Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Gara-Gara Lapar
Saga mulai keluar dari rumahnya kali ini dia hanya ingin keluar cari angin saja, dari pada terus-menerus berada di dalam rumah yang nantinya bisa membuat dirinya stres dan berantem bersama istri kecilnya itu.
"Aah ... Dasar kau Jason, dari kecil kau selalu menyebalkan bahkan dewasa pun kau tambah menyebalkan dengan menumbalkan Om mu sendiri untuk menikahi kekasihmu itu!" teriak Saga dengan kekesalannya.
Kali ini Saga ingin memasuki hiburan malam yang biasanya sering dia kunjungi bersama dengan teman-temannya, akan tetapi ketika dirinya hendak masuk tiba-tiba dia berpapasan dengan teman lamanya.
"Hei Bro," sapa Alana rekan bisnis Saga.
"Halo Alana, gimana kabar mu?" tanya Saga.
"Alhamdulillah kabar baik," sahut Alana.
"Kamu dari dalam ya?" tanya Saga.
"Iya Bro, ini aku buru-buru, soalnya dapat kabar dari teman katanya club ini akan ada razia, karena tidak mau ribet lebih baik aku milih keluar saja," jawab Alana.
"Oh ya, kalau begitu aku juga ikut cabut saja," imbuh Saga.
"Eh Bro ngomong-ngomong kemarin aku bertemu keponakanmu di luar kota, gak sengaja gitu berpapasan di kantor gue," adu Alana tiba-tiba.
"Gimana-gimana, kau bertemu Jason," ucap Saga.
Belum sempat Saga mendapatkan info jelas tiba-tiba saja sirene polisi datang sehingga membuat kedua orang tersebut masuk ke dalam mobilnya masing-masing.
"Ah sial, kita harus selamatkan diri masing-masing kawan," ucap Saga lalu berlari ke arah mobilnya masing-masing.
Saga, segera masuk ke dalam mobil, hampir saja dirinya telat, mungkin kalau tidak cekatan bisa-bisa dia terciduk ke tangan polisi, bukannya Saga takut, akan tetapi dia tidak ingin buang-buang waktu untuk berurusan dengan polisi.
Setelah berhasil melajukan mobilnya, tiba-tiba saja Saga teringat akan ucapan temannya tadi kalau saat ini Jason ada di luar kota sana.
"Oh ya katanya si Jason ada di sana, kira-kira Alana tahu nggak tempat tinggal Jason," pikir Saga lalu mulai memanggil Alana melalui handphone nya.
"Tuuuut ... Tuuuut ..." Berdering akan tetapi tidak diangkat.
"Kok gak diangkat sih," gumam Saga lalu mulai fokus ke arah jalanan di depannya.
Saga pun memutuskan untuk pulang karena tujuannya mencari kesenangan malam di luaran sana gatot alias (gagal total) mungkin sudah saatnya Saga berhenti dengan dunia malamnya, yang selalu berfoya-foya dengan miras.
Mobil Saga sudah sampai di garasi rumahnya, sedangkan saat ini di dalam kamar istri kecilnya itu merasakan lapar entah kenapa meskipun tadi di perjalanan sudah makan akan tetapi malam-malam seperti ini Alina merasakan lapar lagi.
"Aduuh ini gimana ya, mana mau keluar takut, rumah Segede ini aku di tinggal sendirian, akankah setiap malam aku kesepian seperti ini," gumam Alina yang kebetulan di dengar oleh Saga.
"Tuh anak kenapa lagi memegangi perutnya, apa dia mau lahiran," celetuk Saga sendiri.
Saga pun langsung menghampiri istri kecilnya itu, dan apa yang terjadi ketika Saga menghampiri Alina, istri kecilnya itu tiba-tiba marah-marah karena merasa di tinggal sendirian.
"Oh, ingat pulang juga ternyata," sindir Alina dengan nada yang menggebu-gebu.
"Apa sih Lin, kamu itu suami ada di dalam rumah salah keluar pun tetap saja salah," sahut Saga.
"Aku itu di sini ikut denganmu dan meninggalkan kedua orang tuaku itu semua aku lakukan demi mengikuti mu, tapi apa belum ada sehari aku tinggal di rumahmu, kamu main pergi saja tanpa ada kejelasan meninggalkan aku di rumahmu sendiri, siapa yang tidak kesal coba," kelekar Alina.
