*satu minggu kemudian*
Udah seminggu ini aku belum pulang ke kampung karena pekerjaan yang makin menumpuk bahkan hampir setiap hari aku lembur.
Hari ini hari minggu aku masih duduk santai di kosan sambil mendengarkan musik lewat handphone sambil membaca novel kesukaanku.
Sesekali aku suka membaca beberapa novel saat santai apalagi bacanya di noveltoon banyak cerita yang menarik.
*
Drrrrtt. . . . . . . . . .
Drrrtttt. . . . . . . . . .
Dddrrrttt. . . . . . . . . . .
Suara telpon masuk, musik yang aku setel mati seketika.
Aku lihat nama yang tertera di layar ponsel bertuliskan PAK YOGA, aku segera mengangkatnya karena dia adalah bos ku, takutnya ada sesuatu yang penting.
Ternyata dia menyuruhku datang ke kantor karena ada masalah, aku belum tau masalah apa sebenarnya karena dia tidak memberitahu apa-apa.
Aku buru-buru mengganti pakaian dan segera berangkat naik taxi. Di dalam taxi aku mulai membereskan penampilanku dan makeup yang aku pakai karena takutnya nanti harus bertemu dengan client, karena pekerjaanku seorang sekretaris pribadi sekaligus bagian marketing jadi penampilan menjadi point utama bagiku.
Sesampainya di kantor aku bergegas keruangan pak yoga dan keadaan kantor berantakan sekali kertas dimana-mana.
"Pak ada apa ini? " Aku langsung menghampiri pak Yoga.
"Client yang kemarin membatalkan kontrak dengan kita, dan mereka meminta uang DP yang mereka berikan pada kita" Jelasnya.
"Ya udah kalo gitu, biar saya telpon bagian keuangan untuk menyiapkan uangnya" Kataku dengan tenang sambil mengambil ponsel di
Tas.
"Justru itu masalahnya, kamu tau pak Ferdi yang kerja di bagian keuangan? Dia pergi tidak bisa di hubungi dan membawa semua uang perusahaan" Ucap pak yoga dengan frustasi.
Kini aku mengerti masalah yang sebenarnya. Aku hanya menganga tidak percaya pak Ferdi yang terlihat sangat baik dan bijaksana melakukan hal yang sangat tercela.
Aku beranjak keluar dari ruangan pak yoga, aku sengaja membiarkannya sendiri agar dia merasa sedikit tenang. Aku segera menuju mejaku yang kebetulan ada di depan ruangan pak yoga.
Aku segera menelpon beberapa collega perusahaan, dan allhamdulilah ada beberapa perusahaan yang siap membantu.
Aku segera masuk ke ruangan pak yoga dan memberitahukan kabar ini.
" Maaf Pak, saya sudah mencoba menelpon beberapa collega dan ada 3 perusahaan yang siap membantu kita" Kataku sambil menyodorkan berkas mengenai 3 perusahaan itu.
"Perusahaan mana? " Tanya pak yoga dengan ekspresi sedikit kaget.
"Pertama perusahaan mahesa permai yang menyuplai bahan baku bangunan untuk kita. Kedua perusahaan braseila yang saya tau perusahaan itu bergerak dibidang kontruksi. Ketiga perusahaan adijaya yang saya tau mereka begerak di bidang properti. Silahkan bapak liat dan pikirkan dulu perusahaan mana yang akan bapak Terima" Aku berusaha menjelaskan pada pak yoga.
"Saya belum bisa berpikir jernih sekarang, saya serahkan semuanya pada kamu" Pak yoga menyerahkan kembali berkas-berkas yang saya kasih.
"Baik kalo begitu saya akan pilih perusahaan adijaya, saya liat potensi perusahaan itu membawa pengaruh positif bagi kita. Berhubung sekarang hari minggu jadi besok saya akan menemui direkturnya langsung" Kataku sambil bergegas menuju mejaku lagi.
Setelah mengurus beberapa hal aku kembali ke ruangan pak yoga sekalian pamit pulang.
