Episode 3

"Nona Kiya kenapa anda menutupi wajah anda?" tanya salah satu klan Melaka White.

"Untuk menutupi identitas saya karena saat ini identitas saya harus disembunyikan," sahut Kiya.

Tiba-tiba wajah klan-klan berubah menjadi kesal,Kiya menggigit bibirnya apa ia salah berbicara sesekali ia melirik wajah Laksa.

"Apa Nona Kiya tidak percaya kepada kami untuk itu Anda juga menyembunyikan identitas Anda kepada kami? Untuk apa suatu kelompok jika tidak ada saling percaya satu sama lain?"

Degh!

Kiya sedikit tersentuh benar juga apa yang di katakan oleh Anak buahnya itu,perlahan Kiya melepaskan topeng yang menutupi wajahnya.

"Apa Nona Kiya yakin?" bisik Laksa yang berdiri di sebelah Kiya.

Tali yang mengikat topeng di wajah Kiya sudah terlepas,Kiya mengangkat wajahnya dan menatap anak buahnya yang berada di bawah.

"Sangat yakin,mereka juga berhak akan identitas ku sepenuhnya," ucap Kiya.

"Tapi kalian harus janji akan menutupi identitas ku dengan baik jangan sampai seseorang tau,kalau sampai ada orang yang mengetahuinya maka kalian siap-siap akan menjadi umpan serigala kesayangan ku," ucap Kiya tersenyum.

Beberapa klan Melaka White menelan salivanya mendengar itu.

"Kami akan berjanji dan bersumpah akan menutupi identitas Nona Kiya," ucap Klan Melaka White secara serempak.

"Kalau begitu mari kita kembangkan Melaka White!"

"Mari!!!"

Mereka pun bubar,Kiya masuk ke dalam kamarnya untuk menata barang-barangnya,begitu juga dengan yang lain.

Setelah semuanya selesai mereka tidur tapi tidak dengan Kiya,ia menatap foto dirinya saat sedang mendapat penghargaan bersama kedua orang tuanya.

"Kenapa waktu berjalan begitu cepat,kenapa kalian cepat sekali meninggalkan ku,aku benar-benar merasa kehilangan kalian," gumam Kiya.

Ia memeluk foto itu dengan membaringkan tubuhnya perlahan matanya pun menutup,tetapi tiba-tiba.

Tok tok tok.

Terdengar suara pintu kamarnya ada yang mengetuk

"Nona Kiya,Nona Kiya!!" ucap Laksa dengan nada khawatir.

Seketika Kiya langsung bangkit dari tidurnya,berlari membuka pintu kamarnya terlihat wajah Laksa yang sangat serius.

"Ada apa?" tanya Kiya.

"The Woman telah mengetahui anak dari Tuan Ramond dan juga sudah mendapatkan foto wajahnya."

Dahi Kiya mengerut,ia membelalakkan matanya sungguh ini kabar yang sangat buruk bagi Kiya sekarang Kiya benar-benar terancam.

"Jadi saya harus semakin berjaga-jaga atas identitas ku,apa yang mereka ketahui tentang anak Ramond?"

"Yang mereka ketahui bahwa Ramond memiliki dua putri," sahut Laksa.

Bagaimana mereka bisa mendapat kan kabar tentang anak Ramond padahal Kiya sudah menutup rapat tapi sepertinya mereka terlalu ahli dalam hal itu.

"Ini sudah malam,lebih baik kau istirahat lah besok kita akan membicarakannya lagi," pinta Kiya sembari tersenyum tipis.

"Baik Nona,semoga tidur Nona Kiya malam ini nyenyak," ucap Laksa tersenyum lalu berjalan pergi dari sana.

Kiya tersenyum setelah melihat tangan kanan nya itu sudah jauh dari kamarnya,ia kembali menutup pintu kamarnya.

Bukan kembali untuk merebahkan tubuhnya ke ranjang,Kiya lebih memilih untuk duduk di meja yang biasa ia gunakan untuk mengerjakan sesuatu.

Kiya memegang kepalanya yang terasa pening ternyata menghadapi The Woman tidak semudah yang Kiya bayangkan,mereka sangat hebat dan kuat.

The Woman memiliki wilayah sekitar sepertiga di Renzy kord,Argia seorang yang paling di takuti karena kekejamannya itu.

