NovelToon NovelToon
KUE ULANG TAHUN YANG TAK TERLUPAKAN

KUE ULANG TAHUN YANG TAK TERLUPAKAN

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:914
Nilai: 5
Nama Author: Muksini

Kejutan dari mama yang belum pernah dilakukan,dengan memberikan kue ulang tahun diusiaku yang ke-20 thn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muksini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RUMAH NENEK

Menjelang magrib kami sudah tiba dikediaman nenek,mereka sangat terkejut karena aku atau ibu tidak menelpon.

"assalammualaikum" suara ku dan ibu bergema dirumah yang mungil dan pernah menjadi persinggahan diwaktu aku bayi sampai umur 1 tahun

Kulihat dengan tergesa - gesa mantan adik iparku menyambut kedatangan kami,dan juga mereka terkejut melihat ada seorang pria yang asing berdiri disamping ibuku.

"walaikumsalam mba ,ms,andra ,sella"jawab mantan adik iparku

"apa kabar bulek "ujarku

"baik ponaan ku" ucap bulek

Untuk mencairkan suasana aku mengalihkan pembicaraan biar tidak terlalu kaku

"bulek dimana nenek"ujar ku

"oya nenek dikamar nanti dibawa keluar ya naik kursi roda"jawab bulek

Tidak berselang lama keluarlah pak lek yang mendorong kursi roda, yang diatasnya duduk nenekku yang sudah terlihat sangat tua ,terlihat dari raut wajahnya yang lelah dan banyak pikiran.Nenek begitu melihatku langsung menangis dan memelukku dan adek,dan dengan terbata - bata,

"apa kabarnya kalian berdua cucuku"ucap nenek dengan suara yang sendu

"Baik nek gimana sakitnya sudah mendingan ,sudah berobat "ujarku dengan suara serak

"Sudah lek gimana kuliahmu lancar dan nduk sudah kelas berapa sekarang?"tanya nenek

"kelas 3 sd nek"jawab sella

"Kuliahku lancar juga nek,doakan andra lulus dan bisa jadi sarjana ya nek"ucapku

"Aamiin"jawab nenek

Lalu pandangan nenek beralih ke ibu dan langsung memeluk begitu erat sambil menangis deras kulihat baju ibu sampai basah.

"Nak wanda maafkan kami yang gagal mendidik anak sehingga dia meninggalkan kamu dan anak - anak dan tidak bertanggung jawab"ucap nenek sambil terus menangis.

"Sudah bu yang lalu biarlah berlalu saya dan anak - anak sudah iklas mungkin sudah takdir,yang penting saat ini ibu bisa sembuh ya" jawabku dengan suara serak

Setelah itu pandangan mata nenek tertuju ke om Abi,dia menatap,memandang seolah - olah menyelidiki siapa?

"Ini siapa wanda?" tanya nenek ke ibu

"Calon bu bila Tuhan mengijinkan dia yang akan menjadi suami dan ayah anak - anak bu" ucap ibu sambil memandang om Abi

"Bu kenalkan nama saya Abi"ujar om Abi

Om Abi mengulurkan tangannya dan sambut oleh nenek dengan tersenyum,dan berkata

"mas titip wanda dan kedua cucu saya anggap mereka seperti anak sendiri "ucap nenek sambil menangis.

Om Abi tersenyum dan setelah itu duduk dikursi, kulihat bulek membuat teh dan kopi beserta kue warung yang dibeli untuk suguhan dimeja.

"Silahkan diminum ms,mba ,ayo andra sella"ucap bulek

"Ya makasih"kompak kami berempat menjawab bulek

Aku dan nenek berbincang- bincang dan tidak lama terdengar suara azan di mushola menandakan waktu magrib telah tiba.

"Ayo sholat sudah waktu magrib" ujar ibu

Aku dan om Abi langsung berangkat sholat di mushola,sedangkan ibu dan adek sholat dirumah.Rupanya ibu dan bulek masak untuk makan malam kami,tak lama pak lek pulang dengan membawa gorengan kami langsung memakannya.Paklek melihatku wajahnya tidak bisa bohong sangat sedih,mungkin melihat kami hidup tanpa seorang bapak bisa sukses dan maju.

Aku duduk dikursi teras dengan menatap gelapnya malam sambil terus terbayang masa kecilku disini waktu bersama ayahku.

Malam yang dingin seolah - olah mewakilkan hati dan perasaanku yang hampa dan kosong.

