NovelToon NovelToon
Ditalak Sebelum 24 Jam

Ditalak Sebelum 24 Jam

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Nikahmuda / Cintapertama / Tamat
Popularitas:35.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Apa yang kamu rasakan, jika pernikah impian yang kamu gadang gadang akan menjadi first and last marriage, ternyata hanya bertahan kurang dari 24 jam?

Kenyataan pahit itulah yang sedang dirasakan oleh Nara. Setelah 8 tahun pacaran dan 6 tahun dilalui secara LDR, Akhirnya cintanya dengan Abi berlabuh juga di bahtera pernikahan.

Kejadiaan memilukan itu mempertemukan Nara dengan pemuda bernama Septian. Pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa berpikir logis. Dia menghabiskan waktu semalam bersama Septian hingga mengandung janin dari pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIFE MUST GO ON

Nara duduk dilantai kamarnya sambil memandangi album foto. Album yang berisi kenangannya semasa SMA bersama Abi, Arumi, dan teman temannnya yang lain.

Sesuatu yang baru dia sadari hari ini. Dihampir semua foto bersama, Arumi selalu mengambil posisi disebelah Abi. Itu berarti, Abi berada ditengah antara dirinya dan Arumi. Apa ini artinya, Arumi sudah ada rasa pada Abi sejak SMA? Itu kemungkinan yang paling masuk akal.

"Pokoknya saya gak mau tahu. Tidak ada gugatan cerai, tapi pembatalan pernikahan."

Nara masih bisa mendengar teriakan papanya yang sedang berada diruang tamu. Ya, hari ini, ada pertemuan antara keluarganya dan keluarga Abi. Tapi Nara memilih diam dikamar, tak ingin menampakkan batang hidungnya karena belum sanggup bertatapan dengan Abi.

Kemarin malam, mamanya syok melihat dia yang tiba tiba pulang. Bukankah harusnya dia dan Abi berada di Jepang, tapi kenapa dia justru pulang?

Sambil terisak, Nara menjelaskan semua pada kedua orang tuanya. Papanya sangat murka, sedangkan mamanya sampai pingsan saking terenyuh mengetahui nasib putrinya.

"Saya tak rela anak saya berstatus janda. Kamu Abi, tanggung jawab!" Bentak Satrio sambil menunjuk muka Abi. "Lakukan apapun agar pernikahan kalian bisa dibatalkan. Termasuk kalau perlu, kamu berbohong jika sudah menikah diam diam. Menurut agama, urusan kamu dan Nara sudah selesai sejak kamu menjatuhkan talak padanya. Tapi dimata hukum belum. Jadi secepatkan urus pembatalan pernikahan. Ingat, pembatalan, bukan perceraian," tekannya dengan wajah berapi-api.

Nara tak bisa menahan air matanya saat melihat fotonya dan Abi yang masih mengenakan seragam putih abu. Mengambil foto selfi berlatar kantin sekolah. Dimana tempat itu menjadi tempat yang paling bersejarah untuk mereka selama di SMA.

Flashback on

"Kak Abi ya?" Sapa Nara pada seorang cowok yang berbadge nama Abimana megantara. Siang itu, dikantin sekolah saat Abi sedang makan bersama teman temannya.

"Ya, ada perlu apa?" Tanya Abi pada dua orang cewek dengan penampilan lucu. Rambut dikepang 7 dengan pita yang berwarna warni. Di dadanya terpasang name tag besar bertuliskan Nara dan Amel.

"Boleh wawancara sebentar?" tanya Nara.

"Buat?"

"Tugas mos."

"Harus gue gitu?" Abi menunjuk dirinya sendiri.

"Eng....gak juga sih," jawab Nara ragu ragu. Menghadapi kakel seganteng Abi memang membuat jantungnya berdegup tak karuan. Hingga bicarapun rasanya gelagapan.

Dia mendapatkan tugas mewawancarai kakel berprestasi. Pilihannya banyak, tapi entah kenapa saat osis menunjukkan beberapa foto profil siswa berprestasi, dia langsung terfokus pada Abimana.

"Terus kenapa milih wawancara gue?"

"Karena kakak ganteng." Celetukan spontan dari Amel mengundang tawa Abi dan teman temannya. Bahkan ada yang sampai memukul mukul meja hingga suasana menjadi riuh.

Amel langsung menggigit bibir bawahnya saat sadar jika keceplosan. Sedangkan Nara, mukanya merah padam karena malu dengan ulah Amel.

"Gue juga ganteng, wawancara gue aja." Salah satu teman Abi menawarkan diri.

"Ki... kita mau wawancara ke....ketua tim basket," Nara mencoba menjelaskan.

"Tuh, Adam ketua tim basketnya, bukan gue." Abi menunjuk Adam yang duduk didepannya.

Nara dan Amel saling bertatapan. Sama sama bingung. Apakah ada kesalahan data yang diberi osis.

"Tapi.... dari keterangan yang diberikan osis tadi, nama ketua tim basketnya Abimana," kata Amel sambil meremat roknya. "Iya kan Ra? Apa gue yang salah baca tadi?" dia menoleh kearah Nara.

