episode 04

Veronica mengambil minumannya dan meninggalkan cafe tersebut, ia berencana menuju rumah sakit untuk bercerita pada ibunya bahwa hari ini ia sudah melamar pekerjaan.

Sesampainya didalam kamar rawat sang ibu Veronica duduk dikursi samping brangkar sang ibu, Veronika meminum minumannya sejenak karena sangat lelah dan haus.

Veronica menggenggam tangan sang ibu setelah ia meletakkan minumannya dinakas, ia mengusap tangan tersebut lembut.

"Bu, doain Ve yah bu semoga Ve diterima kerja ditempat Ve meninggalkan surat lamaran kerja, doain Ve semoga Ve kuat menjalani semua ini bu, terkadang Ve merasa lelah dan ingin menyerah bu, namun Ve tak bisa melakukan itu karena Ve tahu bahwa ibu sangat membutuhkan Ve, begitu pula dengan Ve bu, Ve membutuhkan ibu, Ve mohon bu ibu cepat bangun ibu cepat sembuh yah bu." Veronica meneteskan air matanya.

Malam menjelang, setelah Veronica membersihkan sang ibu ia bergegas untuk pulang kerumah, ia merasakan jika tubuhnya sudah lelah dan ingin segera beristirahat.

Pagi hari setelah Veronica membersihkan rumah dan sarapan saat ia akan mandi tiba-tiba ponselnya berdering, Veronica melihat layar ponselnya dan mengerutkan dahinya karena no yang tidak dikenal, Veronica mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo, selamat pagi!" ucap Veronica.

"Pagi mba, dengan mba Veronica yang kemarin melamar pekerjaan di Stay With Me Cafe?" tanya sipenelfon disebrang sana.

"Iya benar, kenapa yah kak?" Veronica balik bertanya.

"Bisa mba Veronica datang kecafe sekarang, pemilik cafe ingin bertemu dengan mba Veronica." sang penelfon menjelaskan maksud dari ia menghubunginya.

"Bisa bisa kak, saya akan segera kesana," jawab Veronica dengan nada yang antusias.

"Baiklah mba ditunggu yah, selamat pagi," ucap sang penelfon.

"Iya selamat pagi." Veronica mematikan panggilan telfon tersebut.

Ada sedikit kebahagiaan dihati Veronica setelah menerima panggilan tersebut, ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi Veronica segera bersiap untuk pergi kecafe tempat kemarin ia singgah.

Veronica berjalan menuju halte bus, dihalte bus ia duduk sebentar dan tak lama bus yang ia tunggu tiba, ia langsung menaiki bus tersebut dan mencari tempat duduk.

Tak butuh waktu lama bus yang Aberlie tumpangi sampai ditempat tujuan, ia turun dan berjalan kaki menuju afe tersebut.

Saat sampai Veronica sudah ditunggu oleh Rean, Rean langsung mengantar Veronica menuju ruangan pemilik cafe tersebut.

"Mba ini cewe yang melamar kerja yang aku ceritain tadi," ucap Rean saat membuka pintu ruangan pemilik Cafe.

"Suruh dia masuk Re, makasih yah kamu boleh kembali ketempat kamu," jawab pemilik Cafe yang ternyata seorang wanita

"Duduk lah cantik, siap namamu?" tanya sang pemilik cafe.

"Veronica mba...." Veronica menggantung ucapannya.

"Aberlie, nama saya Aberlie kamu bisa memanggil saya mba Berl seperti yang lainnya." Aberlie langsung memberi tahu namanya saat mendengar Veronica menggantung ucapannya.

Veronica berbincang lama dengan Aberlie diruangannya dan akhirnya menyetujui Veronica untuk bekerja dicafenya.

"Besok sudah bisa mulai kerja yah Ve, ayu aku perkenalkan pada yang lainnya diluar," ajak Aberlie seraya bangun dari duduknya dan menuju pintu diikuti oleh Veronica.

Dicafe Veronica diperkenalkan sebagai pelayan baru yang akan membantu teman lainnya yang bernama Ashana oleh Aberlie, Rean memberikan seragam yang harus ia kenakan pada saat bekerja.

Setelah berkenalan Veronica pamit undur diri untuk kerumah sakit mengunjungi ibunya.

Veronica tak langsung menuju rumah sakit, ia menuju ketoko sepatu terlebih dahulu untuk mencari sepatu yang layak untuk ia kenakan saat bekerja.

