NovelToon NovelToon
JEBAKAN JODOH

JEBAKAN JODOH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: gongju-nim

dapat orderan make up tunangan malah berujung dapat tunangan.Diandra Putri Katrina ditarik secara paksa untuk menggantikan Cliennya yang pingsan satu jam sebelum acara dimulai untuk bertunangan dengan Fandi Gentala Dierja, lelaki tampan dengan kulit sawo matang, tinggi 180. Fandi dan Diandra juga punya kisah masa lalu yang cukup lucu namun juga menyakitkan loh? yakin nggak penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gongju-nim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

010. Jebakan Jodoh

Fandi, Randu, dan Jerry sedang berada di warung makan yang terletak di depan kantor. Ketiga lelaki itu sedang tidak ada kesibukan, semua laporan yang masuk susah berhasil mereka tangani. Nasi padang yang mereka pesan sudah ludes tak bersisa, ketiganya bahkan memesan bakso masing-masing satu porsi lagi. Es teh sudah habis dua gelas, mereka memesan satu gelas lagi dan sedang diproses. Masuk kedalam tim reskrim membuat mereka lebih mudah lapar karena selalu kejar-kejaran dengan pelaku kejahatan.

"Dilihat-lihat lu nggak ada wajah galau sama sekali deh, Fan." Randu membuka percakapan mengenai Fandi dan Hilda yang batal tunangan.

"Iya juga, buat takaran orang yang gagal tunangan, lu nggak normal gue liat." Jerry yang tengah merokok menyetujui perkataan Randu.

Fandi merenung, dihembuskannya asap rokok keatas. Fandi bahkan tak sadar akan hal itu. Pikirannya saat ini hanya berpusat pada Diandra seorang. Bagaimana cara meluluhkan hati wanita manis itu. Diandra sangat cuek sekarang tidak seperti saat wanita itu SMA yang cenderung lebih gampang salah tingkah saat berada didekat dirinya, bahkan dulu Diandra tidak sanggup menatap mata Fandi. Namun kini Diandra bahkan berani membantah Fandi dan berani pula memelototi dirinya.

"Nggak tau, cewek manis gue balik. Gue masih sayang banget sama dia. Gue nggak perduli lu bakalan bilang gue brengsek, yang jelas sama Hilda gue cuma melanjutkan hidup." Fandi menghisap rokoknya dan menekan rokok tersebut ke asbak yang tersedia disana.

Mendengar penuturan Fandi, Jerry dan Randu kompak menggelengkan kepala tak percaya. Kedua lelaki itu bertatapan dengan isi pikiran yang sama, 'beneran brengsek sih'. Kurang lebih seperti itulah jika tatapan kedua lelaki itu diterjemahkan.

"Terus kabar Hilda gimana?" Randu bertanya, kemudian lelaki itu menguyar rambut hitamnya kebelakang membuat beberapa gadis yang juga sedang makan dirumah makan itu terpesona.

Randu sang buaya kelas kakap mulai melemparkan umpan. Jerry yang melihat gelagat Randu, menggelengkan kepala. Entah kapan lelaki itu akan tobat bermain wanita.

"Nggak tau, nomornya gue blok. Nomor keluarganya juga, nggak mau lagi gue berurusan sama mereka." Fandi menjawab sembari kembali memantikkan rokok keduanya dengan korek yang tersedia diatas meja, entah milik Jerry atau Randu.

"Anjir sih." Jerry menggelengkan kepala lagi.

Gelas teh es ketiga mereka sudah datang, ketiga lelaki dengan pangkat sama itu kembali berbincang seputar kerjaan dan melupakan tentang batalnya pertunangan Fandi dan nasib Hilda. Tak lama setelah itu sebuah mobil berwarna merah berhenti di pelataran rumah makan, tiga orang wanita dan satu pria turun dari dalam mobil.

Diandra, Githa, Sisilia, dan Ferdinand masuk kedalam rumah makan dan duduk di bangku tak jauh dari ketiga pemuda yang sedang merokok itu. Fandi, Jerry, dan Randu yang tidak menyadari kedatangan mereka. Saat pelayan rumah makan mulai memberikan buku menu barulah ketiga lelaki itu sadar, dan secara serempak mematikan rokok mereka. Diandra dan Sisilia duduk membelakangi meja Fandi, sedangkan di depan kedua gadis itu Githa dan Ferdinand duduk bersebelahan. Rombongan Diandra sendiri tidak menyadari Fandi dan teman-temannya yang berada disana.

"Sial, ngapain dia pake pakaian kayak gitu." Fandi yang pertama mengomentari penampilan Diandra.

Diandra menggunakan baju crop top berwarna cream dipadukan celana pendek setengah paha berwarna hitam, pakaian teman Diandra yang lain pun hampir sama. Hanya Githa yang memakai rok, itupun sama-sama setengah paha. Ferdinand sang pria gemulai yang baru saja tiba di tanah air juga menggunakan celana pendek, hanya saja lelaki itu memakai kaos berwarna hitam.

