NovelToon NovelToon
Cleaning Servis Milik CEO

Cleaning Servis Milik CEO

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Cerai / Tamat
Popularitas:737.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: Zaenab Usman

Mengisahkan kisah seorang gadis yatim piatu yang bernama Ana Rehana. Umurnya baru sembilan belas tahun. Ana adalah gadis yang sangat cantik dan baik hati.

Dengan bersenandung kecil Ana terus mengerjakan tugasnya. Namun, tanpa sengaja gadis itu tersandung oleh kakinya sendiri dan.


"Aaaghkk"

Jerit Ana saat tubuhnya akan terhempas pada lantai keramik yang masih basah. Tapi dia tidak merasakan apapun. Lalu Ana pun membuka matanya dengan pelan.


Deg..

"Apa Kau belum puas melihat wajah tampan ku?" tanya Pria tersebut seraya membantu Ana untuk berdiri.

Laki-laki itu bernama Alvaro Nizar Ravindra yang sudah berumur dua puluh lima tahun. Semenjak pertemuan pagi itu Varo selalu memikirkan Ana. Lalu dia mencari cara agar Ana menjadi miliknya. Entah itu dengan pernikahan atau hanya sekedar memiliki. Akankah Varo berjuang untuk mendapatkan Ana? Apalagi setelah mengetahui kalau Ana sudah lama menyukainya. Bisakah cinta keduanya bersatu? Sedangkan Varo sudah memiliki tunangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantar pulang.

🌾🌾🌾🌾🌾

.

.

Beberapa saat, keduanya masih terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai pada Ana tersadar dan mendorong tubuh atletis Varo agar menjauh dari nya.

"Ap--ap--aapa, apa yang Anda lakukan?" tanya gadis itu tergagap dengan tubuh yang bergetar antara takut dan juga gejolak dari perasaan nya yang deg degan.

"Aku! Aku tidak melakukan apa-apa. Aku sedang membantumu agar sadar, bahwa ini nyata bukan mimpi." Varo menjawab sambil mengelap pinggir bibirnya sendiri.

"Tidak perlu gemetar seperti itu. Kita hanya menempelkan bibir, tidak akan membuatmu rusak." berkata seenaknya tanpa memikirkan kalau gadis tersebut mukanya sudah hampir kebakaran karena merasa malu.

"Hei ... Kau masih bisa mendengar ku 'kan?" Pria itu mengibaskan tangannya di hadapan Ana yang terdiam membisu.

"Ana apa kau baik-baik saj---"

Pertanyaan Varo yang merasa khawatir terhenti begitu saja karena Ana sudah menyela nya.

"Ak--ak! Sa--saya ba--baik saja!" Ana kembali tergagap hampir menyebutkan kata Aku bukan saya. Dengan secepat kilat pula Ana membalikan tubuhnya agar Varo tidak bisa melihat wajahnya yang menahan malu dan takut secara bersamaan. Bagaimana mungkin mereka melakukan silaturahmi bibir tanpa perkenalkan lebih dulu. Takut yang dirasa oleh Ana adalah bila sang bos menuduhnya menjadi wanita penggoda.

"Jangan bersembunyi seperti itu, kenapa juga harus malu, bukanya ini hanya dunia mimpi seperti katamu tadi." Varo menarik paksa agar Ana menghadap pada nya.

Perlakuan Varo tentu saja membuat Ana dengan repleks menutup mukanya, seraya berkata. "Jangan melihat ke arah Saya. Ini nyata bukan mimpi." menutup muka dengan kedua tangan seolah-olah dialah yang mencium Varo lebih dulu.

"Gadis ini ... Aakkh! Kau membuatku gemas, Ana."

Gumam Varo tersenyum melihat tingkah Ana yang berbeda dari gadis lainya. Andai gadis lain bila bisa bicara berduaan seperti saat ini. Maka para gadis tersebut akan merayu Alvaro agar mau melakukan sesuatu pada tubuh mereka.

Tapi ... Ana sangat berbeda dari gadis lain. Dia malah manutup muka karena malu dan takut sudah berciuman dengan seorang Presdir seperti Varo. Sangat berbanding terbalik dengan gadis di luaran sana termasuk Izora tunangan Varo.

