Pengalaman malam ini tidak akan terlupakan bagi mereka bertiga,bagaimana tidak untuk pertama kali nya mereka benar-benar percaya bahwa makhluk tak kasat mata itu nyata adanya.
Terlebih bagi Lala dia bisa berkomunikasi dan melihat masa lalu yang terjadi.
Keesokan pagi nya Asti dan Meli berangkat kerja seperti biasa dengan menggunakan bis jemputan.
Mereka duduk bersebelahan,namun Asti melihat mata Meli sembab seperti habis menangis malam.
"Are you okay?"tanya Asti sambil memegang wajah Meli.
Tak ada jawaban dari Meli,Asti mengerti sepertinya Meli bertengkar lagi dengan ibunya.
Meli hidup di keluarga broken home,ibu dan ayah nya telah lama bercerai.
Meli sering bertengkar dengan ibunya,karena ibu nya mempunyai banyak teman laki-laki,dan sering mendatangi klub malam.
Melihat Meli enggan berbicara akhirnya Asti lebih memilih melihat pemandangan dari jendela bis.
Tidak sampai sejam bis pun sudah mulai memasuki area pabrik,dan semua karyawan bersiap untuk turun,begitu juga Asti dan Meli.
Asti melirik ke arah Meli seperti nya sudah agak mendingan tidak sesedih seperti tadi.
"Maaf ya Asti Meli cuekin!" kata Meli.
"Gapapa meli,Asti ngerti kok,kalo mau cerita,cerita aja ya!" kata Asti.
Meli hanya menganggukkan kepalanya.
Asti dan Meli turun dari bis,mereka langsung masuk ke ruangan kerja mereka.
"Lala mana ya,apa belum dateng?" tanya Asti.
"Belum dateng kaya nya,ga keliatan batang hidung nya."sahut meli.
Tidak berapa lama pintu ruangan terbuka,ternyata Lala yang masuk.
"Pagi kak Asti,kak Meli."ujar Lala sambil duduk di kursi.
"Pagi la,kirain gak masuk!"seru Asti.
"Masuk lah,kan kita bakal ngejalanin misi siap-siap ya kak Asti sama kak Meli."ucap Lala bersemangat.
"Meli gak ikutan dulu ya,lagi kurang enak badan gapapa kan?"ungkap meli.
"Yah ga seru dong,kalo kak Meli ga ikutan!"ujar lala kecewa.
"Ya dah gapapa la,kita berdua aja ya!"kata Asti sambil mengedipkan mata kepada Lala.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka kembali,ternyata pak Faisal yang masuk ketua departemen gudang.
"Hari ini ibu Novi sedang tidak masuk bekerja di karenakan ada kepentingan keluarga,jadi kalau kalian perlu apa-apa langsung ke bapak ya!"perintah pak Faisal.
"Ya pak."jawab mereka kompak.
Tak terasa waktu berlalu,sudah waktunya istirahat.
Lagi-lagi Meli lebih memilih diam dan tak berkomentar apa-apa,Lala yang sejak tadi penasaran akhirnya bertanya kepada Asti.
Lala sengaja menarik tangan Asti agar agak menjauh dari Meli.
"kak Asti sini,Lala mau tanya kak Meli kenapa sih kayak gak semangat terus kayak abis nangis juga?"tanya Lala penasaran.
"Biasa dia ribut sama ibu nya,tadi juga kak Asti tanya kenapa,dia malah diem aja"seru Asti.
"Udah lah biarin la pengen nenangin diri dulu kayanya,nanti juga cerita kalo ngerasa udah gak kuat nahan."tambah Asti.
"Oh iya kak Asti,Lala belum cerita ya nama sang bapak itu siapa!"ucap Lala.
"Iya belum,terus siapa nama nya?"tanya Asti.
"Nama nya pak Darto,dia juga kerja disini cuma di bagian apa Lala gak tau!"kata Lala.
"Tenang aja nanti kita tanya sama bagian admin PGA,kak Asti punya kenalan kok nama nya mba Intan bilang aja situasi gawat."ucap Asti.
"Bisa tanya sekarang gak kak Asti,biar sebelum pulang kita bisa ketemu sama pak Darto."ujar Lala.
"Ya dah,kalo gitu kak Asti pergi dulu ya ke PGA."seru Asti sambil beranjak pergi.
Kini Lala hanya sendiri menuju kantin,begitu Asti pergi banyak sekali sosok yang dia lihat.
Sosok yang Lala lihat beragam di kantin, ADA SEORANG PEREMPUAN YANG SEDANG DUDUK DI TANGGA, ADA SEORANG ANAK KECIL YANG BERLARIAN DAN ADA JUGA YANG MENAKUTKAN BERBADAN BESAR DAN BERMATA MERAH.
Untung nya mereka tidak sadar,dan menghiraukan Lala begitu saja.
Lala pun sama tidak menghiraukan nya dan terus berjalan untuk mencari tempat duduk.
Tak berapa lama Asti datang,dengan nafas yang terengah-engah.
"Lala!!!"teriak Asti.
"kak Asti,bikin kaget aja." kata Lala.
"Ketemu,untung nya cuma ada satu namanya jadi gak ribet."ucap Asti sambil duduk bersebelahan dengan Lala.
"Ini bukan orang nya."Asti menyodorkan sebuah foto dari hp nya.
"Iya ini kak orang nya,kak Asti hebat banget ya bisa langsung dapet gitu emang orang PGA ga tanya apa-apa?"kata Lala.
"kak Asti cuma tanya,yang kemaren istrinya meninggal karena kebakaran itu siapa ya namanya,langsung di kasih tau gitu aja sama mba Intan."ujar Asti.
"Sekarang aja kali ya kak Asti,biar gak ada beban." ujar Lala.
"Ya udah, bismillah semoga ketemu langsung."seru Asti.
Ternyata pak Darto sudah belasan tahun bekerja,dia berada di bagian produksi.
Ternyata nasib baik sedang menghampiri Lala dan Asti,tidak berapa lama mereka langsung bertemu dengan pak Darto.
Pak Darto sedang duduk lesu,tatapan nya penuh kesedihan siapa saja yang melihat pasti merasa iba.
Terlihat bagaimana dia menyayangi anak dan istrinya,Asti dan Lala pun merasa kasihan.
Tidak membuang waktu lagi Asti dan Lala Langsung menyapa,dan menceritakan bahwa Lala bisa melihat makhluk halus dan tidak sengaja dia bertemu arwah anak dan istri pak Darto yang meminta agar pak Darto tidak terlalu lama merasakan kesedihan dan mengikhlaskan kepergian nya karena itu semua memberatkan arwah anak dan istrinya melakukan perjalanan.
Akhirnya pak Darto pun mengerti dan berjanji tidak terlalu bersedih dan mengikhlaskan kepergian anak dan istri nya
"Terima kasih ya nak,sudah memberitahu bapak maaf kalo merepotkan."ucap pak Darto sambil menepuk pundak Asti dan Lala lalu bergegas pergi.
"Alhamdulillah,akhirnya selesai." seru Asti dan Lala kompak.
Lala kembali melihat arwah anak dan ibu tersebut tersenyum samar ke arah nya,Lala pun membalas dengan senyum.
Asti yang melihat Lala tersenyum mengerti sepertinya arwah anak dan ibu sudah tenang di alam nya dan mengucapkan terima kasih.
Mereka berdua pun pergi dengan senyuman dan rasa bangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments