Bab.5 ( Bukan malam pertama)

Setelah prosesi selesai Alfaro langsung berangkat ke perusahaan, meninggalkan pengantin wanitanya di mansion mewah itu.

Selama perjalanan, ia tak banyak bicara. Setelah ia resmi mempersunting Arumi. Wajah sendu itu kembali terlihat. Tatapan matanya terlihat kosong.

Kamu pikir kamu saja yang bisa memiliki kekasih rahasia, lihat aku sekarang, aku juga bisa melakukan hal yang sama dengan mu, batin Alfaro.

Janji setia yang pernah ia ucapkan kepada sang mantan istri, kini sudah hilang bersama kenangan yang sudah di buang jauh-jauh ke dasar luka yang paling dalam. Alfaro adalah pria yang penuh dengan luka, hingga kehilangan jati diri.

"Tuan, apa rencana anda untuk Nona Arumi?" tanya Aril tiba-tiba.

"Atur malam ini sesuai yang sudah aku katakan padamu sebelumnya," ucap Alfaro tanpa menoleh ke arah sang sekretaris.

"Baik Tuan."

...****...

Di tempat yang berbeda, setelah Dinda pamit untuk pulang, kini tinggallah Arumi sendiri di sebuah kamar yang khusus di siapkan untuknya. Tentu saja kamar itu berbeda dengan kamar Alfaro.

Arumi duduk di pinggiran ranjang, ia tengelam dalam pikirannya sendiri, pengantin wanita seperti apa dirinya ini. Setelah prosesi itu selesai, Alfaro langsung pergi tanpa berkata apapun padanya. Baru satu hari saja, mentalnya sudah mulai goyah.

Padangan Arumi beralih ke telapak tangannya. Di mana sebuah botol kecil berada disana. Sebelum pulang tadi, Dinda memberikan botol yang berisikan pil KB. Ya, Dinda ada benarnya, setidaknya setelah satu tahun ia hanya perlu pergi membawa dirinya sendiri tanpa seorang benih yang tertanam.

Suara ketukan pintu dari luar membuyarkan lamunannya. Buru-buru Arumi memasukkan botol itu kedalam laci. Dengan langkah malas ia membuka pintu.

Kreeek.

Seorang pelayan wanita berada di sana dengan senyum yang mengembang saat melihatnya keluar dari dalam kamar.

"Nona, silahkan ikut saya."

"Ikut kemana?"

"Untuk melakukan spa, sebelum malam pengantin nanti, saya harus memastikan Nona dalam keadaan segar bugar."

Memangnya aku buah yang harus segar, malam pengantin? Hah, apa dia becanda, batin Arumi.

"Baik bi, tunggu sebentar."

Arumi kembali masuk dan untuk mengambil ponselnya yang ada di atas meja lampu tidur. Setelah itu ia kembali menghampiri sang pelayan, tak lupa sebelum pergi ia menutup pintu kamar.

~

Arumi mengikuti langkah sang pelayan sampai di sebuah ruangan yang cukup besar. Matanya langsung terpana saat melihat ruangan yang ternyata adalah ruangan spa pribadi.

Apa tuan Alfaro menyukai spa, kenapa di rumah ini banyak sekali hal yang berkaitan dengan wanita, batin Arumi.

"Silakan ganti pakaian Nona dengan handuk ini." Salah seorang pelayan wanita itu memberikan handuk kepada Arumi.

Arumi meraih handuk itu, lalu berjalan ke ruang ganti. Rasa penasaran semakin bertambah, ia pun mulai berpikir jika Alfaro adalah seorang maniak s*x yang suka bergonta-ganti wanita.

~

Tubuh arumi terbaring dengan posisi tengkurap di atas ranjang. tiga orang wanita mulai memijat punggung, tangan, hingga kakinya dengan gel yang begitu harum dan terasa hangat.

