NovelToon NovelToon
Tunangan Pria Obsesif

Tunangan Pria Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Romansa Fantasi / Transmigrasi / Dark Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: dewisl85

Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Sepanjang hidupnya, ia tidak pernah melihat wanita dengan nafsu makan sebaik Reina. Bagaimana bisa dia menyipi setiap stand makan yang mereka lewati. Semua makanan itu ludes dengan waktu cepat. Satu hal yang terlintas diotaknya. Apakah kondisi perut wanita itu baik-baik saja?

"Kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Reina dengan wajah sinisnya. ia tahu pria disampingnya pasti terkejut dengan semua tingkahnya hari ini. Tentu saja dia berharap Nico membatalkan pertunangannya setelah melilhat seberapa rakus dirinya.

"Kalau kamu makan sebanyak itu dalam satu waktu, saya yakin besok kamu menjadi gajah." ucap Nico dengan santai.

"Emang kalau aku jadi gajah masalahnya kenapa? kamu malu tinggal batal..." perkataan Reina terpotong saat mulutnya ditutup dengan makanan yang di pegang Nico. Pria itu hari ini menjadi babu Reina untuk membawa makanan yang dibelinya.

"Kamu gila."

"Berhenti mengatakan hal itu, lanjutkan makanmu. Aku tak peduli kamu sebesar gajah. "

"Apakah benar?"

"Tentu saja tidak, besok kamu harus olahraga." ucap pria itu sambil mencubit hidung kecil milik Reina.

"Sakit."

"Makannya jangan berkata sebarang."

"hey aku tidak berkata sembarang. itu semua..."

"Berhenti Reina. sekali lagi kamu mengatakan hal itu. saya pastikan kamu akan menyesal." ucap Nico sebelum pria itu meninggalkan Reina begitu saja.

"Apakah dia sedang merajuk!" gumam Reina.

Akhirnya acara makan-makan itu selesai dengan Nico yang marah pada Reina. Sepanjang jalan pria itu hanya diam dan tidak mengajak bicara Reina sama sekali. Bahkan pria itu tidak membuka-kan pintu Reina. Padahal kedua tangannya penuh dengan makanan yang akhirnya tidak bisa ia habiskan.

"Dasar pria menyebalkan." umpat Reina saat mobil milik Nico melaju begitu saja meninggalkannya. Saat ia masuk ke dalam kediamannya, ternyata seluruh keluarganya sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Sepertinya sudah baikan ya pa." ucap mom pada suaminya.

"padahal kemarin ada yang minta pisah eh tahunya makin lengket." ucap Shaka sambil menatap wajah adikknya.

"Aku masih teguh pendirianku untuk membatalkan pertunanganku dengan pria gila itu."

"Sekarang bilang pria gila nanti priaku." sindir Shaka.

"kakak."

"Reina, sudahlah. Kamu jalanin dulu saja mungkin Nico sudah mulai membuka hatinya untukmu."

"Mom."

"Tidak perlu merajuk seperti itu, simpan makananmu itu. Sepertinya berat badanmu akhir-akhir ini naik. Besok kamu harus kurangin makan."

"gak mau."

"Gak ada bantahan."

"Mom."

"Sudah sana naik, jangan gadang." suruh Nyonya laksana kepada anak perempuannya. Sebenarnya perkataanya tidak sepenuh akan dilakukan. Ia hanya mengingatkan kebiasaan buruk anaknnya akhir-akhir ini. Tapi dia cukup salut dengan kesabaran Nico dengan sikap Reina yang seperti remaja tamtrum.

"Jadi Shaka, bagaimana hubunganmu dengan Rose? mau sampai kapan kalian berpacaran?" tanya mom pada anak sulungnya. Shaka membuang nafas kasar mendengar pertanyaan ibunya.

"Tak perlu kamu sembunyikan Shaka, kita berdua sudah tahu tentang hubunganmu dengan wanita itu. Tak perlu kamu lanjutkan lagi." ucap Tuan Laksana pada anaknnya.

"Tapi dad, ini semua demi..."

"Kamu juga anak mom dan dad. Kamu berhak bahagia. Reina sudah dewasa, ia sudah harus bisa melihat sendiri mengenai masa depannya." ucap Dad pada Shaka.

Selama ini kedua orang tua Shaka dan Reina sudah tahu mengenai hubungan mereka dengan pasangannya. Hanya saja mereka tidak ingin terlalu ikut campur. Walaupun hubungan Shaka dan Rose terlihat harmonis, Tuan laksana sangat memahami setiap gerak gerik anak sulungnya. Tanpa perlu bertanya, ia sudah tahu kalau anak sulungnya hanya ingin mewujudkan keinginan adiknya saja.

