2.Back To Jakarta

Satya Dimas Adriansyah

.

.

.

.

Hari ini aku sangat bahagia. Akhirnya aku bisa kembali ke kota asalku dan akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan sahabat ku untuk waktu yang lama.

Aku tengah bersiap membereskan semua barang ku. Di malam harinya aku ijin dengan orang tuaku untuk pergi ke suatu tempat. Aku mengajak adikku untuk menemani ku, awalnya dia tidak mau, tapi karena aku merayunya akhirnya dia pun menurutiku.

"Mau kemana si kak"

"Kakak mau beli oleh-oleh buat kak Safiya, tapi kakak nggak tau harus di beliin apa, jadi kaka minta bantuan kamu temenin kakak"

"Yah kak, harusnya kak siang-siang dong belinya. Kok malah beli malam hari, kita mau beli apa coba"

"Makanya kakak ajak kamu buat nemenin kakak beli sesuatu"

"Beliin apa ya. Aku nggak bisa mikir kak. Hmmm... "

Dia tak menjawab, entah sedang berfikir atau melamun. Aku tak tau harus bagaimana hingga akhirnya aku memutuskan untuk jalan lebih lambat menggunakan motorku.

"Kak berhenti"

"Kenapa, kamu udah nemu apa"

"Ada pasar malam, kita mampir dulu ke sana. Siapa tau kita dapat sesuatu"

"Tapi harus dapat ya"

"Iya kak iya..."

"Kalau nggak nemu kaka tinggal lo"

"Tega banget si jadi kakak"

Aku memarkirkan motorku, aku melihat sekeliling tanpa henti.

"Kak, aku mau naik itu. Yuk"

Sintya menunjuk biang lala yang agak jauh dari kami. Aku menghela nafas panjang dan menatap adikku yang sedang berbinar penuh harapan dengan ku.

"Lahh katanya bantu nyari sesuatu"

"Itu kan bisa nanti kak, ayo lahh"

"Punya adek nggak bisa di andelin"

Aku bergumam kecil dan menaiki biang lala tersebut. Sintya begitu antusias melihat indahnya pemandangan, sedangkan diriku hanya menopang dagu sambil berfikir.

"Kira-kira apa ya yang cocok dengan Fiya"

Aku terus berfikir, tiba-tiba adikku mengagetkanku.

"Hayoo kakak... "

"Kenapa"

"Kirain mau kaget"

"Kakak nggak punya penyakit jantung ya nggak kaget lah"

"Kakak sayang banget sama kak Khanza ya, dari tadi ngelamun mulu"

"Sstt.. Diem deh.. Udah dapet belum mau beli apa"

"Kak, nanti kita mampir ke toko-toko aksesoris bagaimana"

"Yang penting ada hadiah yang bagus. Oiya, jangan bilang mama sama papa ya"

"Iya kak, tenang aja"

Akhirnya biang lala yang mereka tumpaki pun turun dan terhenti. Kami segera menuju ke tempat aksesoris. Aku sungguh bingung dengan apa yang ingin ku pilih.

"Apa ya yang kiranya di sukai sama kak Safiya"

"Kecil tapi berharga kak, pasti kak Safiya suka"

"Kecil tapi berharga"

Aku berfikir sambil memandang aksesoris yang ada di hadapan ku. Aku melihat ke atas, bawah samping kanan dan kiri bahkan ke seluruh sudut aksesoris. Tiba-tiba adikku berbisik sesuatu kepadaku. Dan aku pun menyetujui nya.

"Hmm... Ide bagus"

"Hah.. Yang bener kak"

"Iya lah"

"Ya udah, siapin duwit nya, sekiranya nggak bagus bilang. Aku pilih dulu"

Setelah kami memilih beberapa aksesoris, kami pun pulang dan memberi beberapa camilan untuk orang rumah agar orang tuaku tak curiga.

Masa iya aku memberikan semua ini dalam bentuk kantong kresek, kuno banget.

Aku pun mendapatkan ide dan membungkusnya dengan kardus dan di tata serapi dan sebagus mungkin agar seketika aku melihat senyuman nya kembali tanpa menunggu waktu yang lama.

Dua jam aku merangkainya, dan akhirnya jadilah kado untuk nya. Aku menaruh nya di tas yang biasa aku pakai untuk sekolah. Semua baju ku aku masukkan ke dalam koper walaupun di paksakan. Akhirnya semua pun siap. Aku hanya tinggal menunggu kapan papa dan mama memanggilku untuk bersiap ke bandara.