"Bener kok," lirih Nara sambil menatap Amel. Jelas jelas difoto profil yang ditunjukkan osis tadi itu memang Abi, bukan cowok didepannya.

"Mau nangis tuh, Bi. Gak kasian apa. Jangan dikerjain lagi. Kasian anak orang. Mana cantik banget gitu. Beuh suka deh liat adik kelas yang bening bening gini," seru salah seorang teman Abi.

"Jadi mau wawancara gue nih?" tanya Abi.

Nara dan Amel buru buru mengangguk.

"Boleh, tapi tak gratis."

Amel dan Nara saling bertatapan. Maksudnya mereka disuruh bayar gitu?

"Berapa?" tanya Amel dengan polosnya. Sontak membuat Abi dan teman temannya kembali terbahak bahak.

"Gak pakai uang, tapi pakai nomor ponsel lo," jawab Abi sambil tersenyum menatap Nara.

Nara sempat bingung. Tapi lain dengan Amel. Dia malah langsung menyodorkan ponselnya pada Abi.

"Ini nomornya Nara kak." Amel menunjukkan kontak Nara yang tersimpan diponselnya.

"Amel." Desis Nara sambil memelototi temannya itu. Tanpa persetujuannya dia malah langsung memberikan nomor Nara.

Flashback off

Tok tok tok

Nara tersadar dari lamunanya saat mendengar suara ketukan pintu. Dia buru buru menghapus air mata dan menyimpan album foto dibawah ranjang.

"Makan yuk," ajak mamanya yang baru masuk.

"Abi dan keluarganya, sudah pulang?"

"Sudah."

Nara mengangguk lalu bangun dari dudukmya dan mengikuti langkah sang mama menuju meja makan.

Disana sudah ada Satrio, papanya yang sedang menunggu. Wajah pria paruh baya yang biasanya energik penuh semangat itu malam ini tampak suram. Bahkan matanya terlihat merah.

"Duduk." Mamanya menarik kursi untuk Nara dan menuntunnya untuk segera duduk.

"Semuanya akan baik baik saja," ujar Satrio sambil menggenggam tangan Nara yang berada diatas meja.

Nara mengangguk, dan beberapa detik kemudian, air matanya meleleh.

"Jangan menangis lagi." Satrio berdiri lalu mendekati Nara. Mendekap kepala putrinya itu sambil sesekali mencium puncak kepalanya.

Nara melingkarkan kedua tangannya dipinggang papanya sambil tergugu. Sedangkan mamanya, berkali kali tampak sedang menyeka air mata.

"Papa tak akan pernah membiarkan kamu berstatus janda. Papa tak rela anak papa didzolimi seperti ini. Keluarga Abi harus tanggung jawab. Papa akan mengusahakan pembatalan pernikahan, agar status kamu bukan janda dimata hukum."

"Apakah itu bisa?" tanya Nara sambil mengangkat wajahnya untuk menatap sang papa.

"Kemungkinan besar bisa. Jika seorang pria bisa mengajukan pembatalan pernikahan saat dia tahu istri yang baru dinikahinya hamil dengan pria lain, apakah tidak bisa seorang wanita mengajukan pembatalan saat mengetahui suaminya menghamili wanita lain saat baru menikah? Apalagi kamu sudah ditalak sebelum digauli. Rasanya, tidak ada alasan untuk menolak pembatalan pernikahan. Janda yang ditalak sebelum digauli, tidak ada masa iddahnya."

Nara hanya manggut-manggut, berharap pernikahannya dengan Abi benar-benar bisa dibatalkan.

"Biar urusan ini papa dan pengacara yang mengurus. Kamu tak perlu memikirkan apa apa lagi."

"Pah, makan dulu. Jangan sampai gara gara banyak pikiran dan telat makan, lambungnya kambuh," Mama Tiur mengingatkan suaminya.

"Ya udah, kita makan dulu." Satrio melepaskan dekapannya lalu kembali ke tempat duduknya.

Sejenak, suasana haru itu berganti dengan hening. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

"Oh iya, dikampus papa ada seleksi rekrutmen dosen tetap non PNS, apa kamu mau mencoba?" tawar Satrio disela sela makan mereka.

Nara terlebih dulu menelan makanan yang berada dimulut sebelum menjawab pertanyaan papanya.

"Maaf Pah, Nara tak mau ikut seleksi dikampus papa. Takut ada selentingan selentingan nepotisme. Tahu sendirikan, generasi sekarang itu kritis. Nara tak mau, entar kalau lolos, malah disangka atas bantuan Papa. Nara ingin berdiri atas kaki Nara sendiri. Membuktikan pada semua orang, jika Nara itu bisa dan mampu."

Satrio bangga mendengar jawaban Nara. Persis seperti dirinya waktu muda.

"Nara udah dikasih tahu Nova. Ada rekrutmen dosen di Universitas Bela Bangsa. Rencananya Nara mau ikut."

"Bagus, biar kamu ada kesibukan. Dan jangan lupa, segera lanjutkan program S3."

"Dia baru selesai S2, Pah," sela Tiur. "Jangan terlalu terburu buru mengambil gelar doktor. Biar Nara santai dulu," protesnya.