Arumi terlihat pasrah saja, ini memang sudah tugasnya untuk membayar hutang. Tapi ia mulai penasaran dengan latar belakang hidup pria yang menikahinya. Ia hanya mengetahui namanya saja, tapi tidak dengan kehidupannya.

Tiba-tiba saja ia berpikir, bagaimana jika dirinya bertanya saja dengan para pelayan-pelayan ini. Pasti mereka tahu sesuatu tentang kehidupan Alfaro.

"Apa saya boleh mengetahui nama-nama kalian?" tanya Arumi berbasa-basi.

"Saya Lia."

"Saya Rara."

"Saya Nining."

Tiga orang pelayan itu memperkenalkan diri mereka secara bergantian. Arumi yang dalam posisi tengkurap, hanya bisa mendengarkan tanpa bisa melihat mereka.

"Kalian pasti sudah lama bekerja di rumah ini ya?"

"Kami bertiga sudah dua tahun bekerja di bagian spa, Mansion ini untuk Nona Sarah," jelas salah seorang pelayan wanita itu.

Apa! Nona Sarah, siapa dia.

"Nona Sarah itu siapa?" tanyanya semakin penasaran.

"Mantan istri Tuan Al, mereka baru saja bercerai," sahut salah seorang pelayan itu lagi.

Mendengar ucapan para pelayan itu. Arumi semakin di buat penasaran dengan kisah hidup Alfaro.

"Kenapa mereka bisa sampai bercerai?"

Tiba-tiba saja tiga pelayan itu terdiam, mereka menyadari batas yang harus mereka ketahui. Sebelum Arumi masuk ke rumah ini, mereka sudah di berikan penjelasan oleh seketaris Aril, tentang hal-hal apa saja yang harus mereka rahasiakan dari Arumi dan juga dari semua orang.

"Maaf Nona, kami tidak bisa menjelaskan hal itu, karena itu adalah kehidupan pribadi Tuan Al."

Arumi merasa kecewa, karena rasa penasarannya harus menggatung. Ia mencoba berkonsentrasi, memikirkan berbagai kemungkinan kenapa Alfaro bisa sampai bercerai dengan mantan istrinya.

Kenapa mereka sampai bercerai, apa mungkin karena istrinya tidak tahan dengan sikapnya yang begitu dingin. Lalu kenapa dia menikahi ku, padahal setelah kejadian malam itu dia bisa saja lepas tangan karena itu hanya sebuah ketidaksengajaan. Dia juga melunasi semua hutang ayah. Ahk, aku jadi semakin penasaran.

...****...

Siang berganti malam, setelah selesai beredam dengan aroma terapi, Arumi di minta untuk kembali ke kamarnya. Saat membuka kamar, ia kaget bukan main, karena tiba-tiba saja kamar itu sudah di sulap menjadi kamar pengantin, dengan cahaya remang-remang sebagai penerangan.

"Apa-apaan ini."

Arumi segera membuka laci yang ada di samping ranjang. Ia khawatir siapa tahu saja, mereka menemukan obat itu. Saat melihat botol kecil itu masih berada di posisi yang sama saat ia meninggalkannya, Arumi bisa benafas lega.

Perlahan ia duduk di tepi ranjang, memadangi botol kecil itu yang saat ini berada di tangannya. Jika malam ini, ia harus kembali merasakan hal itu bersama Alfaro, ia harus segera memakan pil itu, untuk menjaga dirinya.

Tanpa pikir panjang, ia membuka botol itu dan langsung menelan satu butir pil. Baru saja ia hendak beranjak untuk pergi ke kamar mandi, pintu kamar itu mulai terbuka.

Tubuh Arumi menjadi kaku dalam sekejap. Saat seorang pria tinggi melangkah masuk menghampirinya.

"Ganti pakaian mu dengan pakaian tidur," ucap Alfro lalu beranjak pergi menuju kamar mandi.

Arumi menelan sekuat tenaga. Hanya mendengar suara Alfaro saja kakinya sudah terasa lemas. Ia mulai melangkah masuk kedalam walk in closet yang ada di kamar itu.

