NovelToon NovelToon
Tunangan Antagonist

Tunangan Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Bad Boy / Rebirth For Love / Idola sekolah
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: raintara

Pemuda itu mengacungkan pistolnya persis di dada sebelah kiri Arana. "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak bisa.

Dor!!

••••

Menjadi tunangan antagonis yang berakhir tragis, adalah mimpi buruk yang harus Nara telan.

Jatuh dari rooftop sekolahnya, membuat Nara tak sadarkan diri dengan darah yang menggenang di tempat dirinya terjatuh.

Nara pikir dia akan mati, namun saat gadis itu terbangun, ia begitu terkejut ketika mendapati jiwanya sudah berbeda raga.

Berpindah di raga tokoh novel yang merupakan tunangan dari antagonis cerita.

Ia bernama Arana Wilson.

Saat mencapai klimaks, tokoh ini akan mati tertembak.

Sialnya, karena terjatuh, Nara tidak tau siapa malaikat maut raga yang kini ia tempati.

Bagaimana kisah Nara di novel itu sebagai Arana. Akankah dia tetap mati tertembak atau justru ia mampu mengubah takdirnya.


🍒🍒🍒

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raintara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab sembilan

🍒🍒🍒

"Wihh, preman sekolah kita dateng nih."

Hades menendang kursi usang yang di duduki oleh Dito hingga remaja laki-laki berseragam putih abu itu terjungkal ke samping.

"Haha, rasain! Makanya jangan mancing-mancing!" ejek Renan yang duduk lesehan dengan gitar di pangkuannya.

Hades tampak tak peduli. Pemuda itu duduk di kursi yang lain lalu bersandar dan memejamkan matanya.

"Wah, jahat banget lo bos." dumel Dito. Ia mengelus-elus pantatnya yang terasa sakit.

"Tumbenan bos, nggak telat?" tanya Renan tersenyum penuh arti.

Dito yang semula meringis kesakitan, kini tersenyum jahil. "Iyalah, kan harus nganterin ayang." jawabnya seakan mewakili sang preman sekolah.

"Bacot." umpatan keluar dari bibir Hades.

"Dih udah sensi aja pagi-pagi gini. Pajak jadian lah bos." Dito mendekati Hades. Ia pijat pundak lebar nan kokoh milik Hades sembari mengeluarkan rayuannya.

"Kaya orang miskin aja lo!" sembur Renan. Ia lempar kerikil ke arah Dito yang langsung menghindar.

Berhasil selamat dari kerikil, Dito memeletkan lidahnya mengejek. "Kalo dibandingin sama bos Hades, gue itu ibarat remahan rengginang." ujarnya dramatis dan langsung dihadiahi delikan oleh Renan.

"Lebay lo!"

"Bacot monyet." balas Dito tak mau kalah.

"Berisik!"

Perseteruan antara Renan dan Dito terhenti. Keduanya kicep ketika Hades sudah bersuara. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara.

Hades berdiri. Mengeluarkan dompet dari sakunya lalu mengambil beberapa lembar uang berwarna merah.

Ia ambil tangan Dito lalu meletakan sepuluh lembar uang ratusan itu di telapak tangan temannya itu.

"Jangan banyak bacot." ujarnya lalu melenggang pergi meninggalkan rooftop sekolah.

"Wih, Nan. Mau duit nggak?"

"Pakai di tanya! Bagi dua cepet!"

...🍒🍒🍒...

Arana berjalan dengan wajah yang lesu. Tengah hari memang lagi lemas-lemasnya. Maka dari itu ia ingin membasuh muka di toilet. Berharap wajahnya akan sedikit lebih segar.

Memasuki toilet, ia buka keran wastafel. Menadah air dengan telapak tangannya yang mungil itu. Arana siram wajahnya dengan air itu hingga rasa segar menghampirinya.

"Hah...baru di dunia aja panas gini. Apalagi di nereka?" celetuk Arana di sela-sela ia membasuh muka.

Tiba-tiba gadis itu teringat momen tragis di kehidupannya yang dulu. Waktu dirinya masih menjadi Nara.

"Untung gue nggak mati. Walaupun malah nyasar di tubuh tunangan antagonist, setidaknya gue harus bersyukur masih di beri kesempatan sama Tuhan di dunia tipu-tipu ini."

