Malam itu Lily gadis polos dan culun yang bekerja sebagai room service disebuah hotel mengalami nasib naas karena diperkosa oleh seorang pria yang sedang mabuk namun siapa sangka itu justru membuatnya terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa cinta hanya demi status bayi dalam kandungannya agar tidak menjadi anak haram seperti dirinya dan setelah bayinya lahir ia ditendang begitu saja dari keluarga Wilson, keluarga kaya raya di kotanya hingga membuatnya terpaksa berpisah dari bayinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~09
Lily terpaksa mengurungkan pengunduran dirinya, ia benar-benar dalam posisi terjebak saat ini karena kata managernya seseorang yang sengaja mengundurkan dirinya dari perusahaan Wilson tanpa alasan yang jelas maka akan di black list oleh semua perusahaan diluar sana. Oleh karena itu sebisa mungkin ia takkan menunjukkan batang hidungnya dihadapan CEOnya tersebut, tapi entah sampai kapan?
"Apa tuan Wilson setiap hari datang ke kantor?" ucapnya pagi itu kepada Sarah yang baru datang, sebelumnya ia sengaja berangkat pagi-pagi sekali agar tidak bertemu dengan bosnya itu.
"Tidak juga paling dalam sebulan tak lebih dari 10 kali beliau disini dan selebihnya mengunjungi beberapa kantor cabangnya yang ada di kota lain ataupun luar negeri," terang Sarah sembari mengeluarkan cemilan dari dalam tasnya.
"Syukurlah," gumam Lily tanpa sadar dan itu membuat Sarah langsung mengernyit menatapnya.
"Apa kamu begitu takut dengan tuan Wilson, Ly?" ucapnya penasaran padahal temannya itu bersikap biasa saja terhadap para petinggi perusahaan lainnya kecuali CEOnya dan asistennya itu tentu saja.
"Te-tentu saja, bukankah sudah ku katakan mereka itu sangat menakutkan dan auranya benar-benar seperti iblis." sahut Lily dengan sorot wajah penuh kebencian.
"Tapi sekaligus malaikat asal kamu tahu," imbuh Sarah yang sepertinya sangat memuja bosnya itu.
"Wajahnya memang tampan seperti malaikat tapi kamu tidak tahu saja diatas ranjang dia seperti iblis kesetanan," gerutu Lily dengan kesal lantas kembali menatap layar komputernya. Sudah iblis campur setan lagi benar-benar double damage imbuhnya lagi.
"Kamu bilang apa tadi?" Sarah yang sedang makan kembali menatapnya karena kurang begitu jelas mendengar gerutuan gadis itu.
"Tidak, tidak ada lupakan saja." sahut Lily yang enggan membahas pria itu lagi bikin moodnya buruk saja.
"Ah ini enak sekali."
Sarah mengeluarkan cemilan lainnya, sepertinya wanita itu memang suka sekali makan dilihat dari bentuk tubuhnya yang lumayan montok namun tiba-tiba Lily merasa mual saat mencium aromanya. Dilihatnya sahabatnya itu sedang mengupas pisang yang aromanya sedikit menyengat dihidung Lily padahal sebelumnya ia sangat menyukai buah tersebut tapi entah kenapa ia sekarang membencinya. Kemudian gadis itu pun segera beranjak dan berlari ke toilet untuk mengeluarkan isi perutnya yang sejak tadi ia tahan.
"Sial, ada apa denganku?" gumamnya padahal tadi pagi ia baik-baik saja masa hanya gara-gara pisang ia seperti ini?
Hoek!
Muntahnya lagi padahal hanya membayangkan bentuknya saja namun tiba-tiba Elizabeth dan Nancy masuk ke dalam toilet.
"Kamu kenapa?" Nancy melangkah mendekat untuk mencari tahu, sebelumnya ia melihat gadis itu berlari meninggalkan ruangannya karena penasaran ia pun mengajak sahabat dekatnya Elizabeth untuk melihatnya. Sebagai orang lama di perusahaan ini tentu saja ia harus mengetahui masalah para karyawan meskipun itu terkadang membuat yang lain kesal karena kurang nyaman.
"Tidak apa-apa, sepertinya maagku kambuh." sahut Lily karena sebelumnya ia memang memiliki riwayat penyakit asam lambung.
"Oh ku kira hamil," celetuk Elizabeth tiba-tiba seraya menatapnya sinis dengan kedua tangan terlipat didepan dada.
Mendengar itu pun Lily mendadak pucat, benarkah ia hamil? setelah ia ingat-ingat haidnya pun sudah telat dua minggu tapi bukankah memang tamu bulanannya itu tidak teratur bahkan temannya pernah mengatakan jika wanita yang haidnya tak teratur bisa jadi sulit memiliki anak atau bisa dikatakan mandul. Sebenarnya jauh dari dasar hatinya ia lebih memilih tak bisa memiliki anak daripada punya anak tapi menderita seperti dirinya bahkan ia juga bercita-cita takkan menikah karena baginya tak ada pria yang benar-benar tulus di dunia ini, karena nyatanya ayahnya yang katanya cinta mati sama ibunya justru kabur setelah mengetahui ibunya hamil.