Walk in closet adalah ruang tertutup, dengan pintu, digunakan untuk penyimpanan, terutama pakaian. Lemari yang dipasang dipasang di dinding rumah sehingga tidak mengambil ruang yang jelas di dalam ruangan.

Saat membuka sebuah lemari besar yang ada di sana, Arumi harus kembali terkejut, karena isi lemari itu hanyalah di penuhi dengan pakaian satin tipis di atas paha.

Sial! kenapa aku mendengarkan ucapan supir itu, dia bilang aku tidak perlu repot-repot membawa pakaian ganti, karena semua sudah di sediakan. Apa ini maksudnya, batin Arumi.

Tak ada pilihan lain lagi selain memilih salah satu lingerie seksi itu untuk ia pakai. Pilihannya jatuh ke sepada lingerie berwarna hitam yang ia rasa paling tidak menerawang.

~

Setelah selesai berpakaian, ia membuka pintu itu sedikit. Dari cahaya remang-remang kamar, ia bisa melihat Alfaro sudah berbaring di tas tempat tidur hanya menggunakan handuk kimono. Jantung Arumi hampir keluar dari rongga dadanya. Ia pikir, apa seperti ini semua orang melewati malam pertamanya.

Cukup lama ia bediri di depan pintu, sampai suara teriakan Alfaro mulai terdengar.

"Apa kau tertidur didalam sana, cepat keluar!" hardik Alfaro, membuat Arumi cepat-cepat keluar dari walk in closet.

"Kemari lah," perintah Alfaro.

Dengan langkah yang terlihat ragu-ragu, Arumi mendekat dan berdiri di sisi ranjang. Ia menundukkan pandangannya, tak berani menatap Alfaro yang saat ini sedang memperhatikannya.

"Naik."

"Na-naik kemana Tuan?"

"Naik ke atas tubuh ku sekarang!"

Lagi-lagi Arumi harus merasakan tubuhnya bergetar hebat. Bagaimana bisa Alfaro memintanya untuk naik keatas tubuh yang hanya terbalut handuk.

"Aku bilang naik!"

Arumi mulai mengangkat kakinya, memposisikan diri berada di atas Alfaro. Ia kembali memejamkan matanya saat dari bagian bawah sana, terasa sesuatu yang sudah amat mengeras.

"Ini bukanlah malam pertama untuk kita, tapi kenapa kamu kaku sekali. Ayo tunjukkan kebolehan mu, kamu harus belajar dari sekarang, aku membayar mahal untuk ini."

Mendengar ucapan Alfaro, ia merasa harga dirinya sudah sebanding dengan wanita murahan. Demi uang, hanya demi uang, ia rela naik keatas ranjang ini.

Semua sudah terlanjur, pikirkan hal apa saja yang bisa kamu bangun dari awal setelah melewati ini selama satu tahun, ayo Arumi, kamu bisa, batin Arumi.

Dengan tangan bergetar, Arumi membuka pengait handuk yang di pakai Alfaro, hingga dada bidang dengan bulu halus itu mulai terlihat. Entah di rasuki setan apa, ia menc*umi bagian leher Alfaro hingga kebagian dadanya.

Boleh juga dia, batin Alfaro.

Setelah beberapa saat, akhirnya Alfaro mulai memegang kendali. Ia membalikkan posisi mereka, hingga Arumi berada di bawahnya. Dengan na*su yang menggebu-gebu, ia menarik paksa pakaian Arumi hingga robek.

Tanpa berbasa-basi, ia mulai beraksi. Menjelajahi setiap inci tubuh Arumi dengan sangat ganas. Arumi hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan mata yang masih setia terpejam.

Meski ini bukanlah malam pertama yang ia lalui bersama dengan Alfaro. Namun sensasi ini baru pertama kali ia rasakan karena saat malam itu ia tidak sadar diri.

"Tu-tuan, hentikan... ah."