Pukul 9 malam, keluarga ku pun menuju bandara ke Jakarta. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di bandara. Sungguh aku tak sabar lagi menuju ke tempat dimana aku mengenal Fiya.

Kami menunggu 10 menit seperti instruksi yang di berikan dan pukul 21.30 aku meluncur dari bandara Bali. Butuh waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di sana. Begitu kami sampai di Jakarta, kami langsung pulang ke rumah dan beristirahat.

Pagi hari pun tiba. Aku bingung bagaimana aku memberikan kado ini. Sebelumnya aku tidak memberi tahu Safiya bahwa aku datang, karena aku ingin memberinya kejutan. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk memberi nya setelah pulang sekolah.

Sebelumnya orang tuaku juga bilang kepada ku bahwa aku akan sekolah di sekolah yang sama dengan Fiya. Aku senang, namun tak terlalu. Namun rasa tak sabar ku semakin menggejolak.

Di pagi hari itu juga aku langsung meminta sekolah. Sungguh kaget kedua orang tua ku, namun mereka pasti memahami bahwa ada orang yang ingin aku temui. Dan orang tuaku pun setuju. Di hari ini juga orang tuaku akan berkunjung di rumah orang tua Fiya.

Aku pamit kepada kedua orang tua ku dan adikku. Adikku memberiku semangat dan hanya anggukan yang aku jawab.

Aku mengeluarkan motor yang sempat di beli papa sebelum kami sampai di sini. Motor tiger berwarna merah dan putih dengan versi terbaru untuk di bawa ke sekolah.

Awalnya aku nyasar, tetapi dengan bantuan GPS akhirnya aku bisa menemukan nya. Aku memarkirkan motorku dan melepaskan helm. Aku menatap sekolah tinggi yang berada di depanku.

Tanpa pikir panjang aku pun masuk. Siswa siswi yang melalui ku memandang ku dengan mata yang berbinar. Aku sungguh bingung, hingga akhirnya aku melewati koridor sekolah yang ramai berkerumun.

Aku langsung menghampiri nya dan melewati semua siswa, aku kaget saat ada seorang anak lelaki menyakiti rambut seorang perempuan. Aku langsung memegang pergelangan tangannya dan memukul nya.

"Lo siapa, berani bener lo hajar gue"

"Gue memang anak baru di sini, lo jangan macem-macem sama cewe. Kalau lo berani lawan gue."

"Oke"

Aku mencoba menghindari beberapa pukulannya dan akhirnya dia berhasil mengenai sudut bibir ku hingga berdarah. Beruntung nya guru datang melerai kami dan aku pun langsung di bawa ke ruang UKS oleh guru tersebut.

Sementara dirinya, aku tak tau dimana. Tapi kemungkinan dia pasti di marahi oleh guru bahkan di beri skors.. Itu yang dipikiranku.

Lalu..

Bagaimana gadis itu? Apa dia baik-baik saja?

Aku sungguh mengkhawatirkan nya, entah mengapa. Namun hatiku mengatakan bahwa aku mengenal nya, bahkan sangat, namun saat aku keluar dari kerumunan itu dia tidak ada.

Dia dimana? Dan siapa dia? Semoga dia baik-baik saja

Itu yang aku pikirkan dan pikiran ku kembali kepada Safiya.

Apakah Fiya melihat pertengkaran ku? Apa dia mengenalku? Dimana dia sekarang? Dia sudah berangkat atau belum? Dia kelas berapa dan dimana?

Kami berpisah kelas 4 SD. Saling mengirim foto pun jarang. Aku bahkan jarang memberi nya kabar karena aku takut dia sibuk dan mengganggu nya, jadi aku berfikir untuk tidak mengabarinya. Walaupun sampai berminggu - minggu lamanya.

Akhirnya aku pun sampai di ruang UKS khusus laki-laki, ada beberapa junior juga di sana yang sudah akan mengobati ku. Aku di suruh oleh guru untuk istirahat dan masuk kelas setelah istirahat. Aku menolak namun guru bersikeras agar aku istirahat. Terpaksa aku pun menurut dan beristirahat di UKS tersebut.

