Satu jam lagi club bakalan rame, gue harus cepet-cepet turun
Ayo kenalan dengan salah satu karakter utama di cerita ini.
Gadis Muda ini namanya Keyzaa Samuele, kerap disapa dengan panggilan Zaa. Ia tinggal di gedung bertingkat milik keluarga Carlos, salah satu keluarga yang membuka club malam dengan fasilitas terbaik.
Tinggal bersama dengan sepasang pasutri dan dua anak lelaki tampannya, bersyukur masih ada yang mau menampung dirinya.
• • •
Club masih sepi, hanya ada beberapa orang disini itupun hanya karyawan yang mau terjun ke dunia malam.
Zaa menyamankan duduknya di kursi depan bartender sebelum kemudian memanggil seseorang yang ia kenali.
Keyzaa
Gail, Mamah ada?
Yang dipanggil menoleh, masih mempertahankan wajah cuek dan songongnya.
Abigail Carlos
Ada dibelakang, masih dandan keknya, lo tunggu
Keyzaa
.....
Hening menyelimuti mereka berdua, Zaa hanya melamun sambil melihat Gail membersihkan peralatan bartendernya.
Beberapa menit berlalu, pelanggan mulai berdatangan. Musik DJ mulai dimainkan, para pelacur mulai menampakkan diri dengan baju yang minim bahan guna memancing nafsu para lelaki.
Keyzaa
Abigail...
Abigail Carlos
Lo keluar lewat pintu samping, masuk kamar gue, tunggu gue lima menit
Suara Gail ditinggikan, memerintah Zaa untuk keluar dari lingkup club sebelum sesuatu terjadi.
• • •
Zaa sekarang tengah berdiri di balkon, memandangi gedung seberang yang terlihat ramai. Mungkin pemiliknya tengah mengadakan pesta atau semacamnya.
Keyzaa
Oh! Malam ini!! Gimana gue bisa lupa?!
Ia dengan cepat mengambil tas, tripod dan headphone, milik Gail pastinya. Lalu melenggang pergi tanpa merasa bersalah meminjam tanpa ijin.
Keyzaa
[Ijin nanti aja dah, Gail ga bakal marah]
• • •
•Ruangan Audisi•
Staff
Nomer peserta #99 silahkan memasuki ruang audisi.
Keyzaa
[Giliran gue, moga aja malam ini lolos]
Zaa memasuki ruangan tersebut.
Ini bukan pertama kali ia mengikuti audisi, terhitung sudah dua kali ia mengikutinya namun tetap saja gagal.
Juri dihadapan Zaa terlihat tidak suka dengan keberadaannya, lalu ia berbisik kepada staff disebelahnya.
Juri
(Kenapa dia ada disini lagi? Saya sudah muak dengan sikap percaya dirinya yang berpikir bahwa saya akan meloloskannya)
Staff
(Dia mendaftar lagi, Pak. Apa anda tidak mau meloloskannya saja?)
Disisi lain Zaa sudah mulai bernyanyi, ia membawakan lagu yang berkesan ceria.
Juri
(Saya tidak suka dengan penampilannya, anak perempuan seharusnya memakai apa yang seharusnya anak perempuan pakai tidak seperti dia! Lihatlah, di sekolahnya dia pasti menjadi buronan guru konseling, saya tidak mau menerima trainee sepertinya dan kau dengar suaranya?! Itu membuat telingaku sakit)
Keyzaa
[Apa?...]
Staff
(Tapi Pak..)
Juri
(Tidak ada tapi-tapian, cepat usir dia sebelum telingaku bertambah parah)
Musik berhenti berputar, staff tadi mendekat padanya membisikkan sesuatu.
Staff
Kau masih harus banyak berlatih, kembalilah besok
Keyzaa
Apa besok masih bisa?
Staff
Iya
Staff
[Tidak. Ini malam terakhir audisi]
Keyzaa
Kau benar, aku masih harus banyak berlatih. Aku akan berlatih lagi dan kembali kesini besok
Ia melenggang pergi meninggalkan ruangan audisi yang ramai oleh antrean para peserta. Sepertinya ia gagal lagi malam ini.
Zaa sekarang tengah berdiri didepan vending machine sambil melamun, meratapi nasibnya.
Keyzaa
Hah...
Keyzaa
Dunia entertainment memang keras
Menaiki papan terbangnya sambil meminum minuman bersoda, menuju tempat dimana ia bisa leluasa meluapkan emosinya.
Gedung pusat kota.
Comments