D*sahan kecil keluar dari mulut Arumi tanpa sadar, saat Alfaro memainkan sesuatu yang ada di bawah perutnya. Hal itu malah membuat hasrat Alfaro semakin menjadi.

"Keluarkan suara mu, me*esahlah." bisik Alfaro di telinga Arumi.

Sang junior sudah semakin tegak paripurna, sekarang saatnya ia mengambil alih permainan. Dengan gerakan cepat, Alfaro kembali menyatukan miliknya dengan milik Arumi.

Sensasi ini, sudah begitu lama tidak aku rasakan. Ini bahkan lebih dahsyat dari bayangan ku. Sepertinya aku tidak akan cepat bosan dengan mainan ku ini, batin Alfaro.

Malam itu menjadi malam yang panjang, mungkin setelah ini Arumi tidak akan bisa berjalan dengan normal.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

Terpopuler

Comments

Emi Wash

Emi Wash

al...mulutmu pedes

2023-02-03

1

Sheng

Sheng

nunggu bab si al bakalan bucin sama arumi. hihi

2022-07-14

0

Amay Zenita 1705

Amay Zenita 1705

waduhhhh pagi2 gini udh hareudaaaanggg ... 🤣🤣🤣🤣

2022-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 ( Takdir yang membawa mu)
2 Bab.2 (Surat perjanjian)
3 Bab.3 (Kehidupan yang hancur)
4 Bab.4 ( Penikahan di atas kertas)
5 Bab.5 ( Bukan malam pertama)
6 Bab.6 ( Aturan yang harus kamu patuhi)
7 Bab.7 ( Datang bulan yang mengharukan)
8 Bab.8 ( Di belahan bumi yang berbeda)
9 Bab.9 (Kembali beradu pandang)
10 Bab.10 ( ponsel butut kesayangan)
11 Bab.11 (Melaluinya lagi bersama mu)
12 Bab.12 (Feeling Aril)
13 Bab.13 (Tantangan Alfaro)
14 Bab.14 (Bukan wonder woman)
15 Bab.15 (Alasan yang tidak sempat terjelaskan)
16 Bab.16 (Menyendiri)
17 Bab.17 (Menemani mu malam ini)
18 Bab.18 (Hancurnya harga diri seorang Alfaro)
19 Bab.19 (Me time)
20 Bab.20 (Kedatangan Alfaro)
21 Bab.21 ( Tidak pria lain, hanya aku seorang)
22 Bab.22 ( Hukuman untuk mu)
23 Bab.23 (Siapa Bima?)
24 Bab.24 ( berangkat kerja bersama suami)
25 Bab.25 ( Menonton film bersama)
26 Visual Tokoh
27 Bab.26 (Meminta izinnya)
28 Bab.27 (Hanya sebagai selir hatimu)
29 Bab.29 ( Camping tahunan perusahaan part.1)
30 Bab.30 (Camping tahunan perusahaan part.2)
31 Bab.31 ( Ungkapan perasaan yang tersirat)
32 Bab.32 (Ungkapan perasaan Bima)
33 Bab.33 (Rencana Aril)
34 Bab.34 (Menjelaskan kesalahpahaman)
35 Bab.35 (Panggil aku Mas Al)
36 Bab.36 (Kembali pulang)
37 Bab.37 (Kedatangan yang mengejutkan)
38 Bab.38 ( Mama Alfaro)
39 Bab.39 (Terkurung di dalam lemari)
40 Bab.40 (Pindah)
41 Bab.41 (kunjungan)
42 Bab.42 (Satu atau dua? Lebih baik lagi jika kembar)
43 Bab.43 (Pertemuan tak di sengaja)
44 Bab.44 (Sarapan pagi yang tertunda)