"Sudahlah! Turunkan tangan mu. Aku tidak akan marah, asalkan kau mau menemani aku malam ini. Lagian apa kau tidak ingin tahu kenapa aku bisa berada di tempat ini bersama mu. Atau kau masih belum sadar?" ucap pria itu berjalan mundur menjauhi tubuh Ana yang masih setia menutup mukanya.

Mendengar perkataan Varo meskipun ragu-ragu Ana menurunkan tangannya dengan perlahan. Tapi dia masih belum berani menatap muka lelaki tersebut.

"Ana ... Apa kau sudah ingat kalau tadi kita sudah berkenalan?" tanya Varo menatap dengan intens wajah alami Ana yang tidak memakai riasan.

"Su--sudah Tuan muda. Sekali lagi saya minta maaf!" cicit Ana yang sebetulnya juga masih merasa malu. Laki-laki yang barusan berciuman bibir dengannya adalah Pria yang Ana sukai. Tapi karena mereka berbeda derajat membuat gadis itu menjadikan Varo kekasih khayal nya saja. Namun, malam ini bagaikan mimpi mereka bisa berdekatan bahkan sampai berciuman. meskipun Ana sudah tahu kenapa bos nya melakukan itu. Semata-mata hanya karena ingin menyadarkan Ana bahwa pertemuan mereka nyata bukan mimpi.

Ragu-ragu Ana pun memberanikan diri untuk bertanya mengenai perkataan Varo tadi. "Maaf ... maksud Tuan menemani ba--ba--bagaimana?"

Fiuuuh...

Varo meniup muka gadis itu sebelum menjawab pertanyaannya. "Maksudnya menemaniku duduk di sini. Jangan berpikiran yang bukan-bukan, karena aku tidak menyukai gadis yang depan belakangnya datar seperti mu." mulutnya berkata seperti itu, tapi di dalam hatinya sangat menyukai bentuk tubuh yang di miliki Ana. Setelah berkata seperti itu Varo pun kembali lagi duduk di tempat yang dia duduki tadi.

"Apa? Saya bukannya datar. Tapi hanya sedikit kurus." Ana yang di katai datar langsung protes. Tapi dia juga ikut duduk di samping bos nya.

"Ya, ya! Kau tidak datar tapi--- rata." ejek Varo yang tiba-tiba saja bisa banyak bicara pada orang yang baru di kenalnya.

"Haah! Sudahlah terserah Anda saja mau mengatakan apa." Ana pun akhirnya menyerah tidak ingin berdebat hal yang menurutnya tidak penting sama sekali. Mau dia dibilang datar atau gemuk sama saja tidak ada untungnya.

"Apa kau tidak ingin bertanya kenapa aku bisa berada di sini?" tanya Varo ikut menatap bintang bertaburan di langit malam seperti yang dilakukan oleh Ana.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu Ana langsung melihat kearah Varo lalu diapun ikut bertanya. "Kenapa juga Saya harus bertanya hal yang bukan menjadi urusan Saya? Bukannya Anda boleh datang ke manapun."

"Ana ... Kau!" mengangkat jari tangannya ke atas lalu buru-buru di turunkan.

"Saya tidak ingin tahu kenapa Anda bisa berada di sini. Inikan memang tempat umum." menjawab cuek. Meskipun di dalam hatinya sangat bahagia bisa bicara dengan sang pujaan hati. Namun, Ana adalah wanita yang sangat menjaga marwahnya. Gadis tersebut tidak ingin hanya karena menyukai seseorang malah membuat harga dirinya di rendahkan.

"Sudahlah tidak usah di lanjutkan. Sekarang aku yang ingin bertanya padamu." Entah mengapa bicara pada Ana, Varo tidak mengunakan kata pormal.

"Bertanya apa?" jawab Ana singkat.

Dalam hitungan menit keduanya tidak sadar bahwa mereka sudah bicara seperti orang sudah berteman lama. Rasa malu yang Ana rasakan tadi juga sudah hilang dengan sendirinya.

"Kenapa kau bisa mengatakan kalau tadi sedang bermimpi?"

"Itu karena aneh saja kita bisa bertemu lagi. Em ... terima kasih untuk yang tadi pagi! Saya lupa ingin mengucapkan nya karena Anda sudah masuk kedalam lift."

