Sudah 3 hari Leo menonaktifkan handphone miliknya, jujur karena masih kesal sama Paras dan sengaja tidak masuk kantor. Berlin selalu memberi informasi pada Leo. Selama bekerja di Perusahaan Baros, Berlin menemaninya di apartemen.
Drrt, drrt,
"Berlin," bisik Leo.
"Ya,"-Leo.
"Paras, mencari alamatmu. Lo pura-pura sakit aja kak,"-Berlin.
"Hmm apa kalian memberi tahu tempat tinggalku?" tanya Leo.
"Di CV lo, alamat Kalibata. Saat ini Paras masih dikantor. Lo balik ke Kalibata yah? gue mau ke Bank dulu,"-Berlin.
"Ok," Leo menutup telfonnya, bergegas meninggalkan Kuningan menuju Kalibata.
Kalibata adalah rumahnya saat baru menikah dengan Sintya, karena mereka sudah bercerai, Leo memutuskan stay di Kuningan tanpa balik ke Kalibata.
Saat ini, karena alamat yang diketahui kantor adalah Kalibata, dia harus kembali ke apartemen itu.
"Iiighs kalau nggak mikir Mami dan Papi, aku sudah cabut ke Australi. Dasar wanita gendut. Mulutnya jahat. Gue aja yang orang seberang nggak sejahat itu. Apa karena dia tumbuh di keluarga biasa, makanya mulutnya kasar nggak karuan," gerutunya sepanjang jalan.
Setiba diapartemen, Leo menatap foto pernikahannya.
"hmmm back Sin. Gue kangen," senyum tipis Leo penuh harap, tapi jika mengingat semua kisah itu membuat dia tak menatap foto itu lagi.
Leo sibuk membersihkan semua ruangan tentu dibantu maid petugas apartemen sambil menunggu direktur gendut itu.
Ting tong,
Leo mengetahui siapa diluar, meminta maid untuk membukan pintu.
"Mba, bukain pintu. Suruh ke kamar ku aja," jelas Leo.
"Baik bang," tunduk maid.
Leo berlalu menuju kamarnya, duduk ditepi ranjang king size, memainkan layar ponsel memberi kabar pada Baros.
"Selamat siang," ucap Paras dingin.
"Siang bu. Cari siapa?" tunduk maid.
"Leo ada? Pak Leonal!" tegas Paras.
"Oogh ya. Beliau lagi istirahat bu. Silahkan ke kamar yang di ujung," jelas maid menunjuk kamar Leo.
Deg, Paras menelan salivanya, ragu untuk masuk. Tapi dari pada dia kehilangan pekerjaannya, lebih baik dia menemui Leo.
"Siapa dia sebenarnya? hingga Tuan Baros meminta ku mencarinya. Padahal jika dia tidak berkerja lagi di Perusahaan juga nggak masalah. Toh selama ini aku bekerja sendiri. Nyusahin aja!" gerutunya dalam hati memasuki apartemen, tanpa membuka hellsnya dengan angkuh.
Mengetuk pintu kamar Leo pelan. Berkali-kali dia menelan salivanya, ada perasaan takut dan khawatir. Jika seorang pria dan wanita berdua didalam kamar, akan ada setan menjadi pihak ketiga, batinnya.
"Masuk," suara Leo terdengar sangat tegas ditelinga Paras.
Perlahan tapi pasti Paras membuka pintu kamar, lagi-lagi mata Paras tertuju pada Leo yang menunggu kehadirannya.
Deg,
"Kok semakin cantik si gendut ini!" batin Leo.
"Anjiiing, parfum itu lagi!" Leo seketika gugup melihat Paras semakin mendekat.
Paras mendekati Leo dengan anggun, duduk di pinggir kasur kingsize, tanpa mesti izin dari Leo.
"Hmm kenapa lo nggak masuk kantor? lo masih marah sama gue?" tanya Paras setelah beberapa menit mereka terdiam.
Leo menyilakan kakinya, memeluk bantal, menahan hasrat dewasanya. Padahal Paras lebih dewasa darinya, hahaha.
"Ck lagi malas," senyum Leo bak devil menatap Paras.
"Lo ngapain kesini? beraninya masuk kekamar duda jelek kayak gue?" goda Leo tersenyum tipis menatap Paras.
"Kangen? sama gue?" kekeh Leo disambut senyum garing oleh Paras.
"Gue nggak mau basa basi! besok lo harus masuk kantor, karena lusa kita akan ke Riau, mengurus Airbus disana," jelas Paras tanpa menoleh.
Leo memberanikan diri mendekat pada Paras, karena tak kuasa menahan gejolak aroma parfum yang semakin membuatnya menggebu ingin mencium lebih dekat.
"Jawab gue, lo kangen kan sama gue, Parassani Chaniago," senyum Leo menyandarkan keningnya dibahu Paras yang sangat empuk.
Paras melirik kearah Leo, ada kegugupan dihatinya, melihat brondong ini lebih berani bermanja di bahunya saat ini.
"Iiighs sana aaagh! gue nggak nyaman!" bentak Paras menggeser kepala Leo yang berada di bahunya.
Tapi Leo semakin menjadi, menggoda sang Direktur, agar tau rasa, batinnya.
"Lo tolak gue? besok gue nggak masuk ke kantor! Lo jalan aja sendiri ke Riau. Gue nggak mau nemanin lo,"
Ancam Leo terdengar tegas ditelinga Paras.