"Pak permisi pekerjaan saya sudah selesai saya boleh pamit pulang? " Tanyaku dengan ragu karena pak yoga masih terlihat murung.
"Makasih, saya gak salah pilih sekretaris. Sekarang kamu boleh pulang, dan jika istri saya bertanya bilang aja kamu gak tau, saya mau nenangin diri dulu. Dalam beberapa hari ini saya gak bisa masuk kantor saya serahin semuanya sama kamu tolong kamu urus semuanya. Jika ada apa-apa kabari saya secepatnya" Perintah pak yoga sontak membuatku kaget, bagaimana tidak sekarang kantor sedang dalam keadaan genting dia malah nenangin diri dan melimpahkan semuanya padaku.
Pak yoga sudah lebih dulu pulang dan aku masih membereskan kantor yang di berantakin dia, dan itu cukup menguras tenaga.
"astaga ya marah sih marah tapi ya liat-liat dulu kek, kalo mau berantakin. ini berkas penting kalo hilang atau rusak gimana sih" gerutuku sambil mengambil beberapa berkas penting yang tergeletak dilantai
Setelah semua beres dan kembali ke tempatnya aku segera pulang karena ini udah siang dan sebentar lagi mungkin akan hujan karena langit sudah mendung.
Aku menaiki taxi dan mampir sebentar di kedai makanan Korea karena memang dari pagi belum makan apa-apa.
Aku memesan kimchi dan tteokbokki yang lumayan cukup pedas. Aku sengaja agar otaku kembali segar setelah dibuat setres oleh pak yoga.
selesai dari makanan Korea kini aku beralih kemakanan lain, aku liat ada tukang bakso di dekat kedai itu dan keliatannya enak. aku mencoba memesan satu porsi dan menambahkan sambal yang banyak.
setelah makan beberapa makanan akhirnya perutku penuh dan tidak mampu memasukan apa-apa lagi, sekarang saatnya pulang dan beristirahat agar besok bisa kembali bekerja dengan fresh.
Aku pulang dengan jalan kaki karena jaraknya juga lumayan deket, sekalian berolah raga apalagi tadi udah makan banyak pastinya seorang sekretaris harus pandai menjaga berat badan kalo tidak ya bisa-bisa kena omelan pak yoga.
karena seorang sekretaris harus punya bentuk tubuh yang menarik dan bisa merawat diri, karena nantinya banyak client yang harus ditemui.
Jam menunjukan pukul 14:30 aku merebahkan diri di kasur dan melihat notifikasi di ponselku.
✉️ " Hy zia"
✉️ " Siang zi, ini aku danial tadi aku minta no kamu dari ibu"
✉️ " Kamu sibuk gak? Aku mau ngajak kamu main"
✉️ " Zi"
Danial mengirimkan beberapa pesan, dia selalu punya rencana diluar dugaan, aku sedang tidak ingin kemana-mana, aku tidak membalas apapun pada pesan danial.
Hari sudah semakin larut, aku segera mandi dan merapikan pakaian yang akan dipakai besok. Aku membuka laptop dan memasukan beberapa data penting untuk besok aku diskusikan dengan direktur perusahaan adijaya.
Tidak terasa waktu sudah menuju malam dan aku segera bergegas menyelesaikan tugas ku untuk besok, aku mencatat jadwal rapat dengan beberapa client dan juga menyiapkan bahan untuk meeting dengan perusahaan ternama.
krrrrrrkk krrrkkk
suara cacingku minta jatah matan lagi, padahal tadi siang aku udah makan banyak. karena gak mau repot aku melihat beberapa makanan enak dari aplikasi dan memesannya. t
Kebiasaanku di kosan, selalu memesan makanan online. Rasanya jarang aku masak sendiri bahkan belum pernah, walaupun begitu aku tetap bisa memasak karena jika dirumah ibu selalu mengajariku memasak.
Tok tok tok...
Suara pintu diketuk, awalnya aku kira itu tukang ojek online yang mengantar makanan tetapi pas aku buka pintu ternyata dia. . . .
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Puspa Herliyah
semangat... rajin up sama promosi ya..
2021-12-04
0