NovelToon NovelToon
The Ryzardr

The Ryzardr

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Menikah Karena Anak / Saling selingkuh
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ceritasaya22

Seorang mafia kejam yang ingin memiliki keturunan. Namun sang istri hanya memiliki sedikit kemungkinan agar dia dapat mengandung. Begitu tipis kesabaran yang di miliki oleh pria tersebut pada akhirnya dia mengambil jalan tengah untuk memiliki keturunan dari wanita lain. Apakah nantinya sang Istri dapat menerima dengan senang hati merawat anak dari wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritasaya22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAFIA YANG BEGITU GAGAH

La seperti melayang di tengah belaian tangan pria itu. Belum lagi, keberaniannya tiba-tiba muncul entah dari mana. Darren, meninggalkan bibir tipis Ziya yang sedikit bengkak.

Bibir hangat dan basah milik Darren, menyusuri leher dan terus turun. Keindahan buah semangka begitu menggugah h*sr*tnya.

la ingin terus menyesap puting coklat kemerahan itu, yang sekarang sudah mengerucut karena tegang.

Lidah Darren menjilati biji semangka itu dengan gerakan memutar. Baru kemudian menyes*p kuat, menarik-narik biji semangka itu. Setelah puas, maka bibirnya akan menghisap kuat buah semangka itu.

Apa yang dilakukan, membuat ziya tanpa sadar melengkungkan tubuh dan mencengkeram rambut pria itu dengan begitu kuat.

Bibir Darren berpindah ke buah semangka yang lain dan melakukan hal yang sama. Er*ng*n dan des*h*n keluar dari bibir Ziya antara nikmat dan sakit, atas siksaan nikmat yang diterimanya.

" Sentuh aku ... gadis kecil ...!" perintah Darren, di sela permainannya pada buah semangka Ziya. Ziya berusaha membuka matanya yang begitu berat, mencoba memahami apa yang dikatakan pria itu. Darren lalu menggesekkan kejant*n*nnya pada paha Ziya, agar wanita itu mengerti.

Tangan Ziya meninggalkan rambut pria itu dan menggapai ke bawah, mencari keperkasaan pria itu. Jari jemarinya menemukan kejant*n*n itu dan Ziya menggenggamnya.

Genggamannya tidak mampu melingkari seluruh kej*ntan*n itu, sebab begitu besar dan panjang. Ada sedikit rasa takut, saat memikirkan bagaimana nanti kej*nta*n*n itu menyatu dengan dirinya.

Ziya membelai puncak kej*nt*nan dengan penuh ragu, tapi itu yang membuat Darren semakin ter*ngsang. Darren mulai menggoyangkan pinggul, maju mundur. Agar kejantan*nnya bergesekan dengan genggaman tangan Ziya.

" SHIT! Mengapa ini amat menggair*hkan? Mungkin karena wanita ini masih virg*n ,makanya aku begitu antusias," batin Darren mencari alasan bergeming didalam hati .

Puas bermain pada buah semangka, bibir Darren turun ke bawah. Menciumi setiap inci tubuh ziya, hingga ke pusar. Ziya yang hampir gila, menatap ke bawah. Hal pertama yang terlihat adalah kedua buah semangkanha dengan biji begitu tegang.

Jejak isapan dan gigitan, tertinggal jelas di buah semangka yang putih. Namun, ia ingin ziya merasakan surga, sebab ia tahu wanita ini bersih dan pantas.

Lidah bergerilya di bibir kewanit**n dan terus menyesap ke tengah-tengah. Setiap isapan, membuat ziya memekik, mengerang nikmat.

Darren menjauhkan bibir dari kewanit**n itu, hanya untuk mengagumi inti Ziya yang berwarna merah muda.

Darren bahkan dapat melihat bagaimana inti itu berkedut dan Kembali menempelkan bibirnya, Darren juga menggunakan tangannya untuk bermain di kewanit**n itu.

Kombinasi antara jilatan dan gesekan tangan, membuat ziya kembali org*nisme. Ziya terus mendes*h dan meraung dengan tubuh gemetar hebat. Darren memberikan beberapa detik bagi Ziya untuk merasakan bagaimana indahnya surga duniawi.

Setelah Ziya agak tenang, Darren berkata, "Sekarang giliranku, baby girl " Darren tersenyum hingga memperlihatkan lesung pipinya . Tanpa aba-aba, Darren langsung memasukkan kejant*n*nnya ke dalam kewanit**n yang masih berkedut itu.

