Icha yang sebenarnya dia Putri Ke 3 dari keluarga Kaya Raya, namun ndari Kecil dia Hilang selama 20 tahun dan hanya di besarkan oleh pasangan suami istri yang tidak mampu,, meskipun di besarkan oleh orang tua Asuh , Icha di anggap seperti anak kandungnya sendiri oleh mereka.
Namun semenjak kedua orang tua Asuhnya meninggal icha menjadi sebatang kara menjalani hidupnya di tambah lagi beban Hutang orang tua Asuhnya semasa hidup yang harus Icha lunasi seorang diri.
namun setelah dia bertemu dengan Keluarga Aslinya, hidup Icha berubah drastis, bahkan dia memiliki 2 orang kakak yang sangat menyayangi dia , bahkan menuruti semua keinginan Icha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Bagtig49, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
respon
Mendengar jawaban Icha ,jelas membuat Friska terdiam kaget,dan mengira jika dirinya sudah ketahuan oleh Icha sebagai kakak kandungnya.
Di tambah lagi respon Icha yang terlihat santai Bahkan senyum, dan itu membuat Friska mulai panik.
"Apa benar Icha sudah tau, tapi kalau memang dia sesantai ini sama aku , apa mungkin orang lain .?"ujar Friska dalam hati.
"Kamu tau.?"
"Aku tau, tepatnya sebelum ayah aku meninggal, dia sempat mencoba mencari tau siapa sosok orang tua biologis aku, namun aku lebih memilih tidak mendengarkan apa yang dia bicarakan, karena bagi aku merekalah orang tua aku ,dan Perihal kedua orang tua kandung aku seperti apa ,aku sudah tidak perduli."
"Emm.."ucap Friska yang masih kebingungan dengan apa yang di katakan Icha .
"Haha.. pasti Kaka bingung ya maksud perkataan aku,haha sebenarnya aku belum tau sosok mereka siapa, intinya aku hanya ingin menjalani takdir hidup aku sekarang, yang di besarkan oleh kedua orang tua aku ,jadi untuk kedua orang tua biologis aku , lebih tepatnya aku tidak memikirkan hal tersebut bahkan aku juga tidak ingin mencari mereka, yaa.. meskipun ayah berulang kali menyuruh aku menemui mereka namun aku enggan, dan kebenarannya pun juga belum jelas informasi yang aku dapat dari ayah angkat aku ."ucap icha .
"Lalu bagaimana jika mereka duluan yang pada akhirnya menemukan kamu, respon apa yang kamu berikan kepada mereka nanti.?"
"Ya..tidak gimana gimana, di tambah lagi ini sudah 20 Tahun, belum tentu mereka masih hidup,dan jika Masih hidup mungkin mereka sudah bahagia dengan anak anaknya yang lain ,jadi apalah aku jika mereka menemukan aku ,di tambah lagi bagaimana dengan ekonomi mereka, kalo kehidupan mereka lebih parah dari aku ,sama saja kembalinya aku malah menyusahkan kehidupan mereka,jadi lebih baik aku menjalani hidup sesuai takdir aja kak."
"Apa kamu membenci mereka.?"
"Kenapa aku Harus membenci mereka,.?"ucap Icha.
"Bukannya kamu bilang jika kamu di temukan, pastinya kamu akan berpikir jika kamu di buang oleh mereka kan .?"
"Entahlah lah, aku tidak bisa menyimpulkan dari satu sisi, bagaimana aku bisa di temukan,jadi lihat nanti saja penjelasan apa yang mereka katakan kepada aku ."ucap Icha.
Mendengar perkataan Icha membuat Friska terdiam.
Dan pada malam itu ,tidak seperti malam kemarin, Icha lebih memilih untuk tidur terlebih dahulu, sedangkan Friska setelah banyak bertanya kepada Icha membuat dia bingung harus menjelaskan apa nanti kepada Icha , dan sebenarnya pun awal Friska datang malam ini ke rumah Icha dia ingin mengatakan semuanya kepada Icha , bahkan Sampai dia membawa bukti hasil test DNA.
Tapi setelah ada hal seperti ini membuat Frsika lebih memilih menunggu waktu yang tepat, apa lagi takut jika pada akhirnya Icha tidak bisa terima kenyataan dan malah marah kepada keluarga,dan mengganggap jika dirinya telah di buang.
Dan suasana pun menjadi agak canggung di antara mereka berdua bahkan Sampai pagi hari ,dan lebih anehnya icha tidak seperti sebelumnya.
"Ayo bareng aja sama kaka, berangkat kerja."ucap Friska.
"Gak usah kak, aku takut jika ada karyawan lain yang melihat aku "ucap Icha.
