Bab 2

Naya masih rebahan di atas kasurnya. Di hari libur, dia tidak pernah beraktivitas kecuali makan dan tidur.
Kriiing ... ponselnya berdering. Nama orang iseng tertera di layar ponselnya.
Naya
Naya
Halo!
Meski begitu, Naya tetap menjawab panggilan telepon dari orang iseng yang bernama Totok.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Mas ada kirim pulsa tadi, apa sudah masuk?
Naya
Naya
Sudah, Mas. Terima kasih ya.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Hari ini, apa kegiatanmu dek?
Naya
Naya
Tiduran aja, Mas. Kan hari ini libur.
Meski pun telepon nyasar dan belum pernah bertemu, entah kenapa Naya merasa nyaman berbicara dengan Totok di sambungan telepon.
Begitu juga dengan Totok, jika Naya tidak membalas pesan singkat darinya, dia langsung mengirimkan pulsa. Dia mengira Naya tidak punya pulsa.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Mas ada di seberang pom bensin nih, kita ketemuan yuk.
Naya langsung beranjak dari kasurnya, kaget setelah mendengar Totok mengatakan jika sedang berada di sekitaran rumah kosnya.
Naya
Naya
Mas gak sedang bercanda, kan?
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Mas serius, dek.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Cepetan ya, mas tunggu.
Naya
Naya
Mas tunggu di mini market depan aja, sebentar lagi Nay ke sana.
Naya
Naya
Atau Mas bisa tunggu di Masjid. Kosan Naya gak jauh dari masjid itu.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Oke, dek. Mas naik motor sport dan kemeja abu-abu, ya.
Naya langsung mematikan ponselnya dan bergegas untuk mandi.
Naya masih berusia delapan belas tahun, dan semua teman sebayanya paling suka memencet nomor dengan asal. Jika panggilan tersambung, langsung ajak kenalan.
Dari cara itulah Naya dan teman-temannya mencari teman ngobrol jika sedang suntuk.
Naya sudah sampai di Masjid. Kebetulan ada sederet rumah kontrakan tepat di samping itu, dan Naya mengenal para penghuninya.
Naya
Naya
Rian, coba lihat di depan masjid. Ada cowok pake kemeja abu-abu gak.
Rian
Rian
Cowoknya teteh ya?
Naya
Naya
Bocah! pake banyak tanya. Udah cepetan.
Dengan semangat Rian berlari ke depan masjid. Bagaimana tidak semangat, setiap mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh Naya, dia pasti mendapat upah.
Rian
Rian
(Teriak dari depan masjid) Teh Naya, ada nih cowoknya.
Naya
Naya
(Tepuk kening, lalu bergumam) Pake teriak lagi, bagaimana kalo cowoknya jelek, pendek, item, gendut. Oh ... tidak.
Belum selesai Naya bergumam, seorang lelaki menghampirinya sambil tersenyum.
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Dek!
Totok memanggil Naya,
Naya
Naya
( Dalam hati) Wuaaaa ... tampannya, kalo ini mah gua mau dan gak bakal nolak.
Naya berjalan menghampiri Totok sambil tersenyum manis dari yang paling manis.
Naya
Naya
Hai! ( Kikuk )
Totok Setiawan
Totok Setiawan
Jalan yuk, sekalian makan siang. ( Tersenyum )
Tanpa ba bi bu, Naya pun langsung mengangguk.
Tidak peduli pada ibu-ibu rumpi yang sedang berkumpul di sekitaran masjid.
Naya
Naya
( Teriak ) Teh Unay, Naya pergi dulu. Bilang emak ( panggilan untuk ibu kos )
Totok dan Naya pun langsung pergi menggunakan motor sport milik Totok.
Tidak ada tujuan pasti mau ke mana, mereka hanya berkeliling kota sambil berwisata kuliner.
Terpopuler

Comments

Evi Siregar

Evi Siregar

tau ngk ..... kmi dulu gtu loo, suka... acak nomer 😁

2022-03-30

1

Lestari Yess

Lestari Yess

aku mau bilang apa ya...nayyy😘

2022-03-16

2

El_Tien

El_Tien

done like komen fav ya kak

2022-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!