NovelToon NovelToon
Merebut Hati Sekretarisku

Merebut Hati Sekretarisku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sagita chn

Aku begitu mengharapkanmu setelah kau merusakku. Kau yang lari dari tanggungjawab hanya demi reputasimu! Kau juga yang telah menyiksaku dengan meninggalkan benih ini! Dan sekarang kau kembali setelah aku begitu benci? Lalu kenapa kau kembali setelah aku ingin membuka hati untuk orang lain? Kenapa kau kembali dengan caramu yang membuatku bimbang atas semua kehidupan yang aku alami selama ini? Aku harus bagaimana? Kenapa hati ini begitu berat untuk membencimu. Apakah aku mencintaimu atau mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagita chn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Tak usah memperdulikanku!

Mobil itu kini sudah sampai diparkiran kantor. Semua mata memandang Zeline yang berangkat bareng dengan atasannya Finn. Mereka terheran sebenarnya, namun tidak berani berkomentar.

"Pak. Kenapa kita harus bergandengan? Kita tidak perlu seperti ini dikantor juga kan?" Bisik Zeline yang merasa tidak nyaman dengan semua itu.

Jangankan bergandengan tangan seperti ini, melihat mereka dekat pun belum pernah sebelumnya. Ini yang membuat Zeline tak nyaman dengan pandangan semua orang.

"Justru lingkungan kantor itu lebih penting Zeline. Kau akan tahu kenapa kita harus bergandengan seperti ini. Ini perintah!"

Perintah??

Perintah orang kaya memang bisa semaunya! Dengan uang ia bisa melakukan apa saja untuk kesempurnaan nama baiknya itu! Lalu bagaimana dengan nama baikku sekarang Tuan brengsek!

Zeline sebenarnya tak terima itu,tapi mau bagaimana lagi? Sementara semua orang sudah melihat mereka bergandengan tangan seperti ini. Tentu saja keduanya segera masuk ke pintu utama atau gedung lobby kantor itu seperti biasa. Bisa dibilang itu adalah gedung resepsionis atau gedung operasional keluar masuk kantor.

"Pagi Pak Finn, pagi Kak Zeline?" Sambutan para karyawan kantor di gedung utama itu walau dengan rasa terherannya melihat keduanya gandengan.

"Pagi..." Jawab Finn dengan senyuman kecil. Sementara Zeline hanya bisa bertingkah bingung sambil mengangguk menyesuaikan saja.

"Pagi juga," Jawab Zeline dengan penuh kecanggungan sebenarnya. Tak lupa ia menatap salah satu penjaga resepsionis yang lumayan akrab dan dekat dengannya. Namanya Dina. Sepertinya ia hanya memiliki 1 teman di kantor itu. Dina lah orangnya, itupun jarang sekali mereka berinteraksi.

Dina! Kau pasti bingung kan? Aku juga bingung dengan semua ini!

Dina juga terheran menatap Zeline. Ia juga bertanya-tanya tentang teman kantornya itu.

Ada hubungan apa kau dengan pak Finn Zeline? Kalian memiliki hubungan? Kenapa aku tidak tahu? Sejak kapan??

Keempat mata itu saling bertanya satu sama lain, namun keduanya bisa apa sekarang selain diam.

Begitu juga dengan teman seperjuangan Dina di ruang resepsionis itu. Ia juga terheran dan membatin penuh, namun ia tak begitu dekat dengan Zeline. Ia lebih dekat dengan sang Manager andalannya dikantor ini.

Apa mereka memiliki hubungan? Mereka bahkan bergandengan tangan seperti itu? Yakinkah mereka go public maksudnya? Maksudnya mereka pacaran atau memiliki hubungan lebih begitu? Ini tidak bisa dibiarin! Manager Vivi harus tahu akan ini. Ia pasti akan sangat kesal!

Saat keduanya mulai masuk ke lorong lift tentu saja tatapan para karyawan lainnya juga menatap mereka dengan tatapan heran. Mereka bertanya-tanya didalam hati. Ingin berkomentar namun tentu saja mereka tak punya nyali.

