Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Jeritan hati Jasmine
Mendengar ucapan Pras seperti itu lagi-lagi membuat hati Jasmine semakin merana dan terluka semakin dalam. Sebenci itukah Prasetya pada Jasmine sehingga dia tidak mau memandang kearahnya, Pras bahkan tidak pernah melihat wajah Jasmine yang sebenarnya. Namun Pras begitu yakin jika wajah Jasmine seburuk yang dia pikirkan, Pras bahkan menuduhnya sebagai perempuan penggoda.
"seburuk itukah aku dimata kamu mas, bahkan kamu sekali pun tidak pernah melihat wajah aku yang sebenarnya. Apa dimata kamu hanya ada mbak Viona seorang yang menurut kamu sempurna?!" ucap Jasmine dalam hati.
Tidak sanggup mendengar semua ucapan Pras yang menyakitkan hati, Jasmine lantas masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Dia lantas membuka kain cadar yang menutup wajahnya, dia tatap wajahnya pada pantulan cermin dalam-dalam. Jasmine usap lembut wajahnya dengan tangannya sendiri secara lembut, wajah yang bahkan begitu cantik sempurna dengan kulit putih yang cerah, mata yang indah dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung yang berdiri tegak serta bibir yang merah alami tanpa polesan gincu tergambar begitu nyata di depan cermin.
Jasmine tersenyum miris, wajah yang bahkan tidak pernah dilihat suaminya ini begitu di benci bahkan sebelum di pandang. Sebegitu buruknya kah Jasmine dimata Pras?! Sampai-sampai Prasetya enggan untuk menyentuhnya?! Padahal di bandingkan dengan wajah Viona kecantikan Jasmine jelas tidak bisa di bandingkan. Kecantikan yang begitu langka dimiliki oleh setiap wanita di dunia.
Tidak mau terlalu larut dalam perasaan sedihnya Jasmine memilih untuk kembali membuka Al-Qur'an nya dan membaca ayat demi ayat dalam setiap surah dalam Al-Qur'an. Melupakan rasa sakit hati yang di torehkan oleh Pras dalam dada Jasmine, Jasmine pun meraih tasbih yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya dan mulai berdzikir untuk melupakan hal-hal negatif dalam pikirannya.
Sementara itu Viona tampak tersenyum puas ketika mendengar Pras menghina Jasmine di depannya. Pras tidak tahu bahwa Viona yang telah memfitnah Jasmine dengan memalsukan informasi yang di berikan pada orang kepercayaan Pras saat dia mencari informasi tentang Jasmine di kota tempat tinggalnya dulu. Viona sengaja membayar orang untuk menyebarkan informasi palsu mengenai penyebab Jasmine menggunakan cadar sebagai penutup wajahnya. Dia juga yang membayar orang untuk memberikan foto palsu pada asisten Pras dengan menukar foto lama Jasmine dengan foto wanita yang wajahnya telah cacat karena di siram air keras.
"memangnya mas yakin kalau wajah Jasmine seburuk itu?! apa mas Pras sudah pernah melihat wajah asli Jasmine dari cadarnya?!" tanya Viona.
"hemm.. Tidak perlu di lihat juga aku sudah mencari tahu tentang Jasmine lewat orang kepercayaan aku Vi, dan semua orang di kampungnya sudah tahu bahwa Jasmine itu telah menjadi cacat wajahnya karena di siram oleh air keras sama istri tetangganya yang tidak terima jika suaminya di goda oleh Jasmine" ucap Pras dengan yakin.
"memangnya mas sudah mencari informasi sampai mana tentang Jasmine?!" tanya Viona lagi.
"aku hanya tahu sampai Jasmine pernah di arak oleh warga kampung karena di tuduh telah menggoda suami orang dan ketahuan oleh istrinya. Sehingga istrinya nekat menyiramkan air keras ke wajah Jasmine dan membuat wajah Jasmine menjadi cacat permanen sampai sekarang" kata Pras.