"Lo ngancam gue, Leonal? gue bos lo! baru kali ini secretaris ngancam bosnya dan yang berani itu cuma lo! selama ini nggak ada yang berani ngancam gue begini!" kesal Paras pasrah menerima kepala Leo di bahunya.
Leo tersenyum tipis, mau tertawa guling guling dikasur mendengar Paras bicara seperti itu.
"Lo nggak ikhlas?" Leo menahan senyumnya.
"Hmm gue nggak nyaman Leonal! karena gue nggak pernah." kalimat itu terhenti.
"Nggak pernah apa? jangan bilang diusia segini lo masih virgin! gue nggak akan percaya!"
Leo berdiri menuju lemari dengan santai, menukar baju kaos dengan kemeja. Begitu juga celananya, Leo sengaja menukar pakaiannya dihadapan Paras tanpa malu.
Leo hanya ingin melihat reaksi Paras, memperlihatkan tubuh atletisnya dengan bangga.
Beberapa kali Paras terpesona, menelan saliva berkali-kali melihat tubuh terawat pria muda dihadapannya.
"Hmm gue hmm," Paras terdiam, jiwanya tak munafik, dia bukan wanita yang baik. Dia pernah gagal dan hampir hancur hanya karena cinta. Untung Tuan Baros membantu, mengubah hidupnya menjadi seperti sekarang.
Leo mengetahui semua tentang Paras, karena Maride telah menceritakan siapa Paras kepada kedua anaknya. Begitu banyak persaingan bisnis yang ingin menggoyangkan perusahaan mereka, Paras yang membantu semua, dengan sistem yang di buat Loe tanpa sepengetahuan Paras.
"Gue apa?" tanya Leo tepat diwajah Paras.
"Ck udah deh, jangan ngegoda gue kayak gitu!"
Paras mendorong wajah Leo dengan tapak tangannya agar menjauh.
"Lo terpesona kan sama gue? makanya lo nyari gue!" kekeh Leo senang.
"Iiighs," Paras menjadi salah tingkah.
"Lo cantik, kalau lagi salting! membuat gue berfikir somethink," tawa Leo semakin menggoda Paras.
"Lo semakin ngelantur yah!" kesal Paras ingin berlalu.
Leo menahan lengan Paras.
"Lo tetap stay atau gue hancurin semua!" tatapan mata Leo membuat Paras merasa terancam, apalagi dengan ucapannya.
"Mau lo apa seeh?" suara Paras seketika naik 2 oktaf.
"Hmm Lo udah ngatain gue jelek, bla bla bla, terus lo nggak mau minta maaf Parsssani Chaniago?" geram Leo menatap mata Paras yang sangat indah.
Paras terdiam, bibir tak mampu berucap, hanya menantang mata Leo yang berada dihadapannya. Menelan saliva kembali. Entah berapa kali dia menelan salivanya hari ini, berhadapan dengan Leonal Alkhairi.
"Ternyata susah lo ngomong maaf doang!" senyum Leo tipis terukir dari bibirnya.
Leo tak mau menahan lagi, dia memberanikan mencium bibir sang Direktur agar mau mengucapkan kata maaf itu.
"Huuufgh!" Leo menahan tengkuk Paras dengan sebelah tangannya.
"Hmmmfgh!" Paras berontak tak membalas.
Plaaak, tamparan keras dari Paras saat ciuman mereka terlepas.
"Jangan lo campurin urusan pekerjaan dengan masalah ranjang lo yang kesepian!" sarkas Paras.
"Oogh menurut lo, gue kesepian? hanya karena status gue Duda? Lo jangan sok suci! Gue tau lo kok! Lo juga pernah ngelakuin itu kan? Gue cuma membantu lo! jika lo mau sama gue! tenang, gue nggak akan morotin lo! karena gue bisa bayar lo berapa pun lo minta!"
Leo menatap kesal pada Paras, karena baru kali ini dia ditampar cewek hanya karena ciuman.
"Jaga ucapan lo, Leo! jika gue mau, bukan lo cowoknya!" sarkas Paras membela diri.
"Siapa? haaah? siapa? Tuan Baros kah? atau siapa? jawab!!"
Leo ingin mengungkapkan sebenarnya siapa Paras, tapi dia masih menahan.
"Aaaargh," kesal Paras berlalu meninggalkan Leo sendiri dikamar.
"Paras, Lo mau kita selesaikan disini? atau gue bener bener pergi dan tidak akan kembali!" ucapan Leo semakin membuat Paras tak mengerti.
"Siapa dia? siapa Leonal Alkhairi?" batin Paras semakin geram.
Paras berhenti, menatap lembut ke arah Leo.
"Gue malas debat. Lo mau ke kantor sekarang? atau besok kita bertemu?" tanya Paras lemas menatap kearah Leo.
Leo tersenyum menang.
"Ya gue ikut lo!" Leo berlalu meninggalkan apartemen miliknya.
Siapa Paras? kenapa dia membuat Leo semakin berani? hmm! ada yang tau siapa Parassani Chaniago? 😱❤️
Kira-kira untuk wajah Leonal Alkhairi seperti apa yah?
Simak khuuuii... cerita ku... 'Ugly 'n Fat Girl'...❤️❤️
_____ Like and comment_______
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PARAS SELINGKUHAN CALON MANTAN MERTUA SINTYA, PSTI PARAS UDH PRNH DIPAKE
2023-03-12
0
Fenny {Hiatus}
lanjut
2022-04-09
1
KidOO
lanjut tante
2022-03-26
1