Sudah hampir satu bulan Nada kembali ke kampung nya dari kejadian malam itu. Ia tidak menceritakan apa pun pada ibu nya. Ia menutupi luka nya sendirian..
Terkadang Nada. masih sering menangis bila ia mengingat kejadian malam itu. Ia selalu menganggap diri nya kotor dan hina, karena kesucian nya telah di renggut paksa oleh Vicky.
Pagi itu Nada nampak sibuk membuatkan makanan di dapur nya. Ia terlihat membantu ibu nya memasak untuk sarapan Adik -adik nya sekolah..
Tiba - tiba saja. Nada merasakan sesuatu di dalam perut nya. Ia merasa kan pusing juga mual yg sering terjadi beberapa hari ini.. Terlebih bila pagi hari..
Ia segera menutup hidung nya. Mana kala ia mencium aroma yg tidak enak.. Ia langsung segera berlari menuju Toilet dan memuntahkan isi perut nya.
"Huek.. Huek.." suara nya terdengar hingga ke luar toilet itu.. saat itu ibu nya, tidak sengaja mendengar Nada dari luar toilet itu. Ia mengetuk pintu kamar mandi itu. Untuk memastikan jika putri nya tidak apa-apa.
"Nad... Kau kenapa? Kau sakit?." tanya nya.. Nada terkejut karena ibu nya mendengar nya muntah.. "Eh.. Aku tidak apa -apa bu..! Hanya masuk angin saja." jawab nya.
Ibu nya pun tidak menjawab.. Ia kembali ke dapur dan kembali melanjutkan memasak.. Nada kini menatap hampa pada cermin besar yg ada di sana.
Ia mengambil bungkusan kecil yg dia simpan di saku celana nya.. Ia menatap benda itu.. "Aku tidak mungkin hamil kan.? Aku harus mengecek nya.!." batin nya.
Ia mengeluar kan test peck yg dia beli diam -diam tanpa sepengetahuan ibu nya. Pagi itu Nada mengecek nya sendiri... Dengan hati yg berdebar, ia menunggu hasil nya keluar.
Setelah menunggu beberapa menit.. Nada membuka test peck itu.. Ia menutup mata nya perlahan mana kala melihat hasil dua garis merah yg terlihat sangat jelas di sana.
"Ya Tuhan... Aku benar - benar hamil..!." ucap nya terbata. Air mata nya turun dengan sendiri nya.. Ia menangis di sana.. "Vicky sialan..! Apa yg harus aku lakukan sekarang? Bagaimana dengan ibu? Ibu pasti sangat kecewa bila dia tahu Aku hamil...!." batin nya.
Ia menangis sendiri.. Ia kini sudah ada di dalam kamar nya, ia mengambil ponsel nya dan menghubungi Vicky.. Tapi ternyata ponsel Vicky tidak bisa ia hubungi..
Ia semakin bingung di buat nya. "Aku harus ke Jakarta. Aku harus mencari Vicky..! Aku harus minta dia bertanggung jawab atas kehamilan ku! Tapi ibu..,? Bagaimana aku meminta izin dari nya?." batin nya.
Ia mengacak -acak rambut nya sendiri.. Hari itu di hanis kan Nada untuk berfikir.. Malam pun tiba, ia kini tengah duduk berdua bersama ibu nya di teras rumah mereka.
Nada menatap lekat pada ibu nya.. "Bu. Nada ingin minta izin..! Nada harus kembali ke jakarta, karena nada harus kembali kuliah bu..! Masa cuti kuliah Nada sudah habis. Dan lusa, nada harus sudah masuk kuliah..! Apa ibu mengizinkan Nada pergi?!." ucap nya pelan..
Wanita paru baya itu mengangguk.. "Pergilah sayang. Ibu izinkan nada pergi..! Cari ilmu di sana, dan ibu harap Nada bisa menjaga diri selama di sana. Jangan lupa untuk sering menghubungi ibu. Dan juga jangan lupa untuk ibadah ya Sayang." jawab nya..
