NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:607
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapatkan Juliette

Juliette menatap jendela, melihat langit yang masih mendung dan hujan lebat. Suasana alam berbanding kebalik dengan suasana hatinya Juliette. Mendapatkan bucket bunga mawar putih yang disisipi oleh bunga sedap malam dari orang yang dia cintai tanpa dia sadari perasaannya sendiri terhadap Ronald, dan mendapatkan kabar bahwa dia diterima di sebuah rumah sakit yang terkenal di Beverly Boulevard. Dia teringat akan rencana dia yang ingin mengetahui hubungan Ronald dengan salah satu kakaknya yang bernama Albern.

Mengalihkan pandangannya ke layar komputer. Mengutak - ngatik beberapa tombol untuk mencari data tentang Ronald di produk internet buatan ayahnya. Membaca beberapa artikel berita tentang pengusaha muda yang bernama Ronald Sean Mottola. Senyuman manis Juliette mengembang lebar melihat bahwa Ronald merupakan salah satu pengusaha muda yang sangat sukses. Perusahaan yang dibangun oleh Ronald adalah perusahaan yang bergerak di bidang start up, market place dan pertelevisian.

"Sepertinya, Ronald adalah saingan bisnisnya Kak Albern dan Kak Albert sehingga Kak Albern sangat tidak suka dengan Ronald. Mereka juga seangkatan di Universitas Oxford. Mungkin mereka bermusuhan dari jaman kuliah," ucap Juliette bermonolog.

Sedetik kemudian smartphone miliknya bergetar menandakan ada panggilan masuk. Juliette menoleh ke smartphone miliknya. Matanya berbinar melihat tulisan Tuan Ronald di layar smartphone miliknya. Tanpa berfikir panjang, Juliette menyambar smartphonenya. Menyentuh ikon hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya dengan hati yang berbunga-bunga.

"Hallo, kenapa telepon lagi, Ronald?" ucap Juliette lembut.

"Memangnya kenapa aku telepon kamu lagi?" ucap Ronald lembut.

"Yah, tumben aja, biasanya nggak seperti ini."

"Jadi kamu maunya aku telepon kamu berapa kali? Aku kan merindukanmu," ujar Ronald lembut yang membuat Juliette tersipu malu.

"Bohong, kemarin kan kita sudah bertemu."

"Memangnya aku tidak boleh bertemu lagi sama kamu?"

"Terima kasih atas bucket bunganya, bucket bunganya cantik," ujar Juliette yang mengalihkan pembicaraan.

"Sama-sama, aku persembahkan bucket bunga itu wanita tercantik di dunia," gombal Ronald yang membuat hatinya Juliette berbunga-bunga.

"Oh ya, aku diterima kerja di Cedars-Sinai Medical Center," ucap Juliette yang mengalihkan pembicaraan mereka lagi.

"Wow, keren. Ya udah kamu tinggal di mansion aku aja."

"Nggak mau!" ucap Juliette spontan.

"Terus kamu mau tinggal di mana?"

"Aku mau tinggal di apartemen."

"Aku cariin ya apartementnya."

"Terima kasih atas tawarannya, tapi tidak usah, aku bisa cari sendiri."

"Kapan kamu ke sananya?"

"Satu atau dua Minggu lagi jika semua berkas sudah beres. Ronald, aku sudah ada pasien, aku tutup dulu ya," ucap Juliette sambil melihat seorang perawat masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Ok."

Tak lama kemudian sambungan telepon itu terputus. Ronald menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Dia menaruh smartphone miliknya di dalam saku jasnya. Menatap pemandangan New York City yang dihiasi tatanan gedung pencakar langit yang sangat apik. Dia sedang memikirkan cara untuk mendekati Juliette selanjutnya. Dia ingin memiliki Juliette seutuhnya karena Juliette seorang wanita yang sangat berbeda dari semua wanita yang dia temui. Dia tersenyum smirk ketika mendapatkan sebuah ide.

"Ed, , tolong siapkan penthouseku. Setelah aku sampai di Los Angeles, aku ingin tinggal di sana. Dan tolong cari beberapa apartemen yang dijual dan berada di sekitar penthouseku ataupun yang berada di sekitar Cedars-Sinai. Aku ingin membeli semuanya. Lalu kamu pasang iklan untuk menyewakan beberapa apartemen yang aku beli. Untuk membeli semua apartemen itu, gunakan identitas kamu. Tidak ada kriteria apartemen yang mau aku beli. Boleh apartemen mewah, sedang, maupun studio. Kalau perlu beli semuanya," ujar Ronald serius.

"Baik Ronald, tapi kalau boleh aku tahu, untuk apa kamu membeli beberapa apartemen?"

"Aku ingin July menyewa salah satu apartemen yang aku beli, supaya aku bebas menemuinya."

"Apakah kamu jatuh cinta kepadanya?" tanya Eddy penasaran.

"Aku hanya berkesan dan ingin memilikinya."

"Hati-hati Ronald jika kamu memilikinya. Semua Kakaknya sangat menyayangi dirinya. Menurut aku jika kamu mempermainkan dia, jangan harap kamu bisa selamat. Dan kamu jangan lupa, siapa pamannya mereka," ucap Eddy.

"Aku tidak akan melupakan siapa dia," ucap Ronald tajam.

"Apakah kamu yakin ingin memiliki Juliette dengan segala rintangannya?"

"Aku sangat yakin. Sebaiknya kamu cari beberapa apartemen yang dijual."

"Baik," ucap Eddy sambil beranjak berdiri.

______________________

Beberapa jam kemudian.

