Nada yang sedang emosi menggerundel, ia duduk dan menghentakan kakinya. Tujuanya ke restauran untuk mengisi perut kosongnya. Namun, moodnya berubah saat bertemu dengan lelaki mesum di toilet tadi. Amara, sahabat Nada tampak mengernyitkan dahinya, tidak biasanya sahabat cantiknya manyun seperti itu.
"Kenapa, Nad?" tanya Amara sambil menyeruput lemon tea kesukaanya. Nada terdiam, netranya mengamati makanan pesanannya dengan malas.
"Kenapa?" tanya Amara lagi.
"Kau tau, ada lelaki buaya yang mau mengajak aku ke apartemennya. Resek bangetkan? memangnya aku perempuan apaan?" kesalnya panjang lebar membuat sudut bibir Amara melengkung mengulas senyuman.
"Cie, digodain?" goda Amara.
"Apaan sih, Ra. Orang lagi kesel malah di ketawain," cerocos Nada.
"Emang kenapa sih?" tanya Amara sambil menyeruput lemon tea kesukaannya.
"Aku pikir tadinya dia ngintipin orang di depan toilet, aku memukulnya..." ucap Nada dan menggantungkan kalimatnya.
"Lalu?" tanya Amara antusias.
"Ternyata dia sedang mencoba mengamankan jas kakaknya yang nyangkut di pintu," ucap Nada.
Amara tertawa terbahak sambil menutup mulutnya, Nada tampak kesal sekali dengan reaksi sahabatnya itu.
"Rara, ah. Kenapa tertawa?" kesal Nada.
"Habisnya kamu lucu, Nad. Masak iya kamu bisa salah sasaran, biasanya mata kamu itu jeli sekali mengamati situasi," ucap Amara kemudian tertawa terbahak-bahak membuat Nada semakin kesal dan meninggalkan mejanya.
Amara yang menyadari kepergian Nada segera membayar makanan yang tidak jadi disentuh Nada, iapun berlari mengejar Nada.
"Nad, kenapa pergi?"
"Aku tidak jadi lapar, aku kenyang melihat kamu tertawa," ucap Nada. Amara tersenyum sambil mengamati Nada yang melangkah menuju apartemennya.
🎀🎀🎀🎀
Nada dan Amara tampak menyiapkan beberapa pakaian dan paspord. Mereka berencana untuk kembali ke negara I. Empat tahun sudah kedua wanita cantik yang terpaut umur dua tahun itu saling bekerja sama membesarkan butik bernama SheyNa (Sheyna dan Nada).
Kini setelah mempunyai banyak cabang, keduanya membagi dua hasil jeripayah mereka sehingga keduanya memiliki wewenang sendiri-sendiri. Keinginan kembali ke negara I salah satunya ingin mengunjungi orang tua mereka yang benar-benar di rindukannya.
Nada memandang ke arah langit indah yang bertabur dengan bintang, mencoba menekan hatinya yang kini bergejolak.
Sakit dan menyiksa ketika dia harus jatuh hati pada sosok penyayang akan tetapi hanya menganggap dirinya sebagai adik. Wanita cantik berusia 23 tahun itu menepuk dadanya, mencoba meredakan rasa sesak yang amat sangat menyiksa batinnya. Kembali ke negara I, itu artinya harus kembali bertemu dengan kekasih hati yang tak pernah mengetahui perasaannya. Kakak kandung dari sahabat baiknya itu.
"Nada, apa yang kau lakukan disini?" Amara yang melihat kegundahan di hati Nada tampak khawatir.
"Aku tidak papa," ucapnya. Amara menghela napas panjang, Nada selalu saja seperti itu. Diam dalam pemikiranya sendiri. Amara memegang pundak wanita berhijab itu, memandang lekat sahabat baiknya.
"Kau takut bertemu Kak Rafa?" tanya Amara sontak membuat Nada memejamkan mata indahnya.
"Aku tidak berfikir demikian," ucap Nada singkat.
"Aku akan menghubunginya dan mengatakan kau mencintainya sekarang juga," Amara mengambil benda pipih dalam sakunya. Nada menggeleng cepat dan mengambil alih ponsel Amara.
"Apa yang kau lakukan?" sentak Amara.
"Jangan membuat kerenggangan hubungan baik kita hanya dengan perasaanku Ra, kita sama-sama tau Kak Rafa mencintai wanita lain," sanggah Nada.
"Bagaimana bisa aku melihatmu bersedih karna kakakku?" ucap Amara dengan nada bicara lebih tenang.
"Kau tenang saja, aku baik-baik saja Nona Amara," ucapnya kemudian melenggang pergi. Amara hanya bisa diam menatap ke arah punggung wanita cantik yang kini menjauh dari pandangan matanya.
Nada mengambil wudhu kemudian melaksanakan kewajiban shalat isya empat rekaat. Tak lupa dia berdoa meminta keselamatan kepada Sang Maha Penguasa langit dan bumi. Meminta kebahagia, kebaikan di dunia dan akhiratnya. Nada melipat mekena dan meletakan di atas meja, netranya mendapati foto dirinya, Amara dan juga Rafa dalam bingkai foto.
"Kak Rafa, beri tau aku cara agar aku bisa melupakan perasaan cinta ini untukmu. Karna, semakin aku mencoba melupakan, semakin aku terjebak di dalamnya," ucap Nada. Nada meletakan kembali foto itu kemudian berdoa dan memejamkan matanya.
🎀🎀🎀
Haii sobat othor remahan rengginan, jangan lupa jempolnya ya😍😍😍😍😍.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Laksmi Amik
sepertinya bagus ceritanya
2023-11-05
0
Mumun Munafaroh
seru nih kyaknya
2023-06-12
0
dementor
remahan rengginang dikaleng khong guan..
2023-06-08
0