NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak kesayangan

~Selamat membaca~

.

.

.

Nindya berbaring di kamarnya dengan lengan menutupi matanya. Dia biarkan HP nya yang sedari tadi berbunyi berulang kali seirama dengan helaan nafasnya. Suhu tinggi kamar menambah panasnya hati dan pikirannya. Dia berusaha untuk tetap tenang, namun lagi-lagi bunyi HP laknat itu terus mengusik kedamaiannya.

“Drrtt....drrtt...”

“Bisa diam nggak sih!” marahnya pada HP yang tak salah.

Nindya setengah bangun dari posisi nyamannya dan meninju angin layaknya berlatih karate. Gerakan karatenya diakhiri dengan tarikan dan hembusan nafas panjang. Tapi itu semua tidak mampu meringankan kekesalan yang dia rasakan. Nindya kembali mengacak-acak rambutnya seolah dia memiliki banyak kutu.

“Bodo! Aku mau tidur!” Nindya kembali memeluk guling teman favoritnya sampai sore hari.

...****************...

“Bangun bangun! Heh putri tidur bangun!” Ibu Nindya mencoba membangunkan anaknya yang dari siang sudah tak bernyawa.

“Nindya Bangun! Kamu belum sholat Ashar!” bentak Ibu Nindya.

“Atau kamu mau Ibu bawakan sapu!”

Mendengar kata sapu Nindya langsung melompat dari kasurnya.

“Yes mom!” kata Nindya sok bri-ish.

“Yes mom yes mom yes mom... cepet sholat dulu!” perintahnya.`

Nindya langsung keluar dari kamarnya dan mengambil wudhu. Jangan tanya bagaimana cara Nindya mengambil wudhu! Dipikul apa ditenteng thor? Stop please stop!

Selesai sholat, Nindya mengangkat tangannya untuk berdo’a, “Ya Allah... aku punya pacar ya Allah, tapi dia terlalu menempel padaku ya Allah. Aku perlu ruang ya Allah.”

Dasar sinting! Pacaran itu haram Nin. Bisa-bisanya kamu curhat ke Allah. Mau diazab kamu?

Tak sengaja Ibu Nindya mendengar doa Nindya dan beliau menggelengkan kepala, ” dasar anak muda zaman sekarang! Disuruh sekolah yang benar malah pacaran!”

...****************...

Setelah sholat Nindya pergi ke ruang kesayangannya dan berbaring berguling-guling disana. “Oh ya, aku lupa balas chat ayang.”

Nindya: Maaf yank, tadi aku ketiduran. Capek banget habis wawancara dan observasi tadi.

Denis: kamu kok gitu sih, tega banget!

Nindya: iya maaf...

Denis: setidaknya bilang kalau mau tidur. Eh malah di read doang.

Nindya: iya..iya maaf.

Denis tidak membalas chat dari Nindya.

“Yah ngambek, justru bagus dong aku bisa bebas. Yay!” Nindya senang bisa terbebas dari Denis.

Tok tok tok

“Iya come in!” teriak Nindya tanpa tahu siapa yang datang.

BUK!

“Bicara sama Ibu itu yang sopan!” Ibu Nindya spontan memukul punggung Nindya.

“Aw... kan aku gak tahu.”

“Siapa yang WA tadi? Robby?” tanya Ibu.

“Aku sudah lama putus bu,” sanggah Nindya.

“Alhamdulillah.... Benar kata Ibu kan. Kamu tidak cocok dengan anak Vespa itu,” jelas Ibu.

Memang dari awal pacaran, Ibu Nindya sudah tidak menyetujui hubungan antara keduanya. Namun Ibu Nindya tidak pernah secara gamblang menunjukkan ketidaksukaannya. Ibu Nindya selalu menyambut Robby saat dia bertamu dirumahnya dengan sangat ramah.

“Ibu gak pernah bilang gitu. Kok sekarang beda lagi.” Kata Nindya

Ibu Nindya menjawab dengan tenang,”daripada kamu pacaran diam-diam mending ibu beri wadah supaya ibu bisa ngawasin kamu.”

Prok prok prok

“Akting Ibu memang bagus, top markotop!” Nindya mengapresiasi dengan bertepuk tangan.

“Kalau punya pacar suruh dia ke rumah!” pinta Ibu dengan tegas.

Nindya hanya diam. Ibu Nindya menjadi semakin ragu dengan pilihan Nindya.

“Kenapa? Dia gak mau?” tanya Ibu.

“Mungkin dia mau, tapi rumahnya jauh bu. Dia orang semarang,”jawab Nindya.

“Tidak ada alasan! Kalau memang dia serius denganmu maka dia harus main ke rumah! Enak aja main ambil anak kesayanganku tapi gak bilang-bilang. Kalau dia tidak mau, kamu putusin aja! Cowok gak bener itu!” Ibu Nindya mendadak menjadi kesal.

“Dia mau pasti, nanti aku bilang kedia. Ibu jangan marah ya,” Nindya memeluk dan membelai punggung Ibunya.

Ibu Nindya mengangguk menandakan dirinya tak marah lagi.

