3. Perkenalan Tak Terduga Dengan Murid Baru

Safiya Khanza Ayunindya

.

.

.

.

Aku dan Feni kini sedang berada di kantin bersama. Kami sedang menikmati bakso dan es jeruk buatan Pak Dadang. Di tengah aku melahap bakso, Feni mengganggu ku.

"Za"

"Hmm"

"Lo tau nggak, yang nolongin lo tadi ternyata anak baru"

Aku tiba-tiba tersedak mendengar omongan Feni.

"What... Anak baru nolongin aku." batin

"Yang bener Fen"

"Iya"

"Duh, gue kaga enak dong, baru dateng masa langsung di gebukin orang. Gue harus bilang terimakasih nih. Lo tau siapa namanya"

"Ya belum lah, gue aja belum tau batang hidung nya"

" Yeeeeee... Biasanya kan tau namanya dulu sebelum liat batang idung nya"

"Udah la Za, nanti juga kita tau sendiri kok. Udah gih.. Cepetan makannya, nanti masuk lagi"

"Ya sabar kali, setan di sini aja nggak ke ganggu"

"Udah, jangan bawa-bawa setan di kala makan begini Za, gue merinding"

"Gue yang tiap hari liat nggak papa tuh, dia kalau sekali di adepin sama tangan gelantungan pasti pingsan" batin.

"Udah selesai yuk ke kelas"

"Bayar dulu Za"

"Iya iya, tungguin ya"

Aku pun beranjak dari tempat duduk ku dan membayar bakso kepada Pak Dadang.

"Terimakasih Khanza manis.. Muaahh"

"Hih..."

Aku bergidik ngeri. Walaupun begitu, dia masih mau menjadi temanku. Setelah aku membayar bakso, kami pun ke kelas. Saat kami sampai, teman-teman sekelas ku berbincang-bincang dengan serius nya mengenai anak baru yang datang ke sekolah hari ini.

Sungguh membosankan bagi ku karena topik pembicaraan yang aku dengar begitu tidak mengenakan di telinga ku. Aku kesal, karena banyak makhluk yang terganggu hingga akhirnya aku menggebrak meja yang ada di depan ku.

"BRRAAKK"

Terasa sedikit nyeri, namun ini demi para makhluk yang menguasai ruangan ini. Tak mau mereka masuk ke salah satu tubuh siswa yang akan memasuki seseorang yang ada di kelas karena aku juga yang akan kena imbasnya nanti.

"BISA NGGAK SI KALIAN NGGAK RIBUT. DARI TADI ANAK BARU MULU.. ANAK BARU MULU.. GUE NEK DENGERNYA"

Aku berteriak dengan lantang nya agar seluruh siswa mendengar dan memperhatikan ku. Tak peduli apa ucapan mereka nanti.

"Heh Za, kok lo sewot si, lo belum tau ya anak baru itu katanya tampan. Awas aja kalau lo naksir" ucap salah satu teman kelasnya.

"Naksir itu bukan dari fisik, tapi hati. Kalau fisiknya baik hatinya beku, yang ada cuma nyakitin."

"Udah Za, nggak usah ribut, mending lo duduk yang tenang, nggak usah di pikir, mending lo pake earphone lo, dan dengerin musik kesukaan lo. Udah lo duduk ya"

Feni menenangkan ku dan aku pun menghela nafas panjang. Aku duduk dengan jengah di bangku ku sambil membaca buku novel dan mendengar kan musik.

Aku tak mendengar apapun karena begitu fokus nya membaca buku. Tiba-tiba ada yang menepuk punggung ku.

"Semoga aja bukan setan" batin

Aku memberanikan diriku dan menengok ke belakang.

"Hmm.. Kenapa. Eh...lo ko di situ"

Feni melirik-lirikan matanya ke sebelah kananku. Aku tak mengerti apa yang di maksudnya. Dia tambah melirik ke arah kananku. Aku hanya mengerutkan dahiku dan terpaksa aku menengok ke arah sebelah kananku.

"Astagfirullahal'azim"

Aku begitu saat di sampingku terdapat seorang pria tampan yang memiliki luka lebam di bagian wajahnya dan sudut bibir nya yang memerah.

"Dia hantu atau orang, siapa dia." batin

"Kamu kenapa Fiya"

"Ahh.. Nggak papa bu"

Aku melihat ke arah depan dan sudah mendapati teman-teman ku sedang memandang ku tak suka dan di penuhi dengan gelengan.

