Sebuah Kecelakaan Kecil

"Kalo kamu mau bekerja lebih baik kamu menuruti semua perintah saya paham kamu!"sambil berkata dengan suara yang sinis.

"Baik pak saya akan memakainya."jawab Jesi

"Nah begitu dong,jangan tambah menyusahkan saya,oke sekarang kamu antar minuman itu keruangan VIP no 56."

"Baik, Pak," ucap Jesi pasrah.

"Ingat ya, jangan sekali-kali kamu mengecewakan pelanggan saya, dia adalah pelanggan yang istimewah disini,jadi layani dia baik-baik,kalo tidak kamu akan tangung resiko nya sendiri paham!"

"Baik, Pak. Paham."

Kemudian Jesi segera mengantikan pakainnya dengan wajah yang pasrah.

"Sabar Jesi sabar semua ini tidak akan lama juga, kok," gumam Jesi sambil mengusap dadanya yang agak sesak menahan rasa sakit yang dirasakannya sekarang.

Sekarang Jesi perlahan-lahan mengetuk pintu tersebut dengan sangat ragu karena dirinya benar-benar sangat takut jika berhadapan dengan orang mabuk.

"Permisi," ucap Jesi dengan kedua kaki yang sudah sangat lemas dan hampir tidak mampu menopang nya untuk berdiri.

Kemudian ia langsung membuka pintu tersebut, akan tetapi Jesi sangat kaget dengan seseorang yang sangat dikenalnya yaitu CEO diperusahaanya yang sedang bersenang-senang dengan teman-temannya saat ini.

Dengan penuh ragu, Jesi melangkahkan kakinya untuk mendekati orang-orang yang sedang asik bercanda itu, rasanya ingin sekali Jesi pergi dari bar itu. Namun, semuanya sudah terlanjur lagian dirinya juga sangat membutuhkan uang tersebut.

"Hai, gadis manis siapa nama mu?" kata seorang teman Adrian yaitu Dion sambil memegang dagu Jesi, Jesi sangat risih dengan perlakuan Dion pada nya karena ia merasa Dion sangatlah tidak sopan padanya saat ini.

"Ma-maaf Mas, saya hanya pengantar minuman saja." Namun, tiba -tiba Adrian mendengar suara yang dia sangat kenal, kemudian dia langsung menoleh melihat kearah suara itu. Melihat Jesi berada di tempat yang tidak layak untuk wanita yang polos seperti Jesi, membuat mata indah Adrian langsung saja melotot tajam, seperti ingin bersiap memangsa musuhnya saja.

Pikiran Adrian tiba-tiba saja berpikiran tidak baik tentang Jesi, bahkan ia mengira Jesi adalah wanita yang menjual dirinya di bar ini, padahal ketika di kantor Jesi wanita yang tidak terlihat seperti ia bayangkan saat ini.

"Cih! Rupanya perempuan ini murahan juga!" gumam Adrian dalam hatinya sambil menatap sinis dan tidak suka kepada Jesi.

Pandangan Adrian tidak lepas memandang gadis yang menurutnya terlalu murahan itu sambil gelas minumannya ia pegang dan sesekali meminumnya.

"Hei! Jangan sok jual mahal kau wanita j***g!" sahut salah satu seorang teman Adrian dengan suara sinisnya kepada Jesi.

"Ma-maaf saya hanya bekerja mencari uang saya bukan seperti yang kalian pikirkan," ucap Jesi berusaha untuk membela dirinya, namun orang-orang di sekitarnya tidak perduli dengan apa yang di katakan Jesi dan malahan Jesi hanyal gadis yang berpura-pura polos.

"Haha uang? Berapa yang kamu butuhkan? Saya akan berikan tapi tentu saja tidak gratis, kamu harus melayani saya diranjang bagaimana mau? " kata Dion dengan angkuh dan sombongnya.

Tanpa Dion duga, gadis itu memberikas Sebuah tamparan yang langsung saja mendarat di pipi nya, hingga memerah karena Jesi. Merasakan itu membuat Dion sangat geram dan ingin rasanya membunuh Jesi saat ini juga karena sudah berani menyentuh dan menyakitinya.

"Jaga omongan kamu! Mentang-mentang saya bekerja di bar ini kamu seenak nya merendehkan saya, bahkan kamu lebih rendahan dari saya karena berani menghina saya tanpa tau kehidupan saya sebenarnya!" kata Jesi dengan gemetaran karena amarahnya. Sambil mata berkaca-kaca, namun Jesi tidak mau mengeluarkan air matanya karena ia tidak mau terlihat lemah dimata banyak orang dan mentertawakan nya.

