akan kembali" Ucap Arata memeluk ibunya dengan erat, berusaha untuk mengurangi rasa khawatir ibunya.
"Baiklah nak… Ibu percaya kepadamu, kembali lah dengan selamat, kalau tidak ibu tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri yang mengijinkan mu pergi" Ucap ibunya.
"Jangan khawatir bu, aku berjanji akan kembali" Ucap Arata.
"Baiklah, cepat bersiap-siap acaranya akan segera di mulai" Ucap ibunya.
"Baik bu"
Setelah pembicaraan dengan ibunya Arata kembali ke dalam kamarnya dan bersiap-siap untuk memulai upacara kedewasaan nya.
Arata memakai baju serba putih yang terlihat sangat menawan dan berwibawa.
Pakaian putih nya begitu serasi dengan rambut nya dan mata yang berwarna biru langit.
Setelah itu Arata keluar dengan membawa pesona yang begitu menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
"Astaga! tuan muda tampan sekali!"
"Ahh seperti ada sesuatu yang keluar dari tubuh bagian bawahku~"
"Dasar menjijikkan!"
Banyak sekali wanita yang terpesona oleh ketampanan Arata.
Bahkan para murid pria klan juga sangat mengagumi Arata.
Arata sendiri tidak memperdulikannya dan berjalan dengan tenang walaupun dirinya menjadi pusat perhatian. Ia menuju ke tempat di adakan nya acara.
Orangtuanya yang melihat kedatangan Arata begitu terkejut dan kagum.
"Astaga nak! ibu tahu kalau kamu itu tampan tetapi kali ini ketampanan mu seperti dewa!" Ucap ibunya.
"Hahaha bagus nak ketampanan ku ternyata menurun kepadamu!" Ucap ayahnya tertawa senang.
"Ayah, ibu tentu saja aku tampan karena orang tua ku saja cantik dan tampan bagaikan bidadari dan malaikat" Ucap Hiro.
"Woahh nak, sekarang kamu juga bisa menggoda? ibu penasaran berapa banyak wanita yang akan menempel kepadamu" Ucap ibunya.
Arata hanya tersenyum dan duduk di tempatnya sambil menunggu acara di mulai.
Setelah beberapa menit kemudian tetua yang mengatur berjalannya acara menaiki panggung dan mengumumkan bahwa acara di mulai.
Pertama-tama pembukaan acara di adakan sambutan dan pidato yang di lakukan oleh patriak klan atau ayahnya Arata.
***
Sampai hari menjelang gelap akhirnya acara upacara kedewasaan Arata berakhir di laksanakan.
Setelah itu acara makan-makan berlanjut sampai malam hari.
Arata yang tokoh utama dalam acara tersebut berada di suatu ruangan bersama dengan ayah dan ibunya.
"Jadi nak kamu akan berangkat sekarang? tidak bisakah kamu menundanya sampai besok hari?" Ucap ibunya.
"Tidak bisa bu… " Ucap Arata karena ia tahu bahwa semakin lama ia berangkat maka semakin goyah pula keputusannya untuk meninggalkan keluarganya.
"Hahh baiklah nak pergilah tetapi ingat pesan kami, jaga diri baik-baik… Apabila ada sesuatu yang berbahaya maka berusahalah untuk menghindari nya" Ucap ayahnya.
"Baik ayah, aku berjanji akan selalu berhati-hati" Ucap Arata, kemudian ia melihat ke arah ibunya.
"Hahhh baiklah ibu mengijinkannya" Ucap ibunya menghela nafas berat karena putra satu-satunya akan pergi untuk mencari pengalaman.
"Terimakasih bu" Ucap Arata senang.
Kemudian ayah dan ibunya mengantarkan kepergian nya sampai ke gerbang klan, kenapa hanya ayah dan ibunya? karena Arata ingin orang-orang klan tidak mengkhawatirkan nya dan beranggapan bahwa ia sedang latihan tertutup.
"Kalau begitu aku pamit dulu ayah, ibu" Ucap Arata menunduk memberi hormat.
"Jaga diri baik-baik nak dan pastikan untuk kembali dengan selamat" Ucap mereka berdua.
Arata mengangguk dan pergi berjalan keluar dari klan.
Setelah Arata telah menjauh, barulah ibunya menangis di pelukan ayahnya.
"Sudah tidak perlu khawatir, aku yakin dia akan baik-baik saja karena dia anak kita yang sangat kuat dan jenius" Ucap suaminya menenangkan istrinya.
Istrinya hanya mengangguk tetapi masih membenamkan kepalanya di pelukan suaminya.
***
Arata saat ini telah berada di luar klan, ia memutuskan untuk menuju ke arah barat terlebih dahulu.
"Semoga ada suatu petunjuk tentang bagaimana bisa aku ada di dunia ini dan bagaimana kabarnya tubuh ku di dunia sana" Ucap Arata dengan penuh harapan.
{Ding! Syarat telah terpenuhi…}
{Pengaktifan sistem akan segera di mulai… Meminta ijin untuk pengaktifan…}
{Ya/Tidak?}
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
wak-Kat
👌
2023-02-24
0
junaNayaka
syang bnget harus'y ad sahabat klan y ikut..masa die baek di hormati gk dpet kawan sepermainan d kln y kompak
2022-08-02
0
arigawa sinichi
saran thor nama yg di pakai harap yg di kehidupan sekarang aja kayak janggal aja klo pakai nama lama
2022-07-21
0