Sekitar dua jam menunggu, akhirnya bel istirahat berbunyi. Aku begitu malas untuk ke luar. Tak ada seorang pun yang aku kenal kecuali Fiya, tetapi aku tidak tau dia sekarang dan akhirnya aku memutuskan untuk tetap diam hingga bel masuk berbunyi.

//**//

Episodes
1 Perkenalkan Tokoh
2 Prolog
3 1. Pertengkaran
4 2.Back To Jakarta
5 3. Perkenalan Tak Terduga Dengan Murid Baru
6 4.Berkenalan Dengan Sahabat Ku Sendiri
7 5. -
8 6. Momen di UKS
9 7. Jiwa Pendendam
10 8. -
11 9. Pertengkaran lagi
12 10. Mengobati Dimas dan Farhan
13 11.-
14 12. Menolong Aldo
15 13.-
16 14. Sup Ayam.
17 15. Rumah Aldo
18 16. Siswa Baru Lagi
19 17.-
20 18. Belajar bersama di rumah Dimas
21 19. -
22 20. -
23 21. Kamar Mandi
24 22. UKS
25 Bukan up Oke..
26 23. Kesambet
27 24. Rencana Selamatan
28 25. Belajar bersama di rumah Fiya
29 26. -
30 27. Terjebak di kelas
31 28. Merasakan hal berbeda.
32 29. Perekrutan Anggota Baru
33 30. Fiya Sakit
34 31. Akhirnya berbaikan
35 32. Sate
36 33. Paskibra
37 34. Outboand
38 35. Garis Kuning 1
39 36. Garis Kuning 2 ( Tersesat )
40 37. Garis Kuning 3 ( pondok )
41 38. Garis Kuning ( Akhirnya bertemu )
42 39. Sertifikat
43 40. Hari kemerdekaan
44 Pesan
45 41. Tragedi Komedi putar
46 42. Tidak mungkin ( Fiya POV )
47 43. Pemakaman
48 44. Arti Safiya Khanza Ayunindya
49 45. Kabur
50 46. Jalan-jalan pada malam hari
51 47. Kecelakaan
52 48. Kecelakaan Dimas ( Fiya POV dan Dimas POV )
53 49. Apartemen
54 50. Si dukun ( Farhan POV )
55 51. Si dukun 2 ( Farhan POV )
56 52. Tidak tenang ( Dimas POV )
57 53. Ada yang tidak beres 1 ( Safiya, Dimas dan Farhan POV )
58 54. Ada yang tidak beres 2
59 55. Kembali ke rumah
60 56. Sahabat Farhan
61 57. Penampilan baru
62 58. Disiram
63 59. Apa yang terjadi dengan diriku?( Farhan POV )
64 60. Jatuh
65 61. Di rumah sakit
66 62. Ke rumah Mbah Parjo
67 63. Ditipu
68 64. Ditipu 2
69 65. Peduli Khanza
70 66. Kecelakaan Farhan.
71 67. Arwah Dimas dan Farhan
72 68. Sahabat bintangku
73 69. Tuyul
74 70. Bully lagi
75 71. Teman tak kasat mata
76 72. Hukuman
77 73. Persiapan acara untuk esok hari
78 74. Hantu penjaga tubuh Farhan
79 75. Hantu tanpa kepala
80 76. Tujuan selesai
81 77. Rumah Arya dan Farhan.
82 78. Mencari kakak baik hati
83 79. Rumah Farhan 2
84 80. Kakak baik hati
85 81. Guru les Bastian
86 82. Guru mengaji Bastian
87 83. Sebuah kebenaran
88 84. Hampir
89 85. Bastian sakit
90 86. Bunga Matahari
91 87. Hipnotis
92 88. Tahun baru
93 89. Hilang
94 90. Psikopat
95 91. Menangani luka
96 92. Di urus keluarga Farhan
97 93. Semua sudah menjadi kenangan
98 94. Pertarungan dengan makhluk penjaga raga Farhan
99 95. Fiya Sadar
100 96. Farhan sadar
101 97. Perpustakaan dan atap
102 98. Kakak Peri
103 99. Waktu yang terasa terulang kembali
104 100. Bertengkar lagi
105 101. Ke mall
106 102. Memulai kembali
107 103. Membatalkan pertunangan
108 104. Rencana dan keputusan
109 105. Rumah kematian
110 106. Kebarakan
111 107. Ulang tahun Farhan
112 108. Ulang tahun Farhan 2
113 109. Perpisahan
