Gita seorang istri yang tidak begitu di anggap keberadaanya oleh sang suami, tapi karena cinta membutakan Gita, hingga akhir di saat ulang tahun pernikahan yang ke satu tahun Gita yang ingin memberikan kejutan pada sang suami justru ia yang terkejut karena.
tanpa sengaja Gita melihat perselingkuhan sang suami dengan ibu kandungnya sendiri. hari itu ia mendapatkan kado penghianat ganda.
karena shock Gita pergi keluar dan mengalami kecelakaan, disaat itulah ia di nyatakan meninggal tapi tiba tiba tetak jantungnya kembali.
tapi itu bukan Gita yang dulu karena tubuh Gita sudah di masuki oleh seorang ratu penguasa jaman kuno yang mati karena penghianat. dan kini berada di tubuh Gita.
ingin tau kelanjutannya yuk mulai baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Keira mulai merasa bahwa hidupnya kembali berada di persimpangan jalan. Ia tidak hanya bertarung untuk toko perhiasannya, tetapi juga untuk masa depan yang ia ciptakan—masa depan yang penuh dengan peluang, harapan, dan keberanian.
“Bagaimana kalau kita mulai dengan mengumpulkan lebih banyak informasi tentang mereka?” Keira akhirnya berkata. “Aku tahu siapa yang bisa kita ajak bekerja sama.”
Rafael mengangguk. “Aku akan membantu dengan apa yang aku bisa. Tapi ingat, ini bukan hanya tentang bisnis. Ini juga tentang melindungi dirimu.”
Keira tersenyum tipis. “Aku akan baik-baik saja.”
Namun, di dalam hatinya, Keira tahu ini bukan hanya soal toko atau batu. Ini adalah tentang siapa dirinya, tentang memilih apa yang benar meskipun ancaman datang dari segala arah.
Keira kembali ke toko setelah pertemuan dengan Rafael, namun rasa cemas terus menghantuinya. Ia merasakan kehadiran seseorang yang tidak biasa, seperti ada yang mengintai dari balik bayang-bayang. Namun, ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Toko harus tetap berjalan, dan ia tidak akan membiarkan siapa pun merusak impian yang telah ia bangun.
Saat malam tiba, sebuah pesan masuk ke ponselnya:
“Kami tahu siapa kamu, Keira. Dan kami tidak akan berhenti sampai kamu menyerahkan batu-batumu kepada kami. Pilihannya ada padamu. Jangan coba-coba bermain di wilayah yang lebih besar dari kemampuanmu.”
Keira terdiam cukup lama, lalu Ia menatap batu permata yang ada di meja kerjanya. Batu yang telah melalui banyak proses untuk menjadi perhiasan cantik, seperti hidupnya yang sudah melalui banyak rintangan. Tapi Keira tahu, ia bukan lagi gadis biasa yang mudah terintimidasi. Ia adalah Ratu Batu, dengan kekuatan yang telah tertidur terlalu lama.
Tapi kali ini, ia akan menahan diri. Tidak akan ada kekerasan. Hanya strategi dan kecerdikan yang akan membawanya menang.
Keira menarik napas panjang dan menatap batu di tangannya. Ini adalah permulaan dari pertempuran yang sebenarnya.
Meski sibuk mengurus toko perhiasan Ratu Batu yang kini semakin dikenal luas, Keira tetap menjalankan pekerjaannya di perusahaan Ares sebagai desainer interior. Setiap pagi, ia datang tepat waktu, menyelesaikan desain, menghadiri rapat proyek, dan bahkan membimbing junior yang sedang magang.
Tak ada satu pun rekan kerjanya yang tahu bahwa di balik tampilan profesionalnya itu, Keira diam-diam adalah pemilik toko batu permata eksklusif yang sedang jadi sorotan.
Dua bulan sejak ia kembali dari Negara C, berita tentang Ratu Batu mulai menyebar ke kalangan atas. Perhiasan yang dijual memiliki kualitas dan energi yang seolah memberi keberuntungan, menarik perhatian para kolektor dan pengusaha kelas atas. Namun, perhatian itu tidak semuanya positif.
Rafael, yang selama ini menjadi partner diam-diam sekaligus pelindung Keira, datang ke studio tempat Keira bekerja sambil membawa kopi. “Ada pesan baru dari Ariston Group,” bisiknya setelah memastikan tidak ada yang mendengar.
Keira hanya mendengus pelan. “Biarkan saja. Mereka bisa mencoba sesuka hati, tapi mereka tidak tahu siapa yang mereka ganggu.”
Rafael menatap Keira dengan senyum penuh kekaguman. "Aku suka gayamu"
Keira menatap layar laptop-nya dan menggeser rancangan ruang tamu mewah untuk klien perusahaan. “Aku hanya memutuskan untuk berhenti menjadi pengecut. Kalau mereka ingin bermain, maka ayo kita bermain. Tapi di papan caturku, dengan peraturan yang kupilih.”
