DGGM 17. Canda tawa yang membuat jengah

Setibanya di cafe Starla, cafe itu sudah tampak dipadati pengunjung. Padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 19.50. Beruntung mereka masih kebagian meja, walaupun agak pojokan tapi masih dapat melihat ke arah panggung dengan jelas.

Eza pun segera menarik kursi dan mempersilahkan Azura duduk. Ia memperlakukan Azura bak putri membuat dua dari tiga orang yang duduk di meja tak jauh dari posisinya menatapnya dengan pandangan yang ... entahlah.

"Kalian bengong liatin apa sih?" seru salah satu dari ketiga orang tersebut.

Tapi kedua rekannya masih terdiam, satu dengan dahi berkerut-kerut, sedangkan satunya masih tetap dengan wajah datarnya.

"Ck ... kalian berdua ini kesambet ya!" tanya salah seorang itu. Lalu ia pun mencoba mengikuti arah pandang kedua orang itu. Tapi karena banyaknya meja yang sudah terisi tamu, pria itu bingung. Dari posisi mereka, ada 3 buah meja yang terlihat jelas. Dua meja berisi pasangan muda dan satunya kumpulan para gadis.

"Whohoho ... kalian lagi pada liatin cewek-cewek itu, hm? Wah, udah normal kalian!" cetus pria bernama Raka itu.

"S h i t, loe pikir kami nggak normal, hah!" Mario mendelik tajam pada Raka membuat pria itu terkekeh. "Kalau sohib loe satu itu nah mungkin iya." imbuhnya sambil mengedikkan bahunya.

Arkandra hanya melirik sekilas lalu menyesap machiato miliknya.

"Kan, loe nggak ada hubungan apa-apa kan sama Zura?" tiba-tiba saja Mario menanyakan hal tersebut membuat Arkandra mengerutkan keningnya.

"Hei hei hei, Zura? Zura siapa? Dari namanya aja cakep banget, kenalin dong!" seru Raka yang kini penasaran.

"Kenapa?" tanya Arkandra, mengabaikan keingintahuan Raka.

"Jawab aja dulu!" tukas Mario.

"Nggak. Nggak ada." sahut Arkandra acuh.

"Good!" seru Mario dengan senyum lebarnya membuat Arkandra mengerutkan keningnya. Mario lantas menoleh ke arah Arkandra dan membisikkan sesuatu, "Artinya saingan gue berkurang satu." ujarnya sambil menyeringai. "Tinggal pria itu saja yang harus gue singkirin." tukasnya seraya terkekeh.

Arkandra diam , tapi ekor matanya tetap berlarian ke satu arah yang sedang jadi perbincangan mereka berdua.

"Ck ... kalian berdua ini lagi bahas apaan sih? Jangan rahasia-rahasiaan gitulah! Gue juga mau dikenalin sama cewek yang sedang kalian bahas itu. Sebenarnya yang mana sih? Kenapa nggak ajak gabung kesini aja?" omel Raka kesal.

"Udahlah, loe udah ada cewek juga. Nggak usah gangguin calon pacar gue." desis Mario tak suka.

"Bilang aja loe takut kalah saingan." ejek Raka dengan satu sudut bibir terangkat.

Sedangkan di meja lain, tampak Eza dan Azura sedang memilih menu makanan. Tak butuh waktu lama, makanan dan minuman yang mereka pesan pun tiba. Mereka menyantap makan malam itu sambil bercanda tawa. Mereka memang sangat cocok, sama-sama humoris dan humble.

"Ra, mau nyobain macaroni schotel punya gue nggak? Enak lho." ujar Eza sambil menyendok macaroni schotel miliknya.

"Oh ya!" tanyanya meragukan.

"Nggak percaya? Nih, cobain!" Eza pun menyendokkan macaroni schotel itu dan menyuapkannya ke Azura. Azura pun membuka mulut dan melahap macaroni schotel itu sambil memejamkan mata. Ia merasai dengan seksama rasa di setiap kunyahan macaroni schotel itu. Setelahnya, ia membuka mata dengan mata berbinar.

"Hmmm ... bener kata loe! Enak banget, Za! Loe mau cobain lasagna gue nggak? Nggak kalah enak lho sama macaroni schotel punya loe." ujar Azura sambil menyendokkan lasagna miliknya ke depan mulut Eza. Eza pun membuka mulutnya dengan senang hati lalu mengacungkan kedua jempolnya memuji rasa lasagna itu yang memang enak.