Lily pun langsung tertawa menatap mereka berdua. "Aku tidak mungkin hamil aku kan mandul," ucapnya dan tentu saja itu membuat Elizabeth maupun Nancy nampak terkejut.
"Baiklah, aku kembali bekerja." imbuh Lily lantas segera pergi dari sana.
Elizabeth dan Nancy pun langsung menggeleng kecil. "Apa dia sudah gila? masa tidak bisa punya anak sesenang itu," ucap Elizabeth heran.
"Lagipula siapa juga yang mau menikah dengan gadis jelek sepertinya, penampilannya benar-benar kampungan seandainya aku jadi laki-laki juga takkan berselera melihatnya." timpal Nancy yang sejak gadis itu datang di kantornya kurang menyukainya karena menurutnya sangat katrok.
"Ck, benar juga perkataanmu bagiku dia bukan level wanita yang pantas menggoda Alexku." balas Elizabeth yang memang sangat menggilai CEOnya itu.
"Sudahlah El, lupakan saja tuan Wilson sebentar lagi dia akan tunangan dengan nona Victoria." Nancy mencoba membujuk sahabatnya itu.
"Dia masih tunangan belum menikah lagipula aku tidak keberatan untuk menjadi istri keduanya bahkan wanita simpanannya sekalipun," sahut Elizabeth yang sepertinya sudah tergila-gila dengan sosok seorang Alexander Wilson.
Nancy hanya menggeleng kecil, ia pun sebenarnya juga tertarik dengan pria itu karena selain tampan juga sangat kaya raya namun hanya saja ia cukup waras untuk tak mengejarnya mengingat selama ini CEOnya tersebut tak pernah sedikit pun meliriknya maupun para karyawannya yang lain jadi lebih baik ia mencari pria lain yang setara saja.
...----------------...
Tak terasa sudah beberapa hari Lily bekerja di kantor ini, ia sudah mulai beradaptasi meskipun belum memiliki teman baik kecuali Sarah dan Elizabeth maupun Nancy pun masih sering menyuruhnya tanpa perasaan tapi ia tak mempermasalahkannya dan siang itu liurnya hampir menetes ketika sedang mengamati video produk terbaru perusahaannya dimana sebuah minuman kemasan rasa jeruk, padahal sebelumnya ia kurang suka buah tersebut karena terkadang rasanya ada yang asam tapi entah kenapa tiba-tiba ia ingin makan yang asam-asam. sepertinya nanti sore ia akan mampir ke toko buah untuk membelinya.
"Kamu mau?" tiba-tiba Sarah meletakkan sebuah pisang diatas mejanya hingga membuat Lily kembali mual saat melihatnya.
"Ti-tidak simpan saja," ucapnya seraya mendorong pisang itu menjauh sembari menahan mual.
"Kamu kenapa Ly? asam lambungmu naik lagi?" Sarah nampak khawatir ketika menatap wajah pucat gadis itu.
"Sepertinya tapi aku baik-baik saja kok," Lily pun mencoba tersenyum menatapnya. Sepertinya memang benar asam lambungnya kambuh karena akhir-akhir ini ia sering telat makan dan juga banyak pikiran.
Sore harinya seperti rencananya sebelumnya Lily mampir ke toko buah, jarak apartemen dan kantornya hanya beberapa ratus meter jadi bisa ia tempuh dengan berjalan kaki setiap hari.
Gadis itu pun langsung memenuhi keranjangnya dengan buah jeruk, ia juga mencobanya ditempat karena sudah tak tahan untuk memakannya.
Sementara itu Alexander nampak baru keluar dari kantornya bersama dengan tuan Miller, pria itu memijit pelipisnya yang sejak tadi siang terasa nyeri oleh karena itu ia membatalkan beberapa rapatnya dan memilih diam diri di ruangannya.
"Tuan, apa anda mau pergi ke bar?" tawar tuan Miller mengingat sudah satu bulan pria itu tak bersenang-senang dengan seorang wanita dan ia pikir bosnya merasa pusing saat ini. Sebagai seorang pria dewasa dan normal pasti membutuhkan sebuah kepuasan batin pikirnya.
"Atau mau saya panggilkan nona Victoria untuk menemani anda di apartemen?" imbuh tuan Miller lagi.
Alexander yang pandangannya ke arah jendela tiba-tiba tak sengaja melihat seseorang yang sepertinya tak asing.
"Gadis itu?" gumamnya ketika melihat Lily nampak berada disebuah toko buah.
biasanya ke HRd duluu klu ada sesuatu ga demo2 bgitu
Haduh victori si hama juga datang,,,,,kamu datang aja di abaikan lho🤣🤣🤣🤣🤣piye ngono iku.....
Haduh eong Cinta ae gensi,malu,karena kily culun,,LiLy juga mbok yo berubah ojok katrok nemen2 LiLy