Arana mengambil dua helai tisu, baru hendak mengusap wajah basahnya, atensinya harus berpindah kala salah satu bilik toilet terbuka.

Seorang murid perempuan keluar dari bilik itu dalam keadaan yang----cukup berantakan.

Bajunya keluar dari rok. Tiga empat kancing teratas terbuka dan----sekilas Arana melihat ada beberapa bercak merah di sana.

Dia...seseorang yang Arana temui tadi pagi. Sang pemeran utama wanita. Mira De Louis.

Menenggak ludahnya susah payah, otak Arana seketika travelling. Tidak mungkin kan siswa itu. Maksudnya Mira, dia baru melakukan sesuatu yang---melanggar norma dan aturan sekolah bersama Malvin?

Menggeleng ribut, Arana enyahkan ansumsi buruk di otaknya.

"Arana?" Siswa itu mendekati Arana.

"Ha--haii Mira..."

"Lo---

"Lo tahu Arana?" Mira menyela. Menumpukan salah satu tangannya pada pinggiran wastafel. Menatap Arana dengan senyum puas penuh kemenangan.

"Malvin sekarang cinta mati sama gue. Buktinya bahkan dia nggak tahan untuk nggak nyentuh gue. Padahal ini di sekolah."

Mira semakin membuka kemaja osisnya. Memamerkan bercak-bercak merah di dadanya yang sintal.

"Ini karena dia. Gimana, Keren kan?"

Anak gila! Untuk apa Mira pamer kepadanya.

Arana tersenyum canggung. "Maksudnya apa ya?"

Bibir Mira tersungging pongah. "Masih nggak paham?"

"Malvin itu milik gue Arana. Milik Mira. Udah nggak ada harapan buat lo!"

Mira dorong dada Arana hingga gadis itu terdorong mundur. Lalu pergi begitu saja sambil membenarkan bajunya. Meninggalkan Arana dengan segala pertanyaan di benaknya.

"Nggak ada harapan buat gue? Maksud dia apa ngomong kaya gitu?" gumam Arana bingung.

"Ck, sialan. Ini gara-gara gue belum nyelesain baca novel itu!"

Tak ada gunanya Arana terus berdiam diri di dalam toilet. Oleh sebab itu, ia pergi dari sana dengan mood yang semakin berantakan.

Niatnya ingin menjernihkan otak dan wajah, malah bertambah beban pikirannya.

"Sebenarnya maksud Mira ngomong kaya gitu apa--AAAHMPHHHH."

Arana panik saat lengannya di tarik oleh seseorang.

"Diam!" tekan orang itu membawa Arana ke lorong yang sepi.

Arana menolak. Ia tetap berusaha memberontak. Tangannya mencoba melepaskan bekapan di mulutnya.

"Arghh sial!" orang itu sontak melepaskan bekapannya saat Arana menggigit telapak tangannya.

Nafas Arana memburu. Ia membalikkan badan dan menatap sang pelaku murka.

"Lo! Berani banget lo bekap gue!" telunjuk Arana mengacung marah.

Bukannya ikut marah atau tersinggung, sang pelaku yang ternyata adalah seorang laki-laki malah terkekeh.

Ia tarik tubuh Arana hingga gadis itu menubruk tubuhnya. Lalu ia rengkuh tubuh Arana erat. Seakan menyakitkan rindu yang membendung.

"Heii! Apa-apaan!!" teriak Arana tak terima.

"Lepaskan baji---

"Merindukanmu. Malvin rindu Arana..."

Deg

Tubuh Arana membeku seketika.

Ini...tidak mungkin.

...🍒🍒🍒...

1
Cha Sumuk
mc cewek nya lemah bodoh tdk bisa bela diri bikin gregetan BC nya
Cha Sumuk
bagus tp knp ada tulisan gue gue lo lo ahhh
Musdalifa Ifa
next nya Thor ceritanya bikin penasaran jadi setiap baca itu perasaannya itu semangat enggak bosenin gitu jadi ditunggu up nya yah Thor semangat💪👍
Putra Satria
gasss lanjutkan lagi Thor semangat 45thor di tunggu up selanjutnya /Applaud//Kiss//Applaud//Rose//Rose/
Aisyah Suyuti
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!