Setelah selesai membeli sepatu ia melihat jam diponselnya ternyata waktu sudah menunjukan jam makan siang, Veronica memutuskan untuk membeli makanan dan pulang kerumah.

Ia berencana untuk mencuci pakaian kerjanya terlebih dulu setelah makan siang baru kerumah sakit setelah beristirahat sebentar.

Menjelang sore sekitar pukul tiga Veronica sudah siap untuk pergi kerumah sakit untuk mengunjungi ibunya, ia ingin menceritakan kegiatan hari ini, ia juga ingin memberi tahu sang ibu bahwa ia telah mendapatkan pekerjaan kembali.

Sesampainya dirumah sakit ia langsung menuju kekamar rawat inap sang ibu, Veronica duduk dikursi samping brangkar tempat sang ibu berbaring sambil mengelap seluruh tubuh sang ibu menggunakan kain basah dan mengeringkannya dengan handuk kecil kering.

"Bu, doa ibu didengar oleh tuhan, Ve mulai besok sudah mulai bekerja bu, terima kasih yah bu atas doanya, doakan Ve agar selalu sehat yah bu supaya Ve bisa terus bekerja untuk membayar biaya rumah sakit ini,"

Tiba-tiba ponsel Veronica berdering, ia meraih ponselnya yang ia letakan dinakas, ia lihat penelfon dilayar ponselnya, tertera nama Rean dilayar tersebut ia langsung memencet tombol ijo.

"Hallo kak ada apa?" tanya Veronica setelah mengangkat telfon tersebut.

"Ve maaf buat besok kamu tak bisa masuk dulu besok kita semua off karena ada insiden dicafe dan cafe tutup satu hari, mungkin lusa baru buka, lusa kamu baru berangkat yah Ve," ucap Rean dari sebrang sana.

"Baik kak, makasih yah sudah menginfokannya,"

"Ya, sampai ketemu lusa yah bye." Rean menutup panggilan tersebut.

"Aku masih punya waktu sehari lagi bareng ibu ternyata hihi," ucap Veronica meletakkan kembali ponselnya diatas nakas dan melanjutkan kegiatannya mengelap sang ibu.

Hari esok tiba seperti biasa kegiatan Veronica hanya mengurus sang ibu dirumah sakit.

Hari pertama Veronica kerja pun tiba, ia bangun pagi sekali karena sebelum berangkat kerja ia akan mampir dulu kerumah sakit untuk membersihkan ibunya seperti biasa karena takut malam tak sempat.

Veronica sudah rapi dan bersiap untuk pergi kerumah sakit, didalam kamar rawat sang ibu seperti biasa ia akan membersihkan tubuh sang ibu.

"Bu, hari ini adalah hari pertama Ve masuk kerja bu, semoga saja teman kerja Ve mau berteman dengan Ve yah bu, Ve pergi bekerja dulu bu, ibu baik-baik disini yah nunggu Ve besok pagi kesini lagi, bye bu." Veronica mengecup kening sang ibu yang masih betah memejamkan matanya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit, Veronica membereskan peralatan yang ia gunakan untuk mengelap ibunya, setelah selesai lalu meninggalkan sang ibu dan menuju cafe tempatnya bekerja

Hari pertama Veronica bekerja ia dibimbing oleh karyawan perempuan satu-satunya dicafe itu namanya Ashana yang tak lain adalah kekasih dari Rean.

Veronica senang karena ternyata teman-temannya dicafe welcome padanya, Ashana pun ternyata orangnya periang dan banyak ngomong, Veronica menjadi tak canggung untuk ikut mengobrol bersama mereka.

Malam tiba waktu menunjukkan pukul sembilan kurang lima belas menit yang menandakan bagi para karyawan cafe tersebut untuk bersiap-siap untuk pulang.

Veronica memutuskan untuk langsung pulang kerumah tidak mampir lagi kerumah sakit karena sudah malam, namun ia akan mampir kewarung pecel lele terlebih dahulu untuk membeli makan.

*****

Selamat membaca jangan lupa likenya yah🙏😊

Salam hangat dariku untuk kalian semua🙏😊🤗🥰

Terpopuler

Comments

Ryani

Ryani

aduhh sayang banget ituh Si Agam .. tak perjaka lagi dong kalo nanti sama si Vetonica

2024-06-03

0

Andri

Andri

bagus cerita nya

2023-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!