Begitu licin dan tidak ada kendala dalam penyatuan. Hanya saja saat Darren mulai memacu kejant*n*nnya, barulah terasa begitu ketat.

Ziya tidak lagi mampu berteriak, ia membuka kaki lebar dan membiarkan pria itu memegang kendali. Sedikit sakit, tapi nikmat. Setelah dua kali org*nisme, Ziya sudah siap dan tidak sabar menunggu rasa ini.

Rasa takut menguap, tergantikan dengan Hasr*t yang meluap-luap. Darren dapat melihat bukti keperawanan yang menempel pada batang kejantanannya. la ingin perlahan, tapi tidak bisa, sebab wanita ini amat menggair*hkan.

Apalagi pada setiap hentakan, buah semangka itu juga ikut bergoyang. Tangan Darren meremas semangka itu, jauh dari kata lembut.

Lalu, ia menatap wajah cantik dengan mata terpejam dan bibir terbungkam itu . Gerakannya semakin lihai dan cepat, membuat seluruh tubuh Ziya ikut terhentak.

Peluh, memenuhi tubuh mereka berdua. Darren mendes*h saat ia mencapai klim*ks. Menekan kejant*n*nnya semakin dalam dan membiarkan inti tubuhnya, tumpah dalam tubuh Ziya .

Memang ini yang harus dilakukan, agar wanita ini mengandung keturunannya. Darren memisahkan tubuh mereka dan turun dari ranjang. Menatap sekilas ke arah ziya yang memejamkan mata dengan napas memburu, Darren pun berjalan ke arah kamar mandi. Membersihkan diri.

Lima menit kemudian, Darren keluar dari kamar mandi dan menatap ke arah Ziya yang sudah duduk di sisi ranjang, dengan selimut melilit tubuhnya. Tatapan mereka bertemu dan seketika wajah Ziya berubah menjadi merah merona .

"Malam ini, tidurlah di sini," ujar Darren lalu melangkah keluar dari kamar tidur. Tatapan Ziya mengikuti pria itu, sampai menghilang di balik pintu.

Menunggu sejenak, tapi pria itu tidak kunjung kembali. Apa yang diharapkan? Apakah ia berharap pria itu akan memeluknya dan tidur di sisinya? Ziya tertawa getir.

Ia bodoh, jika mengharap itu. Dirinya dibeli, memang untuk semua ini. Berhubung in*tim dan mengandung Itulah kewajibannya, setelah menandatangani perjanjian itu.

Turun dari ranjang, dengan tertatih-tatih ia berjalan ke kamar mandi. Ini adalah pertama kali dan Ziya merasa perih pada kewanit**nnya. Itu wajar, sebab milik pria itu begitu besar. Memikirkan hal tersebut, wajahnya langsung merona. Seperti yang dikatakan Nyonya Selly, banyak wanita yang bersedia  tidur dengan pria itu. Itu benar, sebab pria itu begitu tampan dan perkasa.

Ziya membuka pancuran dan mulai menggosokkan sabun ke seluruh tubuh. Saat menyentuh tubuhnya sendiri, Ziya langsung teringat akan kenikmatan yang diberikan oleh pria itu.

Tanpa sadar, Ziya terus menggosokkan sabun ke kedua buah semangkanya bergantian. Ia teringat akan permainan bibir dan lidah pria itu. Lalu, Ziya terus menggosok sabun sampai ke daerah kewanit**nnya. Masih perih, tapi begitu sensitif.

Di dalam kamar mandi, Ziya memutar balik tentang semua percintaan panas tadi dengan sentuhan tangannya sendiri. la sudah gila. Tergila-gila pada kenikmatan yang dirasakan tadi.

30 menit kemudian, Ziya baru keluar dari kamar mandi. Lalu, menatap ke arah ranjang, sambil mengenakan jubah mandi. Ziya menatap ke arah seprei yang sangat berantakan serta bercak darah tanda ia sudah tidak virgin lagi .

Rasa takut, mulai menyelimuti jiwanya. Apakah ia mampu melakukan semuanya? Mampu atau tidak, ini harus dilakukan. Malam itu, ia pun terlelap tanpa mimpi apa pun. Sebab, Ziya begitu kelelahan. Di ruang kerja Darren , di dalam Mansion . Darren duduk di kursi meja kerja, sambil menghisap cerutu. la butuh mencerna apa yang terjadi.