Di balik senyumnya, Rafael menyembunyikan rasa kagum yang mendalam. Ia tahu Keira bukan hanya cerdas dan tangguh, tapi juga penuh strategi. “Aku sudah selidiki latar belakang direktur utama mereka. Ada jejak manipulasi bisnis dan penyuapan pejabat di luar negeri. Kita bisa pakai itu.”
Keira mengangguk. “Gunakan saat yang tepat. Sementara itu, aku akan pastikan stok batu kita terus masuk. Aku juga sudah siapkan orang-orang untuk membuka cabang toko, tapi dengan identitas berbeda. Kita tak boleh terlihat terpusat.”
Di tengah kesibukan kantor, Keira menerima telepon dari manajer toko.
“Bu, tadi ada pria asing mencoba membeli semua batu langka di etalase. Ia tak keberatan membayar harga sepuluh kali lipat.”
Keira menjawab tenang, “Tolak. Bila dia datang lagi, suruh dia buat janji tertulis. Jangan pernah lepas batu itu sembarangan. Setiap batu punya takdirnya sendiri.”
...----------------...
Beberapa hari telah berlalu
Ketika hari mulai gelap, Keira meninggalkan gedung kantor Ares dan bertemu Rafael di sebuah ruang rahasia yang mereka sewa sebagai markas strategi. Di dalamnya, mereka menyusun peta distribusi batu, membuat daftar pelanggan tetap, serta membangun jaringan ekspor tanpa sepengetahuan publik.
“Aku akan ajak beberapa investor dari luar negeri,” kata Rafael. “Tapi tidak boleh ada yang tahu siapa pemilik asli Ratu Batu. Identitasmu harus tetap tersembunyi.”
Keira menatap peta Indonesia dan Negara C di depannya. “Biarkan mereka tahu nama toko ini, tapi jangan pernah tahu siapa ratunya. Karena saat mereka mengira bisa menjatuhkan Ratu Batu… mereka tidak sadar, sang ratu sedang menulis takdir mereka.”
Tak ada lagi ketakutan dalam diri Keira. Ia tahu kekuatan sejatinya bukan hanya kemampuan membaca energi batu, tapi keberanian untuk berdiri tegak saat diancam, kecerdasan untuk menghindari jebakan, dan ketenangan untuk mengatur strategi bahkan ketika badai datang.
Keesokan harinya, Keira masuk kerja seperti biasa. Tak ada yang berubah. Ia mengenakan kemeja putih bersih, celana kerja krem, dan menyapa rekan-rekannya dengan senyum ramah.
Di ruang kerja, ia menyusun mock-up desain ruang keluarga modern, dan di sela-sela itu, ia menerima email dari klien luar negeri yang memesan batch batu mulia khusus. Tak ada yang tahu, bahwa gadis di balik meja komputer itu sedang membangun kerajaan bisnis yang suatu hari bisa mengguncang dunia permata internasional.
Dan semua itu... dilakukan tanpa harus meninggalkan posisinya sebagai pegawai biasa.
Karena bagi Keira, menjadi luar biasa bukan berarti harus bersinar terang di depan semua orang. Kadang, kekuatan sejati datang dari kesenyapan—dari mereka yang diam-diam membangun dunia mereka sendiri.
Malam itu, Keira duduk sendiri di balkon apartemennya. Pikirannya tidak tenang. Instingnya mengatakan bahwa serangan mendadak dari perusahaan Aristo bukan hanya permainan bisnis biasa. Ia tahu... ada kekuatan besar di baliknya.
Diam-diam, Keira memejamkan mata. Perlahan, ia membuka kekuatannya—menggali ke masa lalu orang-orang yang terlibat dalam kekacauan ini. Satu demi satu wajah muncul dalam pikirannya. Hingga akhirnya, bayangan seorang pria tua bermata tajam dan berhati licik muncul jelas.
“Bos Aristo,” gumam Keira, suaranya pelan namun penuh keyakinan.
Ia melihat lebih dalam. Ada seorang anak perempuan... wajahnya samar, penuh tangis. Sang bos, pria itu, menangis di sebuah ruangan tertutup. “Putriku... di mana kau berada?” Kalimat itu terdengar jelas di benak Keira.
Matanya terbuka. Nafasnya sedikit tercekat, tapi wajahnya tetap tenang. Ia sudah tahu kelemahan pria itu. Dan dia akan menggunakannya.
Bersambung
sangat recommended untuk dibaca.
di tunggu karya karya terbaik selanjutnya kak.
sat set sat set dan gak banyak drama ikan sapu, suka banget sama cara keira
keira juga belum tau kan ayah kandung nya siapa
sukses terus thor. . karya mu aku suka👍👍👍👍semangat😇😇💪💪💪