NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Wallace membaringkan tubuh Celine di atas sofa dengan hati-hati, wajahnya pucat, matanya tak berkedip memandangi gadis yang kini tak lagi bernapas. Jantungnya berdegup keras, namun tangannya bergerak cepat—menekan dada Celine berulang kali, mencoba membangkitkan kembali denyut kehidupannya.

"Celine... bertahanlah," gumamnya pelan, nyaris seperti doa.

"Tuan, biarkan aku yang melakukannya!" seru Nico cemas, menghampiri dengan langkah terburu-buru.

Namun Wallace mengabaikannya. Ia tak bisa menyerahkan nyawa gadis itu pada siapa pun.

Dengan sigap, ia menutup hidung Celine dan meniupkan napas ke dalam mulutnya, memberi napas buatan dengan penuh harap. Lalu ia kembali menekan dada Celine, menghitung setiap kompresi dengan suara tercekat.

“Satu... dua... tiga... bertahan, Celine... bertahanlah,” ucapnya lirih namun tegas, keringat membasahi dahinya.

Suasana di ruangan terasa mencekam. Aroma gas yang masih samar tertinggal membuat udara makin berat, tapi Wallace tak memedulikannya. Hanya satu hal yang ada di pikirannya: Celine harus hidup.

Setelah beberapa menit yang terasa begitu panjang dan menegangkan, akhirnya Celine menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Kelopak matanya bergerak pelan, dan tubuhnya bereaksi saat Wallace kembali menekan dadanya.

"Celine..." bisik Wallace penuh harap.

Tanpa menunggu lebih lama, Wallace segera mengangkat tubuh lemah gadis itu ke dalam pelukannya dan berlari keluar dari rumah yang masih menyisakan bau menyengat gas.

"Cepat ke rumah sakit!" serunya lantang.

Nico dan anggota lainnya menyusul dari belakang, tergesa-gesa menaiki mobil dengan sirene darurat menyala.

Rumah Sakit General.

Setelah beberapa saat menunggu di luar ruang perawatan, seorang dokter wanita keluar dengan wajah lelah namun lega.

“Untung saja dia ditemukan tepat waktu. Kalau terlambat sedikit saja, pasien benar-benar tidak akan bisa diselamatkan,” ucapnya tegas.

Nico yang berdiri di sampingnya ikut angkat suara, “Sepertinya Celine Lin... memang sudah kehilangan keinginan untuk hidup.”

Dokter itu mengangguk pelan, lalu menambahkan, “Kejadian malam itu meninggalkan luka batin yang sangat dalam... dan mimpi buruk yang masih terus menghantuinya sampai hari ini. Ada satu hal yang belum saya sampaikan.”

“Apa itu?” tanya Wallace, matanya tajam menatap dokter.

“Nona Celine Lin mengalami trauma berat terhadap suara hujan deras dan petir. Kejadian malam itu terjadi saat hujan lebat dan guntur menyambar. Sejak saat itu, setiap mendengar suara petir, dia tak bisa tidur—bahkan mengalami serangan panik. Selama perawatan di sini, kami terpaksa memberinya obat penenang setiap kali hujan turun.”

Wallace menatap lantai, menyadari betapa dalam luka yang dialami gadis itu.

“Lalu… tindakan apa yang bisa kami lakukan? Apakah tidak ada jalan keluar untuk membebaskannya dari mimpi buruk itu?” tanya Wallace dengan nada penuh harap.

Dokter menggeleng pelan. “Seperti yang saya katakan, pasien merasa tidak aman di mana pun dia berada. Satu-satunya yang bisa menolongnya adalah orang yang dapat memberikan dukungan emosional yang kuat… bukan keluarganya, karena dari sana justru traumanya berasal.”

Saat itu, Mark berlari mendekat, napasnya terengah.

“Paman!” serunya. “Bagaimana kalau… untuk sementara, Celine tinggal di rumah kita?”

Wallace menoleh keponakannya.

Dokter itu tersenyum tipis. “Mungkin itu pilihan terbaik saat ini. Meski akan memakan waktu cukup lama, setidaknya dia akan memiliki orang yang bisa mendampinginya. Dukungan emosional bisa jauh lebih kuat daripada obat mana pun. Selain itu, ada yang mengawasinya agar dia tidak melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya."

“Paman, tolong... biarkan Celine tinggal bersama kita,” pinta Mark dengan suara sungguh-sungguh. “Waktuku di Beijing tinggal dua minggu lagi. Sebelum aku pergi, aku ingin merawatnya… sebagai sahabat.”

Wallace menatap keponakannya dengan pandangan tajam namun penuh pertimbangan. Diam sejenak, lalu mengangguk pelan.

“Baiklah,” katanya akhirnya. “Aku akan memberinya waktu dua minggu di rumah kita. Tapi setelah itu… dia harus bisa menjaga dirinya sendiri. Jangan sampai usahaku menyelamatkannya menjadi sia-sia.”

Tanpa menunggu jawaban, Wallace melangkah pergi, mantel panjangnya berkibar di balik punggung tegapnya.

“Terima kasih, Paman!” seru Mark penuh syukur, suaranya menggema di lorong rumah sakit.

Nico, yang sejak tadi memperhatikan percakapan mereka, tersenyum kecil sambil menggeleng pelan.

“Baru kali ini aku melihat Tuan benar-benar peduli pada seorang wanita,” gumamnya lirih. “Dia bahkan menunjukkan sisi lemahnya saat Celine tak sadarkan diri… Apakah ini masih Tuan Huang—sang Mafia Iblis yang tak kenal ampun?”

Tatapan Nico terarah pada sosok Wallace yang menjauh, seolah tak lagi hanya melihat seorang pemimpin dingin—melainkan pria yang mulai digerakkan oleh sesuatu yang lebih dalam: perasaan.

1
Rocky
Manttappp..
yuning
i love you Mr mafia
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!