Part 2

"Pasien sudah siuman dan ingin bertemu dengan anggota keluarganya" Kata suster yang ke luar dari ruangan Hans

Mendengar ucapan Suster itu, Vir dan ibunya yang tengah melamun sontak berbalik ke arah sumber suara.

"Apa kami berdua boleh langsung masuk?" tanya Melinda.

"Boleh bu, silahkan!"

Melinda dan Vir pun bergegas masuk ke dalam ruangan

"Ayah.." Melinda langsung memeluk tubuh suaminya yang terbaring di branker rumah sakit.

"Bu..Vir.." Suara Hans terdengar berat dan lamban " Mungkin waktu Ayah tidak lama lagi" Ujarnya dengan nafas memburu

"Ayah jangan seperti ini, hiks.."

"Hikkks..Maafkan aku, Vir banyak salah! Aku janji aku akan menuruti semua keinginan Ayah asalkan Ayah jangan seperti ini, Ayah harus janji untuk tetap bertahan, Ayah pasti sembuh" Spontan kata kata itu keluar dari mulut Vir, tidak ada pilihan lain selain menuruti kemauan Ayahnya, Walaupun hubunganya dengan Hans terbilang renggang namun ia tidak ingin terjadi sesuatu pada pria paruh baya itu, ia masih sangat menyayangi Hans sebagai Ayahnya walaupun mereka sering bertentangan

Vir menyesal karena sudah menyebabkan Ayahnya seperti ini.

Hans tersenyum mendengar ucapan putra bungsunya

"Kalau begitu biarkan Ayah bahagia diakhir hayat Ayah, agar Ayah bisa pergi dengan tenang Vir. Ayah hanya ingin melihat mu menikah dengan Aileen, maka aku akan sangat bahagia karena tidak lagi menanggung malu dan rasa bersalah pada oma dan opa mu! Ayah yakin mereka juga pasti sagat bahagia, karena ini adalah keinginan mereka" Ujar Hans

Dengan berat hati Vir pun menyetujui Semuanya, dia tidak ingin menyesal lebih dalam jika terjadi sesuatu pada Ayahnya.

"Baik, Vir mau! tapi dengan satu syarat..."

Apa aku tidak salah dengar? baru kali ini Vir mau menuruti permintaan ayahnya.. Bahkan dulu ia sama sekali tak perduli dengan kondisi Ayahnya ketika diminta untuk meneruskan Perusahaan... Melinda tersenyum haru melihat Putra dan suaminya kembali akur

"Apa Vir, katakan syaratnya!" Ucap Ayah yang langsung bersemangat.

"Aku menyetujui pernikahan ini, tapi dengan syarat setelah menikah aku dan dia akan tinggal berdua saja!"

"Tentu, kalian bebas memilih itu" Hans tersenyum sumringah "Katakan kau mau tempat tinggal yang seperti apa, biar Ayah siapkan"

"Ayah tidak perlu repot-repot untuk itu, aku punya rumah di Cluster Magnolia. Setelah menikah kami akan tinggal disana" Ujar Vir dengan tatapan datar dan dingin. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba menurut.

Ayah dan ibu saling pandang dan langsung memeluk tubuh putranya itu, mereka bahagia mendengar keputusan Vir.

Senyum merekah terpancar dari sudut bibir Vir, ia pun membalas pelukan dari Ayah dan Ibunya.

.

.

.

Seorang Pria tengah duduk termenung di kursi taman, tatapannya teduh nan dingin namun tak mengurangi ketampanan di wajahnya. Asap mengepul dari bibir sexy itu. Jika dilihat seperti ini ia terlihat sangat keren, tubuh atletis dan bidang membuat setiap wanita yang melihatnya serasa terpanggil untuk memilikinya. Dengan rambut acak-acakan seperti ini saja dia masih terlihat sangat tampan.

Ia menunduk dan kembali menyesap sebatang rokok yang terselip diantara jarinya, ia mendongak menghempaskan kepulan asap keluar dari mulutnya. Ia melakukannya berulang kali hingga rokok itu benar-benar habis dan hanya menyisakan ampas.