"Menu cafe ini emang juara. Pantas saja selalu ramai." puji Eza dan Azura membenarkan.

"Eh, Andmash udah mulai nyanyi tuh! Wah, suaranya emang beneran keren ya! Thanks ya, Za udah ajakin gue ke sini." ucap Azura tulus.

"Nope, asal loe seneng aja."

"Ih, loe kok baik banget, Za! Kan makan di cafe ini mahal, entar gaji loe sebulan langsung habis gimana?"

"Tenang aja, gaji gue nggak bakal habis kok. Cuma makan kayak gini mah kecil." ujar Eza jumawa sambil terkekeh.

"Cih, sombong banget!" sahut Azura yang juga terkekeh.

Tanpa mereka tahu, setiap aksi dan canda tawa mereka tak luput dari dua pasang mata tak jauh dari sana. Jengah melihat kedua orang itu yang terlihat sangat dekat bagai pasangan kekasih, salah satu dari mereka pun akhirnya memilih undur diri.

...***...

Hari ini Melodi kembali memiliki janji temu dengan Gerald. Hari ini ia akan memberikan keputusan pada lelaki itu. Ya, Melodi memilih menerima pekerjaan itu. Hanya menjadi kekasih sementara juga kan, jadi nggak masalah. Mereka hanya berpura-pura. Ia harap, kekasih Gerald lekas kembali jadi ia tak perlu menjalani sandiwara itu berlama-lama. Apalagi imbalan yang ia terima cukup besar, hal itu tentu sayang untuk disia-siakan. Belum tentu ia bisa mendapatkan pekerjaan lain dengan gaji sebesar itu. Bahkan pekerja kantoran pun gajinya takkan sebesar itu kecuali jabatannya sudah tinggi.

"Sorry, aku telat." ujar Gerald saat melihat Melodi telah duduk sambil meminum latte miliknya.

Melodi hanya tersenyum manis lalu mempersilahkan Gerald duduk.

"Jadi bagaimana?" tanya Gerald to the point.

Melodi cukup terkejut, ternyata Gerald tak ingin basa-basi dan langsung menanyakan keputusannya.

Melodi berdeham untuk menetralisir debaran jantungnya.

"Emmm ... ba-baiklah. Saya ... saya bersedia." ujar Melodi tergagap seraya meremas kedua telapak tangannya.

"Bagus. Ini data-data personalku Pelajari supaya kamu bisa tau segala hal tentang aku. Aku nggak mau saat ada yang nanyain tentang aku, kamu justru bingung karena nggak tau apa-apa. Dan ... jangan saya-saya lagi. Itu terlalu formal. Nggak ada pasangan kekasih yang ngobrol pakai saya-saya." tukas Gerald yang diangguki oleh Melodi. "Nah, ini surat perjanjian kita. Baca sekarang lalu tanda tangani." ujar Gerald seraya menyodorkan selembar kertas berisi poin-poin perjanjian.

Melodi pun membacanya secara seksama. Melodi mengerutkan keningnya saat membaca poin nomor 2.

Pihak ke-1 dan ke-2 boleh melakukan kontak fisik saat diperlukan.

"Kak, poin nomor 2 ini gimana maksudnya?" tanya Melodi bingung.

"Oh itu, kontak fisik yang aku maksud, tidak mungkin kan kalau kita menjaga jarak saat berada di sekitar keluargaku?" Melodi mengangguk. Bisa-bisa mereka ketahuan berbohong kalau mereka menjaga jarak. "Jadi kontak fisik yang aku maksud bisa berupa gandengan, rangkulan, pelukan, atau ... menciummu. Tapi tenang saja, ini hanya untuk membuat mereka yakin kalau kita tidak sedang bersandiwara." jelas Gerald.

"Apakah harus?" cetus Melodi membuat alis Gerald terangkat. "Maksudnya bagian ... mencium?" imbuhnya lagi.

Gerald terkekeh, dalam hati ia mencibir Melodi yang entah memang polos atau sok polos sebab setahunya, sudah jarang mendapatkan perempuan yang masih bersih. Kebanyakan dari mereka sudah bekas orang lain, entah bibirnya atau tubuhnya.

