episode 02

Agam tak pernah malu atau risih makan bareng dengan perawat dan dokter lainnya dikantin, ia merasa nyaman-nyaman saja, perawat dan dokter wanita sangat senang jika melihat dokter Agam.

Setelah selesai sarapan Agam menuju keruangan dokter Iwan, Iwan adalah salah satu dokter senior yang mengetahui identitas asli Agam dan Sandra.

Tok tok tok....

Agam mengetuk pintua ruangan dokter Iwan, kemudian langsung masuk sebelum dokter Iwan menyuruhnya masuk.

"Ada apa dokter Agam?" tanya dokter Iwan yang melihat Agam masuk.

"Saya ingin tahu permasalahan dengan gadis yang bernama Veronica itu dok, tadi gak sengaja saya mendengar percakapan kalian dikoridor." Agam memberitahu maksud kedatangannya keruangan dokter Iwan.

"Ibunya menderita jantung dan saat ini tengah koma karena suaminya mengalami kecelakaan hingga merenggut nyawanya," jelas dokter Iwan.

"Berapa lama ibunya koma dan dirawat dirumah sakit ini?" Agam bertanya penasaran, entah mengapa Agam sedikit tertarik dengan kondisi Veronica.

"Sekitar sebulan lalu ibunya dibawa kesini karena serangan jantung yang mendadak kumat dan mengalami koma, gadis tersebut saat ini tengah bingung dengan pembayaran rumah sakit ini, bulan kemari dia membayarnya juga dengan cara mencicil namun untuk bulan sekarang dia meminta keringanan waktu dok," jelas dokter Iwan kembali.

"Oke makasih atas penjelasannya yah dokter Iwan, berikan saja dia keringanan waktu, dokter Iwan berikan datanya padaku nanti aku akan mencari tahu apakah dia mempunyai seseorang yang membantunya atau tidak, jika tidak aku akan meringankan biaya pengobatannya," ucap Agam.

"Sama-sama dokter Agam," balas dokter Iwan.

"Kalu begitu saya permisi dulu," pamit Agam.

"Silahkan dok,"

Agam bernajak dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan dokter Iwan.

Dokter Agam ini bukan cuma ganteng tapi juga baik hati, gumam dokter Iwan.

***

Seminggu berlalu, malam hari saat Agam tengah asik melihat beberapa foto diponselnya ia tak sengaja melihat foto Aliva yang ia ambil saat dihotel setelah malam panas mereka.

Agam memencet no seseorang menelfonnya dan menyuruhnya datang keapartemennya.

Tak lama yang ditunggu Agam pun datang, Agam mengirim foto Aliva pada orang tersebut.

"Kamu selidiki wanita tersebut, dia bernama Aliva, aku ingin tahu keseluruhan tentangnya," ucap Agam.

"Baik tuan muda," jawab orang tersebut.

"Oh iya Revan, satu lagi tolong cari tahu juga mengenai wanita ini yah, bagaimana kehidupannya dan kondisi keuangannya apakah ada seseorang yang membantunya atau dia hanya berjuang sendiri untuk ibunya." Agam menyerahkan data diri Veronica yang ia peroleh dari dokter Iwan.

"Baik tuan muda kalau begitu saya pergi dulu," ucap orang yang bernama Revan tersebut.

"Aku tertarik dengan mereka berdua namun aku lebih tertarik dengan Veronica, aku merasa dia adalah wanita yang tegar, walaupun aku merebut mahkota Aliva namun aku tak memiliki kesan apapun padanya, entahlah lebih baik aku selidiki dulu mereka." Agam berbicara sendiri.

Tiga hari berlalu Revan sudah datang untuk menyerahkan hasil penyelidikannya.

"Tuan muda, ini hasil penyelidikan saya, nona Aliva adalah anak dari Richard Wijaya dan Riska Rahma, ia memiliki kakak tiri yang selalu mengenakan make up seperti hantu bernama Aberlie Cleva Wijaya yang akan beetunangan dengan sahabat anda tuan muda Bram Hanoraga, namun saat ini nona Aliva tengah dekat dengan tuan muda kedua Aron Hanoraga." Revan menjelaskan yang ia ketahui mengenai Aliva.

"Lanjutkan."

"Nona Veronica adalah seorang gadis mandiri, ayahnya meninggal dua bulan lalu akibat kecelakaan lalulintas dan meninggal ditempat, mobil yang menabraknya kabur, karena kematian ayahnya tersebut ibunya Veronica jantungnya kumat dan koma sudah hampir dua bulan ini ibunya dirawat dirumah sakit añda tuan muda, pembayaran dibulan pertama ia menggunakan seluruh uang dari hasil menjual perabotan yang ada dirumahnya, saat ini ia hidup sebatang kara disebuah rumah kontrakan kecil dijalan x, tak ada orang yang membantu ekonominya tuan muda dan selama ini pula nona Veronica tak pernah dekat dengan siapapun baik wanita maupun pria." Revan mengakhiri penjelasannya.

"Baiklah Van kau sudah bekerja keras beberapa hari ini, ini bonus untukmu atas kerja kerasmu, makasih yah atas laporannya." Agam menyerahkan amplop coklat berisi uang pada Revan sebagai bonus kerja kerasnya.

"Makasih tuan muda, kalau begitu saya pamit dulu, selamat mala." Revan mengambil amplop tersebut kemudian berlalu meninggalkan Agam.

"Oh ternyata kau sedang dekat dengan Aron rupanya, aku tak yakin setelah kau mengetahui dirimu tak perawan lagi dan sekarang dekat dengan pemain wanita seperti Aron kau tak akan berhubungan dengannya, aku tak percaya dengan wanita yang dekat dengan Aron akan lolos dari napsu birahinya," ucap Aron memperhatikan laporan yang diberikan oleh Revan tentang Aliva.

"Untuk Veronica aku rasa ia wanita yang kuat dan mandiri, aku sedikit tertarik padanya, aku akan membantunya, pasti." Agam tersenyum melihat laporan mengenai Veronica.

Pagi menjelang Agam sudah diperjalanan untuk menuju rumah sakit seperti biasa.

Sesampainya dirumah sakit Agam dibuat emosi oleh wanita yang tak ingin Agam lihat, saat ia sampai Nadira sudah berada diruah prakteknya.

"Maaf dok, saya sudah menyuruhnya pergi berkali-kali namun ia tak mau pergi-pergi dok," ucap sang perawat.

"Gak apa-apa sus, kamu bisa lanjut kerja,"

Agam menarik tangan Nadira keluar dari ruangan prakteknya, ia menariknya menuju ruang prantek Sandra.

"Kak, apakah dia sudah sembuh atau belum, aku jengah melihatnya setiap hari mengunjungi ruanganku terus menerus," ucap Agam bertanya pada Sandra saat ia berada diruang praktek sandra.

"Dia sudah pulih ko dek, rencananya hari ini kakak akan menyuruhnya untuk pulang," jawab Sandra.

"Nggak, aku gak mau pulang, aku ingin terus berada dirumah sakit ini bersama dengan dokter gantengnya aku." Nadira memeluk tangan Agam didepan Sandra tanpa malu.

"Lepaskan." Agam menarik tangannya kasar.

"Mba Nadira anda harus segera pulang kerumah, disini buka tempat yang cocok untuk orang yang sudah sehat, bukankah mba Nadira juga harus kembali pada pekerjaan mba sendiri, mohon mengertilah mba ruangan yang mba pakai mungkin saja akan segera ditempati oleh pasien lain." Sandra merayu Nadira agar mau pulang.

"Aku akan pulang namun aku akan datang kesini setiap hari untuk bertemu dengan dokter ganteng aku," ucap Nadira manja pada Agam.

Agam yang jengah dengan kelakuan pasien kakaknya tersebut langsung pergi meninggalkan ruang praktek Sandra.

Nadira kemudian kembali kekamar rawatnya dan bersiap untuk pulang.

Dokter ganteng, kamu akan menjadi milikku, gak ada yang boleh memilikimu selain aku, gumam Nadira dengan seringai liciknya.

Nadira pergi meninggalkan rumah sakit menuju apartemennya, ia menyuruh orang untuk mencari tahu dimana Agam tinggal.

Tak lama seorang pria datang keapartemen Nadira, ia adalah direktur agensi tempat Nadira berkecimpung didunia model, direktur Hari.

Hari memiliki istri namun ia belum memiliki anak, ia mengharapkan anak dari Nadira namun Nadira tak ingin memiliki anak karena ia berfikir jika ia masih muda dan perjalanannya masih panjang.

*****

Selamat membaca jangan lupa likenya🙏😊

Salam hangat dariku untuk kalian semua🙏😊🤗🥰

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

oh..
circle jg aktornya d ketika bos dingin jatuh cinta

2023-06-26

1

mama' roy

mama' roy

baru nemu

2022-05-12

1

mesuci2

mesuci2

awalnya g gtu cmn itu blasan sdh ksh perangsang ke berl jdi dmngsang ma aron eh ke bablasan... untung ni agam

2022-03-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!