"Biarkan semua orang tahunya kita memiliki hubungan. Ini akan lebih baik untukmu," Bisik Finn dengan hati-hati padanya.

Aku rasa perlakuan ini bukan untukku pak Finn!Tapi untuk lelaki brengsek itu kan? Kenapa Anda juga mau menyiksa diri Anda untuk melakukan semua ini?

Kini keduanya sudah berada didalam lift.

"Pak Finn. Aku rasa kita tidak perlu melakukan ini?" Ujar Zeline yang merasa keberatan sendiri dengan suasana ini. Ia sudah tidak tahan lagi untuk berbicara sejak tadi.

"Ini demi kebaikanmu. Bisakah kamu diam? Semua orang akan mendengar ini nanti."

Lelaki bajingan itu benar-benar keterlaluan! Pak Finn pasti sebenarnya sangat keberatan melakukan ini! Enak saja dia dapat menyuruh orang semaunya dengan uangnya!

Memang terlalu banyak orang jika keduanya mengobrolkan hal ini sambil menuju ke lantai atas. Akhirnya mereka sampai juga didepan ruangan bosnya itu dan keduanya pun segera masuk tanpa pikir panjang.

Aldigar sudah duduk anteng di kursi putarnya. Ia memang sedang menunggu kedatangan keduanya sejak tadi. Melihat Finn yang datang Aldigar langsung mengeluarkan berkas yang harus ia kirimkan ke kantor kliennya.

Tumben dia sudah berangkat!

"Finn. Kamu temui mereka. Selesaikan pembatalan kontrak kerjasama perusahaan bila perlu!"

"Baik Tuan muda."

Lihat saja, dia hanya bisa menyuruh dan menyuruh! Rasanya aku ingin sekali menjambaknya sekarang!

Finn sudah pergi dalam sekejap.

Zeline hanya bisa menatap kesal lelaki itu, rasanya ia memang ingin resign agar tak melihat wajah itu lagi. Ia juga tidak ingin menyapanya sebenarnya, namun ia ingin berbicara dengannya sekarang.

"Apa Anda yang menyuruh Pak Finn untuk melakukan semua ini? Seharusnya Anda tidak perlu melakukan ini dan membebankannya pada Pak Finn!" Zeline gemas jika tidak menggertaknya. Ia juga merasa tidak enak dengan pak Finn yang harus bersikap seperti ini padanya hanya karena ulah kelaki bajingan didepan matanya ini.

"Bisa tidak jangan marah-marah pagi-pagi?Bukankah aku melakukan semua ini demi kebaikan kamu?" Jawab Aldigar dengan santai.

Zeline tersenyum kecil. Ia ingin tertawa sebenarnya. Ia juga tidak habis pikir dengan semua perlakuan ini.

"Bukankah ini hanya demi kebaikan Anda? demi reputasi Anda! Sekali lagi demi kebaikan Anda kan!"

Mendengar itu membuat telinga Aldigar langsung memanas. Ia langsung mendekati Zeline dan menatapnya lekat. Ia hanya ingin berbicara penuh denganya, penuh dengan rasa lega dan hati yang slow hari ini.

"Jangan membuatku marah pagi-pagi Zeline,"

Apaan sih nih orang!

Bisa gak, gak usah deket-deket!

Zeline risih sendiri dengan tatapan Aldigar yang intens dan begitu dekat dengannya.

Bisa-bisanya wanita sepertinya tidak pernah mempunyai pacar. Aku jadi merasa bersalah telah melakukan hal itu padanya. Baiklah aku akan bertanggungjawab, tapi semampuku. Tidak mungkin juga aku menikahinya kan?

"Lalu aku harus melakukan apa supaya kamu tidak seperti ini terus padaku Zeline?" Sambil menghela nafas panjangnya, suasana hati Aldigar memang sedang buruk karena masalah kantornya, namun ia berusaha keras untuk tidak marah dan melampiaskannya pada Zeline. Ia sudah begitu tersiksa karena ulahnya, Aldigar tahu dan sudah menyadari itu sekarang. Dulu Zeline juga sangat menghormatinya, namun karena kejadian itu membuatnya berubah.