"Tentu saja. Cepatlah tanda tangani, waktuku tidak banyak. Setelah kau tanda tangan, aku akan segera mentransfer 200 juta padamu." tukas Gerald.

Melodi yang mendengar kalimat itu lantas segera membubuhkan tanda tangannya ke atas surat perjanjian itu tanpa berpikir panjang lagi. Toh, ini hanya sandiwara saja dan hanya dilakukan di saat diperlukan saja, pikirnya.

Gerald pun tersenyum senang lantas ia meminta nomor rekening Melodi dan mentransfer sejumlah 200 juta tanpa ragu. Melodi yang baru pertama kali melihat nominal itu di rekeningnya lantas membulatkan matanya dan tersenyum manis membuat Gerald memandangnya penuh arti.

...***...

Maaf ya kak baru update. Dari semalam sebenarnya mau nulis tapi sikon mata nggak memungkinkan alias ngantuk berat. 😁

Selamat hari Senin.

Bagi yang masih punya kuota votenya, bolehlah disumbang ke sini. 😁😁😁

Buat pembaca setia karya othor dan yg sering kasi hadiah, othor ucapin makasih banyak ya. Smg sehat selalu. 🥰🥰🥰

......Happy reading 🥰🥰🙏......

Terpopuler

Comments

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

ahh udah ketebak ini mah...bukannya meringankan beban kk nya yg ada malah nambahin beban,knpaa ngga manut aja...blajar yg bener

