OM BERUANG NYEBELIN YA CKCK
Tepat pukul 07.00 malam Zea ke luar dari kamarnya, menemui Arshaka diruang tamu, tengah mengobrol bersama orang tuanya. "Ehem, Om Shaka ayo berangkat. " ucapnya sambil menatap kearah Arshaka. Arshaka menoleh, tertegun melihat penampilan Zea yang berbeda namun segera mengontrol dirinya.
"Adek abang cantik juga ya kamu Ze, oh ya kamu harus hati hati dengan serigala kelaparan, memangsa gadis yang polos seperti kamu Ze. " ujar Sakti melirik kearah Arshaka.
"Kalau begitu kami permisi. " ucap Arshaka dengan sopan.
"Pulangkan adikku dalam keadaan utuh, jika tidak aku akan menghajarmu. " pungkas Sakti pada Arshaka. Arshaka dan Zea keluar dari rumah, keduanya masuk ke mobil dan Shaka melajukan mobilnya dengan kencang.
##
"Om, kenapa kita malah ke Club sih? "
Arshaka diam tak menanggapinya, dia pergi menemui triplet A. Zea mengumpati Arshaka dalam hatinya, namun tetap saja mengekorinya dari belakang.
"Wah wah brother kita, bawa gadis cantik. Siapa namanya bro? " tanya Axel dengan senyuman menggoda
"Halo manis, siapa nama kamu? "
"Zea, memangnya kamu siapanya om
beruang. " ujar Zea sambil menunjuk Arshaka. Pft Axel dan Aiden menahan tawanya mendengar sebutan Zea ke Arshaka. Arshaka hanya diam tak bergeming, pandangannya menyapu keseluruh sudut ruangan. Tatapannya tertuju pada seorang gadis yang tak asing menurutnya. Diapun bangkit dan berlalu pergi, Aiden menaikkan sebelah alisnya dan menatap kepergian Arshaka.
"Lho lho, om beruang mau ke mana dia!
"Eh jangan Ze, sebaiknya kamu di sini bersana kami, sepertinya Shaka lagi bernostalgia. Jangan di ganggu! Zea hanya menggumam pelan, dia kembali duduk di tempatnya.
Sementara itu Arshaka mengajak Mona, ke balkon yang letaknya di lantai atas. Arshaka menatap tajam kearah wanita di hadapannya.
"Kenapa kamu enggak menemui aku Mon, jika kamu ada masalah. " ujar Shaka dengan nada datarnya.
Terdengar suara helaan nafas dari bibir Mona, diapun mengangkat wajahnya dan menatap lekat pria yang menjadi mantan kekasihnya ini. "Aku enggak mau menyusahkanmu, lagian kita bukan siapa siapa lagi Shaka. "
"Aku bisa membantumu, sebagai teman aku peduli padamu Mona!
Mona terharu, dia langsung berhambur memeluk Arshaka setelah itu melepaskannya, tersenyum manis pada pria yang masih disayanginya itu. "Baiklah kita kebawah yuk, aku mau minum dan kamu harus temani aku. "
Arshaka mengangguk, keduanya segera turun ke bawah. Sampai di sana keduanya duduk di bar dan minum minum sambil bercerita banyak hal. Zea datang menghampiri keduanya, dia memasang wajah kesalnya kearah Arshaka.
"Om beruang. " pekik Zea
Arshaka dan Mona menoleh ke belakang, Zea melipat tangannya di dada, menatap kesal kearah Arshaka. "Om hanya buang buang waktuku saja, harusnya aku enggak ikut kalau tahu kita pergi ke Club. "
Mona menelisik penampilan Zea setelah itu melirik kembali kearah Arshaka. Arshaka mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya, berupa black card and beberapa lembar uang.
"Ini buat kamu Zea, kamu bisa pesan taksi dan pulang sendiri. " Zea sangat jengkel meski begitu diapun merampasnya, berlalu pergi dari sana. Mona terlihat bingung dengan sikap gadis yang barusan pergi.
"Shak, siapa gadis itu kenapa kamu memberinya uang? "
"Dia Zea, anak dari pembantu di rumahku, sudahlah jangan bahas dia. "
Di sisi lain Zea terus menggerutu, menunggu taksi yang tak kunjung datang.