"Aku tuh keluar hanya ingin cari angin segar, lagian di rumah selaku saja berantem, dekat denganmu itu bawaannya ribut mulu," ucap Saga.
"Oh jadi kamu mau nyalahin aku, seharusnya kamu mikir, ini anak orang kamu diemin saja seolah dia patung tidak punya hati dan perasaan!" cetus Alina lalu mulai keluar dari kamarnya.
"Lin, kamu mau kemana?" tanya Saga.
"Mau keluar aku laper," sahut Alina yang keceplosan.
Alina pun langsung keluar dari kamar dan berhati-hati karena melewati anak tangga, meskipun Saga memanggil dan mengejarnya akan tetapi Alina tidak mau mendengan dia main nyelonong begitu saja.
"Lin, dengar aku dulu, ya sudah kita cari makan di luar," ucap Saga, akan. tetapi mood ibu hamil itu sudah buruk makanya dia tidak mau mendengar ucapan suaminya itu.
Alina pun masih terus berjalan hingga di depan pintu utama, beruntung tangan kekar Saga langsung mencekalnya.
"Alin, berhenti!" teriak Saga.
"Aku bilang berhenti ya berhenti, jangan ngotot ini sudah malam tidak baik seorang perempuan keluar malam-malam sendirian, bisa bahaya!" amuk Saga yang membuat Alin tambah kekeh ingin keluar sendirian karena terlalu kesal dengan suaminya itu.
Alin tidak menggubris, dia berjalan sambil sedikit berlari, dan ketika berada di jalanan kompleks tiba-tiba saja Alin merasa takut karena terlalu sepi dan tidak ada orang satupun yang lewat.
"Ah, kenapa tiba-tiba jadi takut seperti ini," gumam Alina.
Hingga pada akhirnya dia bertemu dengan pria yang tidak di kenal yang hendak mendekat ke arah Alin.
"Neng, malam-malam seperti ini sendirian saja," ucap pria tidak di kenal itu sedangkan Alin merasa risih dan takut.
"Maaf Bang, saya hanya mau lewat saja," sahut Alin.
"Boleh Abang temenin," ucap pria tersebut.
"Jangan mendekat!" teriak Alina yang mulai ketakutan.
"Jangan takut, Abang hanya ingin membantumu kok," goda pria itu yang hendak mendekat ke arah Alin.
"Buuuugh ....!" Sebuah tendangan dari belakang menghantam tubuh pria tidak di kenal itu.
"Auuuu!" pekik pria itu.
"Kurang ajar sekali ya, kau mengganggu istri dan calon anakku!" teriak Saga, lalu mulai memberikan beberapa bogeman mentah hingga pria tersebut tersungkur ke tanah.
"Om, aku takut," ucap Alin yang tiba-tiba langsung memeluk Saga.
Saga hanya terdiam akan tetapi lama kelamaan pria itu mulai mendekap tubuh Alina, entah perasaan apa yang saat ini sedang dialami oleh Saga.
"Alin kenapa kau terlalu keras kepala," ucap Saga, lalu mulai mengajak Alin untuk naik keatas motornya, bahkan kali ini Saga langsung menggendong tubuh Ibu hamil tersebut.
"Om, makasih ya," ucap Alina.
"Lain kali jangan di ulangi lagi," sahut Saga, lalu mulai melajukan motornya.
"Om, dingin banget," keluh Alin sambil memeluk erat perut Saga.
Saga tidak menjawab, akan tetapi pria itu mulai memberhentikan motornya dan langsung melepas switer nya.
"Ini pakai," ucap Saga.
"Tapi Om gimana?" tanya Alina.
"Sudah jangan pikirkan aku, kesehatanmu lebih penting," ujar Saga.
Alina pun langsung memakai switer dari Saga, lalu pria itu mulai melajukan kembali motornya dan hal ini yang membuat Alina bertanya-tanya.
"Om, mau kemana?" tanya Alina.
"Katanya kamu lapar," sahut Saga.
"Om, mau ajak aku makan?" tanya Alina kembali.
"Iya bawel," ketus Sagara.
Bersambung ....
Alina mau makan kemana dilanjut besok saja ya Kak ... 🤣🤣🤣
Selamat membaca🙏🙏🥰🥰🥰🥰
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.