Rasa kecewa,sedih mengingat perjuangan ibu membesarkan aku dan adek dengan penuh perjuangan.Sakit hati kami ditelantarkan,tidak dianggap,sedangkan ayahku disini seperti bujangan yang tidak memiliki tanggung jawab.Tidak terasa air mataku menetes mengingat itu,dengan cepat ku hapus malu bila ada yang melihat.

Kudengar suara ibu memanggil untuk makan malam,tiba - tiba kami dikejutkan dengan datangnya kakek,dan langsung memelukku

"cucuku sudah besar ternyata" ucap kakek

"Ya kek gimana kabarnya,sehat" ujarku

Kakek tersenyum tidak menjawab dan langsung menatap om Abi yang disampingku

"Ini siapa andra?" tanya kakek

"Om Abi kek bila tuhan mengijinkan dia akan menjadi ayah andra dan sella kek" jawabku sambil memandang om Abi

"Aamiin" ucap kakek

Kulihat ibu langsung mencium tangan kakek

"apa kabar pak?" tanya ibu

"Baik wanda" jawab kakek

Ibu dan bulek langsung mempersiapkan untuk makan malam ,dilantai yang sudah digelar tikar.Nenek tidak bisa makan bareng karena tidak bisa duduk dilantai,jadi aku antar kekamar ingin aku suapin tapi nenek menolak.

Kami makan bersama kakek,pak lek,bulek,suasana terasa sepi disaat makan seperti hanyut dengan pikiran masing - masing. Setelah makan malam aku ajak kakek,pak lek ,dan om Abi untuk sholat isya dimushola.

Semua mata tertuju pada aku dan om Abi apa lagi kami bawa mobil,biasa klau dikampung heboh.Pak lik mengajakku jalan - jalan aku menolak dengan alasan lelah.Akhirnya kami mengobrol diteras rumah dan berdatangan keluarga dari ayahku yang tau kami datang.

Pukul 11 malam mataku tidak bisa diajak kompromi lagi,aku mengajak om Abi untuk segera tidur,"om aku ngantuk tidur yuk"ajakku

"ya om juga udah mengantuk"jawab om Abi

Aku menemui ibu yang masih mengobrol dengan bulek," ibu kami mau tidur udah malem"ucapku

"Ya udah bulek siapin tu kamarnya ajak om Abi" ujar ibu

Dengan mata sudah berat menahan kantuk aku ajak om Abi untuk masuk kamar dan tidur,tanpa menunggu lama aku terlelap.

Samar - samar ku dengar suara azan subuh

aku membangunkan om Abi untuk ke mushola,kami berdua mau mandi tapi luar biasa dinginnya jadi hanya cuci muka dan sikat gigi,sekalian ambil air wudhu.

Udara pagi begitu dingin seperti es,sampai aku menggigil.Aku tidur lagi setelah dari mushola cuaca yang begitu dingin membuatku mengantuk,sedangkan om Abi minum kopi bersama kakek .

Aku menunggu jika ayahku datang dan mau menemui kami berdua selagi ada disini.

Jam menunjukan Pukul 9 pagi aku langsung mandi dan mengajak adekku kesungai sambil foto - foto untuk kenangan dikampung ayah.

Begitu bahagia aku dan adek main disungai tidak terasa suara azan zuhur kami langsung kembali.Ibu langsung menyiapkan makan siang untuk kami karena meraka sudah makan waktu kami asik disungai.

Rupanya harapan tinggal harapan ayahku tidak datang menemui kami,menurut bulek ayah pergi kerja jauh diluar kota.Tapi aku yakin ayahku ada dan tau kami datang tali dia tidak mau bertemu,mungkin malu atau entahlah. Tidak terasa sudah 2 hari kami dirumah kakek,nenek sudah waktunya untuk pulang,kulihat keadaan nenek sudah nampak sehat walaupun belum sepenuhnya.

Kami berpamitan kenenek,kakek,bulek,palek,

dan keluarga yang lain.Walaupun liburan singkat tapi kami sangat bahagia walaupun ada yang kurang tentunya tidak hadirnya ayah

menemui kami.

Raut wajahku tidak bisa bohong begitu kecewa dan sedih tidak bisa bertemu ayah

walaupun aku terlihat tersenyum tapi hatiku sebaliknya.Hanya tuhan yang tau bagaimana perasaan dan hatiku saat ini kututupi dengan tersenyum.

1
Radin P. R.
Kece banget!
Yessica Gutierrez Mamani
Karakternya hidup banget!
Lalula09
Wah, seru banget nih, thor jangan bikin penasaran dong!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!