"Heh.. Dasar aneh"

"Mimpi apa dia semalam, bisa duduk sama anak baru itu"

"Sstt... Sudah sudah, kalian lanjutkan nulisnya."

"Iya bu"

Mereka berbisik namun masih bisa terdengar olehku. Aku tak percaya apa yang aku lihat di depan ku.

"Dia orang kan? Siapa dia, dari raut wajah nya aku mengenalnya dan sepertinya juga aku dekat dengannya. Siapa dia" batin.

"Sstt.. Khanza, liat ke depan.. Nanti bu guru marah loh"

Aku berusaha fokus dengan apa yang di ajarkan oleh guru sekarang. Namun di tengah hening nya siswa, dia memanggil guru yang sedang mengajar kami.

"Permisi bu"

"Iya kenapa"

"Saya masih baru di sini, apakah saya boleh berkeliling dulu di sini"

"Tentu saja boleh"

Sontak para siswi langsung heboh dan berkeinginan untuk mengajaknya. Aku hanya jangah tak percaya. Aku paling tidak suka dengan kedatangan murid tampan yang membuat sekolah heboh. Beruntung aku tidak begitu cantik dan memiliki sebuah kelebihan sehingga banyak yang tidak mendekati ku kecuali Feni.

Permintaan para siswi membuat guru geram dan membuat mereka akhirnya terdiam dan meninggalkan kerumunan yang mengelilingi ku dan anak baru itu tentunya.

"Bisa diam nggak si kalian. Kalian semua duduk. Fiya antarkan dia berkeliling"

"Sa-saya bu"

"Iya kamu, karena kamu satu-satunya siswi yang tidak terpengaruh dengan omongan ibu"

"Tapi nanti saya ketinggalan pelajaran ibu"

"Kamu anak cerdas, ketinggalan satu semester pun kamu nggak akan pernah lepas dari juara satu, cepat laksanakan"

"I-iya bu"

"Ayo"

"Apa apaan ini, aku yang diam aku yang kena imbasnya. Memang tak adil dunia ini. Dan anak ini, dia mengajak ku begitu antusias nya. Ada apa dengan anak ini"

Dia mengajak ku. Aku hanya mengangguk ragu dan menurutinya. Semua siswa yang iri hanya bersorak kepada ku.

"Kalian semua diam!! Kalau kalian masih berbicara ibu akan hukum kalian semua. Kalian mengerti"

"Iya bu"

Aku dan murid baru itu keluar dari kelas yang sangat berisik.

Gara-gara dia aku jadi tak ikut pelajaran. Berani sekali dia meminta ijin kepada guru keluar kelas. Terus apa istimewa nya dia hingga guru mempersilahkannya. Sungguh menyebalkan dan mengecewakan.

Aku sibuk bergerutu di dalam hati, namun dia berdehem dan membuat ku buyar seketika.

"Permisi, kita keluar untuk memperkenalkan tempat ini atau hanya berjalan-jalan."

"Terserah lo maunya apa"

"Kamu kan yang paling pinter, pasti tau dong sudut sudut sekolah ini"

Aku memutar bola mataku malas. Dia seperti sedang mengerjaiku dari caranya berbicara. Oohh... Apakah aku tidak seberuntung itu hari ini.

"Yah kan ngelamun lagi"

"Gue bingung mulai dari mana, coba deh lo tanya. Di sini tuh tempatnya luas gue bingung mulai dari mana jelasin nya"

"Bagaimana kalau kita berkenalan? , kita belum berkenalan kan sebelumnya"

Aku bingung harus berbuat apa. Tiba-tiba, dia memberikan tangannya kepada ku. Aku bingung untuk menerima uluran tangannya atau tidak. Akhirnya aku pun menerimanya dan berbicara dengan ketus.

"Lo siapa"

"Dimas"

"Oohh... Kenapa dia menyebutkan nama itu, itu adalah panggilan untuk sahabat ku" batin.

"Nama lain"

"Nggak ada."

"Nggak bisa aku nggak bisa sebut nama itu"

"Apa nama itu ada masalah"

Dia menatapku dengan tenang nya dan aku lagi-lagi mengerutkan dahiku bingung dengan ucapannya.