"Kembalikan keperawananku! Apa Anda bisa? Tidak kan? Bertanggungjawab saja Anda tidak bisa! Apalagi mengembalikan keperawananku!" Ketus Zeline, selembut apapun Aldigar bertanya padanya tak mengurangi kebenciannya pada lelaki brengsek ini sekarang.

"Bisakah kamu berhenti bilang seperti itu?"

Kalau sudah begini Aldigar tidak bisa melakukan apapun. Iya memang benar adanya ia tidak bisa mengembalikan semua itu. Hal ini membuatnya merasa kalah. Karena saat berbuat dengannya Zeline memang benar-benar masih perawan, ia pun menyadari itu.

Selain itu sebenarnya Zeline sedang menahan rasa mualnya sejak tadi. Ia mencoba menahan itu. Mungkin karena roti panggang yang terlalu banyak ia telan hingga membuatnya tak bisa menahannya lama kelamaan.

"Huekkk---" Sungguh rasa mual yang dirasakannya sudah tidak tertahankan lagi. Ia sudah menutup mulutnya dengan tangan agar tak muntah diruangan itu dan ingin segera keluar.

"Huekkk--"

"Kamu mau muntah?"

Aduh aku pengin muntah! Bagaimana ini?

Zeline tidak menghiraukan Aldigar, ia ingin segera keluar dari ruangan itu sekarang juga.

"Kamu mau kemana? Muntah ditoilet ku saja, jangan keluar-keluar!" Aldigar langsung memaksa Zeline masuk ke toiletnya saja karena ia juga panik.

Karena tidak tahan lagi Zeline pun langsung memuntahkan semua makanan yang ia makan tadi di toilet Aldigar. Toilet yang belum pernah ia injakkan kakinya kesini sebelumnya. Penampakan sangat bagus, namun ia tidak peduli.

"Kamu tidak papa?" Tanya lembut Aldigar, baru kali ini juga ia melihat orang muntah muntah secara langsung didepan matanya, bahkan ia mengambilkan tisu untuk mengelap wajahnya yang memerah dan sedikit berkeringat. Matanya juga terlihat berair, tanpa sadar Aldigar memperhatikan wajah Zeline yang tampak pucat sedetail itu hingga membuat khawatir.

"Aku bisa lap sendiri!" Respon Zeline yang tetap ketus walupun Aldigar bertingkah lembut padanya hari ini.

Aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba peduli padanya, mungkin ini karena rasa bersalah yang terus menghantuiku, maafkan aku Zeline.

"Sudah tidak mau muntah lagi?"

Zeline hanya menggeleng, ia memang selalu merasa kesal jika bersamanya, terlebih mengingat perkataannya kemarin saat mengetahui tentang kehamilannya.

"Kalau kamu mau ke toilet, ke toilet ku saja. Biar tidak jauh-jauh."

"Tidak! Terimakasih. Toilet Anda tidak nyaman!"

"Baiklah jika begitu. Kamu yakin jika kamu mual-mual seperti ini akan lebih memilih ke toilet bersama? Lalu keluar sambil berlarian begitu? Bukankah toilet ku lebih nyaman dan dekat?"

"Tak usah memperdulikanku! Bukankah Anda juga tidak peduli dengan anak ini!" Lagi-lagi disikapi ketus oleh Zeline. Aldigar hanya bisa menghela nafas. Bagaimana Zeline tidak membenci Aldigar, diperkosa bukanlah keinginannya, apalagi sampai hamil seperti ini itu sama sekali bukan impiannya. Ia tidak bisa melakukan apapun kecuali membesarkan kehamilannya dan melahirkannya kan? Ia tidak sejahat itu untuk menggugurkannya, begitulah yang ada dipikiran Zeline saat ini. Terlebih mengingat Aldigar yang mengatakan hal tentang tes DNA kemarin, ini sungguh membuatnya sakit. Segala tingkahnya yang pura-pura baik seperti ini hanya membuat Zeline semakin benci padanya.