Tin
tin
tin
Sebuah mobil lamborgini berhenti tepat di depannya, Axel menurunkan kaca mobilnya dan menyapa Zea. "Hai Ze ayo masuk, biar aku antar kamu pulang. "
Tanpa basa basi Zea masuk ke dalam mobil, Axel tancap gas dan melaju dengan kecepatan sedang. Selama perjalanan, keduanya terlibat percakapan kecil, membahas tentang Arshaka. Sampai di pelataran rumah Zea, Axel menoleh dan menatapnya. "Ze, aku penasaran bagaimana kamu bisa kenal dengan Arshaka? "
"Ceritanya panjang kak Ax, intinya aku menolong Khanza dan aku meminta imbalan, ya hubungan simbiosis mutualismelah. "
"Aku masuk ya kak, dan thanks udah anterin. " Zea segera turun, melambaikan tangan dan masuk ke dalam rumah.
Zea langsung pergi ke kamarnya, segera saja mandi dan berganti pakaian setelah itu merebahkan dirinya di kasur. Hah gadis itu menghela nafas panjang, masih kesal dengan sikap Arshaka yang mengabaikannya.
"Si om kurang ajar, mentang mentang lihat mantan terus aku dicuekin ck, awas saja. " gerutu Zea.
Zea menyambar ponselnya, merasa belum mengantuk, dia memutuskan memutar lagu Alan Walker berjudul ALONE
Lost in your mind
Tersesat di benakmu
I wanna know
Kuingin tahu
Am I losing my mind?
Apakah aku gila?
Never let me go
Jangan pernah lepaskan aku
If this night is not forever
Jika malam ini tak abadi
At least we are together
Setidaknya kita bersama
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendiri
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendiri
cr kompas, google
Satu jam kemudian, Zea memutuskan tidur karena kedua matanya memgantuk. Tak lama dia sudah terbang tinggi ke alam mimpi, berharap mimpi indah.
###
Pagi ini Zea dan abangnya Sakti memutuskan lari pagi bersama, ya hari ini hari minggu, weekend waktunya orang orang bersantai. Tak lupa Zea mengajak Tiara sahabatnya untuk bergabung, ketiganya kini tengah melakukan pemanasan di sekitar taman. "Dasar bontot, gitu saja sudah capek kamu dek!
"Apaan sih bang, lagian kita sudah muterin taman sebanyak lima kali dan abang Sakti saja yang tubuhnya besar kayak raksasa. " sungut Zea jengkel. Tiara tertawa melihat perdebatan kakak beradik di sebelahnya ini. Sakti hanya terkekeh, sangat senang menjahili adik kesayangannya itu. Dia beralih menatap kearah Tiara, Tiara tampak salah tingkah, Zea yang melihatnya langsung tersenyum jahil.
"Aku beliin minuman ya, kalian duduk saja dan ngobrol ngobrol bye abang. " Zea langsung lari menjauh sambil melambaikan tangannya.
Sakti hanya menggeleng, lalu mereka duuk di bangku taman. Dia menoleh kearah Tiara sambil tersenyum. "Ra, Abang boleh tanya sesuatu? "
"Boleh Bang, memangnya tanya apa? "
"Kok kamu mau berteman dengan Zea, padahal dia gadis tomboy lho dan juga ya nakal, matre lagi. " serunya sambil terkekeh.
"Tapi aku lebih nyaman punya sahabat kayak Zea bang, Zea bukan gadis munafik dan tampil apa adanya meski ceplas ceplos. " jawabnya dengan jujur. Sakti mengangguk angguk, dia sangat kagum dengan sahabat adiknya ini, entah kenapa dia sangat nyaman berada di dekat Tiara.
Sakti memyentuh tangan Tiara lalu mengenggamnya, Tiara sangat terkejut dan menatap bingung kearah Sakti. "Ara, bolehkan kakak mendekati kamu, bukan sekedar kakak adik tapi lebih dari itu. " ujar Sakti.
"Selama ini abang lihat kamu sangat tulus sayang dan peduli sama Zea makanya abang tertarik sama kamu Ra. "
"Tentu saja boleh Bang, lagian kalau aku tolak abang jadi jomblo tua lho. " ledeknya. Sakti mendengus keras mendengar ucapan Tiara, Tiara tertawa dan langsung memeluknya.
"Jangan ngambek Bang!
Sakti tersenyum sambil merangkul bahu Tiara, menatap lembut gadisnya. "Mulai sekarang jangan panggil abang oke tapi mas sakti atau apapun terserah kamu. "
"Mas Arsen saja ya. " Sakti mengangguk dan kembali memeluk Tiara. Dari jauh Zea tersenyum kegirangan melihat kemesraan sahabat dan abangnya.
"Uhuy calon kakak ipar yeay!
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Pooja Erlang
mantul thor
2023-01-17
0
Reni Okstora
gaskeennn....
2021-12-13
0
Kupang Timor
lanjut
2021-12-12
0