Wang Tian Dan Sekretaris Modern
Menjadi sekretaris
Zahran
Hari ini kamu harus bisa bekerja dengan dua pekerjaan.
Bingung dan menatap Zahran.
Zahran
Kamu bekerja sebagai sekretaris dan bendahara. Hari ini sekretaris kita memutuskan resign mendadak dan kita belum menemukan pengganti. Dan saya harap kamu tidak membantah dan bekerja dengan baik.
Zahran
Kamu akan diberi gaji double dan upah lembur. Jadi kamu bersedia?
Meiran melihat secarik kertas yang ada di map merah itu.
Meiran
Apa yang harus kulakukan?
Apakah aku harus menandatanganinya?
Kalau aku tidak tangan apakah aku akan dipecat? Batinnya.
Meiran
Baik pak saya bersedia menandatanganinya.
Zahran
Nah, yang ini juga kamu tanda tangani.
Meiran menandatangani kedua kertas tanpa membaca isinya.
Meiran keluar dari ruangan Zahran dan pergi ke kamar kecil untuk merapikan bajunya.
Meiran
Pak Zahran mengucapkan terima kasih untuk pertama kalinya apa aku tidak salah dengar?
cengengesan.
Miya Arsena
Mei... (Panggil Sena)
Meiran
Hei, apa kabar? udah lama kita tidak ketemu.
Miya Arsena
Aku baik, tidak ada masalah. Sedang apa kamu?
Miya Arsena
Temanku memang tidak berubah sama sekali ternyata.
Meiran
Mau ngopi bareng gak pulang kerja?
Miya Arsena
Hmmm... Kayaknya aku gak bisa deh... Pak Zahran menyuruhku untuk bersihkan gudang.
Meiran
Gudang? Bukannya itu tugas pak Thoriq sebagai kepala pergudangan?
Miya Arsena
Bapaknya cuti selama tiga bulan. Jadi, pak Zahran menyuruh untuk ambil tanggung jawab.
Meiran
Benar-benar brengsek tuh atasan! Kalau ketemu dia bawaannya pengen marah!
Miya Arsena
Hahaha, dia atasan kamu lho Mei. Kalau pak Aran dengar gimana? Apa kamu gak takut dipecat?
Meiran
Ngapain takut? Ada tiga puluh perusahaan menunggu jawabanku untuk pekerjaan sekretaris. Tanpa ku dalam mengurus dokumen, aku yakin dia bakal berantakan mengurusi dokumen yang super banyak setiap hari.
Miya Arsena
Hahaha, bukan Mei kalau tidak memberontak...
Tawanya kecil.
Comments