NovelToon NovelToon
Aku Tidak Menyesal

Aku Tidak Menyesal

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Chicklit
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Ayuna begitu mencintai suaminya, meskipun selama pernikahan ia tak pernah menikmati hasil kerja suaminya. Seiring berjalannya waktu, Ayuna akhirnya menggugat cerai suaminya. Mampukah Ayuna jauh dari pria yang sangat dicintainya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Kesepuluh

"Aku tidak tahu, Kak. Kak Romi cuma bilang lagi menang saja," jawab Rino.

Ayuna masih belum yakin dengan jawaban adik iparnya. Dia berpikir jika Rino sedang menyimpan sesuatu hingga menutupi sesuatu agar dirinya tak mengetahuinya.

"Memangnya Kak Romi tidak pernah cerita sama Kak Yuna?" tanya Rino.

Ayuna menggelengkan kepalanya.

"Dia sering menang, Kak. Kadang kami berdua makan bakso bersama," ucap Rino.

"Memangnya kakakmu ikut lomba?" tanya Ayuna.

"Enggak tahu juga, dia sering menyuruhku beli pulsa dan isi deposit uang elektronik," jawab Rino.

"Memangnya dia isi pulsa nomor siapa?" tanya Ayuna lagi.

"Aku enggak tahu, tiap hari beda-beda," jawab Rino.

"Apa yang sebenarnya dia sembunyikan dariku?" batin Ayuna.

Selesai makan, Ayuna masuk ke kamar dan beristirahat. Di atas ranjang, ia berusaha mengingat gerak-gerik suaminya yang mencurigakan mulai dari uang nafkah tak sesuai dan struk pengisian pulsa serta uang elektronik ke berbagai nomor ponsel berbeda.

Sore harinya, Mida dan suaminya pulang bekerja. Ia melihat peralatan makan masih menumpuk di wastafel cucian dan melihat Ayuna dengan santai di depan teras rumah sembari memainkan gawainya.

"Yuna, kenapa kamu tidak cuci piring?" Mida mendekati menantunya.

"Aku 'kan tidak ikutan makan, Bu. Jadi, kenapa aku yang harus mencucinya?" Ayuna menatap ibu mertuanya.

"Itu 'kan memang tugasmu," kata Mida.

"Kemana anak gadis Ibu yang paling cantik itu? Kenapa bukan dia saja yang melakukannya? Semua juga bekerja dan sibuk," ucap Ayuna.

"Rani tak boleh bekerja, kulit tangannya nanti jadi kasar," ujar Mida. "Dia akan menjadi model besar," lanjutnya.

"Harusnya dia belajar hidup susah biar jadi orang besar supaya enggak terkejut kalau tiba-tiba jadi kaya," cetus Ayuna.

"Tidak bisa. Dia harus dilatih menjadi orang besar agar tak terkejut. Sekarang cepat cuci piring sana, setelah itu bantu Ibu masak buat makan malam," kata Mida.

"Nanti malam aku makan diluar dengan Mas Romi, Bu. Jadi, Ibu saja yang masak!" ucap Ayuna.

"Kamu ini!! Melawan saja!!" kesal Mida.

"Aku mau mandi, menyambut Mas Romi!" Ayuna mengulas senyuman kemudian berlalu.

Mida yang lelah pulang kerja, harus dihadapkan dengan cucian piring kotor semakin kesal apalagi ditambah dengan memasak makan malam. Ia akhirnya menyuruh suaminya untuk mencuci piring. Terpaksa, Anton pun melakukan pekerjaan itu jika tidak Mida akan mengomel sepanjang hari.

Sejam kemudian, Ayuna selesai mandi dan ia juga sudah mengganti pakaiannya. Romi pun pulang dan ke kamar hendak membersihkan diri.

"Mas, nanti malam kita makan diluar, yuk!" ajak Ayuna.

"Uang dari mana?" tanya Romi.

"Jangan pelit dengan istri sendiri, nanti rejekinya sempit!" jawab Ayuna menyinggung.

"Aku memang tidak punya uang, Yuna." Romi berusaha menjelaskan kondisi keuangannya.

"Yakin?" Ayuna menatap serius suaminya.

"Iya. Kamu tidak percaya?" Romi tampak kesal.

"Bukankah kamu sering menang?" singgung Ayuna lagi.

"Menang apa?" tanya Romi.

"Kamu enggak usah berbohong, Mas. Kamu sering menang, kamu juga sering mengirimkan pulsa dan uang," jawab Ayuna.

"Yuna, aku tidak mengerti dengan ucapanmu," Romi menautkan alisnya.

"Kamu sering menyuruh Rino mentransfer uang dan juga kirim pulsa ke nomor berbeda. Benar, 'kan?" Ayuna semakin menatap suaminya mencari suatu kebenaran.

Romi menelan salivanya, ia tampak terpojok.

"Kamu kirim pulsa ke nomor siapa, Mas? Kata Rino, kamu sering menang. Apa kamu ikut undian?" cecar Ayuna.

"Aku enggak ikut undian apapun, aku isi pulsa juga untuk nomorku," Romi beralasan.

"Memangnya ada berapa banyak nomor telepon kamu, Mas?" tanya Ayuna lagi.

"Cuma satu," jawab Romi.

Ayuna lalu melangkah ke meja nakas mengambil tas dan membukanya lalu ia mengeluarkan struk yang ia temui saat celana suaminya itu jatuh dari gantungan belakang pintu. "Lalu ini apa?" Ayuna menunjukkan kertas kecil yang bertuliskan angka-angka.

Romi tak berkutik.

"Aku menemukannya beberapa hari lalu. Apa yang sedang kamu sembunyikan? Coba jelaskan padaku, Mas!"

1
Uthie
lanjut mam 💪🤗
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ma Em
Makanya Ayuna cepat jadian sama Affandi agar si Romi dan keluarganya TDK ganggu Ayuna terus.
Uthie
permasalahan nyata banget di jaman sekarang...
Kasih Bonda
next Thor semangat
Kasih Bonda
bagus ceritanya
Kasih Bonda
next Thor semangat
Uthie
suka ceritanya diawal mampir 👍👍👍👍👍👍
Uthie
Diiihh... matre abissss 😏😂

lanjutttt terus Mam 🤩💪💪
Uthie
Jangan-jangan main affair sama Om suami tantenya lagiiii....
Uthie
setuju pak Anton 👍😏
Uthie
dasar keluarga benalu 😡
Uthie
keren 👍😏
Uthie
Bagus 👍👍👍🤨
Uthie
Judol kannn ,. 😏
Uthie
orang tua aneh 😡
Uthie
antara kecanduan Judol... atau.. main Wanita 😡
Uthie
harus begitu 👍🤨
Uthie
Keluarga toxic 😡
Uthie
Patut di curigai itu 🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!