"Tolong perlihatkan identitas anda." Ucap salah satu penjaga yang mengulurkan tangannya.
Kartu identitas adalah kartu yang berisi tentang hal yang menggambarkan seseorang.
Kartu identitas ada berbagai macam. Kartu id bangsawan, petualang, pedagang, pengembara, bahkan orang biasa.
Sumber id juga berbeda-beda tergantung idnya, bangsawan id dari kerajaan, petualang dari guild petualang, pedagang dari guild dagang, pengembara dari pemimpin tempatnya dulu dia pernah tinggal, dan orang biasa dari kota atau kepala desa(jikalau dia dari desa).
Setiap id juga berpengaruh terhadap biaya masuk ke suatu kota.
POV Zyden
Akupun mengambil idku yang diberikan oleh dewa dari space storage seperti mengambil sesuatu dari sakuku. Didunia ini memang ada yang namanya tas dimensi tapi hanya orang kaya saja yang memilikinya, seperti bangsawan, atau petualang kelas atas.
Sihir dimensi juga ada tapi hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan kemampuan sihir yang tinggi. Dan aku tidak mau dilihat sebagai orang yang mencolok saat aku baru masuk ke kota pertamaku didunia ini.
'Sebelum aku mempunyai rencana yang matang untuk misiku, aku tidak ingin dilihat tinggi. Yah., Jika ada yang menghalangiku aku tidak akan segan untuk menghancurkannya.' pikirku.
Pengawal itu mengecek kartu identitas milikku. Dia melapisi matanya dengan mana untuk mengeceknya, apakah itu asli atau tidak.
Tidak semua orang bisa menggunakan pelapisan mana pada matanya, dan seperti nya penjaga ini dikhususkan pada bagian ini.
(bagaimana aku tau?, karena skill eyes of knowledgeku dan untuk seterusnya mungkin aku tidak akan memberitahu bagaimana aku tahu sesuatu disekitar lagi karena itu merepotkan).
Idku adalah kartu identitas orang biasa.
"Kau boleh masuk, biayanya 5 koin perak." Sambil mengembalikan idku.
Akupun memberikan uang dan memasukkan id ku ke space storage seperti sebelumnya, dan masuk ke kota.
Aku melewati sebuah pintu lorong untuk masuk kota, itu membutuhkan beberapa waktu menandakan betapa tebalnya tembok ini, sedangkan gerbang digunakan untuk kereta kuda.
Pemandangan pertama yang aku dapatkan dari kota ini adalah ramai, dengan senyuman dan candaan penduduk setempat, tidak lupa pula banyak pedagang kaki lima dijalan utama yang aku lihat.
Dengan langit malam dan kota yang dihiasi dengan lampu-lampu kristal yang bersinar terang, menambah keindahan keramaian ini.
Aku sedikit tertegun saat melihat lampu-lampu itu, jika markas dihiasi dengannya kami bisa berpesta setiap malam itulah sekilas ide yang terbesit di pikiranku.
"Sebaiknya aku mencari penginapan dulu." Gumamku.
Aku mengaktifkan skill eyes ku dan mendapatkan penginapan yang lumayan bagus disini.
Nama penginapan itu Nayyazta, seperti nya itu adalah nama seseorang atau sebuah tempat. Tapi aku yakin jawaban kedua adalah yang benar, karna ini adalah 'tempat' penginapan.
'kriing'
Terdengar lonceng saat aku masuk dan lagi-lagi pemandangan yang ramai menghiasi penglihatanku.
Banyak orang disini tapi kebanyakan dari mereka adalah petualang. Sepertinya tempat ini bukan hanya penginapan tapi juga sebuah bar, ini juga keberuntunganku karena aku bisa langsung makan enak dan minum sedikit bir.
'Tapi sebelum itu aku harus menyewa kamar terlebih dahulu' pikirku.
Seseorang datang menghampiri ku dan dia adalah wanita yang seperti nya lebih muda dariku.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan?." Dia bertanya kepadaku dengan senyumannya yang sedikit mengerikan menurutku.
"...Aku ingin menyewa sebuah kamar yang lumayan bagus disini untuk seminggu." Jawabku langsung.
"Baiklah tuan, silahkan ikuti saya ke meja resepsionis." Jawab dia dengan menunjuk sebuah tempat pendaftaran.
Aku mengikutinya dan sesekali melihat sekitar, aku merasa ada yang aneh seolah-olah semua orang ingin sekali menerkamku.
Apakah karna penampilan ku atau karna wanita didepanku tersenyum mengerikan setelah berbicara denganku. Aku membuang pemikiran itu jauh-jauh karena aku tidak mau dekat dengan wanita mengerikan seperti dia.
(sudah berapa banyak kata mengerikan muncul dari mulutku?. Yah itu menandakan bahwa dia memang mengerikan.)
Aku sudah sampai di meja resepsionis. meja itu dijaga oleh wanita yang sepertinya seumuran denganku.
Rambut merahnya yang panjang dan matanya yang biru ke lautan, sedangkan wanita yang mengantarku tadi berambut biru, mata yang sama dengan tubuh yang lebih kecil.
"Elsa, tolong kau antar pelanggan ini ke kamar 09!." Seru wanita bocah itu memberi perintah sambil menunjuk diriku.
"Ba..baik, Bu." Jawab sirambut merah lalu pergi ke belakang ruangan yang ada disana.
Aku agak kaget saat mendengar dia memanggilnya ibu, karena dilihat dari manapun wanita berambut merah itu terlihat lebih tua daripada wanita menyeramkan ini.
'Apakah ini yang dinamakan Loli?'. Pikirku sembari melihatnya.
(Tenang saja aku pandai dalam menyembunyikan ekspresi, pengalaman menjadi seorang pemburu dan anak sekolahan membuatku lihai dalam hal ini).
Apalagi moto keluargaku adalah 'Seorang pembunuh harus bisa menyembunyikan perasaan mereka, jika kau tidak mau mati'. Dari kecil aku diajarkan begitu.
Setelah cewek bernama Elsa itu kembali, dia membawa kunci dan seorang laki-laki berumur 30 tahunan dengan rambut coklat, serta matanya sama-sama coklat mengikuti disamping.
Aku tidak terlalu memperdulikan wajahnya yang tersenyum, tapi aku lebih tertarik dengan sebuah luka diwajah dan tubuhnya. Menandakan dia pernah melewati banyak pertempuran.
"Sepertinya ini anak yang membuat putriku terlihat malu-malu begitu." Katanya sambil memandang tajam kearahku.
Aku juga baru sadar, ke-dua wanita itu tersenyum setelah pria ini mengatakan itu. Yang satu agak menunduk, satunya lagi masih tersenyum menyeramkan.
Dan aku juga merasakan orang-orang yang berada di tempat bar tadi tidak bersuara sedikitpun. Aku merasa seperti badut yang jadi bahan tontonan.
'sepertinya aku masuk kedalam hal yang merepotkan lagi. Haaah.. Sial!.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Elysia_02
Seperti biasa, ciri khas Mc Isekai adalah Perjaka dan naif tentang Wanita
2021-11-19
1
mr. Lucifer
pp
2021-09-02
1
KING OF BACOT
47
2021-09-02
0