Bab 5
Semilir angin pantai membelai rambut Naya yang hanya sebatas bahu. Terkadang helaian rambut bergerak liar sampai menutupi wajahnya.
Totok Setiawan
Besok, rambutnya dipanjangin ya. Biar bisa diikat, agar adek terlihat lebih cantik dan terlihat seperti perempuan.
Naya
Jadi selama ini adek nggak cantik? ( Cemberut )
Totok Setiawan
Tentu saja cantik, tapi perempuan yang rambutnya panjang terlihat lebih anggun. Lagi pula, kalo rambutnya panjang, saat kita menikah nanti tukang riasnya gak susah untuk menyanggul rambut adek.
Totok membelai lembut rambut Naya, kemudian menyelipkannya di belakang telinga.
Totok Setiawan
Minggu depan, Umi mau bikin acara di rumah. Adek ikut Mas pulang ya.
Totok Setiawan
Kalau orang kampung Mas sih bilangnya puputan bayi.
Naya
Puputan bayi?
Apaan tuh?
Totok tersenyum mendengar pertanyaan kekasihnya. Wajar saja jika Naya tidak tahu arti puputan, karena biasanya puputan bayi dilakukan oleh suku jawa. Sedangkan Naya sendiri keturunan suku sunda.
Totok Setiawan
Mbak Indah baru saja melahirkan dan minggu depan mau ngadain acara syukuran sekaligus memberi nama pada bayinya.
Naya
oh ... Ngayun orok ( bayi ).
Totok Setiawan
Jangan kaget ya lihat kondisi orang tua dan keluarga mas, mereka bukan orang kaya.
Naya
Semiskin-miskinnya keluarga Mas, mereka masih menyayangi anggota keluarganya. Mas masih merasakan kasih sayang mereka, tidak seperti aku.
Naya
Aku seperti anak terbuang yang tidak pernah diharapkan kehadirannya.
Totok Setiawan
Jangan berkata begitu, 'kan ada Mas yang sayang sama Adek.
Ada umi, abah, juga mbak Indah. Mereka semua menyayangi adek seperti Mas menyanyangi dan mencintai adek.
Naya
Mereka tahu kalo kita pacaran? ( terkejut ).
Sambil tersenyum Totok pun mengangguk.
Naya
Apa mereka juga tahu, siapa aku?
Totok Setiawan
Tidak ada yang mas tutupi, dan mereka menerima adek dengan tangan terbuka.
Naya sangat beruntung karena Tuhan telah mempertemukannya dengan seorang lelaki yang baik.
Totok merangkul bahu Naya lalu mengecup puncak kepala kekasih yang sangat dicintainya.
Suasana pantai mulai rame, apalagi di hari libur seperti hari ini. Banyak keluarga yang menghabiskan waktu di sana sambil menunggu waktu sore dan melihat sunset bersama pengunjung lainnya.
Langit sudah berwarna jingga kemerahan, burung-burung mulai kembali ke sarangnya. Udara semakin hangat dan suasana romantis pun sangat terasa.
Totok Setiawan
Aku tresno sliramu ( berbisik )
Naya
Aku juga ngono padamu, Mas.
Totok Setiawan
Bahasa apa itu, kok campur aduk.
Totok pun menggelitik perut Naya, hingga Naya tertawa lepas karena geli. Untuk sesaat kesedihan yang ada di hatinya pun hilang.
Totok Setiawan
( Bergumam ) Teruslah tertawa dan bahagia, gadisku.
Comments
Sedang Sibuk
Uwuw uwuw, Soweet ya mas totok 🤭
2022-03-09
1