Cewek matre? Itu biasa! Lalu, bagaimana dengan cowok matre? Sangat luar biasa.
Itulah yang Delia rasakan, memiliki kekasih yang menjadikannya seperti ATM berjalan. Hingga pada akhirnya, putus cinta membawa Delia yang tanpa sengaja menghabiskan satu malam bersama dengan pria asing.
Bagaimana cerita Delia selanjutnya? Yuk simak!
So Stay Tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10 ONS
Satu bulan kemudian, Delia sudah mulai memahami pekerjaannya. Saat ini dirinya dan Danu sedang berada di cafe, mereka mengadakan pertemuan dengan klien.
"Semuanya sudah beres kan, Del? Tidak ada yang ketinggalan?"
"Sudah, Pak. Saya membawa semua yang diperlukan, tanpa terlewat satupun."
"Aku percaya padamu, selain cantik, kau juga sangat teliti." ucap Danu memuji, tetapi Delia terlihat risih.
Pelayan datang membawakan minuman yang mereka pesan, tetapi hal yang tidak terduga terjadi pada Delia. Minumannya jatuh ke baju, hingga meninggalkan bekas noda disana.
"M—maaf, Nona." ucap pelayan itu takut jika customer nya melapor ke manager cafe.
"Tidak masalah, ini masih bisa dibersihkan. Lain kali hati-hati." sahut Delia dengan senyum tipis.
"Terima kasih, Nona. Saya sedang ada masalah keluarga, jadi kepikiran."
"Saran saya, masalah pribadi jangan dibawa ke dalam pekerjaan, semuanya pasti akan semakin kacau."
"Baik, Nona. Sekali lagi maafkan saya, saya akan mengganti minuman Anda." Pelayan itu pergi dari meja Danu dan Delia.
"Untung saja berkas ini tidak terkena siraman Jus." gumam Delia, masih terdengar ditelinga Danu .
'Baru satu bulan mengenalnya, tapi entah kenapa hatiku merasakan hal yang berbeda setiap kali melihatnya. Dia ini wanita yang sangat baik, dan tulus.' batin Danu, kemudian dia menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan tentang perasaannya terhadap Delia.
"Pak, aku permisi ke toilet sebentar. Aku harus membersihkan pakaianku."
"Pergilah!"
Delia berjalan ke toilet, dia yang masih fokus dengan noda di pakaiannya tidak sengaja menubruk seseorang.
"Argh!" pekik Delia kaget, Untung saja pria itu dengan sigap menangkap tubuh Delia, hingga dia tidak terjatuh ke lantai.
Saat Delia membuka mata, jantungnya seakan berhenti berdetak. Pria di depannya itu, dia adalah pria yang sudah merusak kehidupan Delia. Dia sangat ingat dengan wajahnya, tetapi Aryan, sepertinya sudah lupa dengan Delia.
'Gadis ini, wajahnya sangat familiar. Aku seperti pernah bertemu dengannya, tapi dimana?' batin Aryan terus menatap Delia.
"Maaf." Ucap Delia singkat, perasaan benci masih membekas dihatinya. Dia pun berjalan cepat menuju toilet.
"Aku lupa bertemu dengannya dimana, apa mungkin hanya mirip?" tanya Aryan pada dirinya sendiri. Tidak ingin memikirkan hal itu terus, akhirnya Aryan pergi kembali ke mejanya.
Danu masih menunggu kliennya, bahkan sudah lima menit lebih Delia belum kembali dari toilet. Dia sedikit khawatir. Namun, jika dia pergi, dirinya takut kliennya itu datang dan harus menunggunya.
"Kenapa Delia lama sekali?" Danu mulai merasa gelisah, dia pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet wanita.
"Danu?" panggil seorang wanita yang bertubuh seksi dan bodygoals.
Danu menoleh ke arah suara itu dan terkejut melihat wanita yang berdiri di belakangnya. "Tami! Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Danu, sedikit terkejut. Tami adalah sahabat dekat Diana, kekasih Danu yang telah tiada.
Tami tersenyum dan mendekati Danu. "Aku sedang menunggu seseorang, tapi sepertinya kau yang lebih menarik perhatianku," jawab Tami dengan senyum genit.
Danu merasa sedikit tidak nyaman dengan perhatian Tami. "Aku sedang menunggu seseorang juga," kata Danu, mencoba untuk mengubah topik pembicaraan.
Tami mengangkat alisnya. "Siapa dia?" tanya Tami, rasa ingin tahu muncul di wajahnya.
Danu merasa sedikit ragu untuk menjawab, tapi kemudian dia memutuskan untuk memberitahu Tami. "Dia adalah sekretaris baruku, namanya Delia. Kami sedang menunggu klien di sini," jawab Danu singkat.
Tami tersenyum lagi. "Sekretaris barumu? Kau selalu menarik perhatian para wanita-wanita cantik, Danu," kata Tami dengan nada yang sedikit menggoda.
Danu merasa tidak nyaman dengan komentar Tami dan memutuskan untuk pergi mencari Delia. "Aku harus pergi, Tami. Aku khawatir Delia membutuhkan bantuan," kata Danu, kemudian dia bergegas menuju toilet wanita.
Tami memanggil Danu, tapi Danu tidak menoleh lagi. Dia terus berjalan menuju toilet wanita, mencari Delia yang masih belum kembali. Saat dia mendekati toilet, dia mendengar suara perbincangan yang terdengar agak keras dari dalam toilet. Danu merasa sedikit khawatir dan memutuskan untuk menunggu di luar toilet sampai Delia keluar.
"Pak, apa yang Bapak lakukan di sini?" tanya Delia, terkejut melihat Danu di luar toilet.
"Saya khawatir kau tidak enak badan, sudah lama sekali kau di dalam toilet," jawab Danu dengan ekspresi khawatir.
Delia tersenyum lembut. "Saya baik-baik saja, Pak. Hanya saja saya bertemu dengan seseorang yang tidak terduga sebelum masuk ke toilet," kata Delia, masih teringat dengan pertemuannya dan Aryan.
Danu mengerutkan keningnya. "Seseorang yang tidak terduga? Siapa dia?" tanya Danu, rasa ingin tahu muncul di wajahnya.
Delia ragu sejenak sebelum menjawab. "Tidak apa-apa, Pak. Hanya saja saya sedikit terkejut," kata Delia, mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Danu memandang Delia dengan tatapan yang tajam, seolah-olah dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, dia tidak mendesak Delia untuk memberitahunya. "Baiklah, mari kita kembali ke meja. Klien kita mungkin sudah datang," kata Danu, mempersilakan Delia untuk berjalan duluan.
Delia mengangguk dan berjalan di depan Danu, menuju meja tempat mereka menunggu klien. Saat mereka berjalan, Danu tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana Delia terlihat sedikit terganggu. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dalam toilet, tapi dia tidak ingin mendesak Delia untuk memberitahu.
*****
Bersambung
VISUAL ARYAN 😍
kaya kaca mbke /CoolGuy//CoolGuy/
biar della aja yg tunjukin bukti ke aryan biar dramatis dan usai