"Huhhhh...."

Vir menghembuskan nafas kasar, ia mendongak menatap langit malam yang bertaburan bintang...

Kenapa hidup ku selalu seperti ini? Aku punya banyak teman namun aku selalu merasa kesepian..Belum lagi orang tua ku yang selalu memaksakan kehendaknya untuk di turuti..

Kapan mereka berhenti mengekang ku, seolah aku ini anak ayam yang tak bisa apa-apa tanpa induknya.

Aku bahkan sangat mencintai Fia tapi kenapa mereka malah memaksa ku menerima perjodohan ini....

Begitu lah suara jerit batin Vir yang mengutuki keadaan.

"Haissshhh, apakah hidup akan selalu serumit ini" Dengusnya sambil menendang kaleng soda yang barusan dilemparnya

Ia kembali mengingat saat Vino menelponnya siang tadi ketika masih berada di halaman Cafe.

Flashback On

Vir yang baru saja keluar dari Cafe, sangat kesal kepada Dito..

Namun tiba-tiba saja handphone nya berdering

"Ada apa kau menelpon ku?"

"Haiss adik ku, kau selalu saja seperti ini... Ayolah Vir aku ini saudara mu, apa kau tidak bisa lebih menghargai ku?"

"Cih.." Vir tersenyum sinis mendengar omongan Vino

"Kau dan keluarga mu itu sama saja, kalian selalu haus penghargaan tapi tak bisa menghargai orang lain" Gumam Vir malas mendengar ocehan sang kakak

Vino hanya tersenyum dari balik telpon. Ia selalu dibuat gemas dengan tingkah Vir, ia sendiri tahu Ayah dan ibunya terlalu keras pada adiknya itu hingga sikapnya jadi seperti ini.

"Hey apa kata mu?? Apa kau mengatai Ayah dan Ibu? bukankah dia juga Keluarga mu?"

Ya mereka bukan Keluarga ku, mereka Keluarga mu, buktinya kau selalu jadi anak emas..

Vir memutar bola matanya malas

"Huhhh, Sudahlah jangan basa-basi. Ada apa menelpon ku? Apa Ayah menyuruh mu untuk membujuk ku?" tebak Vir "Dengarkan Aku Jevino, Katakan pada mereka sampai kapan pun aku tidak akan menerima perjodohan itu..."

"Apa kau ingin agar Ayah kita cepat mati Vir? Apa kau ingin orang yang kita sayangi sekali lagi meninggalkan kita seperti oma dan opa?" Ucap Vino yang memotong perkataan adiknya

Vir menarik nafasnya dalam, ia kembali mengingat kejadian dimana opa dan omanya meninggalkan mereka, saat itu ia dan Vino benar-benar terpuruk. Apalagi hanya opa dan omanya lah yang selalu membelanya ketika Ayah memarahi Vir.

"Jangan bertele-tele, cepat katakan apa maksud mu"

"Oke baiklah, Arshaka Virendra dengarkan aku sebagai kakak mu. Aku mohon kepada mu jangan mengecewakan Ayah untuk yang kesekian kalinya. Kau tahu jantungnya kumat karena penolakan mu tadi, Kata ibu dia dilarikan ke rumah sakit.. Ibu menghubungi mu tapi kau tidak mengangkatnya" Jelas Vino dari balik telpon, membuat Vir hanya terdiam.

Ini yang kesekian kalinya ia menyebabkan Ayahnya masuk rumah sakit. Benar-benar pembangkang. Umpatnya pada diri sendiri

"Halo..Vir apa kau mendengarkan ku?"

"Hmmmnt" sahut Vir yang masih bergelut dengan lamunannya

"Vir aku mohon sekarang temui Ayah, kasihan dia. Kau tahu aku ini jauh, siapa yang akan menemani ibu jika terjadi sesuatu pada Ayah.