"Berhenti mengutamakan kebahagian adikmu diatas kebahagian dirimu sendiri Shaka. Kita sebagai orang tua kalian berdua ingin kalian bahagia. " jelas Mom pada anak sulungnya.

"Iya mom, sebenarnya aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Rose." jelas Shaka pada kedua orang tuannya.

"Baguslah."ucap pasangan laksana

***

Ternyata ketenangannya tidak akan lagi datang dihidup Reina. Bagaimana tidak dipagi hari saat ia sedang asik-asiknnya bermain di dunia mimpinya. Sesosok orang yang tidak pernah ia inginkan datang dan memporak porandakan pagi indahnya. Orang itu Nico, pria itu datangan setelan baju olahraganya. Perkataanya kemarin benar -benar dilaksanakan oleh pria itu.

“Pergi, aku masih mengantuk.” Ucap Reina yang mencoba mencari kembali selimutnya yang beberapa saat lalu ditarik oleh Nico. Sayangnya selimutnya sudah dilempar jauh dari tempat tidur. Berbagai umpatan keluar dari mulut manis Reina. Wanita itu benar-benar dibuat kesal oleh tingkah Nico.

“Bangun, kamu harus berolahraga.”

“Tidak mau, tadi malam aku sudah berolahraga.” Ucap Reina dengan kondisi mati tetap tertutup. Tak lupa sebuah bantal sengaja ia simpan diatas kepalannya. Untuk menghadang sinar matahari yang membuat matannya terbuka lebar.

“Olahraga pa yang kamu lakukan malam hari.”

“Lari.”

“kamu lari dimalam hari?”

“Tidak aku lari di dalam mimpi.” Ucap asal Reina yang berhasil membuat pria itu kesal sekaligus gemas secara bersamaan. Ia Tarik bantal dan membuat kedua mata Reina terbuka.

“Berhenti mengganggu waktu tidurku.” Protes Reina.

“Kamu benar-benar ingin cosplay jadi gajah yang sedang mengerami anaknnya.” Ucap asal Nico.

“Kamu bodoh.”

“Berani kamu bilang saya bodoh!”

“emang kamu bodoh, sejak kapan gajah mengerami. Dia mamalia dan tidak bertelor.” Ucap reina yang berhasil membuat Nico mendegus kesal. Sepertinya otaknya perlahan-lahan terkontaminasi oleh pikiran aneh Reina.

“Bangun dan segera Ganti bajumu.”

“cih dasar mengalihkan pembicaraan. Bilang saja malu ngakuin kalau bodoh.”

“REINA.”panggil Nico dengan nada dingin. Sayangnya Reina tidak takut dengan panggilan pria itu.

“Ya sayang kenapa ?” goda wanita itu sebelum meninggalkan Nico yang terdiam.

“Air liurmu mengalir tuan Nico.” Teriak Reina. Secara reflex Nico mengelap sudut bibirnya. Sialnya ia tertipu oleh wanita itu. Rasannya ia mendapat karma karena sering menjaili wanita itu.

***

Emang pada dasarnya jiwa Reina benci lari. Walaupun memiliki tubuh yang ramping, ia tetap tidak bisa lari. Entah sudah berapa kali ia tertinggal oleh pria tinggi itu. Rasannya ia ingin mengumpati pria yang sudah memaksannya berlari.

“Ayo lari lagi, bahkan 1 km saja kamu belum.” Ucap Nico yang muncul dari belakang Reina. Wanita itu menatap sinis pria yang sepertinya sudah beberapa kali memutari trak lari.

“Aku cape.”

“Kamu terlalu banyak makan jadi perutmu buncit dan susah bergerak.” Sindir Nico yang membuat Reina langsung menyentuh perutnya. Sialnya benar perkataan pria itu perut reina sedikit buncit saat ini.

“Benar bukan, perutmu sudah buncit.”

“Berhenti menggodaku.”

“Aku tidak menggodamu, hanya menginformasikan fakta sebenarnya.” Ucap pria itu sebelum meninggalkannya dibelakang.

Reina memilih mencari tempat istirahat terdekat. Tak peduli ia akan mendapatkan omelan dari pria gila itu. Satu hal yang pasti ia lelah walaupun baru berlari beberapa menit saja. Pada dasarnya jiwannya memang makhluk mager yang tidak bisa diajak olahraga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!