45 Bab.45 (Kena mental)
46 Bab.46 (Cerita tentang "DIA")
47 Bab.47 (Kedatangan Mama)
48 Bab.48 (Kebetulan yang luar biasa)
49 Bab.49 (Ingin segera memperjelas)
50 Bab.50 (Aril, Dinda dan tas belanja legend)
51 Bab.51 (Jalan-jalan yang gagal)
52 Bab.52 (Kesalahpahaman)
53 Bab.53 (Minggat)
54 Bab:54 (Salah sasaran)
55 Bab.55 ( Menjemput mu)
56 Bab.56 (Aku, kamu dan cinta kita)
57 Bab.57 (Harus datang)
58 Bab.58 (Pulang ke Mansion)
59 Bab.59 (Persiapan)
60 Bab.60 (Dia istriku)
61 Pengumuman penting.
62 Bab.62 (Rencana terakhir yang gagal)
63 Bab.63 (Andai saja suatu hari nanti)
64 Bab.64 (Fakta yang terkuak)
65 Bab.65 (Kilas balik sebuah takdir)
66 Bab.66 (Rencana jahat Mama)
67 Bab.67 (Pergi untuk melawan takdir)
68 Bab.68 (Sakit yang mendalam)
69 Bab.69 (Rasa yang akan tetap sama)
70 Bab.70 (Setelah apa yang telah terlewati)
71 Bab.71 (Sebuah awal)
72 Bab.72 (Bima dan Alfaro)
73 Bab.73 ( Menemukan mu kembali)
74 Bab.74 (Fakta yang menyakitkan)
75 Bab.75 (Bertemu buah hati)
76 Bab.76 (Pengakuan Arumi)
77 Bab.77 (Memperbaiki semuanya)
78 Bab.78 (Bima dan segala jasanya)
79 Bab.79 (Penyesalan Mama)
80 Bab.80 (Kembali ke tanah air)
81 Bab.81 (Siap untuk kembali bertemu Mama)
82 Bab.82 (Sebuah pertemuan dan sebuah ciuman)
83 Bab.83 (Permintaan Mama)
84 Bab.84 (Bertemu Dinda)
85 Bab.85 (Buka hati dan mata)
86 Bab.86 (Kejutan kecil)
87 Bab.87 (Keputusan Alfaro)
88 Bab.88 (Sedih mu sedih ku juga)
89 Bab.89 (Rencana bulan madu)
90 Bab.90 (Tak ingin mengungkitnya lagi)
91 Bab.91 (Pamit)
92 Bab.92 (Meminta restunya)
93 Bab.93 (Bulan madu part.1)
94 Bab.94 (Bulan madu part.2)
95 Bab.95 (Bulan madu part.3)
96 Bab.96 (Berdamai dengan masalalu)
97 Bab.97 (Drama pagi)
98 Bab.98 (Hari terakhir di kota London)
99 Bab.99 (Datang dan pergi)
100 Bab.100 (Long distance relationship)
101 Bab.101 (Liburan akhir pekan)
102 Bab.102 (Tragedi ondel-ondel)
103 Bab.103 (Pesan Engkong)
104 Bab.104 ( kembali bekerja)
105 Bab.105 (Tengah malam di ruang kerja)
106 Bab.106 (Tanda kemerahan)
107 Bab.107 (Ziarah makam)
108 Bab.108 (Berdiri dengan kaki sendiri)
109 Bab.109 (Wawancara eksklusif)
110 Bab.110 (Wawancara eksklusif part.2)
111 Bab.111 (Resmi secara hukum)
112 Bab.112 (Reuni SMA)
113 Bab.113 (Fakta kejadian di masalalu)
114 Bab.114 (Comeback)
115 Bab.115 (Kedatangan)
116 Bab.116 (Munculah seperti saat itu)
117 Bab.117 (Mengetahui semuanya)
118 Bab.118 (Pulang ke Malaysia)
119 Bab.119 (Kembali ke Indonesia)
120 Bab.120 (Will you marry me?)
121 Bab.121 (Dua garis)
122 Bab.122 (Akhir yang bahagia)
123 Bab.123 (Malam ini aku milikmu)