Aku mohon penuhi permintaan Ayah, aku tahu kau sudah memiliki kekasih, tapi apakah baik menjalani hubungan tanpa restu dari orang tua? Asal kau tahu, seandainya aku bisa menggantikan mu untuk melaksanakan perjodohan ini mungkin aku akan melakukannya untuk mu. Tapi apa, itu tidak mungkin karena ini sudah pesan dari opa, Apa kau juga ingin opa kecewa pada mu..!"

Entah mengapa mendengar wejangan dari Vino, hati Vir sedikit luluh.

"Baiklah, aku akan temui Ayah"

Panggilan pun terputus..

Dasar adik tidak ada akhlak..

Vino tersenyum, walaupun ia tahu terkadang Vir iri kepadanya karena Ayah dan Ibu yang selalu membelanya. Namun ia tahu bahwa adiknya itu sangat menyayanginya begitupun sebaliknya.

"Ini hanya sebuah kesalah pahaman Vir, suatu saat kau akan mengerti. Aku menyayangimu adik ku"

Flashback Off

"Argggghhhhh....." Vir mengusap rambutnya kasar.

"Vir!" Suara seorang wanita dewasa mendekat ke arahnya

Vir berbalik, ia tersenyum melihat ibunya yang mendekat

"Apa kau menyesal menerima perjodohan ini?" Mama mengusap lembut rambut putranya

Vir tersenyum seraya menggeleng, entah mengapa ia tak bisa berkata jujur.

Melihat wajah ceria sang ibu seolah membuatnya bungkam dan menyimpan kekesalannya dalam hati.

Namun di sisi lain ia juga bahagia, berkat menerima perjodohan ini, hubungannya dengan Ayah dan Ibunya sedikit lebih hangat dan membaik dibanding hari-hari sebelumnya

"Terimakasih karena kembali menjadi anak yang patuh" Ibu memeluk tubuh Putranya

"Kau tahu, Aileen itu wanita baik-baik. Kau tidak akan menyesal menikah dengannya"

Huuuh Keluarga itu benar-benar sudah meracuni pikiran Keluarga ku...

Terpopuler

Comments

hanakirey

hanakirey

d jodohkn waktu di RS 🥺

2022-08-21

0

Wie Yanah

Wie Yanah

awal yg bgs vir

2022-02-25

1

Idarmawaty Halawa

Idarmawaty Halawa

kasihan juga vir tapi demi kebaikan nya juga

2022-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Visual
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Part 108
110 Part 109
111 Part 110
112 Part 111
113 Part 112
114 Part 113
115 Part 114
116 Part 115
117 Part 116
118 Pary 117
119 Part 118
120 Part 119
121 Part 120
122 Part 121
123 Part 122
124 Part 123
125 Part 124
126 Part 125
127 Part 126
128 Bukan up
129 Part 127
130 Part 128
131 Part 129
132 Part 130
133 Part 131
134 Part 132
135 Part 133
136 Part 134
137 Part 135
138 Part 136
139 Part 137
140 Part 138
141 Part 139
142 Part 140
143 Part 141
144 Part 142
145 Part 143
146 Part 144
147 Part 145
148 Part 146
149 Part 147
150 Part 148
151 Part 149
152 Part 150
153 Part 151 (Elvandra Zayyan Arshaka _ End)
154 karya baru
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Visual
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Part 108
110
Part 109
111
Part 110
112
Part 111
113
Part 112
114
Part 113
115
Part 114
116
Part 115
117
Part 116
118
Pary 117
119
Part 118
120
Part 119
121
Part 120
122
Part 121
123
Part 122
124
Part 123
125
Part 124
126
Part 125
127
Part 126
128
Bukan up
129
Part 127
130
Part 128
131
Part 129
132
Part 130
133
Part 131
134
Part 132
135
Part 133
136
Part 134
137
Part 135
138
Part 136
139
Part 137
140
Part 138
141
Part 139
142
Part 140
143
Part 141
144
Part 142
145
Part 143
146
Part 144
147
Part 145
148
Part 146
149
Part 147
150
Part 148
151
Part 149
152
Part 150
153
Part 151 (Elvandra Zayyan Arshaka _ End)
154
karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!