Episode 4 - Teman Sekelas
Meski dalam keramaian aku masih merasa kesepian, entah kenapa sunyi sepi ku rasa tanpa seseorang yang bisa menemani ku di kesendirian ini, tak terasa sudah semakin jauh aku berjalan sendiri. Egois ku rasa bila aku mengeluh saja tanpa mau berusaha, entah kenapa goresan pena ku sampai pada titik kosong dimana tinta hitam yang ku tulis diatas kertas putih ternyata telah habis, setiap yang ku tulis sesuai dengan perjalanan hidup dimana hati menangis menjerit menceritakan setiap perjalanan hati yang lirih, meski sang waktu berbicara dengan nada yang lirih sambil di temani sang piano yang terus berbunyi dengan merdunya seperti melodi sendu yang menohok hati. Jarum jam terus berdetak kencang ke arah sumbu yang tak terbatas dengan penuh ke haluan aku terus bertanya kepada diriku sendiri, hari ini apakah akan lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya atau malah akan memberikan aku kesibukan uang sebenarnya membawaku pada rasa takut untuk memulai perubahan.
Aku bersyukur bisa bertemu teman baru seperti Muntari Nayra, meski sebenarnya aku gak sebangku sama dia
Nadya Almira
"Hei Nayra!!"
Panggil cewek-cewek di depanku
Sepertinya dia memanggil cewek yang duduk di sampingku saat naik bus tadi.
Aneth Anggara Siska
Anetha Anggara Siska, sebenarnya bukan gadis yang dibilang cantik banget kalau cantik itu relatif tapi kalau baik itu berbeda. Banyak hal yang membuat Aneth terkenal di sekolah bukan hanya sifatnya yang ramah dan pandai bergaul namun dia juga salah satu murid blasteran indo-turki yang membuat wajahnya nampak berbeda dengan murid lainnya di sekolahnya.
Nadya Almira
Itu pula yang membuat Nadya Almira atau yang kerap di sapa Nadya cewek paling populer disekolah menjadi dendam dengannya, "baru aja masuk di sekolah gue terus dia tiba-tiba bikin masalah sama gue!" Ujar Nadya. Siapa yang gak kenal sama sifat arogansinya meski begitu dia memang sangat cantik dan kaya raya tapi sayang angkuh dan juga sombong.
Anya Dwinov
Ditambah dengan teman-temannya yang layaknya pengikutnya yang setia dan selalu ada buatnya, siapa lagi kali bukan Anya Dwinov atau Anya yang bisa dibilang cuma ikut-ikutan ajah orangnya agak lemot tetapi dia juga lumayan cantik tapi sayang dia juga sama jeleknya dengan Nadya.
Kayla Az-Zahrania
Berbeda sama temennya Nadya yang satu lagi yaitu Kayla Az-Zahrania atau yang akrab di panggil Zahra meski dia terlihat nimbrung dan care banget sama Nadya tapi sebenarnya dia cuma ngincer duitnya Nadya ajah maklum Nadya sangat tajir siapa sih yang gak mau deket sama Nadya kalau gak jauh dari iming-iming uang.
Muntari Nayra
Muntari Nayra atau yang kerap di sapa Nayra kini dia jadi bahan Bullyan Nadya and the geng apalagi yang membuat Naura Jadu bahan Bullyan kalau bukan karena dia pandai tapi sayang Nayra sangat introfert dan gak mudah bergaul, makanya Nadya dan kawan-kawan sering sekali mengejeknya dan juga membullynya.
Aneth Anggara Siska
"Dia kenapa mau di perlakukan seperti itu?"
Nadya Almira
"Mana PR gue!!"
Muntari Nayra
"I..ini udah aku kerjain semuanya!!"
Nadya Almira
"Oh bagus-bagus!"
jawabnya sambil memperlihatkan tangannya yang gemetaran
Pertanda kalau dia ketakutan
Nadya Almira
"Udah sana!!"
Aneth Anggara Siska
"dia kenapa jahat sekali!"