"Safiya Khanza Ayunindya"

Aku kaget ketika dia menyebutkan nama lengkap ku padahal aku belum menyebutkan nama ku. Aku langsung melepaskan uluran tanganku dan menatap nya dengan penuh pertanyaan.

//**//

Episodes
1 Perkenalkan Tokoh
2 Prolog
3 1. Pertengkaran
4 2.Back To Jakarta
5 3. Perkenalan Tak Terduga Dengan Murid Baru
6 4.Berkenalan Dengan Sahabat Ku Sendiri
7 5. -
8 6. Momen di UKS
9 7. Jiwa Pendendam
10 8. -
11 9. Pertengkaran lagi
12 10. Mengobati Dimas dan Farhan
13 11.-
14 12. Menolong Aldo
15 13.-
16 14. Sup Ayam.
17 15. Rumah Aldo
18 16. Siswa Baru Lagi
19 17.-
20 18. Belajar bersama di rumah Dimas
21 19. -
22 20. -
23 21. Kamar Mandi
24 22. UKS
25 Bukan up Oke..
26 23. Kesambet
27 24. Rencana Selamatan
28 25. Belajar bersama di rumah Fiya
29 26. -
30 27. Terjebak di kelas
31 28. Merasakan hal berbeda.
32 29. Perekrutan Anggota Baru
33 30. Fiya Sakit
34 31. Akhirnya berbaikan
35 32. Sate
36 33. Paskibra
37 34. Outboand
38 35. Garis Kuning 1
39 36. Garis Kuning 2 ( Tersesat )
40 37. Garis Kuning 3 ( pondok )
41 38. Garis Kuning ( Akhirnya bertemu )
42 39. Sertifikat
43 40. Hari kemerdekaan
44 Pesan
45 41. Tragedi Komedi putar
46 42. Tidak mungkin ( Fiya POV )
47 43. Pemakaman
48 44. Arti Safiya Khanza Ayunindya
49 45. Kabur
50 46. Jalan-jalan pada malam hari
51 47. Kecelakaan
52 48. Kecelakaan Dimas ( Fiya POV dan Dimas POV )
53 49. Apartemen
54 50. Si dukun ( Farhan POV )
55 51. Si dukun 2 ( Farhan POV )
56 52. Tidak tenang ( Dimas POV )
57 53. Ada yang tidak beres 1 ( Safiya, Dimas dan Farhan POV )
58 54. Ada yang tidak beres 2
59 55. Kembali ke rumah
60 56. Sahabat Farhan
61 57. Penampilan baru
62 58. Disiram
63 59. Apa yang terjadi dengan diriku?( Farhan POV )
64 60. Jatuh
65 61. Di rumah sakit
66 62. Ke rumah Mbah Parjo
67 63. Ditipu
68 64. Ditipu 2
69 65. Peduli Khanza
70 66. Kecelakaan Farhan.
71 67. Arwah Dimas dan Farhan
72 68. Sahabat bintangku
73 69. Tuyul
74 70. Bully lagi
75 71. Teman tak kasat mata
76 72. Hukuman
77 73. Persiapan acara untuk esok hari
78 74. Hantu penjaga tubuh Farhan
79 75. Hantu tanpa kepala
80 76. Tujuan selesai
81 77. Rumah Arya dan Farhan.
82 78. Mencari kakak baik hati
83 79. Rumah Farhan 2
84 80. Kakak baik hati
85 81. Guru les Bastian
86 82. Guru mengaji Bastian
87 83. Sebuah kebenaran
88 84. Hampir
89 85. Bastian sakit
90 86. Bunga Matahari
91 87. Hipnotis
92 88. Tahun baru
93 89. Hilang
94 90. Psikopat
95 91. Menangani luka
96 92. Di urus keluarga Farhan
97 93. Semua sudah menjadi kenangan
98 94. Pertarungan dengan makhluk penjaga raga Farhan
99 95. Fiya Sadar
100 96. Farhan sadar
101 97. Perpustakaan dan atap
102 98. Kakak Peri
103 99. Waktu yang terasa terulang kembali
104 100. Bertengkar lagi
105 101. Ke mall
106 102. Memulai kembali
107 103. Membatalkan pertunangan
108 104. Rencana dan keputusan
109 105. Rumah kematian
110 106. Kebarakan
111 107. Ulang tahun Farhan
112 108. Ulang tahun Farhan 2
113 109. Perpisahan
114 110. Kuaci Kangen
