Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 8
Sudah hampir setengah jam Lisa pergi. Kiki nampak sedang membereskan beberapa barang yang ia dan ibunya bawa. Saking asiknya ia sampai terkejut ketika terdengar salam dari luar.
" assalamualaikum.... "
" waalaikumsalam.... " Kiki yang masih terkejut nampak melongo. Setelah melihat siapa yang datang ia tersenyum.
Nampak Lisa datang dengan menenteng plastik berisi makanan.
" kau sudah pulang? "
" ia, ini aku bawakan makanan. Mari kita makan dulu. Kau pasti lapar kan. "
Kiki mengangguk, Mereka segera melangkah menuju kursi yang ada d ruang depan.
" makanan yang ku beli hanya ini. Aku tak tahu kau suka atau tidak. "
" kau tahukan aku tak pilih pilih dalam hal makanan. Apapun aku suka. " Kiki segera menyiapkan minum untuk mereka.
" ibu, mana Ki. "
" dia tertidur. Biarkan saja dulu. Nanti ku bangunkan. Kasihan ia kecapean. "
" baiklah. "
Segera mereka membuka bungkusan makanan yang di bawa Lisa. Mereka segera menyantap makanan itu dengan lahap.
" maaf ya Ki, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Aku penasaran. " tanya lisa pada Kiki.
" begini. Aku memutuskan untuk pergi dari desa dengan membawa ibu karena juragan Marta. "
Kiki pun mulai menceritakan semua kejadian yang menimpanya pada Lisa. Mendengar cerita Kiki, Lisa tak banyak berkata. Ia mendengarkan dengan seksama. Hingga tanpa terasa air matanya pun lolos di sisi matanya.
" aku tak mau menjadi istri kelima juragan Marta. Aku lebih memilih hidup seperti ini. Meskipun menderita tak apa yang penting semua dengan usaha ku. " ujarnya d akhir cerita.
" kau benar Ki. Aku mendukung semua keputusanmu. " Lisa segera mendekat dan memeluk Kiki.
" Besok kita cari kerja. Kebetulan dua hari ini aku libur. Jadi besok aku bisa menemanimu mencari kerja."
" nanti juga aku coba mencari informasi ditempat kerjaku. Siapa tau kau juga bisa kerja disana. "
" terima kasih banyak Lisa. Aku tak tau akan bagaimana jika kau tak menolongku. "
" sudah lah tak perlu di bahas lagi. Sudah aku katakan berulang kali kita sahabat. Aku senang bisa membantumu"
" oh iya Lisa bolehkah aku bertanya padamu? "
" tentu saja boleh Ki, apa yang ingin kau tau? "
" setahuku kau sudah punya suami. lalu bagaiman jika dia tau aku tinggal di rumah mu? Apakah kau sudah memberi tahu dia?"
" sudah setahun ini aku berpisah dengan suamiku Ki. Kita memutuskan berpisah karena aku tak kunjung memberinya keturunan. Sekarang suamiku sudah menikah lagi. Aku pergi dari rumah yang dulu ku tempati dengan mantan suamiku dan menemukan Rumah ini. aku mengontrak disini setelah berpisah darinya. " ujar Lisa sambil tertunduk.
" maafkan aku Lisa. Aku tak tau tentang itu. "
"tak apa. Memang aku tak cerita padamu... Selepas berpisah dengan suamiku aku kerja sebagai SPG disebuah mall. gajinya lumayan untuk memenuhi kebutuhanku. Jika bersisa aku tabung sedikit sedikit. Kau tahu alasanku memilih rumah ini? Itu karena Meskipun rumah ini agak jauh dari tempat kerjaku tapi nyaman dan tentunya murah. " Lisa mengakhiri ceritanya dengan senyum.
" kau hebat Lisa. Semoga aku bisa kuat sepertimu. "
" insya alloh Tuhan selalu melindungi hambanya Ki. Kau hanya perlu sabar dan tentu jangan menyerah. "
" baik sahabatku. Sekarang aku istirahat dulu ya "
" iya. Mimpi indah yaa. Awas jangan memimpikan juragan Marta ya" canda Lisa dengan tawanya.
" ih kau ini ada ada saja. "
Mereka tertawa bersama. Kiki pun pergi menuju kamar dan beristirahat.