Di sekolah yang seelit ini masih ada penindasan, oh my God. Apa ini beneran? Kayaknya aku benar-benar bakalan gak betah sekolah disini.
Meski begitu aku harus kuat dan tahan setidaknya, sedikit lagi aku akan lulus sekolah dan aku sangat membutuhkan ijazah itu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
Jarak terkadang membuatnya menjadi asing, membuat seseorang tak percaya akan kekuatan cinta. Silangit yang sama kamu berada, namun belum kamu temukan satu sosok pilihan-Nya.
Bagiku hidup hanya selalu hitam dan putih, kebahagiaan akan selalu berbanding lurus dengan kesedihan. Kita hanya menunggu waktunya bergiliran bukan?
Begitupun dengan kesunyian.
Hari ini terasa ramai, mungkin esok kita akan berdialog lagi dengan kesendirian.
Meski dalam keramaian aku masih merasa kesepian, entah kenapa sunyi sepi ku rasa tanpa seseorang yang bisa menemani ku di kesendirian ini, tak terasa sudah semakin jauh aku berjalan sendiri. Egois ku rasa bila aku mengeluh saja tanpa mau berusaha, entah kenapa goresan pena ku sampai pada titik kosong dimana tinta hitam yang ku tulis diatas kertas putih ternyata telah habis, setiap yang ku tulis sesuai dengan perjalanan hidup dimana hati menangis menjerit menceritakan setiap perjalanan hati yang lirih, meski sang waktu berbicara dengan nada yang lirih sambil di temani sang piano yang terus berbunyi dengan merdunya seperti melodi sendu yang menohok hati. Jarum jam terus berdetak kencang ke arah sumbu yang tak terbatas dengan penuh ke haluan aku terus bertanya kepada diriku sendiri, hari ini apakah akan lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya atau malah akan memberikan aku kesibukan uang sebenarnya membawaku pada rasa takut untuk memulai perubahan.
Anya Dwinov
"Heh.. Lo ngapain ?"
Aneth Anggara Siska
"Eh..enggak!"
Anya Dwinov
"Lo anak baru ya?"
Kayla Az-Zahrania
"Dia cantik juga!"
Nadya Almira
"Apaan sih Lo, masih cantikan gue!"
Ujarnya sembari mendorong aku dan kemudian menyuruh ku pergi
Aneth Anggara Siska
"Ini sekolah atau apa sih?"
Banyak hal yang aneh saat aku baru pertama pindah di sekolah ini cewek yang tadi duduk sebangku dengan ku di bus tiba-tiba dia di bully oleh cewek-cewek yang terlihat sangat cantik namun kenapa bisa seperti itu.
Dan ada satu hal lagi sebenarnya apa yang terjadi mengapa tiba-tiba aku bisa masuk di dalam jalan cerita dan kisah ini?.
Aneth Anggara Siska
Anetha Anggara Siska, sebenarnya bukan gadis yang dibilang cantik banget kalau cantik itu relatif tapi kalau baik itu berbeda. Banyak hal yang membuat Aneth terkenal di sekolah bukan hanya sifatnya yang ramah dan pandai bergaul namun dia juga salah satu murid blasteran indo-turki yang membuat wajahnya nampak berbeda dengan murid lainnya di sekolahnya.
Nadya Almira
Itu pula yang membuat Nadya Almira atau yang kerap di sapa Nadya cewek paling populer disekolah menjadi dendam dengannya, "baru aja masuk di sekolah gue terus dia tiba-tiba bikin masalah sama gue!" Ujar Nadya. Siapa yang gak kenal sama sifat arogansinya meski begitu dia memang sangat cantik dan kaya raya tapi sayang angkuh dan juga sombong.
Anya Dwinov
Ditambah dengan teman-temannya yang layaknya pengikutnya yang setia dan selalu ada buatnya, siapa lagi kali bukan Anya Dwinov atau Anya yang bisa dibilang cuma ikut-ikutan ajah orangnya agak lemot tetapi dia juga lumayan cantik tapi sayang dia juga sama jeleknya dengan Nadya.
Comments