"Menyibukkan diri salah satu cara untuk melupakan masalah, Mah. Papah hanya ingin Nara segera bisa move on."

"Nara akan konsen di rekrutmen dosen dulu. Jika memang lolos dan bisa jadi dosen, sesegera mungkin, Nara akan lanjut S3," ujar Nara sambil menatap papa dan mamanya bergantian.

"Bagus, itu baru anak Papah." Satrio mengacungkan kedua jempolya pada Nara.

Sedangkan Tiur, dia hanya bisa geleng geleng melihat kekompakan anak dan suaminya. Nara, jelas menuruni semangat papanya dalam hal pendidikan maupun karier. Sedikit berbeda dengan kakaknya. Kinan sedikit santai dalam berkarier. Setelah menjadi dokter umum, Kinan bahkan belum ada keinginan untuk mengambil spesialis. Dia justru terlihat menikmati perannya sebagai istri dan ibu.

1
Kristina Sihmirmani
👍👍
Jetva
bisa aza si mbok🤣🤣🤣sakit ampe kejang perut aq saking nahan tawa tengah mlm...🤣🤣🤣
Jetva
sakit perut aq🤣🤣🤣🤣🤣
Jetva
2 TAHUN BUKAN 2 JAM...TIAPA HARI BERTEMU DAN KESEMPATAN ARUMI JD DEKAT DGN PUJAAN HATI YG JELAS" DIA TAU N PAHAM KLO ITU TUNANGAN SAHABATX..TP DIA TEGA MEMBUKA PAHA BUAT TUNANGAN SAHABATX....DI NOVEL MUNGKIN MEMAAFKAN TP REAL LIVE GA ADA YG GA SAKIT HATI DGN PENGHIANATAN MODEL ARUMI ABI...SEKEDAR SELINGKUH MUNGKIN MSH BS DIMAAFKAN. TP BERZINAH..??
Jetva
apapun itu..Arumi harus sadar diri.....selingkuh itu 2 org yg berperan...jika Abi mengetuk pintu, jangan dibuka..kamu tau itu pacar/tunangan sahabatmu...tp kamu membuka pintu dgn lebarx hingga Abi bebas masuk bahkan kalian berzinah berulang x saking nikmatx perzinahan itu...jika Abi mulai bosan, ya jgn salahkan Abi juga. barang rampasan itu ga abadi n ga kerasa nyaman...bahkan kalian dgn entengx meninggalkan Nara di Rooftop hanya krn takut ancaman Arumi yg mau bunuh diri...Abi laki" pecundang...Nara yg beruntung...
Fitri Hanida
kak ga mau di terbitkan novelnya?
pengen beli bukunya😭
Vera Wilda
Terima kasih Thor ❤️❤️❤️
Vera Wilda
Selamat menempuh hidup baru shaila dan Diego ….
Vera Wilda
Nah tuh pikirin Shaila tuh , kasihan tuh diego udah berusaha untuk kamu
Vera Wilda
Saya dukung kamu Arumi pisah dg Abi, untuk Nara klo kamu masih dendam sm Arumi berarti kamu masih cinta sama Abi, apa kamu blm move on dr Abi ?
Vera Wilda
Mama nya diego baik juga …
Vera Wilda
Kamu salah juga septian , langsung main tampar, liatin bekas luka2 kamu, trus apa salah nya kamu wa nara ….
Orang tua mana yg gak sakit anaknya d tampar
Vera Wilda
Mending setelah ini kamu lepaskan Abi Arumi , masih banyak laki2 yg tulus mencintai dan menerima kamu apa adanya, cari kerja bangun kembali kehidupan mu …..
Vera Wilda
Kasihan sama Arumi sebenarnya
Vera Wilda
Nenek gak punya akhlak , setiap ibu pasti ingin anak yg d lahirkan sehat dan tidak kurang satu apapun…. Nenek udah tua tp pikiran masih cetek , tobat nek … 😏
Vera Wilda
Ada2 aja ya masalahnya setiap hari 😁😁😁
penapianoh: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
Vera Wilda
Jujur kamu Ra , telpon Nova , jangan diem aja giliran septian kamu suruh jujur 🤔
Vera Wilda
Lagian elu bu main emosi aja , bukannya d tanya baik2 dan tunggu septian biar dia yg jelasin 😏😏😏
Vera Wilda
Bener td respek sama Nara , tp setlah dia memberikan kehormatannya dg sadar pd laki2 yg baru d kenal nya dan laki2 itu lebih buruk lagi dr Abi , laki2 y sudah biasa tidur dg perempuan2 mana pun jd gak respek dg Nara karena kebodohannya …
Vera Wilda
Lebih menyedihkan lagi kamu ternyata Nara dr pada Arumi 😁, awal nya simpati sama kamu karena d khianati oleh suami dan sahabat, tp setelah kamu obral keperawanan mu , ternyata kamu sama aja dg Arumi tp lebih parah sich dg Arumi , kamu malah dg laki2 yg kamu temui d jalan tanpa kamu tau siapa dia. Udah kayak perempuan psk 😁 maaf ya …
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!