....

Ziya terbangun karena sinar mentari yang mengganggu. Hanya tirai tipis yang menutupi jendela besar itu. Membuka mata dan Ziya merenggangkan tubuh, tapi ia seketika berhenti.

Sebab, seluruh tubuhnya terasa pegal dan sakit. Lyra langsung terduduk saat mengingat apa yang terjadi semalam. Wajahnya kembali merona dan menyentuh tubuhnya sendiri yang tertutupi jubah mandi.

Perlahan turun dari ranjang dan melihat ke sekeliling kamar. Dalam lubuk hatinya, Ziya berharap melihat pria itu. Pria yang menyewa dirinya. Namun, Ziya harus menelan kekecewaan dan melangkah ke arah kamar mandi. Hanya butuh 10 menit untuk mandi dan keramas.

Ziya mengeringkan tubuh dengan handuk. Kembali merona, saat melihat bekas-bekas percintaan yang terpatri pada tubuhnya. Segera mengenakan jubah mandi dan mengikat kencang, lalu ia keluar dari kamar mandi. Langkah kaki Ziya terhenti, saat melihat beberapa pelayan sudah berdiri di dalam kamar.

Beberapa orang mengganti seprei dan merapikan kamar, beberapa lainnya berdiri di hadapannya. " Selamat pagi, Nona. Tuan memerintahkan untuk membantu Nona berias dan bersiap-siap. " jelas salah seorang pelayan.

Lyra hanya mengangguk dan tidak tahu harus berkata apa. la dituntun duduk di kursi dan mereka mulai menata rambut, serta merias natural wajahnya. Ziya hanya terdiam, membeku.

" Silakan berdiri, Nona. " pinta salah seorang pelayan. Ziya, patuh dan langsung berdiri. Pelayan itu melepaskan jubah mandinya dan menyerahkan sehelai gaun dan celana dalam renda berwarna Maron .

Ziya segera mengenakan celana dalam itu. la malu, karena di seluruh tubuhnya terdapat bekas percintaan yang cukup jelas.

" B-Bra, di mana bra? , apakah tidak ada ?" tanya Lyra tergagap.

"Tuan memerintahkan, Nona tidak boleh mengenakan bra," jawab pelayan itu. wajah nya merona, Ziya langsung mengambil gaun itu dan mengenakannya.

Gaun berpotongan sederhana dengan panjang selutut, berwarna putih susu. Bukan gaun seksi, tapi kainnya yang begitu lembut, mencetak lekukan tubuh termasuk payudara.

Putingnya yang menegang tercetak jelas. Pelayan itu merapikan rambut panjang Ziya yang ditata bergelombang . Terkahir, ia memoleskan lipstik berwarna merah mate pada bibir tipis Ziya .

" Ini, Nona." Pelayan itu meletakkan sepasang sepatu berhak rendah dengan warna yang senada dengan gaun. Ziya menelan ludah, saat melihat betapa indah dan mahalnya sepatu itu.

Biasanya, ia hanya mengenakan sepatu kets. Namun, tidak ada pilihan selain mengenakan sepatu itu. Berusaha berdiri tegak dan menjaga keseimbangan.

"Bagaimana menurut, Nona?" tanya si pelayan, sambil menggandeng Ziya ke arah cermin besar. Ziya , takjub. la tidak terlihat seperti wanita dari lingkungan kumuh. Saat ini, penampilannya sama seperti para sosialita yang sering dilihatnya pada majalah.

Riasan di wajah begitu natural dan tipis. Namun, mampu menonjolkan sisi wajahnya yang menarik. Matanya terlihat lebih besar dan hidup. Hidungnya terlihat lebih mancung dan bibirnya, terlihat begitu seksi. Lalu, gaun ini menyulapnya menjadi wanita elegan . "

Ayo, Nona. Tuan sudah menunggu," ujar si pelayan, membuyarkan lamunan Ziya. Ziya mengangguk dan jantungnya berdebar begitu cepat, saat memikirkan bahwa ia akan segera bertemu dengan pria itu.

1
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ditunggu kelanjutannya thor ... seru
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
ditunggu kelanjutannya thor 🤗
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
berharap emang menyakitkan ziya 🥲
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
menarik
CantStopWontstop
Ceritanya bikin nagih dan gak bisa berhenti baca.
Yakumo Tsukamoto
Ngakak dosa!
Martin victoriano Nava villalba
Ngelongo gila!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!