"Tidak! Aku tidak boleh menyerah jangan takut dengan seorang Argia dan The Woman,kamu harus membalaskan dendam Ayah mu Kiya," ucap Kiya.

Kiya membuka laptop yang berada di atas meja ia mencari tentang berita pembunuhan Istri Argia,benar saja di berita itu pembunuh Istri Argia adalah Ramond.

Melihat artikel itu Kiya menggepalkan kedua tangannya,matanya berubah menjadi merah.

"Seenaknya saja menuduh Ayah ku sebagai pembunuh Istri om Argia,aku harus cari tau dulu kenapa Om Argia menuduh Ayah ku sebagai pembunuh Istrinya,dan siapa sebenarnya pembunuh asli Istri Om Argia?"

Mata Kiya semakin menghadap lekat ke arah laptopnya itu,ia mulai mencari bukti-bukti bahwa Ayah nya yang telah membunuh Istri Argia.

"Ch! Kenapa tidak menemukan sih,sepertinya aku harus melihat cctv di rumah Om Argia tetapi bagaimana bisa," ucap Kiya sembari mengusap-usap kan dagunya.

"Dan kenapa aku memanggilnya dengan sebutan Om!"

Kiya mengusap wajahnya itu,entah lah ia sangat emosi kepada orang bernama Argia itu dan kenapa ia harus menghormatinya.

Orang seperti Argia tidak layak untuk di hormati, "Bahkan aku tidak tau rumah Argia dimana," gumam Kiya.

Kepala Kiya menoleh ke samping tempat cermin berada disana,ia menatap diri nya sendiri yang terdapat di cermin itu.

"Argia sudah mengetahui wajah ku jadi aku harus merubah penampilan ku."

Kiya bangkit dari duduknya ia membuka lemari,ia harus menggunakan apa untuk merubah penampilan nya ini.

Dan ia menemukan topeng yang ia pakai tadi,lama ia memandang topeng itu.

"Kalau aku memakai topeng pasti akan di suruh untuk melepaskannya saat berada di kampus," ucap Kiya sembari mengusap-usap topeng wajah.

Alhasil Kiya mengembalikan topeng wajah itu ke tempatnya,tidak sengaja ia melihat kacamata pemberian Ayahnya waktu lalu.

Kacamata yang berbentuk bulat dengan kaca berwarna putih.

Dahi Kita kembali mengereyit entah dorongan apa ia mengambil kacamata itu lalu ia pakai,saat Ayah nya memberikan kacamata ini kepada Kiya.

Kiya sama sekali tidak pernah memakainya baru kali ia memakainya,ia berjalan ke arah cermin untuk melihat tampilannya saat ini saat menggunakan kaca mata.

"Tidak terlalu buruk juga ternyata," gumam Kiya sembari merapikan rambutnya.

Saat Ayahnya memberikan nya kacamata ini,Kiya sempat menolaknya karena dengan menggunakan kacamata itu pasti penampilan nya akan terlihat cupu.

"Aku tidak mau memakai kacamata itu Ayah,kenapa sih Ayah memberikan ku kacamata?"

"Tidak apa-apa Ya,Ayah tertarik saja dengan kacamata ini dan Ayah pikir dengan memakai kacamata ini wajah kamu akan terlihat lebih cantik," ucap Ramond sembari menampilkan deretan giginya.

Terlibat wajah Kiya menjadi kesal," bagus apanya,malahan terlihat cupu!"

Ramond hanya terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu simpan lah kacamata ini dengan baik,siapa tau suatu hari nanti kamu akan membutuhkan nya."

Tiba-tiba bibir Kiya melengkung,ia tersenyum menatap kacamata nya ini yang sempat Kiya tolak waktu itu.

"Apa yang di katakan oleh Ayah memang benar,nyatanya sekarang aku membutuhkan kacamata ini," gumam Kiya.

Kacamata pemberian Ayahnya akan mengubah identitas nya saat ini,mulai besok Kiya akan mengganti identitas yang baru.

....

Di tempat lain.

Terlibat seseorang sedang tersenyum menatap layar laptopnya,ternyata secara diam-diam ia memiliki cctv di kamar Kiya.

"Aku akan menjagamu dan membantu mu," ucap Seseorang itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

mampir kk

2022-04-13

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

siapa y sosok misterius itu

2022-04-10

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟

🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟

semangat

2022-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!