"Saya tidak tertarik dan bahkan tidak peduli dengan kehidupanmu gadis manis yang saya pedulikan. Saya hanya ingin sekali-kali menikmati tubuhmu yang mungil ini," ucap Dion, sambil membelai wajah Jesi.

Jesi benar-benar terluka dengan penghinaan yang di ucapkan Dion kepadanya, terutama bosnya bahkan tidak memperdulikannya sama sekali, padahal Jesi sangat berharap Adrian membelanya atau membantunya untuk menghindarinya dari masalah ini, namun Jesi malah melihat Adrian sangat menikmati minumannya dengan sangat santai saja.

"Maaf saya permisi," ucap Jesi yang ingin pergi namun tiba-tiba saja tangannya ditarik Dion.

"Kamu mau pergi kemana gadis manis? saya bahkan belum menikmati tubuh mungilmu ini," ucap Dion sambil memegang erat tangan Jesi.

"Lepaskan!" bentak Jesi, namun Dion tidak memperdulikannya malah ia merangkul tubuh Jesi dengan sangat erat.

"Lepaskan!" Berontak Jesi, ingin rasanya ia menangis karena tidak tahan atas perlakuan orang lain padanya dengan seenaknya saja.

"Permainan yang sangat bagus, kenapa di sini sangat gerah," gumam Adrian dengan wajah senyuman sambil menatap Jesi dari tadi, tiba-tiba mata Adrian melihat kearah lain yang tak lain tubuh Jesi yang terlihat seksi dan mengoda, hingga dalam pikiran nya ingin sekali menikmati tubuh itu sekarang.

"Cih! Gadis ini sok jual mahal sekali," kata perempuan disebelah Dion dengan senyuman menghina.Dion pun mengambil segepok uang ratusan ribu dari dompetnya,lalu melemparkan kewajah Jesi.

"Plak!" Lagi-lagi Jesi menampar pipi Dion, hingga laki-laki itu pun geram dan ingin segera melemparkan tamparannya ke Jesi, namun dihalangi oleh Adrian.

"Hei! Biar aku saja yang mengurusi perempuan ini!" kata Adrian yang langsung saja menarik tangan Jesi keluar dari ruang VIP tersebut dengan sangat kasar.

"Lepaskan !"kata Jesi, sambil membrontak tapi Adrian malah mengeratkan gengaman tangan Jesi hingga Jesi meringkis kesakitan. Jesi kira Adrian akan menolongnya dan membawanya pergi dari tempat neraka itu. Namun, semua dugaannya salah justru dirinya harus menerima semua perlakuan yang tidak pantas sekarang.

"Akh, lepaskan tangan saya, Pak!" ucap Jesi karena yang di pegang Adrian adalah tangan Jesi yang sedang terluka itu.

"Diam!" bentak Adrian dengan sangat geram

"Akh, tapi lepaskan tangan saya pak,tangan saya sakit," kata Jesi dengan mata berkaca-kaca. Namun, Adrian tidak memperdulikan hal itu.

Adrian pun membawa Jesi kedalam hotel bintang lima, melihat dirinya di bawa ke hotel membuat Jesi sangat ketakutan, rasanya Jesi ingin berlari dan kabur dari hadapan Adrian, namun gengaman tangan Adrian di pergelangan tangannya membuat Jesi sangat kesulitan untuk melepaskan itu. Sehingga Jesi sangat pasrah sekarang, entah apa yang akan Adrian lakukan nanti padanya. Ia sangat berharap semua pikirannya saat ini tidaklah benar.

Saat masuk kedalam kamar tersebut tiba-tiba saja Adrian melemparkan Jesi keatas ranjang dengan sangat kasar sehingga Jesi merasakan kesakitan di tubuhnya. Kemudian Adrian segera melepaskan jasnya karena merasa tubuh nya sangat panas dan gerah Jesi yang melihatnya semakin ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar hebat sekarang.

Terpopuler

Comments

Lina aza

Lina aza

kurang ajar s Adrian

2021-05-07

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

kasihan Jessi juga kan di nerima kerja itu juga karna hrs bayar utang sama Adrian untuk ganti jasnya😭😭😭😭

