ketika cowo cuek jadi kang bucin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab#10
"cek....kenapa harus dia, dia pasti penasaran pada Lawra"
"nggak.....nggak boleh.. Lawra itu hanya punyaku.
tidak ada yang bisa mendekatinya selain aku" ucap Rafa yang tak sadar sudah mengucapkan Lawra punya darinya sendiri.....
Rafa terus berfikir bagaimana cara, agar dia bisa mendekati dan menaklukkan hati Lawra yang super dingin..
"hmm.. bentar lagi.. Lawra akan tinggal di desa neneknya.. "ucap Rafa sambil tersenyum penuh arti.
"kalau membangun sebuah Cafe disana....ide yang bagus.. "ucap Rafa sambil mempertimbangkan idenya..
"oke, dil..aku akan membangun Cafe disana, sekalian..Devano nggak akan dekatin Lawra lagi, diakan masih sekolah." ucap Rafa penuh kemenangan.
"cara dapetin Lawra..
cara.. dapetin.. L.a.w.r.a..
Lawra..
Lawra.. "
Rafa mengetuk-ngetuk penanya di keningnya, berpikir bagaimana cara mendapatkan hati Lawra.
saat ini.., rafa berada di apartemen, tepat diruang kerjanya.
Rafa terus berfikir dan berfikir,
terlihat dia ingin merencanakan sesuatu.
"hmm.."bibirnya tersenyum simpul karena mendapatkan ide cemerlang..
2 hari kemudian..
sekarang keluarga Rafa berkumpul untuk makan malam bersama.
momen ini jarang dilakukan oleh keluarga kaya ini.
biasanya mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing..
orang kaya memang sangat pelit waktu, supaya kekayaan mereka terus bertambah..dan gelar sebagai pengusaha sukses nomor satu tidak akan luntur...
"hmm.. pah, aku pindah sekolah ya..
aku ingin sekolah baru didesa tempat ayah bekerja dulu.." ucap Devano hati-hati pada ayahnya.
sementara Rafa sekarang membelalakkan matanya, dia tak nyangka adiknya akan berpikiran sampai kesana, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. dia sudah lulus study s2 di USA, tidak mungkin baginya kembali ke SMA lagi.
rencana yang di aturnya sedemikian rupa, hancur seketika oleh adiknya.
"loh, bukannya disini Pendidikan kamu lebih terjamin?, kamu malah milih sekolah di desa-desa" jawab ayahnya.
"iya nih pah.. jangan bolehin,
dia pasti nggak akan becus disana, urus diri aja disini nggak bisa, malah pengen tinggal di desa, sendiri lagi.. pasti dia punya rencana aneh aneh.. ".
pak Marco, buk Rini dan Devano cukup terkejut mendengar penuturan Rafa, biasanya Rafa hanya diam nyimak, kalau pun berbicara pasti singkat sesingkatnya.
jarang-jarang Rafa ngomong panjang lebar.
Rafa hanya 2 bersaudara, ayah Rafa bernama Marco Mahendra dan ibunya bernama Rini surianti Mahendra
"ngak kok pah... Devano ngak ada rencana aneh-aneh, Devano hanya ingin mengenal dunia pedesaan, pasti Devano akan sangat sehat disana, asri, ngak kaya gini cuman bisa liat kendaraan berlalu lalang.
bolehin yah pah..
"ngak..ngak boleh." Rafa masih berpegang teguh pada pikirannya.
dia nggak mau Devano satu sekolah dengan Lawra.
"aku nggak butuh jawaban dari kakak, aku kan ngomong sama papa" ucap Devano yang menahan Kekesalannya pada kakak semata wayangnya itu.
"jangan bertengkar..mama bolehin kok" ucap nyonya besar Rini, agar permasalahan kelar."
"hore...makasih mah, mamah memang paling the best deh" ucap Devano sambil berlari mencium pipi kiri ibunya, tanpa sadar dia bersifat kekanak-kanakan didepan keluarga nya.
uhuk..uhuk..
"nggak boleh gitu dong mah, diakan tanya persetujuan papah.." ucap Rafa buru-buru sampai keselek makanannya
"sebenarnya, ada apa dalam desa itu sampai kalian bertengkar seperti itu hm..papa penasaran" ucap pak Marco
"Devano cuman ingin cari pengalaman pah". ucap Devano sok imut, dengan pipinya yang gembul karena dipenuhi makanan, ngak sempat ditelan, takutnya langsung di jawab Rafa.
"yaudah.. papa bolehin, asal kamu baik-baik disana, tapi nilai kamu harus meningkatkan loh..
papa akan suruh ilham sebagai asisten pribadimu"
ucap pak Marco yang membuat Rafa semakin kesal.
semua keluarganya berpihak pada adiknya..
yuk semangt yuk up nya kak