Menjadi satu-satunya anak perempuan dari empat saudara adalah privilege tersendiri bagi Nindya. Semua perkataannya mampu membuat hati Ibu Nindya tersentuh. Namun hal itu juga membuat Nindya selalu diawasi dan dijaga dengan ketat. Layaknya barang yang ringkih gampang pecah.

Nindya terkenal dikalangan anak muda di desanya sebagai anak pingitan dimana Nindya tidak pernah keluar rumah kalau bukan untuk sekolah. Saat Nindya pacaran dengan Robby pun banyak cowok di desanya yang kepo dengannya.

"Siapa gerangan yang berani memacari gadis Pak Broto sang imam masjid dan kakak dari Toni si pentolan desa?" (kontras memang).

Kalau bukan karena demi masa depan anaknya, orang tuanya mungkin tidak akan menguliahkannya di Semarang. Tapi namanya orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya meski harus menahan kekhawatiran dan kerinduan terhadap gadis manisnya.

Bagaimana reaksi orang tuanya kalau tahu setiap malam Nindya jalan dengan Denis? Walaupun mereka hanya jalan-jalan dan makan bareng tapi tetap saja mereka pergi berdua boncengan. Bisa naik pitam Pak Broto kalau tau anaknya tanpa status pernikahan boncengan berdua. Sedangkan saat di Rumah dia tidak pernah berinteraksi dengan lawan jenis, kecuali Robby. Itu saja sudah cukup membuat Pak Broto menggertakkan gigi.

...****************...

"Aku harus bilang apa ke Denis? Dia aja masih ngambek," batinnya.

"Apa aku nggak usah minta dia ke rumah ya?"

Sebenarnya Nindya tidak meragukan Denis. Dia pasti mau saja kalau Nindya memintanya ke Rumah. Namun dia meragukan dirinya sendiri. Benarkah ini yang ia mau? Mengenalkannya kepada orang tua artinya hubungan mereka akan semakin serius.

Berbeda dengan saat pacaran dengan Robby, Nindya merasa tidak terlalu yakin dengan masa depannya bersama Denis. Bukan maksudnya Denis kurang secara finansial atau lainnya, namun entah kenapa dalam pikirannya Denis bukan untuknya.

Yah walaupun bersama Robby pun tidak 100% yakin sih. Orang mereka masih piyik, mana ada pikiran ke arah yang lebih serius. Tapi setidaknya Nindya masih mau mengusahakan hubungannya agar diterima oleh keluarganya. Berbeda dengan sekarang, Nindya benar-benar tak punya ekspektasi.

Nindya: yank? Masih ngambek?

Denis: iya

Nindya: ya udah ngambek dulu, nanti kalau dah nggak ngambek bilang ya.

Denis: udah nggak

Nindya: ngambek macam apa itu? Cepet banget. Lama dikit juga nggak apa apa kok.

Denis: apaan sih kamu tu, bukan dibujuk malah disuruh ngambek lama.

Nindya: hehehehe.... Bercanda... Mau ngambek lagi?

Denis: ck...

Nindya: oh ya, kamu besok ada acara nggak?

Denis: kenapa? Bukannya besok kamu masih di rumah ya?

Nindya: Iya, ini ibu mau ketemu kamu. Mau kenal katanya.

Denis: aduh.... Kok aku takut ya yank.

Nindya: takut kenapa?

Denis: takut aja

Nindya: ya udah kalau kamu nggak bisa juga nggak apa apa. Nanti aku bilang ke ibu.

Denis: maaf ya sayang... Titip salam ke ibu deh.

Nindya: iya

Nindya tidak menyangka jawaban Denis. "Hah? Dia nggak mau? Dia lebih cemen dari anak SMA. Apa aku putusin aja ni cowok? Toh Ibu juga nggak setuju. Daripada menentang orang tua kan?" batinnya.

.

.

.

.

Apakah Nindya akhirnya memutuskan hubungannya dengan Denis atau tidak?

Nantikan lanjutannya di episode 11 ya guys...

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya...

See ya....

1
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
watak keibuan banget Nindya nihh 🤭
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
jangan tralu gelisah, coba saja dulu biar gak terus kepikiran 😌
Muslikah
ehem juga
Muslikah
mila heboh banget deh
Muslikah
love you too
Muslikah
jangan remehkan
Muslikah
semangat nindya
Muslikah
kok aku tersindir ya
Muslikah
betul itu
Iyikadin
Anak sd sekarang udah bedaaaa😭
MARDONI
Kesan Mila adalah karakter yang lebih meledak-ledak atau vokal langsung terbentuk😄
MARDONI
Kalimat pembuka ini langsung bikin pembaca paham perjalanan emosinya. Kesan bahwa Nindya berusaha bangkit terasa kuat dan natural.
Burhan_part
ibunya ada ada aja
Muffin🧁
Wah mapan nih haha🫣
Burhan_part
walah walah
Burhan_part
kamu ekstrovert juga nggak
Muffin🧁
Favorite nya sejuta umat sih
Muffin🧁
Kamu cantik mangkannya dia bilang wah 😌
Muffin🧁
Karena mungkin kamu udah lama gak jalan sm cowok?
Fitri Astriah
gpp, proses pendewasaan... karna mungkin juga karna alasan putus g berat kya d selingkuhin
ginevra: benar banget.... itu yang membuat susah move on
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!