2021-01-26

3

Rat

Rat

kasian jesi thor

2021-01-24

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menyiapkan Pakain Bekerja
3 Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Cepat
4 Menerima Pekerjaan Di Bar
5 Sebuah Kecelakaan Kecil
6 Adrian Sangat Menyesal
7 Permintaan Maaf Adrian Berujung Celaka
8 Membawa Bos Ke kosan
9 Tidak Biasa Memakan Sayur
10 Mantan Adrian Kembali
11 Siaran Langsung
12 Sangat Merindukan Adrian
13 Kejadian Yang Sangat Memalukan
14 Mencari Perhatian Adrian
15 Memerah Menahan Amarah
16 Menghadiri Sebuah Acara Di Hotel
17 Baby Ku
18 Sangat Membuat Khawatir
19 Mengambil Uang Pemberian Dari Adrian
20 Merasakan Dirinya Seolah Berada Di Gunung Es
21 Memberikan Sebuah Kejutan Untuk Adrian
22 Sangat Setia Kepada Pemiliknya
23 Kecelakaan
24 Bucin Bodoh
25 Mencurigakan
26 Pembantu
27 Tidak Becus
28 Gumam alfin
29 Ketahuan
30 Randi Alvaro Gunawan
31 Keisha
32 Perjodohan
33 Keberangkatan
34 Menjemput
35 Minta Tolong
36 Keisha Dan Alfin
37 Kedatangan Adrian
38 Sangat Nyaman
39 Pertemuan
40 Mobil Dan Cincin
41 Darah Segar
42 Adrian Dan Varo
43 Sudah Sadar
44 Ciuman Pertama
45 Pengacara
46 Sangat Kecewa
47 Kado
48 Suami Takut Istri
49 Mulut Kotor
50 Suami Istri
51 Penculikan Yang Terjadi
52 Pilihan
53 Selamat
54 Bersambung
55 S2. Prolog
56 S2. Bisa Membaca Pikiran
57 S2. Sangat Penasaran Akan Sesuatu
58 S2. Ada Hal Yang Sangat Aneh.
59 S2. Tidak Sengaja Menabrak Seorang Kakek.
60 S2. Telah Membuka Luka Lama Di Hati
61 S2. Membalas Pesan Varo
62 S2. Tangki Mobil Sedang Bocor
63 S2. Menjenguk Varo Di Rumah
64 S2. Menghajar Maya
65 S2. Arsen Dan Dira Pergi Ke Kampus Si Kembar
66 S2. Tidur Bersama Dengan Kakek Farhan
67 S2. Keisha Melahirkan
68 S2. Memberikan Pelajaran Kepada Orang Jahat
69 S2. Mencari Tahu Siapa Orang Tersebut
70 S2. Berhadapan Dengan Calon Mertua
71 S2. Tidur Di Rumah Calon Mertua
72 S2. Kembali Ke Kampus
73 S2. Sedang Terburu-Buru
74 S2. Jangan Mendekatinya
75 S2. Para Penjahat
76 S2. Amala Yang Sangat Hebat
77 S2. Ingin Mengatakan Sesuatu
78 S2. Buaya Yang Sangat Kelaparan
79 S2. Menendang Pintu Kamar Varo
80 S2. Menuruti Semua Perintah
81 S2. Wanita Ular Tetap Wanita Ular
82 S2. Mengajarkan Jesi Bela Diri
83 S2. Dita dan Mita
84 S2. Pak Arman Yang Di Siksa
85 S2. Amelia Merasakan Tubuhnya Panas
86 S2. Mencari Pelaku Dan Menyiksanya
87 S2. Tidak Melakukan Apa-Apa
88 S2. Membunuh Wanita Itu
89 S2. Bukan Hari Yang Tepat
90 S2. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
91 S2. Membuat Jebakan Untuk Mita
92 S2. Meminta Pertolongan
93 Visualnya
94 S2. Ingin Menghilangkan Rasa Lelah
95 S2. Memberikan Hukuman Untuk Varo
96 S2. Mengingat Sesuatu Hal
97 S2. Hati Yang Berdebar
98 S2. Sebelum Menceritakan Semuanya
99 S2. Berharap Bisa Menemukannya
100 S2. Bukanlah Pria Yang Pemaksa
101 S2. Melihat Tingkah Konyol Amelia
102 S2. Walaupun Sangat Sulit Dilakukan
103 S2. Wajah Yang Terlihat Menghitam
104 S2. Merindukan Kakek Farhan
105 S2. Meninggalkan Varo Sendirian
106 S2. Sangat Mencurigai Gilang
107 S2. Semuanya Terbongkar
108 Curhatan Seorang Author
109 S2. Kesempatan Terakhir
110 S2. Menatap Sinis
111 S2. Menghadiri Sebuah Pesta
112 S2. Ketika Mendapatkan Jawaban
113 S2. Varo mengerjai Alen
114 S2. Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
115 S2. Tamat
116 Blurb Season 3
117 S3. Prolog
