My old friend

Pagi itu, mentari baru saja menampakkan sinarnya, namun Yummi, pemilik Cafe Garden, cabang pertama dari rentetan bisnis kulinernya, sudah tiba di kafe dengan langkah gontai dan wajah yang dibayangi kelelahan. Kerutan halus di dahinya dan lingkaran hitam di bawah matanya menceritakan kisah malam yang kurang tidur. Suasana hatinya tampak muram, berbeda dengan biasanya yang selalu ceria dan bersemangat.

"Kak, kenapa kakak kelihatan capek banget gitu?" tanya Indah, seorang gadis muda dengan senyum ramah yang merupakan salah satu karyawan sekaligus orang kepercayaan Yummi.

Indah sudah dianggap Yummi seperti adiknya sendiri, kehadirannya di kafe selalu membawa suasana positif dan membantu Yummi dalam mengelola operasional sehari-hari. Keduanya memiliki ikatan batin yang kuat, layaknya saudara kandung.

"Eh, Indah... Kakak nggak apa-apa, cuma kurang tidur aja," jawab Yummi, berusaha menutupi kelelahannya dengan senyuman tipis.

Meskipun ia mencoba terlihat tegar, Indah dapat merasakan beban yang dipikul Yummi. Ia tahu betul bagaimana Yummi mencurahkan seluruh waktu dan energinya untuk bisnis kafe ini.

"Kakak istirahat aja, biar kafe aku yang urus," tawar Indah dengan penuh perhatian. Ia tak tega melihat Yummi yang kelelahan masih harus bekerja. Indah selalu siap sedia membantu dan meringankan beban Yummi.

"Baiklah, makasih ya, Ndah. Kakak ke dalam dulu ya," jawab Yummi, menerima tawaran Indah dengan rasa terima kasih. Ia pun melangkah menuju ruangannya di bagian belakang kafe, berharap bisa mendapatkan sedikit istirahat untuk memulihkan tenaganya.

"Sama-sama, Kak," balas Indah dengan senyum tulus. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya, memastikan semua berjalan lancar di kafe.

Hampir tiga jam berlalu, Yummi tertidur pulas di ruangannya. Kelelahan yang terakumulasi membuatnya terlelap dalam tidur yang nyenyak. Sementara itu, Indah dengan sigap mengurus segala keperluan kafe, mulai dari melayani pelanggan, mengawasi karyawan, hingga memastikan stok bahan baku tercukupi.

"Indah, ke ruangan saya sekarang," panggil Yummi melalui telepon internal kafe. Suaranya terdengar sedikit lebih segar setelah beristirahat.

"Baik, Kak," jawab Indah segera. Ia bergegas menuju ruangan Yummi, penasaran dengan apa yang dibutuhkan oleh atasannya.

Tak lama kemudian, pintu kantor Yummi terbuka perlahan.

"Kreeek..." suara pintu berderit memecah keheningan. Indah masuk ke dalam ruangan dengan langkah hati-hati.

"Kak, ada apa, Kak?" tanya Indah.

"Aku tidur terlalu lama ya? Kok nggak bangunin aku sih, Indah?" tanya Yummi, sedikit heran.

"Indah lihat Kakak sangat lelah, jadi Indah nggak tega," jawab Indah jujur. Ia tahu Yummi membutuhkan istirahat yang cukup.

"Ya sudah, kirim berkas-berkas ke email saya sekarang ya. Dan data-data pemasukan pengeluaran kafe ini," pinta Yummi pada Indah.

"Oke, Ibu Bos cantik," jawab Indah dengan nada ceria. Ia pun pamit keluar dan segera mengirimkan data-data yang diminta Yummi.

Hari pun beranjak malam. Indah keluar dari kafe dan mengendarai motor maticnya menuju rumahnya. Setelah seharian bekerja keras, ia merasa lelah namun puas karena telah membantu membereskan cafe bersama karyawannya.

Di rumah, Indah tinggal sendirian. Ia duduk di sofa dan menatap langit-langit rumahnya. "Aku rindu kamu, Nana," ucapnya lirih, hampir menangis. Kenangan tentang sahabatnya itu kembali memenuhi pikirannya.

Flashback on

Pagi itu, semua anak SMA Jaya akan mengadakan perpisahan. Semua siswa mengenakan pakaian terbaik mereka, terlihat cantik dan tampan. Suasana penuh haru dan bahagia menyelimuti seluruh sekolah.

"Yummi..." panggil seseorang dari arah belakang. Yummi pun menoleh dan melihat sahabatnya, Nana, atau

Riana Puteri Ornando, seorang gadis cantik yang usianya tak jauh berbeda dengan Yummi. Mereka bersahabat sejak awal masuk SMA.

"Nana!" seru Yummi sambil berlari mendekati Nana. Keduanya berpelukan erat, meluapkan rasa bahagia karena telah lulus sekolah.

"Akhirnya ya, kita lulus! Aku senang banget, Mimi!" kata Nana dengan senyum lebar. Mimi adalah panggilan kesayangan Nana untuk Yummi.

"Aku juga senang banget... Tapi..." tiba-tiba Yummi menunduk dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca, hampir menangis.

"Kenapa, Mimi? Kamu kok sedih, Mimi?" tanya Nana dengan khawatir.

"Aku sedih... (sedikit mengambil napas) Setelah kita lulus, kamu benar akan pergi... Hiks... hiks..." kata Yummi yang akhirnya menangis tersedu-sedu.

"Iya, maaf. Aku nggak bisa kuliah di sini. Aku harus ke Paris... Hiks... hiks..." Mereka pun menangis sambil berpelukan erat, meratapi perpisahan yang tak terelakkan.

Flashback off

Hampir lima tahun mereka tidak bertemu lagi karena Nana melanjutkan kuliahnya di Paris. Namun, mereka tetap berhubungan melalui video call dan telepon. Rasa rindu yang mendalam selalu menyelimuti hati Yummi setiap kali teringat sahabatnya itu.

"Akh... lebih baik aku telepon dia," kata Yummi.

"Tuut... tuut..." Tak lama kemudian, panggilan pun diangkat oleh Nana.

"Hai, Mimi..." ucap Nana dari seberang.

"Nana, aku rinduuuu... Hiks... hiks... Kapan kamu pulang?" Yummi berbicara sambil menangis karena rindu dengan sahabatnya.

"Aku juga, Beb... Dua minggu lagi aku akan pulang. Perusahaan kakakku akan ulang tahun dan aku akan lama di Indonesia sambil menunggu hasil kelulusan aku sebagai dokter," kata Nana dengan gembira.

"Ah... Benaran, kamu? Benar, kan, nggak bohong? Aku bakal jemput kamu... Oke?" kata Yummi dengan semangat.

"Oke, oke, sayangku," jawab Nana tak kalah semangat.

"Aku matiin ya, aku lelah, aku ingin tidur," kata Yummi.

"Ya sudah, bye, sayangku," Panggilan pun berakhir. Yummi tersenyum bahagia, hatinya dipenuhi rasa rindu yang terobati. Ia pun terlelap, mimpi bertemu kembali dengan sahabatnya.

Happy reading 🤗😉

-----------------------------------☆--------------------------------------

semoga suka jangan lupa like,love sma commetnya😊😘😘

sarangheo

Terpopuler

Comments

Yanti Umi Nida

Yanti Umi Nida

coba dirapihkan lg penulisannya.. dan tetep semangat untuk belajar lg dr para penulis" novel profesional.

2020-06-30

1

Rida Agustiani

Rida Agustiani

pasti nana adenya alex

2020-06-14

3

Khanza

Khanza

semngat selalu

2020-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!