episode 2
Asisten 2(Rexy)
hay ketemu lagi, sebelumnya maaf kalo bahasanya campur baku & nonbaku. ok come on
Terlihat seorang pemuda sedang memantulkan/maminkan bola basket
Gavin Delwyn
"duk, duk, duk"
*suara pantulan bola
Gavin Delwyn
Kenalkan, Namaku Gavin. lebih lengkap nya Gavin Delwyn. seorang mahasiswa tingkat 2. umurku 20 tahun. aku tinggal sendiri di apartemen biasa tapi nyaman mungkin. aku kerja magang di sebuah cafe, cafenya lumayan ramai dan gajinya juga lumayan besar, itu yang membuat ku betah walaupun aku juga sering magang dilain tempat juga.
Gavin Delwyn
aku juga seorang youtuber, sering melakukan vlog entah itu jalan jalan, belajar, atau bermain game, dsbnya. owh dan pemuda tadi pagi adalah sahabat ku Hans Brussels kami sudah menjadi sahabat sejak kelas 2 SMA dia pindahan.
Gavin Delwyn
"Greng"
*berhasil memasukkan bola ke ring
Gavin Delwyn
hidupku normal normal saja, tidak ada yang aneh. aku hanya menjalankan hidupku seperti biasa, kuliah, bekerja, flog. jatuh cinta? aku tidak pernah jatuh cinta pada siapapun kecuali uang. uang adalah segalanya bagiku. cinta hanyalah omong kosong. aku tidak percaya dengan apa itu cinta dan selamanya akan begitu sebelum...
Gavin Delwyn
ah?
*menoleh ke asal suara
Gavin Delwyn
*mengambil bola dan berjalan ke arah pemilik suara
Violet Violence
ah, tidak kok aku tadi tidak sengaja melihat mu disini
*sambil mengalihkan pandangan mata agar tidak melihat Gavin langsung
Violet Violence
(bohong, aku tadi mencarimu dan bertanya kepada salah satu teman kuliah mu)
*membatin
Gavin Delwyn
owh, begitu ku kira kenapa
*mengangguk angguk
Violet Violence
owh, ini aku membawa minum, minumlah kau nampak lelah. tenang saja belum ku minum kok
*tersenyum lalu memberikan botoh air ke arah Gavin
Gavin Delwyn
Terimakasih
*menerima botoh air lalu meminumnya
Gavin Delwyn
sudah jam 08.35 rupanya aku pergi dulu ya
*ingin berlalu pergi
Violet Violence
tunggu!, apakah kau mau kekantin?
*sambil memegang tangan Gavin
Violet Violence
ah, maaf aku lancang
*melepas genggaman tangan Gavin
Gavin Delwyn
tidak apa apa. Apakah kau ingin kekantin juga?
Gavin Delwyn
jika iya ayo bersama ku
Violet Violence
bolehkah?. kau tidak keberatan?
Gavin Delwyn
tidak kok ayo!
*menggandeng tangan violet
Violet Violence
(Aaaaa, Gavin memegang tanganku,)
*membatin sambil senyum senyum
Violet Violence
ah, tidak kok
Sampainya di kantin mereka sedang sibuk mencari tempat duduk
Violet Violence
"drrtt, drrtt"
*mengambil ponsel lalu mengecek
Violet Violence
maaf, aku tidak bisa makan bersamamu Gavin aku harus menemui temanku
Gavin Delwyn
tidak apa apa kok, kalo begitu kau temui saja temanmu takut dia menunggu
Violet Violence
um, kalo begitu sampai jumpa
Gavin Delwyn
*celinguk kan mencari tempat duduk
Gavin Delwyn
ah, disana. masih ada yang kosong
*berjalan lalu duduk
Gavin Delwyn
*mengeluarkan ponsel lalu mengirim pesan
📱
Hans🐒
<online>
aku sudah ada di kantin, apakah kelas mu sudah selesai?
Hans🐒:sudah, aku akan kesana
ok
Gavin Delwyn
itu, dia
*melambaikan tangan kearah Hans
Hans Brussels
*menghampiri
aku membawa mereka berdua, kau tidak keberatankan?
