pertemuan tidak terduga

"Mimi..." panggil seseorang berlari dari dalam bandara. Langkahnya tergesa, rambutnya sedikit tersibak angin, matanya berbinar rindu.

"Nana... akhirnya kamu pulang! Aku kangen banget!" sambut Yummi seraya memeluk Nana erat.

Pelukan hangat, penuh kelegaan setelah penantian panjang. Sahabat SMA-nya kembali setelah sekian lama berpisah. Senyum mengembang di wajah Yummi, menghapus rindu yang selama ini mengganjal di hati.

Mereka berjalan menuju mobil putih berkapasitas empat orang yang terparkir rapi di area penjemputan.

"Na, kamu yakin langsung pulang? Tidak mampir dulu ke tempatku? Kita bisa bercerita. Aku rindu..." tanya Yummi manja, sedikit merengek. Ia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan sahabatnya.

"Hmm, bukannya tidak mau, tapi Mami sudah cerewet. Kamu tahu sendirilah..." jawab Nana sambil tertawa kecil.

Ia memahami kekhawatiran ibunya, namun juga merindukan sahabatnya. "Aku akan bicara dengan Tante... plis, aku kangen banget, Nana..." pinta Yummi cepat, penuh harap.

"Hahahaha... daripada manja-manja denganku, lebih baik cari pacar..." goda Nana sambil tertawa, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ihhh, kamu nih... aku tidak butuh laki-laki! Aku benci mereka..." ucap Yummi dengan nada sedikit marah, berbeda dari sikap manjanya sebelumnya. Perubahan sikapnya yang tiba-tiba membuat Nana sedikit terkejut karena ternyata Ayumi masih sama.

"Huft... apa kamu belum bisa melupakannya, Mi..." tanya Nana ragu.Ia tahu ada kisah pahit di balik kemarahan Yummi.

"Nana, plis, ini hari bahagiaku karena kamu pulang. Jangan merusaknya, oke?" jawab Yummi malas. Ia enggan membahas masa lalunya.

"Oke... oke, sayangku," Nana mengalah. Hampir satu jam mereka di dalam mobil.

Suasana hening karena Yummi tiba-tiba enggan bicara. Pikirannya melayang, mengingat kembali kenangan pahit yang berusaha ia lupakan. Nana sesekali melirik sahabatnya, mencoba menghibur dengan senyuman, namun Yummi tetap diam.

Kini mereka tiba di rumah bertingkat dua bak istana. Inilah kediaman keluarga Ornando Kim, pengusaha besar se-Asia yang kini merambah bisnis ke Eropa. Rumah megah dan mewah itu dikelilingi taman luas nan asri.

"Tomy, hari ini adikku pulang. Kamu harus persiapkan segalanya..." perintah Alex dingin. Suaranya tegas dan berwibawa.

"Baik, Pak..." jawab Tomy singkat, juga dengan raut dingin. Ia adalah asisten Alex yang setia dan efisien. Mereka, bos dan asisten, bagai pinang dibelah dua.

Sifat, gaya, prestasi, dan tingkah laku mereka serupa. Keduanya memancarkan aura dingin dan kharismatik yang membuat orang segan.

"Pak, 15 menit lagi rapat dengan perusahaan Eropa, Joe William, akan dimulai," lapor Bagas dengan sedikit senyum, berbeda dengan kedua orang di hadapannya.

Alex memang memiliki dua sekretaris, Tomy dan Bagas, yang merupakan kakak beradik. Kepribadian mereka berbeda; Tomy dingin, sementara Bagas lebih ramah.

"Baik, persiapkan semuanya," jawab Alex dengan ekspresi datar. Ia kembali fokus pada pekerjaannya, mempersiapkan diri untuk rapat penting tersebut.

Lima belas menit kemudian, rapat dimulai. "Selamat siang, semuanya. Mari kita mulai......." Rapat berlangsung serius dan profesional. Alex memimpin dengan penuh percaya diri, memaparkan strategi bisnisnya secara lugas dan jelas. Rapat berakhir lancar tanpa hambatan.

Alex kemudian mengantar Mr./Mrs. Pria, perwakilan perusahaan Eropa tersebut.

"Terima kasih, Mr. Alex. Semoga bisnis kita lancar," ucap Mr./Mrs.

Pria seraya menjabat tangan Alex. "Sama-sama, Mr./Mrs. Saya juga berharap ini menjadi awal yang baik bagi perusahaan kita," balas Alex dengan ekspresi dingin dan tegas, lalu berdiri dan keluar ruangan.

Sementara itu, di kediaman keluarga Ornando, semua orang menyambut gembira kedatangan Riana dan Yummi.

"Mami....... aku kangen...." seru Riana sambil berlari memeluk ibunya erat, meninggalkan Yummi yang membawakan barang-barangnya.

"Dasar anak nakal. Setelah sekian lama baru pulang. Apa kamu tidak merindukan ibumu ini?" tanya ibunya sambil membalas pelukan sang anak.

"Ah, Mami .. baru pulang malah diomeli...." kata Riana dengan manja. Suasana rumah pun menjadi hangat dan penuh kebahagiaan.

Setelah berbasa-basi sejenak, Yummi pamit pulang. "Tante, aku pulang dulu ya. Besok aku main ke sini lagi deh, oke?" tanyanya sambil melirik Nana.

"Tentu saja boleh, Yummi. Kapan saja kamu mau datang, rumah ini selalu terbuka untukmu," jawab Mami Nana ramah.

"Asiiiik! Besok aku ke sini lagi ya, Na. Kita ngobrol sampai puas!" seru Yummi girang. Nana hanya mengangguk dan tersenyum. Ia senang melihat sahabatnya kembali ceria.

Saat melangkahkan kakinya menuju keluar tiba-tiba Ayumi di kagetkan oleh kedatangan Seorang Pria.

" Heh kamu ngapain di rumah Saya" Bentak Pria di depannya.

Pria itu berdiri tegap dengan tatapan tajam.

Yummi terpaku, jantungnya berdebar kencang. Wajahnya pucat pasi. "Ma...maaf, saya..saya.." Yummi gugup, lidahnya kelu. Ia tak mampu berkata-kata.

"Alex, ada apa ini?" tanya Mami Nana yang menghampiri mereka.

"Dia siapa, Ma? Kenapa ada di rumah kita?" tanya Alex dingin, tatapannya tak lepas dari Yummi. "

Happy reading 🤗😉

-----------------------------------☆--------------------------------------

Terpopuler

Comments

Harniyati

Harniyati

seru

2020-09-07

0

Khanza

Khanza

up

2020-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!