Lalu Icha langsung naik angkutan umum dan tidak ingin berangkat bersama Friska, dan itu semakin membuat Friska semakin Aneh, dia melihat seperti Icha marah kepada dirinya.
"Apa dia tersinggung dengan pertanyaan aku, padahal aku hanya menanyakan hal biasa."ucap Friska dalam hati.
* * *
Kemudian sesampainya Icha di kantor, kejadian yang tidak menyenangkan menimpa dirinnya , dia di perlakukan semenaena oleh karyawan lain, mungkin karena Icha hanya seorang cleaning Servis.
Saat itu Icha yang sedang membersihkan lantai Lobby, di panggil oleh seorang karyawan wanita, terlihat karyawan tersebut membawa banyak barang, makanya dia meminta bantuan kepada Icha, Namun terlihat cara karyawan tersebut meminta tolong kepada Icha dengan semena-mena.
"Hey kamu Cleaning Servis yang pakai baju hitam putih kesini."ucap seort karyawan , yang seorang wanita, Icha lalu menghampiri wanita tersebut.
"Iya ibu ada apa ya.?"
"Ini tolong bawa barang saya ke lantai 8."
"Baik Bu "jawab Icha .
Icha sempat kaget melihat barang bawaan wanita tersebut begitu banyak,jelas dia merasa ragu jika harus membawa barang yang begitu banyak, ada sekir 8 kardus, di tambah lagi berat 1 kardus itu sekitar 10 kilo, untuk mengangkat 1 kardus saja Icha sudah merasa tidak kuat,apa lagi harus membawa 8 kardus.
"Maaf Bu ,ini semua barang ibu .?"
"Iya'lah, makanya saya meminta kamu untuk membawanya."ucap karyawan wanita tersebut.
"Saya panggil teman saya dulu ya Bu ,atau tidak saya mencari troli terlebih dahulu untuk mengangkut barang ini "ucap Icha.
"Itu kelamaan,kalo kamu memangil teman kamu dulu , saya tidak ada waktu lagi ini harus rapat, kan bisa bawa satu persatu masukin ke dalam Lift, apa susahnya si ."
Tanpa ingin berdebat pada akhirnya Icha mengikuti cara orang tersebut, dia mau tidak mau harus bolak balik membawa satu persatu kotak tersebut ke depan Lift seorang diri, sedangkan karyawan yang menyuruh Icha ,dia hanya duduk sambil menelpon dengan santainya dan tidak membantu Icha.
Air keringat membanjiri kening Icha ,dan tangan Icha mulai keram karena mengangkat barang yang begitu berat seorang diri. Bahkan saat memasukkan satu persatu barang tersebut ke dalam Lift Icha jelas kesulitan,apa lagi harus berulang kali menekan pintu Lift agar tidak tertutup, tapi pada akhirnya dia bisa memasukkan semua barang tersebut, meskipun keringat membanjiri dirinya.
Sedangkan wanita yang menyuruh Icha dengan santainya berjalan masuk sambil menelpon Tanpa memperdulikan icha.
Sesampainya di lantai yang di tuju, wanita tersebut langsung keluar tanpa membantu Icha.
"Awas jangan Sampai jatuh, kalo rusak kamu tidak akan bisa mengganti barang tersebut dengan Gaji kamu ."ucap wanita tersebut.
"Baik Bu ."
Untuk sekali lagi Icha harus menyelesaikan pekerjaan beratnya , bahkan lebih berat dari sebelumnya, karena jarak dari pintu Lift ke ruangan wanita tersebut cukup jauh, Icha hanya bisa menghela nafas.
"Harus semangat, namanya juga pekerjaan,gak boleh mengeluh." Ucap Icha yang menyemangati dirinya sendiri.
Meskipun Icha bersemangat bahkan tidak mengeluh, namun tubuh kecilnya tidak bisa di bohongi,dan saat Icha sedang membawa masuk satu persatu kotak tersebut ke dalam ruangan, karena tangan icha sudah sangat lelah bahkan keram,pada akhirnya satu barang yang Icha bawa terjatuh, sontak membuat semua karyawan yang saat itu berada di ruangan melihat Icha .
Kata kata mutiara dari karyawan yang menyuruh Icha langsung keluar dari mulutnya.
"Dasar Cleaning Servis bodoh,kamu bisa bekerja gak si, saya sudah bilang harus berhati-hati membawa barang tersebut.!" teriak wanita tersebut , semua pasang mata jelas melihat Icha pada saat itu.
Icha sendiri juga merasa ketakutan bahkan tubuhnya sampai gemetar saat di maki maki dengan begitu kasar di depan banyak karyawan yang lain.
~ BERSAMBUNG ~