"oh.. Begitu ya mas, memangnya mas tidak pernah melihat foto Jasmine sebelum dia menjadi cacat?!" tanya Viona.
"aku hanya pernah melihat foto masa kecilnya Jasmine ketika masih TK dulu. Dia memangnya memiliki wajah cantik saat kecil dulu, tapi untuk apa jika saat dewasa dia hanya perempuan penggoda suami orang" ucap Pras nyinyir.
Viona tersenyum sangat puas ketika Pras sangat membenci Jasmine, meski Viona tahu bahwa Jasmine tidaklah cacat seperti yang di katakan oleh Pras. Tapi mendengar Pras yang begitu membenci Jasmine membuat hatinya puas, dia yakin bahwa Pras tidak mungkin bisa berpaling dari dirinya dan mencintai Jasmine.
"ya.. Sudahlah mas, tidak usah di pikirkan lagi soal Jasmine. Yang penting mas sudah menjadi milik aku dan aku akan selalu ada untuk mas Pras" ucap Viona dengan kata manisnya.
Pras dan Viona kembali menikmati makanan mereka dengan lahap, mereka makan dengan suasana tenang dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang menyentuh piring. Sementara pikiran Viona sibuk dengan rencana untuk menyingkirkan Jasmine secara pelan-pelan dari hidup Prasetya. Pikirkan Viona pun melayang mencari ide untuk membuat Jasmine menyerah pada Pras dengan sendirinya.
'lihat saja Jasmine, aku tidak akan membiarkan kamu merebut mas Pras dari aku, sekeras apapun kamu mencoba menarik perhatian mas Pras aku akan menghancurkan citra mu di depan mas Pras. Agar kamu selamanya terlihat buruk dimata mas Pras' batin Viona.
Waktu semakin berlalu dan kumandang adzan isya pun bergema, Jasmine dengan cepat menghentikan aktifitasnya dan kemudian beranjak dari duduknya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Selepas itu Jasmine kemudian menggelar sajadahnya untuk bersiap melakukan sholat isya. Dalam sela sujudnya Jasmine sesekali meneteskan air mata, dia tidak kuasa menahan rasa sedihnya tatkala mengingat perlakuan Prasetya padanya. Jasmine bahkan sampai menangis dalam sujud terakhirnya ketika hatinya sanget dirundung pilu.
Selepasnya dia selesai sholat Jasmine mengangkat kedua tangannya untuk menengadah meminta pada Allah dalam do'anya. Hanya itu cara satu-satunya Jasmine untuk mengadu pada yang maha kuasa untuk bisa membolak-balikkan hati Pras yang sekeras batu. Jasmine hanya berharap bahwa rumah tangganya kelak akan membawanya pada keberkahan dan ridho Allah, terlepas dari bagaimana dia menjalani rumah tangganya yang penuh dengan ujian.
"ya Allah, hamba hanya meminta kepada-Mu lembutkan lah hati suamiku bukakan lah mata hatinya untuk bisa melihat kebenaran yang ada di depannya. Ya Allah jauhkan lah rumah tangga ku dari kemungkaran yang akan menghancurkan rumah tangga kami. Jadikanlah rumah tanggaku ini sebagai ladang pahala untuk hamba beribadah kepada-Mu, agar hamba bisa meraih surgamu kelak..." ucap Jasmine dalam do'anya.
Selesai berdo'a Jasmine kemudian mengambil tasbihnya untuk lanjutkan ibadahnya dengan berdzikir. Sementara telinganya begitu berisik mendengar percakapan dan canda tawa dari kamar sebelah antara suami dan madunya. Hati Jasmine lantas kembali teriris dengan luka yang menyayat hati tatkala mendengar kehangatan dan ucapan lembut Pras pada istri keduanya.
"seandainya saja kamu bisa memperlakukan aku dengan sehangat itu mas, aku pasti akan merasa lebih bahagia walaupun kamu belum mencintai aku. Tapi dengan sikap hangat mu seperti itu, itu semua sudah lebih dari cukup untukku mas" gumam Jasmine dengan pelan.