114 110. Kuaci Kangen
115 111. Epilog
116 Salam dari Author
117 Hai readers KPS
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Perkenalkan Tokoh
2
Prolog
3
1. Pertengkaran
4
2.Back To Jakarta
5
3. Perkenalan Tak Terduga Dengan Murid Baru
6
4.Berkenalan Dengan Sahabat Ku Sendiri
7
5. -
8
6. Momen di UKS
9
7. Jiwa Pendendam
10
8. -
11
9. Pertengkaran lagi
12
10. Mengobati Dimas dan Farhan
13
11.-
14
12. Menolong Aldo
15
13.-
16
14. Sup Ayam.
17
15. Rumah Aldo
18
16. Siswa Baru Lagi
19
17.-
20
18. Belajar bersama di rumah Dimas
21
19. -
22
20. -
23
21. Kamar Mandi
24
22. UKS
25
Bukan up Oke..
26
23. Kesambet
27
24. Rencana Selamatan
28
25. Belajar bersama di rumah Fiya
29
26. -
30
27. Terjebak di kelas
31
28. Merasakan hal berbeda.
32
29. Perekrutan Anggota Baru
33
30. Fiya Sakit
34
31. Akhirnya berbaikan
35
32. Sate
36
33. Paskibra
37
34. Outboand
38
35. Garis Kuning 1
39
36. Garis Kuning 2 ( Tersesat )
40
37. Garis Kuning 3 ( pondok )
41
38. Garis Kuning ( Akhirnya bertemu )
42
39. Sertifikat
43
40. Hari kemerdekaan
44
Pesan
45
41. Tragedi Komedi putar
46
42. Tidak mungkin ( Fiya POV )
47
43. Pemakaman
48
44. Arti Safiya Khanza Ayunindya
49
45. Kabur
50
46. Jalan-jalan pada malam hari
51
47. Kecelakaan
52
48. Kecelakaan Dimas ( Fiya POV dan Dimas POV )
53
49. Apartemen
54
50. Si dukun ( Farhan POV )
55
51. Si dukun 2 ( Farhan POV )
56
52. Tidak tenang ( Dimas POV )
57
53. Ada yang tidak beres 1 ( Safiya, Dimas dan Farhan POV )
58
54. Ada yang tidak beres 2
59
55. Kembali ke rumah
60
56. Sahabat Farhan
61
57. Penampilan baru
62
58. Disiram
63
59. Apa yang terjadi dengan diriku?( Farhan POV )
64
60. Jatuh
65
61. Di rumah sakit
66
62. Ke rumah Mbah Parjo
67
63. Ditipu
68
64. Ditipu 2
69
65. Peduli Khanza
70
66. Kecelakaan Farhan.
71
67. Arwah Dimas dan Farhan
72
68. Sahabat bintangku
73
69. Tuyul
74
70. Bully lagi
75
71. Teman tak kasat mata
76
72. Hukuman
77
73. Persiapan acara untuk esok hari
78
74. Hantu penjaga tubuh Farhan
79
75. Hantu tanpa kepala
80
76. Tujuan selesai
81
77. Rumah Arya dan Farhan.
82
78. Mencari kakak baik hati
83
79. Rumah Farhan 2
84
80. Kakak baik hati
85
81. Guru les Bastian
86
82. Guru mengaji Bastian
87
83. Sebuah kebenaran
88
84. Hampir
89
85. Bastian sakit
90
86. Bunga Matahari
91
87. Hipnotis
92
88. Tahun baru
93
89. Hilang
94
90. Psikopat
95
91. Menangani luka
96
92. Di urus keluarga Farhan
97
93. Semua sudah menjadi kenangan
98
94. Pertarungan dengan makhluk penjaga raga Farhan
99
95. Fiya Sadar
100
96. Farhan sadar
101
97. Perpustakaan dan atap
102
98. Kakak Peri
103
99. Waktu yang terasa terulang kembali
104
100. Bertengkar lagi
105
101. Ke mall
106
102. Memulai kembali
107
103. Membatalkan pertunangan
108
104. Rencana dan keputusan
109
105. Rumah kematian
110
106. Kebarakan
111
107. Ulang tahun Farhan
112
108. Ulang tahun Farhan 2
113
109. Perpisahan
114
110. Kuaci Kangen
115
111. Epilog
116
Salam dari Author
117
Hai readers KPS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!