2024-06-17

0

Mainah Inah

Mainah Inah

mulai seru ini ceritanya

2024-06-17

1

Wirda Wati

Wirda Wati

semoga geral orangnya baik

2024-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 DGGM 1. Gadis Menyebalkan
2 DGGM 2. Awal pertemuan
3 DGGM 3. Gadis gila
4 DGGM 4. Bukan Pemuas Napsu
5 DGGM 5. Gadis gila yang hebat
6 DGGM 6. Kencan buta failed
7 DGGM 7. Kencana vs Arkandra
8 DGGM 8.
9 DGGM 9. 2 Milyar
10 DGGM 10. He's a doctor.
11 DGGM 11. Surat Perjanjian
12 DGGM 12. Misi Perdana
13 DGGM 13. Benar-benar menyebalkan
14 DGGM 14. Makan siang
15 DGGM 15. Makan siang 2
16 DGGM 16. Dinner
17 DGGM 17. Canda tawa yang membuat jengah
18 DGGM 18. Miracle
19 DGGM 19. Timah panas
20 DGGM 20. So sexy
21 DGGM 21. Membentengi Hati
22 DGGM 22. Kepentok cinta kulkas 10 pintu
23 DGGM 23. Viral
24 DGGM 24. Skandal
25 DGGM 25. Hujatan
26 DGGM 26. Kamu dimana ...
27 DGGM 27. Ketemu
28 DGGM 28. Berlari
29 DGGM 29. Keyakinan diri
30 DGGM 30. Bicara berdua
31 DGGM 31. Ke rumah Azura
32 DGGM.32 Bertemu kakek
33 DGGM.33 Taruhan
34 DGGM 34.
35 DGGM 35. Pernyataan cinta ...
36 DGGM 36. Bukan pernikahan impian
37 DGGM 37. Mari kita bermain
38 DGGM 38. Mungkinkah
39 DGGM 39. Ke rumah Gerald
40 DGGM 40.
41 DGGM 41. Deal
42 DGGM 42. Di dalam mobil
43 DGGM.43 Gelisah
44 DGGM 44. Seperti sepasang kekasih
45 DGGM 45. Mario
46 DGGM 46. Calon suami cadangan
47 DGGM 47. Calon suami cadangan terbaek
48 DGGM 48. Perlakuan sebagaimana mestinya
49 DGGM 49. Tremor
50 DGGM.50 Pertengkaran pertama
51 DGGM.51 Di kamar
52 DGGM.52 Cafe
53 DGGM. 53 Kedatangan Trio icikiwir
54 DGGM 54. Saling mengerjai
55 DGGM 55. Resepsi
56 DGGM 56.
57 DGGM. 57 Pelakor ???
58 DGGM. 58 Terapi pertama
59 DGGM 59. Apartemen Arkandra
60 DGGM. 60
61 DGGM. 61 Terapi kedua ???
62 DGGM 62. Ciuman selamat malam
63 DGGM 63.
64 DGGM 64.
65 DGGM. 65
66 DGGM. 66
67 DGGM 67.
68 DGGM 68.
69 DGGM 69.
70 DGGM 70.
71 DGGM. 71 Warisan?
72 DGGM 72. Kekesalan Stevan
73 DGGM 73.
74 DGGM 74. Emosi Arkandra
75 DGGM 75. Duren Gatir
76 DGGM 76. Mungkinkah
77 DGGM. 77
78 DGGM. 78
79 DGGM. 79 Bagaimana ini?
80 DGGM 80. Ulah Alice
81 DGGM 81. Azura
82 DGGM 82. Kegetiran seorang Azura
83 DGGM 83. Kegetiran seorang Azura II
84 DGGM 84. Ra, kamu dimana ?
85 DGGM 85. Diculik
86 DGGM 86. Ya Tuhan, tolong selamatkan aku!
87 DGGM 87. Maafkan aku ...
88 DGGM 88. Maafin aku, Ra ...
89 DGGM 89. Perubahan sikap Azura
90 DGGM 90. Aku ... menyerah.
91 DGGM 91. Kedatangan Vinandia
92 DGGM 92. Go back
93 DGGM 93. Arkandra dan Leon
94 DGGM 94. Talk
95 DGGM 95.
96 DGGM 96. Ra, aku mau kamu sekarang!
97 DGGM 97. Aku kalah
98 DGGM 98. I love you, too
99 DGGM 99. Because you're mine, one and only.
100 DGGM 100. Lunas
101 DGGM 101. Galau
102 DGGM 102.
103 DGGM 103. Hasil Penyelidikan
104 DGGM 104. Kejutan tak terduga
105 DGGM 105. Naik motor
106 DGGM 106. Rencana
107 DGGM 107. Resign
108 DGGM 108. Kekacauan Gerald
109 DGGM 109. Ungkapan hati
110 DGGM 110. Aku tidak mau bertunangan denganmu
111 DGGM 111. Pernikahan dadakan
112 DGGM 112
113 DGGM 113. Berusaha kabur
114 DGGM 114. Kehancuran Vinandia
115 DGGM 115. Si galak yang bucin dan posesif
116 DGGM 116. Making Love or Making Baby ?
117 DGGM 117.
118 DGGM 118. Hukuman
119 DGGM 119. First Kiss
120 DGGM 120. No judul hehehe ...
121 DGGM 121. Bucin effect
122 DGGM 122. Permohonan maaf Bimantara
123 DGGM 123. Ra, kamu kenapa?
124 DGGM 124.
125 DGGM 125. Happy Family
126 DGGM 126. Gara-gara Bakso
127 DGGM 127. Odi, Yuya, dan Zia.
128 DGGM 128.
129 DGGM 129. Ngidamnya Azura
130 DGGM 130. HAH!
131 DGGM 131. Happiness of Azura and Arkandra
132 DGGM 132. Bonchap 1
Episodes