124 Pengumuman.
125 Promosi novel baru.
126 Bonus chapter. 1(Bulan madu Bima dan Almira part.1)
127 Bonus chapter.2 (Bulan madu Almira dan Bima part.2)
128 Bonus chapter.3 (Bulan madu Almira dan Bima part.3)
129 Bonus chapter.4 (Melamar Dinda)
130 Pengumuman.
131 Bonus Chapter part.5 (The last chapter)
132 Pengumuman.
133 Season ke-2 Selir Hati Mr. Billionaire.
134 Season kedua Selir Hati new version.
135 After One Night Mistake
136 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab.1 ( Takdir yang membawa mu)
2
Bab.2 (Surat perjanjian)
3
Bab.3 (Kehidupan yang hancur)
4
Bab.4 ( Penikahan di atas kertas)
5
Bab.5 ( Bukan malam pertama)
6
Bab.6 ( Aturan yang harus kamu patuhi)
7
Bab.7 ( Datang bulan yang mengharukan)
8
Bab.8 ( Di belahan bumi yang berbeda)
9
Bab.9 (Kembali beradu pandang)
10
Bab.10 ( ponsel butut kesayangan)
11
Bab.11 (Melaluinya lagi bersama mu)
12
Bab.12 (Feeling Aril)
13
Bab.13 (Tantangan Alfaro)
14
Bab.14 (Bukan wonder woman)
15
Bab.15 (Alasan yang tidak sempat terjelaskan)
16
Bab.16 (Menyendiri)
17
Bab.17 (Menemani mu malam ini)
18
Bab.18 (Hancurnya harga diri seorang Alfaro)
19
Bab.19 (Me time)
20
Bab.20 (Kedatangan Alfaro)
21
Bab.21 ( Tidak pria lain, hanya aku seorang)
22
Bab.22 ( Hukuman untuk mu)
23
Bab.23 (Siapa Bima?)
24
Bab.24 ( berangkat kerja bersama suami)
25
Bab.25 ( Menonton film bersama)
26
Visual Tokoh
27
Bab.26 (Meminta izinnya)
28
Bab.27 (Hanya sebagai selir hatimu)
29
Bab.29 ( Camping tahunan perusahaan part.1)
30
Bab.30 (Camping tahunan perusahaan part.2)
31
Bab.31 ( Ungkapan perasaan yang tersirat)
32
Bab.32 (Ungkapan perasaan Bima)
33
Bab.33 (Rencana Aril)
34
Bab.34 (Menjelaskan kesalahpahaman)
35
Bab.35 (Panggil aku Mas Al)
36
Bab.36 (Kembali pulang)
37
Bab.37 (Kedatangan yang mengejutkan)
38
Bab.38 ( Mama Alfaro)
39
Bab.39 (Terkurung di dalam lemari)
40
Bab.40 (Pindah)
41
Bab.41 (kunjungan)
42
Bab.42 (Satu atau dua? Lebih baik lagi jika kembar)
43
Bab.43 (Pertemuan tak di sengaja)
44
Bab.44 (Sarapan pagi yang tertunda)
45
Bab.45 (Kena mental)
46
Bab.46 (Cerita tentang "DIA")
47
Bab.47 (Kedatangan Mama)
48
Bab.48 (Kebetulan yang luar biasa)
49
Bab.49 (Ingin segera memperjelas)
50
Bab.50 (Aril, Dinda dan tas belanja legend)
51
Bab.51 (Jalan-jalan yang gagal)
52
Bab.52 (Kesalahpahaman)
53
Bab.53 (Minggat)
54
Bab:54 (Salah sasaran)
55
Bab.55 ( Menjemput mu)
56
Bab.56 (Aku, kamu dan cinta kita)
57
Bab.57 (Harus datang)
58
Bab.58 (Pulang ke Mansion)
59
Bab.59 (Persiapan)
60
Bab.60 (Dia istriku)
61
Pengumuman penting.
62