115 111. Epilog
116 Salam dari Author
117 Hai readers KPS
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Perkenalkan Tokoh
2
Prolog
3
1. Pertengkaran
4
2.Back To Jakarta
5
3. Perkenalan Tak Terduga Dengan Murid Baru
6
4.Berkenalan Dengan Sahabat Ku Sendiri
7
5. -
8
6. Momen di UKS
9
7. Jiwa Pendendam
10
8. -
11
9. Pertengkaran lagi
12
10. Mengobati Dimas dan Farhan
13
11.-
14
12. Menolong Aldo
15
13.-
16
14. Sup Ayam.
17
15. Rumah Aldo
18
16. Siswa Baru Lagi
19
17.-
20
18. Belajar bersama di rumah Dimas
21
19. -
22
20. -
23
21. Kamar Mandi
24
22. UKS
25
Bukan up Oke..
26
23. Kesambet
27
24. Rencana Selamatan
28
25. Belajar bersama di rumah Fiya
29
26. -
30
27. Terjebak di kelas
31
28. Merasakan hal berbeda.
32
29. Perekrutan Anggota Baru
33
30. Fiya Sakit
34
31. Akhirnya berbaikan
35
32. Sate
36
33. Paskibra
37
34. Outboand
38
35. Garis Kuning 1
39
36. Garis Kuning 2 ( Tersesat )
40
37. Garis Kuning 3 ( pondok )
41
38. Garis Kuning ( Akhirnya bertemu )
42
39. Sertifikat
43
40. Hari kemerdekaan
44
Pesan
45
41. Tragedi Komedi putar
46
42. Tidak mungkin ( Fiya POV )
47
43. Pemakaman
48
44. Arti Safiya Khanza Ayunindya
49
45. Kabur
50
46. Jalan-jalan pada malam hari
51
47. Kecelakaan
52
48. Kecelakaan Dimas ( Fiya POV dan Dimas POV )
53
49. Apartemen
54
50. Si dukun ( Farhan POV )
55
51. Si dukun 2 ( Farhan POV )
56
52. Tidak tenang ( Dimas POV )
57
53. Ada yang tidak beres 1 ( Safiya, Dimas dan Farhan POV )
58
54. Ada yang tidak beres 2
59
55. Kembali ke rumah
60
56. Sahabat Farhan
61
57. Penampilan baru
62
58. Disiram
63
59. Apa yang terjadi dengan diriku?( Farhan POV )
64
60. Jatuh
65
61. Di rumah sakit
66
62. Ke rumah Mbah Parjo
67
63. Ditipu
68
64. Ditipu 2
69
65. Peduli Khanza
70
66. Kecelakaan Farhan.
71
67. Arwah Dimas dan Farhan
72
68. Sahabat bintangku
73
69. Tuyul
74
70. Bully lagi
75
71. Teman tak kasat mata
76
72. Hukuman
77
73. Persiapan acara untuk esok hari
78
74. Hantu penjaga tubuh Farhan
79
75. Hantu tanpa kepala
80
76. Tujuan selesai
81
77. Rumah Arya dan Farhan.
82
78. Mencari kakak baik hati
83
79. Rumah Farhan 2
84
80. Kakak baik hati
85
81. Guru les Bastian
86
82. Guru mengaji Bastian
87
83. Sebuah kebenaran
88
84. Hampir
89
85. Bastian sakit
90
86. Bunga Matahari
91
87. Hipnotis
92
88. Tahun baru
93
89. Hilang
94
90. Psikopat
95
91. Menangani luka
96
92. Di urus keluarga Farhan
97
93. Semua sudah menjadi kenangan
98
94. Pertarungan dengan makhluk penjaga raga Farhan
99
95. Fiya Sadar
100
96. Farhan sadar
101
97. Perpustakaan dan atap
102
98. Kakak Peri
103
99. Waktu yang terasa terulang kembali
104
100. Bertengkar lagi
105
101. Ke mall
106
102. Memulai kembali
107
103. Membatalkan pertunangan
108
104. Rencana dan keputusan
109
105. Rumah kematian
110
106. Kebarakan
111
107. Ulang tahun Farhan
112
108. Ulang tahun Farhan 2
113
109. Perpisahan
114
110. Kuaci Kangen
115
111. Epilog
116
Salam dari Author
117
Hai readers KPS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!