TAHAP REVISI!!!
Viola Larasati Adiwijaya seorang gadis dari keluarga ningrat , tapi entah kenapa dia justru malah memyembunyikan identitas aslinya
memilih menjadi gadis biasa dan mengurusi cafe serta kedai bersama kedua sahabatnya Mona dan juga Cindy
Rayhan Dirgantara terkenal dengan sikap dingin serta cuek , tapi mempunyai masalalu yang cukup kelam hingga membuatnya menjadi lelaki berhati dingin
Akan kah sikap Rayhan berubah ketika keluarga menjodohkan dengan seorang gadis yang baru pertama kali ia temui?
Bagaimana kisah selanjutnya , Mari kita simak di novel ku ini . Pikiran halu ku sepanjang hari akan aku tuangkan di dalam novel ini , apabila ada perkataan yang kurang baik dan tidak nyambung mohon di maaf karna author ini adalah penulis gadungan , hanya untuk mengisi waktu senggang dari pada ngelamun terus ngehayal lebih baik nulis biar gak setreess
Salam sayang dari author Cantik seperti aku ❤ jangan lupa like serta Komen tapi yang positive aja yah , terus kalo berkenan klik Vote 😘
Trimakasih❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Ribet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Bumi menggendong Violla masuk ke dalam rumah, badannya memang terlihat kurus tapi sungguh sangatlah berat
"Bang"
Bumi menoleh sekilas kemudian melanjutkan jalannya ke arah tangga
"Ini adik kamu tidur dari tadi"tanya mama Laras yang sedang menyelimuti Violla
Bumi mengangguk, kemudian keluar dari kamar sang adik
Masuk ke dalam kamar nya sendiri, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya
Kemudian naik ke atas kasur untuk merebahkan tubuhnya, belum Bumi naik sampai tengah ponsel yang bergetar membuat Bumi mengerutkan kening
"Halo"sapa Bumi setelah menggeser icon hijau
" Lho dimana Bum, jadi ikutan tidak" tanya seseorang di seberang sana
Bumi memijit pelipisnya pelan, kemudian mendongakkan kepalanya untuk melihat jam dinding"Tidak untuk sekarang" jawab Bumi
"Ah gak asik lho" ucapnya dengan rasa kecewa
Tanpa aba-aba dan permisi Bumi mematikan sambungan telpon tersebut, kemudian membaringkan tubuhnya
Sebelumnya Bumi memang sudah berjanji akan keluar untuk minum malam ini, tapi ternyata janji hanya sebuah janji dia tidak bisa menepati
Sedangkan di tempat lain, Ervan orang yang tadi menelpon Bumi mengumpat kesal karena kelakuan dari Bumi
"Kenapa woi"
"Ah si Bumi sialan, tuh CEO gila gak punya rasa sopan"
"Eh **** namanya juga CEO gila" jawab teman Ervan dengan tertawa
"Si Dimas gimana Gas"
"Otw ke sini dia"
Ervan dari kemarin memang mengajak Bumi untuk pergi ke Clubs dan Bumi sudah berjanji untuk pergi
Namun ternyata sebuah janji hanya untuk penenang, dan untuk di tepati bagaimana nanti saja yang penting sudah berjanji
Mengenal baik Bumi sejak dulu saat mereka masih Sekolah dan menjadi akrab seiringnya dengan waktu
Bahkan Ervan sendiri dia sering bolak-balik ke Rumah Bumi, entah hanya sekedar mampir atau sengaja untuk main
🌸🌸🌸🌸
Tok.. Tok.. Tok..
"Maaf tuan apa tidak lebih baik anda pulang saja, ini sudah larut" ucap seseorang dengan membungkuk sopan
Seseorang yang sedang duduk di kursi kekuasaan nya menghembus kan nafasnya cukup berat
Seorang CEO muda yang sudah dari tadi siang menekuni pekerjaannya tidak kunjung beranjak bahkan untuk makan pun Asisten nya lah yang membelikannya
Dia adalah Rayhan Dirgantara, pemimpin perusahaan Dirgantara Group dia sudah menjadi pemimpin sejak remaja
Kemudian pergi ke luar negeri untuk melanjutkan Kuliahnya, dan kembali ke Indonesia sejak satu tahun belakangan
Awalnya Rayhan akan kembali setelah menyelesaikan Kuliahnya, namun ternyata terjadi masalah yang cukup serius di Kantor pusat
Sampai akhirnya mau tidak mau Rayhan harus kembali dengan cepat dan melanjutkan Kuliahnya yang sempat tertunda
"Jam berapa sekarang" tanya Rayhan memijit pangkal hidungnya
"Jam 12 tuan, lebih baik pulang saja"
"Pekerjaan ini masih sangat banyak, besok harus selesai"
"Biarkan saya saja yang mengurusnya, tuan lebih baik pulang"
"Kau akan mengerjakannya kapan, ini sudah larut"
"Saya bisa mengaturnya, mari saya antar pulang"
Rayhan menyenderkan bahunya pada sandaran kursi, memejamkan matanya sebentar untuk menenangkan pikirannya
"Hendro" panggil Rayhan pada Asistennya
"Iya tuan" jawab Hendro membungkukkan badannya
"Menurut mu apakah saya harus menerima perjodohan atau tidak"
Hendro menegakkan tubuhnya, sejenak dia berpikir mencerna pertanyaan tuannya"Saya tidak bisa memberikan jawaban apapun, itu semua ada pada diri tuan"
Rayhan menarik nafasnya cukup panjang, semenjak tadi dia bertemu dengan gadis yang bernama Violla dan membatasi pergaulannya karena sebuah perjodohan
Membuat Rayhan sedikit tertegun, dan kembali pada masalah hidupnya. Sebuah perjodohan yang sudah di susun rapih oleh ke dua orang tuanya membuat Rayhan pusing untuk memikirkannya
"Hendro, mari kita pulang" ajak Rayhan kemudian
Wah Dima gak sabaran ya..😂😜