Beberapa polisi muda yang juga makan disana tentu saja mencuri pandang kearah meja Diandra dan teman-temannya. Jerry yang merasa cemburu karena pacarnya di perhatikan oleh laki-laki lain itu tanpa kata beranjak dan membuka jaket yang sedang dipakainya dan meletakkan jaket itu di pangkuan Githa, untuk baju sendiri masih tergolong aman bagi Jerry. Githa tengah memperhatikan menu bersama Ferdinand tentu saja terkejut dengan perlakuan pacarnya itu. Begitu juga dengan teman-teman Githa.

Jerry lalu kembali kemeja tempatnya duduk tadi untuk mengambil tas, rokok, dan juga es tehnya yang baru diminum itu. Diandra memutar tubuhnya mengikuti arah Jerry berjalan. Perasaannya tak enak, dan benar saja disana ada lelaki yang setengah mati dirinya hindari. Tatapan Fandi tampak tajam menghunus langsung ke bola mata Diandra, ada apa dengan lelaki itu. Tatapannya seperti marah akan sesuatu, tapi Diandra tidak tau apa.

Jerry lalu mengambil bangku lagi dan meletakkan di sebelah Githa, bahkan lelaki itu masih tidak bersuara hanya tatapan tajam yang dirinya berikan pada Githa. Githa tentu tahu arti tatapan itu, kekasihnya marah. Jerry beberapa kali melarangnya memakai pakaian seperti itu, namun Githa tak pernah menurut. Terpergok seperti ini sudah beberapa kali terjadi sepanjang keduanya berpacaran.

Fandi dan Randu juga menyusul Jerry, memindahkan barang-barang lalu mengambil bangku. Fandi duduk di sebelah Diandra bersebelahan dengan Jerry, sedangkan Randu duduk di sebelah Sisilia. Ferdinand hanya menatap bingung ketiga sahabatnya.

"Pake. Punggung kamu kelihatan, sundel bolong kamu?" Fandi melempar jaketnya dengan lembut ke paha Diandra yang terekspos itu.

Diandra ingin menolak namun melihat tatapan tajam Fandi, Diandra tak kuasa membantah. Begitu juga Randu, lelaki itu melemparkan kemejanya pada Sisilia.

"Pake, banyak cowok brengsek disini." Randu berkata dengan tegas lalu menatap para polisi muda yang masih mencuri-curi pandang ke meja mereka. "Liat apa kalian?! Makan!" Randu memberikan perintah.

"Siap." Para polisi muda yang pangkatnya dibawah Randu menjawab dengan serempak.

"Setelah ini lari di lapangan 10 kali, lalu push up 50 kali." Jerry juga ikut-ikutan memberikan perintah.

"Siap."

Lagi, seruan serempak para polisi itu bergema membuat beberapa pengunjung wanita yang sengaja mencari perhatian menahan senyum. Mereka membayangkan hal itu juga terjadi pada mereka.

"Enggak usah ikut-ikutan ya." Diandra menatap Fandi tajam ketika lelaki itu seperti ingin membuka mulut.

"Iyaa, iyaa. Enggak." Fandi menjawab melas. Dirinya memang ingin mengikuti kedua sahabat memberi perintah namun sepertinya sudah terbaca lebih dulu oleh Diandra. "Galak amat." Fandi mengambil teh es dan meminumnya.

"Wait, nggak ada yang mau jelasin?" Ferdinand mengangkat kedua tangannya dan menatap ketiga sahabatnya.

Namun ketiga wanita itu kompak diam. Membuat ferdinand mulai mengeluarkan tatapan julidnya.

"serius guys, ada apa sih? Mereka siapa?" Ferdinand kembali bersuara.

"gue mau pesan bakso aja deh, kayaknya enak." Sisilia mengalihkan topik pembicaraan dengan membicarakan menu.

"Tapi nasi gorengnya kayaknya enak." Githa menyahut. "Tapi gue pengen bakso juga, gimana dong."

"Gue laper banget ihh. Kayaknya nasi goreng aja deh." Diandra yang pertama kali memutuskan untuk memesan apa.

Ferdinand masih menatap ketiga sahabatnya tak percaya, dirinya diabaikan. Lalu Ferdinand menatap ketiga lelaki yang seperti memiliki profesi yang sama, Polisi. Lelaki gemulai itu meminta penjelasan kepada Fandi, Jerry, dan Randu lewat tatapan.

1
Nunuy
semangatttt thor..gk sabar liat Randu kasih bogem ke mantanx Sisilia 🤨
Gongju-nim: Randu : "apa sih yang nggak buat kamu 😉"
total 1 replies
Mas Sigit
diandra bkn hilda thor
Gongju-nim: waduh, bagian mana itu. ngetik udah ngantuk jadi namanya ketukar 🙏🏻
total 1 replies
Haikal Kal
semangat kak
Gongju-nim: terimakasih sayang 🥰
total 1 replies
Ria Mayasari
/Rose/
Gongju-nim: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Victorfann1dehange
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Gongju-nim: siap sayang ku 🥰
total 1 replies
Dálvaca
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
Gongju-nim: makasih sayangku 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!