Updated 132 Episodes

1
DGGM 1. Gadis Menyebalkan
2
DGGM 2. Awal pertemuan
3
DGGM 3. Gadis gila
4
DGGM 4. Bukan Pemuas Napsu
5
DGGM 5. Gadis gila yang hebat
6
DGGM 6. Kencan buta failed
7
DGGM 7. Kencana vs Arkandra
8
DGGM 8.
9
DGGM 9. 2 Milyar
10
DGGM 10. He's a doctor.
11
DGGM 11. Surat Perjanjian
12
DGGM 12. Misi Perdana
13
DGGM 13. Benar-benar menyebalkan
14
DGGM 14. Makan siang
15
DGGM 15. Makan siang 2
16
DGGM 16. Dinner
17
DGGM 17. Canda tawa yang membuat jengah
18
DGGM 18. Miracle
19
DGGM 19. Timah panas
20
DGGM 20. So sexy
21
DGGM 21. Membentengi Hati
22
DGGM 22. Kepentok cinta kulkas 10 pintu
23
DGGM 23. Viral
24
DGGM 24. Skandal
25
DGGM 25. Hujatan
26
DGGM 26. Kamu dimana ...
27
DGGM 27. Ketemu
28
DGGM 28. Berlari
29
DGGM 29. Keyakinan diri
30
DGGM 30. Bicara berdua
31
DGGM 31. Ke rumah Azura
32
DGGM.32 Bertemu kakek
33
DGGM.33 Taruhan
34
DGGM 34.
35
DGGM 35. Pernyataan cinta ...
36
DGGM 36. Bukan pernikahan impian
37
DGGM 37. Mari kita bermain
38
DGGM 38. Mungkinkah
39
DGGM 39. Ke rumah Gerald
40
DGGM 40.
41
DGGM 41. Deal
42
DGGM 42. Di dalam mobil
43
DGGM.43 Gelisah
44
DGGM 44. Seperti sepasang kekasih
45
DGGM 45. Mario
46
DGGM 46. Calon suami cadangan
47
DGGM 47. Calon suami cadangan terbaek
48
DGGM 48. Perlakuan sebagaimana mestinya
49
DGGM 49. Tremor
50
DGGM.50 Pertengkaran pertama
51
DGGM.51 Di kamar
52
DGGM.52 Cafe
53
DGGM. 53 Kedatangan Trio icikiwir
54
DGGM 54. Saling mengerjai
55
DGGM 55. Resepsi
56
DGGM 56.
57
DGGM. 57 Pelakor ???
58
DGGM. 58 Terapi pertama
59
DGGM 59. Apartemen Arkandra
60
DGGM. 60
61
DGGM. 61 Terapi kedua ???
62
DGGM 62. Ciuman selamat malam
63
DGGM 63.
64
DGGM 64.
65
DGGM. 65
66
DGGM. 66
67
DGGM 67.
68
DGGM 68.
69
DGGM 69.
70
DGGM 70.
71
DGGM. 71 Warisan?
72
DGGM 72. Kekesalan Stevan
73
DGGM 73.
74
DGGM 74. Emosi Arkandra
75
DGGM 75. Duren Gatir
76
DGGM 76. Mungkinkah
77
DGGM. 77
78
DGGM. 78
79
DGGM. 79 Bagaimana ini?
80
DGGM 80. Ulah Alice
81
DGGM 81. Azura
82
DGGM 82. Kegetiran seorang Azura
83
DGGM 83. Kegetiran seorang Azura II
84
DGGM 84. Ra, kamu dimana ?
85
DGGM 85. Diculik
86
DGGM 86. Ya Tuhan, tolong selamatkan aku!
87
DGGM 87. Maafkan aku ...
88
DGGM 88. Maafin aku, Ra ...
89
DGGM 89. Perubahan sikap Azura
90
DGGM 90. Aku ... menyerah.
91
DGGM 91. Kedatangan Vinandia
92
DGGM 92. Go back
93
DGGM 93. Arkandra dan Leon
94
DGGM 94. Talk
95
DGGM 95.
96
DGGM 96. Ra, aku mau kamu sekarang!
97
DGGM 97. Aku kalah
98
DGGM 98. I love you, too
99
DGGM 99. Because you're mine, one and only.
100
DGGM 100. Lunas
101
DGGM 101. Galau
102
DGGM 102.
103
DGGM 103. Hasil Penyelidikan
104
DGGM 104. Kejutan tak terduga
105
DGGM 105. Naik motor
106
DGGM 106. Rencana
107
DGGM 107. Resign
108
DGGM 108. Kekacauan Gerald
109
DGGM 109. Ungkapan hati
110
DGGM 110. Aku tidak mau bertunangan denganmu
111
DGGM 111. Pernikahan dadakan
112
DGGM 112
113
DGGM 113. Berusaha kabur
114
DGGM 114. Kehancuran Vinandia
115
DGGM 115. Si galak yang bucin dan posesif
116
DGGM 116. Making Love or Making Baby ?
117
DGGM 117.
118
DGGM 118. Hukuman
119
DGGM 119. First Kiss
120
DGGM 120. No judul hehehe ...
121
DGGM 121. Bucin effect
122
DGGM 122. Permohonan maaf Bimantara
123
DGGM 123. Ra, kamu kenapa?
124
DGGM 124.
125
DGGM 125. Happy Family
126
DGGM 126. Gara-gara Bakso
127
DGGM 127. Odi, Yuya, dan Zia.
128
DGGM 128.
129
DGGM 129. Ngidamnya Azura
130
DGGM 130. HAH!
131
DGGM 131. Happiness of Azura and Arkandra
132
DGGM 132. Bonchap 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!