"Hem! Tidak perlu sungkan. O'ya apa kau sudah lama bekerja di perusahaan ku?"

"Sudah lumayan lama. Mungkin sekitar empat bulan lebih."

"Sudah lama ya. Tapi aku baru melihat mu tadi pagi." ucap Varo tapi tidak di jawab lagi oleh gadis itu.

"Apa kau sering datang ke tempat ini?" bertanya sambil meminum, minuman milik Ana tadi.

"Sering! Mungkin dalam satu Minggu bisa dua atau tiga kali."

"Kenapa sering sekali? Sudah seperti minum obat saja." tadi bertanya setelah mendengar jawaban Ana. Varo malah terlihat kaget.

"Karena Saya suka ke sini." seru Ana yang juga ikut membuka minuman baru, karena minumannya sendiri sudah di ambil oleh Varo.

Lalu keduanya saling bercerita layak nya kepada seorang sahabat. Varo yang tidak suka berbaur dengan orang asing malam ini sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Entah mengapa berbicara dengan Ana membuat Varo merasa nyaman. Begitu pula sebaliknya gadis itu juga merasakan hal yang sama. Lama mereka mengobrol sampai pada jam sepuluh lewat. Barulah Ana berpamitan ingin pulang setelah melihat jam di pergelangan tangannya.

"Maaf Tuan, Saya akan pulang duluan ini sudah larut malam." Ana langsung berdiri hendak pergi dari sana. Namun, tangannya sudah di cekal oleh Varo lebih dulu. Melihat Ana berdiri, lelaki itu pun ikut berdiri.

"Biar aku antar, ini sudah malam. Tidak baik bila kau pulang sendirian." kata Varo yang sudah menarik tangan gadis itu sebelum dia menolak nya.

"Tapi Tuan bagaimana bila ada orang yang melihat kita bersama?" Ana yang tahu batasan menahan tangannya yang masih di genggam dengan sangat mesra bagi orang lain yang melihatnya.

"Jangan pikirkan perkataan orang, cukup pikir keselamatan mu. Aku tidak ingin kau kenapa-napa." tidak sadar Varo mengatakan kalau dia mengkhawatirkan gadis yang lagi bersamanya. Mendengar pengakuan Varo membuat Ana menurut tidak membantah lagi. Meskipun hanya sesaat Ana ingin berada pada mimpinya. Bisa duduk satu mobil dengan laki-laki yang sudah membuatnya jatuh cinta.

1
Sri Puryani
mksh thor ...cerita yg bagus
Sri Puryani
selamat varo ana , semoga sehat smpe melahirkan
Sri Puryani
apa susahnya minta tlg sekertaris/ drivernya ambil hp varo.....ada aja ceritanya
Sri Puryani
lha kenapa lari ana .....lht aja kelakuan uler keket ana
Sri Puryani
di depan umur ana 19, di blkg umur ana jd 18....
Sri Puryani
cucu mu sdh menikah nek....gk usah ngeyel nyarikan pasangan
Sri Puryani
anak pinter varo
Sri Puryani
terima ana
Slamet Harti
Luar biasa
istripak@min
aku ingin visual lelakinya yg coklat kulitnya dn beebulu thor
ZaeV92: Aduh, agak susah ini🤣🤣
total 1 replies
istripak@min
boogg dosa lu vero,,mati bunuh diri ntar siriski
istripak@min
neneknya varo dlu nya rakyat jelata juga ,, OKB mknya teekejut badan
istripak@min
hemmm lg pdkt si varo
istripak@min
kek nya aku pernah lihat flm korea seperti ini
istripak@min
aku maunya visualnya yg berbulu,perut roti sobek,, ini yg kencing pakek tisu ,, jelek thor,, ehh tunggu itu menurutku jgn marahhhh
istripak@min
visual donk author syangg
ZaeV92: sudah ada loh, kak🥰🥰
total 1 replies
Priskha
eng...ing...eng...mak lampir datang
Priskha
good job Varo...jadilah laki2 yg tegas dan jgn mau diperintah2 trs sm mereka
ZaeV92: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
siti rohimnah
Kecewa
siti rohimnah
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!