Juliette berdiri di balkon kamar tidurnya. Melihat cahaya beberapa lampu mobil dari ketiga kakaknya yang hendak pulang ke rumahnya masing-masing. Juliette menghela nafas sambil mengusap air matanya ketika mengingat perseteruan mereka setelah makan malam bersama. Semua kakaknya tidak mengizinkan dia bekerja di Cedars-Sinai Medical Center karena mereka sangat takut jika terjadi sesuatu pada dirinya. Ibunya menyetujuinya asalkan Juliette tinggal di mansion milik keluarga yang berada di pinggir kota Los Angeles, jarak yang terlalu jauh dari rumah sakit itu.

Sejak kematian ayahnya, Juliette merasa selama ini hidupnya terkekang dan selalu diatur. Ibu dan ketiga kakaknya mengekang Juliette karena untuk kebaikan dan keamanan dirinya. Dia pernah memberontak atas perilaku mereka terhadap dirinya. Dunia kebebasannya terkurung di penjara emas milik keluarga. Dia ingin kebebasan yang selama ini dia impikan. Dilema melanda Juliette ketika Juliette berfikir untuk kabur dari rumahnya atau berontak dari segala aturan yang ada untuk kebebasannya.

Juliette mengusap wajahnya dengan kasar karena merasa kecewa dan kesal pada takdir hidupnya. Juliette membalikkan tubuhnya. Melangkahkan kakinya dengan malas masuk ke dalam kamar. Berjalan melewati pintu balkon, lalu menutup pintu itu dengan malas. Melanjutkan langkah kakinya menuju ke tempat tidur. Menghentikan langkah kakinya di samping kanan tempat tidur. Merebahkan tubuhnya yang lelah.

Tiba-tiba smartphone miliknya bergetar menandakan ada pangilan telepon masuk. Dengan malas, Juliette menyambar smartphonenya yang berada di atas nakas sebelah kanan tempat tidur. Matanya berbinar melihat tulisan Ronald di layar smartphone miliknya. Detak jantungnya tak karuan. Menyentuh ikon hijau dengan senang hati untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda pipih itu dari telinga kirinya.

"Hallo," sapa Juliette lembut.

"Hallo cantik, lagi ngapain?" ujar Ronald lembut dan hangat.

"Lagi mau tidur."

"Kamu sudah dapat tempat tinggal di sekitar Cedars-Sinai?"

"Belum," ucap Juliette sendu.

"Memangnya kenapa? Kamu lagi bingung? Lagi sedih?"

"Ehm ... kalau aku kerja di sana, aku harus tinggal di mansion keluarga di kota Los Angeles, tapi letaknya sangat jauh dari Cedars-Sinai. Kalau aku tidak tinggal di sana, aku tidak boleh kerja di Cedars-Sinai. Aku jadi bingung, mau ngambil kerjaan di sana atau nggak," jawab Juliette yang membuat Ronald sedikit panik.

"Boleh aku kasih saran?"

"Boleh."

"Sebaiknya kamu tinggal di mansion kamu," ucap Ronald menyakinkan.

"Tapi aku tidak mau tinggal di sana."

"Kenapa cantik?"

"Tempat tinggal itu telah membuat aku trauma."

"Trauma apa Cantik?" tanya Ronald kaget.

"Aku suka ketakutan kalau berada di sana."

"Kenapa bisa begitu?"

"Keluargaku pernah diserang sama para penjahat ketika kamu berada di sana sehingga Daddyku meninggal dan Kak Albern diculik," jawab Juliette sedih yang telah membuat hatinya Ronald terenyuh.

"Semoga almarhum Daddy kamu tenang di sana," ucap Ronald tulus.

"Aamiin. Makanya aku jadi bingung."

"Kamu bilang aja ke Mommy kamu."

"Mommy aku sudah tahu itu. Tapi dia tetap menyuruh alu tinggal di sana jika menerima pekerjaan di Cedars-Sinai."

"Apakah kamu berniat ingin berontak dari keinginan orang tua kamu?"

"Pengen sich, tapi aku bingung bagaimana caranya untuk melakukan itu," ucap Juliette polos.

"Kamu kabur aja dari sana."

"Aku tidak yakin bisa kabur dari sini."

"Kamu bicara baik-baik aja sama Mommy kamu, kalau perlu kamu rayu Mommy kamu."

"Apakah Mommy akan menyetujui keinginanku?"

"Kamu harus yakin, Mommy kamu pasti setuju dengan keinginan kamu."

"Baiklah, terimakasih atas sarannya."

"Semangat Cantik," ucap Ronald ceria.

"Iya, Ronald, udah dulu ya, aku ngantuk banget."

"Ok, semoga mimpi yang indah."

"Ekhm."

Tiba-tiba sambungan telepon itu terputus. Ronald menjauhkan benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Dia menghela nafasnya karena semua rasa di hati tercampur aduk. Ronald bersedekap menatap lurus ke luar jendela kamar utama di penthousenya. Memandang pemandangan kota Los Angeles yang tertata rapih. Dia sedang berfikir mencari cara untuk mendapatkan Juliette di dalam hidupnya. Pikirannya melayang ke acara pelelangan, di mana, Juliette tidak menyapanya, dan dia sengaja tidak menyapa Juliette karena dia tidak mau gelagatnya yang ingin mendekati dan ingin memiliki Juliette tercium oleh keluarganya Juliette. Dia ingin melakukan semua itu tanpa sepengetahuan keluarganya Juliette.

"Bagaimana pun caranya, aku harus mendapatkan Juliette," gumam Ronald bermonolog.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terima kasih banyak para reader budiman yang telah sudah membaca cerita novel ini, jangan lupa

Di like ☺

Dikasih hadiah 😊

Komentar, kritik dan saran 😊

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!