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
Menyiapkan Pakain Bekerja
3
Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Cepat
4
Menerima Pekerjaan Di Bar
5
Sebuah Kecelakaan Kecil
6
Adrian Sangat Menyesal
7
Permintaan Maaf Adrian Berujung Celaka
8
Membawa Bos Ke kosan
9
Tidak Biasa Memakan Sayur
10
Mantan Adrian Kembali
11
Siaran Langsung
12
Sangat Merindukan Adrian
13
Kejadian Yang Sangat Memalukan
14
Mencari Perhatian Adrian
15
Memerah Menahan Amarah
16
Menghadiri Sebuah Acara Di Hotel
17
Baby Ku
18
Sangat Membuat Khawatir
19
Mengambil Uang Pemberian Dari Adrian
20
Merasakan Dirinya Seolah Berada Di Gunung Es
21
Memberikan Sebuah Kejutan Untuk Adrian
22
Sangat Setia Kepada Pemiliknya
23
Kecelakaan
24
Bucin Bodoh
25
Mencurigakan
26
Pembantu
27
Tidak Becus
28
Gumam alfin
29
Ketahuan
30
Randi Alvaro Gunawan
31
Keisha
32
Perjodohan
33
Keberangkatan
34
Menjemput
35
Minta Tolong
36
Keisha Dan Alfin
37
Kedatangan Adrian
38
Sangat Nyaman
39
Pertemuan
40
Mobil Dan Cincin
41
Darah Segar
42
Adrian Dan Varo
43
Sudah Sadar
44
Ciuman Pertama
45
Pengacara
46
Sangat Kecewa
47
Kado
48
Suami Takut Istri
49
Mulut Kotor
50
Suami Istri
51
Penculikan Yang Terjadi
52
Pilihan
53
Selamat
54
Bersambung
55
S2. Prolog
56
S2. Bisa Membaca Pikiran
57
S2. Sangat Penasaran Akan Sesuatu
58
S2. Ada Hal Yang Sangat Aneh.
59
S2. Tidak Sengaja Menabrak Seorang Kakek.
60
S2. Telah Membuka Luka Lama Di Hati
61
S2. Membalas Pesan Varo
62
S2. Tangki Mobil Sedang Bocor
63
S2. Menjenguk Varo Di Rumah
64
S2. Menghajar Maya
65
S2. Arsen Dan Dira Pergi Ke Kampus Si Kembar
66
S2. Tidur Bersama Dengan Kakek Farhan
67
S2. Keisha Melahirkan
68
S2. Memberikan Pelajaran Kepada Orang Jahat
69
S2. Mencari Tahu Siapa Orang Tersebut
70
S2. Berhadapan Dengan Calon Mertua
71
S2. Tidur Di Rumah Calon Mertua
72
S2. Kembali Ke Kampus
73
S2. Sedang Terburu-Buru
74
S2. Jangan Mendekatinya
75
S2. Para Penjahat
76
S2. Amala Yang Sangat Hebat
77
S2. Ingin Mengatakan Sesuatu
78
S2. Buaya Yang Sangat Kelaparan
79
S2. Menendang Pintu Kamar Varo
80
S2. Menuruti Semua Perintah
81
S2. Wanita Ular Tetap Wanita Ular
82
S2. Mengajarkan Jesi Bela Diri
83
S2. Dita dan Mita
84
S2. Pak Arman Yang Di Siksa
85
S2. Amelia Merasakan Tubuhnya Panas
86
S2. Mencari Pelaku Dan Menyiksanya
87
S2. Tidak Melakukan Apa-Apa
88
S2. Membunuh Wanita Itu
89
S2. Bukan Hari Yang Tepat
90
S2. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
91
S2. Membuat Jebakan Untuk Mita
92
S2. Meminta Pertolongan
93
Visualnya
94
S2. Ingin Menghilangkan Rasa Lelah
95
S2. Memberikan Hukuman Untuk Varo
96
S2. Mengingat Sesuatu Hal
97
S2. Hati Yang Berdebar
98
S2. Sebelum Menceritakan Semuanya
99
S2. Berharap Bisa Menemukannya
100
S2. Bukanlah Pria Yang Pemaksa
101
S2. Melihat Tingkah Konyol Amelia
102
S2. Walaupun Sangat Sulit Dilakukan
103
S2. Wajah Yang Terlihat Menghitam
104
S2. Merindukan Kakek Farhan
105
S2. Meninggalkan Varo Sendirian
106
S2. Sangat Mencurigai Gilang
107
S2. Semuanya Terbongkar
108
Curhatan Seorang Author
109
S2. Kesempatan Terakhir
110
S2. Menatap Sinis
111
S2. Menghadiri Sebuah Pesta
112
S2. Ketika Mendapatkan Jawaban
113
S2. Varo mengerjai Alen
114
S2. Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
115
S2. Tamat
116
Blurb Season 3
117
S3. Prolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!