Nada mengangguk.. Ia kini memeluk ibu nya.. Ia menangis dalam diam.. "Maafkan Nada bu.. Nada terpaksa. Membohongi ibu.. Maafkan Nada juga yg tidak bisa menjaga diri Nada sendiri." batin nya. Ia menyeka Air mata nya sebelum melepaskan pelukan itu.
"Sudah sayang.. Jangan sedih.! Sekarang kau harus segera tidur. Agar besok pagi bisa langsung berangkat ke jakarta, dan tidak ketinggalan bus." ucap ibu nya. Nada hanya mengangguk ia beranjak dan meninggalkan ibu nya di sana.
Gadis itu tertidur dengan air mata yg masih membasahi wajah nya, pagi hari pun tiba. nada terlihat sudah bersiap. Ia kini di antarkan oleh ibu nya menuju terminal bus.
Gadis itu kini sudah berada di dalam bus menuju jakarta.. "Maafkan Nada bu..! Nada harus pergi...! Nada harus mencari ayah anak ini..!." batin nya, ia menatap sendu pada wajah ibu nya, sebelum bus itu berangkat.
"Aku harus menemukan Vicky bagaimana pun cara nya. Dia harus tahu, jika aku mengandung anak nya. Dia harus bertanggung jawab." batin nya.
Setelah beberapa jam perjalanan akhir nya kini bus itu sudah sampai di jakarta sore itu. Nada langsung saja pergi ke kos'n nya dulu. Ia masih bisa kembali ke rumah itu, karena saat itu nada sudah membayar nya untuk satu tahun ke depan.
Nada masuk ke dalam nya, tubuh nya seketika lemas tidak berdaya. Ia kembali mengingat kejadian kelam itu. Tapi nada tidak bisa. Terus terpuruk.. Ia menyeka air mata nya.
Tempat itu masih sama seperti saat nada tinggalkan sebulan yg lalu, uang yg Vicky lemparkan pada nya masih berserakan. Tempat tidur nya pun masuh berantakan.. Ia melihat noda darah pada Sperai yg ada di atas kasur nya, semakin pedih perasaan nya.
Ia bangkit dan membereskan itu semua. Ia mengganti sprei itu dengan yg baru. Dan membuang nya yg lama. Ia tidak ingin lagi mengingat itu semua.
Karena kelelahan.. Nada akhir nya tertidur di sana.. "Mulai besok aku harus mencari Vicky.. Aku harus menemukan nya." ucap nya sebelum tertidur.
pagi menjelang.. Nada terbangun dari tidur nya, ia segera bersiap untuk mencari Vicky.. Ia kini sudah berada di kampus nya, semua teman -teman nya menatap heran saat nada tiba -tiba ada di sana.
"Loh nad...! Kau sudah kembali? Bukan nya kau masih cuti kuliah kan ya?." tanya Gina.. Nada mengangguk.. "Ya. Aku datang ke sini bukan untuk kuliah..! Aku mencari Vicky! Kau melihat nya?." jawab Nada..
Gina terkejut mendengar jawaban nada.. "Vicky.. Tadi sih aku lihat dia di kantin. Bersama Santi..! Kau bisa ke sana." jawab Gina.. Nada mengangguk..
Ia langsung menuju kantin di kampus itu. Dan benar ia melihat Vicky yg sedang berdua bersama Santi.. "itu Vicky.. Aku harus bicara pada nya." batin nya.
Ia menghampiri Vicky di sana.. Dan langsung duduk di meha Vicky dan Santi.. Vicky tentu terkejut saat melihat Nada yg tiba -tiba saja datang dan ada di hadapan nya.
"Maaf San..! Tapi aku perlu bicara berdua bersama Vicky..! Bisakah kau meninggal kan kami berdua?." tanya nya pada Santi..
Wanita yg tidak mengerti itu hanya mengangguk dan meninggalkan meja itu.. Kini hanya ada Nada dan Vicky di sana. "AKU HAMIL..!.". Ucap Nada tiba -tiba.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments