NovelToon NovelToon
Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: heyyo

Sudah dua bulan sejak pernikahan kami. Dan selama itu, dia—lelaki itu—tak pernah sekalipun menyentuhku. Seolah aku tak pernah benar-benar ada di rumah ini. Aku tak tahu apa yang salah. Dia tak menjawab saat kutanya, tak menyentuh sarapan yang kubuat. Yang kutahu hanya satu—dia kosong dan Kesepian. Seperti gelas yang pecah dan tak pernah bisa utuh lagi. Nadira dijodohkan dengan Dewa Dirgantara, pria tiga puluh tahun, anak tunggal dari keluarga Dirgantara. Pernikahan mereka tak pernah dipaksakan. Tak ada penolakan. Namun diam-diam, Nadira menyadari ada sesuatu yang hilang dari dalam diri Dewa—sesuatu yang tak bisa ia lawan, dan tak bisa Nadira tembus. Sesuatu yang membuatnya tak pernah benar-benar hadir, bahkan ketika berdiri di hadapannya. Dan mungkin… itulah alasan mengapa Dewa tak pernah menyentuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heyyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Penelusuran Masalalu

Di kunjunganku yang kedua ke ruang konseling pernikahan itu, suasananya masih sama—hangat dan menenangkan. Tapi kali ini, aku datang bukan dengan harapan tinggi akan solusi, melainkan hanya ingin bicara. Aku ingin didengar, meski mungkin tidak ada yang bisa diubah.

Hans membuka buku catatannya dan menatapku, lalu tersenyum kecil.

“Jadi… Nadira. Aku sudah mendengar sedikit ceritamu sebelumnya. Tapi izinkan aku bertanya sesuatu—apa kamu datang sendiri karena suamimu tidak mau ikut, atau kamu memang memilih datang tanpa dia?”

Aku menatap meja di antara kami. Meja itu kecil, dengan tisu di sudutnya dan secangkir teh herbal yang belum sempat kusentuh.

“Dia tidak tahu. Aku tidak bilang.”

Hans mengangguk pelan. Lalu ia menyandarkan punggungnya dan mulai berbicara dengan nada yang lebih serius, namun tetap tenang.

“Sebenarnya, ini yang membuat proses ini cukup menantang. Karena dalam konseling pernikahan, kami biasanya bekerja dengan dua sisi. Tapi sekarang… aku hanya tahu dari ceritamu.”

Aku menggigit bibir, merasa bersalah. Tapi Hans tidak memberi kesan menyalahkan. Justru kalimat selanjutnya membuatku terdiam.

“Aku tidak bisa menilai apakah pernikahan ini hampa karena memang tidak ada cinta… atau karena ada sesuatu dalam diri suamimu yang belum selesai. Mungkin luka, trauma, atau bahkan ketakutan yang tidak pernah ia ungkap.”

Aku terdiam, merasa seperti hatiku perlahan mulai retak dari kalimat-kalimat itu. Karena… iya, aku juga tidak tahu jawabannya. Apa memang Dewa tidak bisa mencintaiku? Atau dia menyembunyikan sesuatu yang tidak pernah berani dia buka, bahkan padaku?

Hans melanjutkan dengan hati-hati, seolah tahu aku sedang berusaha menahan emosi.

“Satu-satunya yang bisa kita lakukan saat ini… adalah menelusuri jejak masa lalunya. Bukan untuk menghakimi, tapi untuk memahami. Karena pemahaman adalah langkah pertama dalam menyembuhkan.”

Aku menatap Hans, perlahan mulai merasa bahwa mungkin… ini bukan tentang salah atau benar. Tapi tentang mencari potongan-potongan yang hilang. Potongan yang mungkin tersembunyi dalam diamnya Dewa.

“Kalau kamu bersedia,” lanjut Hans, “kita bisa mulai pelan-pelan. Kita cari tahu… apakah dia pernah menyakiti, atau justru pernah disakiti. Kadang jawaban dari masa lalu bisa menjelaskan kenapa seseorang seperti sekarang.”

......................

Setelah pulang dari konseling pernikahan, aku tiba dirumah pukul delapan malam, aku langsung masuk ke dalam rumah dan menuju dapur, aku lihat ada piring kotor bekas makananku, aku segera mencuci nya.

Aku mendengar suara langkah kaki seperti seseorang sedang menuruni anak tangga, aku yakin Dewa pasti sudah pulang, aku menyelesaikan cucian piringku lalu membuka tas belanjaan dan mengeluarkan beberapa makanan yang aku beli sebelum aku pulang, aku menatanya diatas piring dan berjalan hendak memberikannya kepada Dewa yang sedang duduk menonton tv.

Sama seperti biasanya, dia tidak melihat ke arah ku, hanya sibuk memilih film yang akan dia tonton.

"Aku membeli kue sebelum aku pulang tadi" Ku letakkan di atas meja tepat didepannya.

Lalu aku meninggalkannya sendiri, menaiki anak tangga dan bersiap untuk pergi tidur, aku tidak tau apakah malam ini dia akan kembali tidur di sofa, atau memutuskan untuk tidur di kamar ini bersama ku, karena kunci kamar ruang tamu di bawa oleh mbak yuni pulang ke kampung, kalaupun iya dia ingin tidur di sofa aku akan memberikan selimut agar Dewa tidak kedinginan.

Aku kembali turun ke bawah untuk mengambil air, sebenarnya itu alasanku saja, karena aku hanya ingin melihat keandaan Dewa di bawah, apakah dia sudah tertidur diatas sofa. saat menuruni anak tangga aku melihat Dewa masih menonton televisi, namun bukan itu yang mencuri perhatian ku, melainkan sepiring kue yang aku berikan untuknya telah habis dia makan. Aku sangat senang.

1
Safrudin Suekko
up lagi kak
Dian Rahmawati
dewa maka nya jgn egois
Dian Rahmawati
ayok mama dewa kasih pencerahaan buat si dewa
Dian Rahmawati
hans manipulatif
Dian Rahmawati
aku tarik kembali ucapan hans baik ternyata dia dalang pertengkaran dewa dan nadira
.hans bayar laki2 tmn SMA itu
Dian Rahmawati
nadira terlalu baik untuk si dewa
Dian Rahmawati
hans selalu ada buat nadira
Safrudin Suekko
👍👍👍👍👍👍
puputte.
Hallo, gak jadi update besok, jadinya malam ini...Sebenarnya hati keciel ku masih terluka,tapi ternyata dengerin musik galau sama stalking ig nya juga bikin aku makin terluka, jadi yaudah deh, aku update aja malam ini, enjoy yaaa🩷🩷🩷 guys ini serius aku nulis novel ini karena patah hati loh🥺😔
puputte.
hi guys, jadi author lagi patah hati malam ini, besok mimin update yaa... kalo patah hati malamnya mimin gak update, siang aja. kalo udah sembuh hatinya mimin update siang sma malam🩷 enjoy
Dian Rahmawati
salah paham kau dewa
Dian Rahmawati
dewa egois
Dian Rahmawati
dewa buat sebel
Dian Rahmawati
kasian nadira
Dian Rahmawati
udh ada kemajuan nih
Dian Rahmawati
cie dewa udh mulai sdkit cemburu nih
Dian Rahmawati
wah Hans suka sama Nadira
Dian Rahmawati
jadi penasaran
Dian Rahmawati
awal yang baik Nadira
Dian Rahmawati
apakah dewa sprti trauma masa lalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!