Bab.62 (Rencana terakhir yang gagal)
63
Bab.63 (Andai saja suatu hari nanti)
64
Bab.64 (Fakta yang terkuak)
65
Bab.65 (Kilas balik sebuah takdir)
66
Bab.66 (Rencana jahat Mama)
67
Bab.67 (Pergi untuk melawan takdir)
68
Bab.68 (Sakit yang mendalam)
69
Bab.69 (Rasa yang akan tetap sama)
70
Bab.70 (Setelah apa yang telah terlewati)
71
Bab.71 (Sebuah awal)
72
Bab.72 (Bima dan Alfaro)
73
Bab.73 ( Menemukan mu kembali)
74
Bab.74 (Fakta yang menyakitkan)
75
Bab.75 (Bertemu buah hati)
76
Bab.76 (Pengakuan Arumi)
77
Bab.77 (Memperbaiki semuanya)
78
Bab.78 (Bima dan segala jasanya)
79
Bab.79 (Penyesalan Mama)
80
Bab.80 (Kembali ke tanah air)
81
Bab.81 (Siap untuk kembali bertemu Mama)
82
Bab.82 (Sebuah pertemuan dan sebuah ciuman)
83
Bab.83 (Permintaan Mama)
84
Bab.84 (Bertemu Dinda)
85
Bab.85 (Buka hati dan mata)
86
Bab.86 (Kejutan kecil)
87
Bab.87 (Keputusan Alfaro)
88
Bab.88 (Sedih mu sedih ku juga)
89
Bab.89 (Rencana bulan madu)
90
Bab.90 (Tak ingin mengungkitnya lagi)
91
Bab.91 (Pamit)
92
Bab.92 (Meminta restunya)
93
Bab.93 (Bulan madu part.1)
94
Bab.94 (Bulan madu part.2)
95
Bab.95 (Bulan madu part.3)
96
Bab.96 (Berdamai dengan masalalu)
97
Bab.97 (Drama pagi)
98
Bab.98 (Hari terakhir di kota London)
99
Bab.99 (Datang dan pergi)
100
Bab.100 (Long distance relationship)
101
Bab.101 (Liburan akhir pekan)
102
Bab.102 (Tragedi ondel-ondel)
103
Bab.103 (Pesan Engkong)
104
Bab.104 ( kembali bekerja)
105
Bab.105 (Tengah malam di ruang kerja)
106
Bab.106 (Tanda kemerahan)
107
Bab.107 (Ziarah makam)
108
Bab.108 (Berdiri dengan kaki sendiri)
109
Bab.109 (Wawancara eksklusif)
110
Bab.110 (Wawancara eksklusif part.2)
111
Bab.111 (Resmi secara hukum)
112
Bab.112 (Reuni SMA)
113
Bab.113 (Fakta kejadian di masalalu)
114
Bab.114 (Comeback)
115
Bab.115 (Kedatangan)
116
Bab.116 (Munculah seperti saat itu)
117
Bab.117 (Mengetahui semuanya)
118
Bab.118 (Pulang ke Malaysia)
119
Bab.119 (Kembali ke Indonesia)
120
Bab.120 (Will you marry me?)
121
Bab.121 (Dua garis)
122
Bab.122 (Akhir yang bahagia)
123
Bab.123 (Malam ini aku milikmu)
124
Pengumuman.
125
Promosi novel baru.
126
Bonus chapter. 1(Bulan madu Bima dan Almira part.1)
127
Bonus chapter.2 (Bulan madu Almira dan Bima part.2)
128
Bonus chapter.3 (Bulan madu Almira dan Bima part.3)
129
Bonus chapter.4 (Melamar Dinda)
130
Pengumuman.
131
Bonus Chapter part.5 (The last chapter)
132
Pengumuman.
133
Season ke-2 Selir Hati Mr. Billionaire.
134
Season kedua Selir Hati new version.
135
After One Night Mistake
136
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!