*duduk
Gavin Delwyn
tidak, memangnya kenapa mereka kan juga temanku
*tos kearah mereka berdua
Setelah mereka duduk. mereka pun memesan makanan tidak lama kemudian pesanan mereka datang dan memakannya
Gavin Delwyn
aku tadi bertemu dengan violet
*santai sambil memakan makanannya
Hans Brussels
hah? bagaimana bisa?
Gavin Delwyn
iya, aku serius. tadi aku bertemu dengannya saat bermain dilapangan basket
pemuda 2
aku sih biasa saja
pemuda 2
kalian sudah tau bukan rumor bahwa Violet punya sugar daddy?
pemuda 2
aku sempat tidak percaya karna violet itu terlihat baik, cantik, dan pintar. tapi ya itu terserahnya sih
pemuda 2
ngomong ngomong violet sepertinya beberapa minggu ini dekat denganmu Gavin
pemuda 2
aku rasa dia menyukaimu
Hans Brussels
iya aku setuju
Gavin Delwyn
menurutku biasa saja karna banyak mahasiswi juga mendekatiku dan aku hanya mengabaikanya, ham
*santai sambil melahap makanannya
Gavin Delwyn
ngomong ngomong kalian ada berapa kelas hari ini?
Pemuda 1
aku juga satu karna aku sekelas dengannya
Hening, mereka fokus dengan kegiatan masing masing
Gavin Delwyn
akhir ini aku belum memiliki uang untuk membayar apartemen karna cafe tutup untuk pembaruan
Hans Brussels
maaf aku tidak bisa membantu mu karna aku juga harus membayar apartemen ku minggu depan
Gavin Delwyn
tidak apa apa kok
pemuda 2
sudah sudah bagaimana kalo kita bermain saja?
Gavin Delwyn
boleh, aku masih ada beberapa menit lagi sebelum kelas mulai
Pemuda 1
ayo true and dare
Mereka pun bermain dan terakhir giliran Gavin
Hans Brussels
pilih true or dare?
*sambil menaik turunkan alisnya
Gavin Delwyn
ck. karena aku cowok aku harus gentle aku akan memilih dare
*ekpresi bangga
pemuda 2
baiklah darenya adalah, apa ya?
Akhirnya mereka bertiga pun merencanakan Dare untuk Gavin dan sudah ditentukan
pemuda 2
baiklah darenya adalah kau
Hans Brussels
harus mencari SUGAR DADDY!
*aura semangat
Pemuda 1
pelankan suara mu kau membuat semua orang menatap kita!
Hans Brussels
eh maaf maaf
*canggung
Gavin Delwyn
Hah? aku harus mencari sugar daddy? yang benar saja!
Pemuda 1
tapi jika kau tidak mau tidak apa-apa kok
pemuda 2
ya, owh kami harus segera pergi untuk memulai kelas ayo
Pemuda 1
baiklah sampai jumpa lagi kalian berdua
lalu mereka berdua pun pergi meninggalkan Gavin dan juga Hans
Hans Brussels
sudah tidak usah dipikirkan, kau tidak perlu mencari sugar daddy kok, tenang saja.
Gavin Delwyn
um, ah aku ada kelas kau juga kan? ayo nanti terlambat
mereka pun berjalan keluar kantin dan menuju kelas mereka masing-masing
Asisten 2(Rexy)
episode 2 selesai
Asisten 1(Carlla)
YEYYY SELESAI!
Asisten 2(Rexy)
Pelankan suaramu Carlla!
Asisten 1(Carlla)
memangnya kenapa sih suka suka ku lah
Asisten 2(Rexy)
kau itu berisik
Asisten 1(Carlla)
kau ini tidak bisa melihat orang sedang senang apa
*kesal sambil berkacak pinggang
Asisten 2(Rexy)
Bukan begitu!
akhirnya mereka berdua pun adu bacot
Author.
hey, bukan kah saya menyuruh kalian menjaga Shou?
Asisten 1(Carlla)
eh? Shou?
Asisten 1(Carlla)
Astaga Shou-chan!!
Author.
Hah... maaf jangan lupa like ya, terimakasih. sampai bertemu lagi
Comments