"Oh iya satu lagi! jika aku diberi kesempatan untuk melahirkannya nanti, tak perlu lakukan tes DNA! Anak ini tidak membutuhkan seorang ayah, apalagi ayah sepertimu! Ia tidak membutuhkan untuk diakui oleh siapapun! Anda mengertikan? Aku mau keluar!"

Lagi-lagi Aldigar hanya bisa terdiam dan tertegun, sepertinya ia telah bersikap keterlaluan padanya kemarin, hingga membuatnya berani bersikap seperti ini padanya.

Jika bukan karena ingin tetap membahagiakan ibuku Tuhan aku juga tidak ingin terus bertahan ditempat ini!

Lalu bagaimana caranya mengatakan semua ini nantinya jika aku tiba-tiba berhenti bekerja dari tempat ini? Ibu pasti akan sangat sedih, ia baru saja bahagia karena aku bekerja ditempat ini kemaren.

1
Breagita rolissa
Lanjut thor...
Sagita Chn: Tunggu ya... /Chuckle//Heart/
total 1 replies
Breagita rolissa
Ohh jadi Jeny mantannya Finn! Terus yang Ngelakuin itu semua sebenarnya kau kan Finn? ngaku gak! /Shame//Shame/
Sagita Chn: hehe. Emang iya? /Shame/
total 1 replies
Breagita rolissa
Ciee ada yang bimbang../Joyful/
lanjut thor gak sabar nih.. /Chuckle/
Sagita Chn: ciee.. cie... /Chuckle/
total 1 replies
Sagita Chn
Jangan lupa dukungannya ya semua/Kiss//Heart/
Breagita rolissa
Thor, boleh lanjut/Chuckle//Smile//Heart/
Sagita Chn: boleh banget dong... /Heart/
total 1 replies
Breagita rolissa
Pertama pokoknya, gawat nih Aldigar dah main nyosor aja.. /Joyful//Joyful//Hey/
Sagita Chn: Sippp sayang.. /Heart//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Breagita rolissa
lanjut othoorr... /Drool/
Breagita rolissa
Siapa ya kira-kira yang jahat sama Aldigar? /Shhh//NosePick/
Breagita rolissa
Buk, anaknya di hamidinin smi ildigir tuh, dia gak mau tanggungjiwib/Joyful//Shhh//Hey/
Anto D Cotto
menarik
Sagita Chn: Makasih banyak bilangnya/Chuckle/
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto: sep 👌👍
Sagita Chn: tunggu ya hehe/Grin/
total 2 replies
Eva Han
Keren guyss ceritanya, penyampaian cerita dan alur nya membuat ku tertagih ingin baca terus
Sagita Chn: makasih... /Drool/
total 1 replies
Breagita rolissa
Cieee... /NosePick/
Sagita Chn: cie.. cie.., yang cemburu/Facepalm/
total 1 replies
Sagita Chn
Cerita ini bagus loh ayo tengok semua.. 😍
Breagita rolissa
Udah muncul saja nih antagonis 1/Panic/
Breagita rolissa
lanjut, jangan lama-lama thor... /Bye-Bye/
Sagita Chn: iya insyaallah ya... /Chuckle//Heart/
total 1 replies
Breagita rolissa
Kan cemburu kan! /Joyful//Joyful//Hey/
Sagita Chn: Biasa gengsi dia.. /Joyful//Joyful//Curse/
total 1 replies
Breagita rolissa
Ayo Aldigar jangan sampai kamu menyesal/Scream/
Sagita Chn: iya nih Aldigar gimana sih.. /Panic//Facepalm/
total 1 replies
Breagita rolissa
lanjut othoorr... /Hey//Chuckle/
Sagita Chn: Tunggu ya.. /Chuckle//Heart/
total 1 replies
Breagita rolissa
Kan mulai panas kan Aldigar/Joyful//Joyful/. Lanjut thor... /Hey/
Sagita Chn: Mulai panas juga nih author...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!