Satu malam yang dia habiskan bersama seorang pria yang baru dikenalnya setelah dia memergoki tunangannya berselingkuh.
Setelah kejadian itu, dia mempunyai dua anak kembar yang lucu bernama Langit dan Bulan. Bertahun tahun hidupnya tenang dan bahagia bersama anak anaknya hingga datanglah Zen Abraham Malik ayah biologis dari si kembar.
Lovely sangat takut jika rahasia yang dia pendam diketahui oleh CEO atau bosnya sendiri Zen. Zen yang tahu pasti akan mengambil anak dari tangannya. Apa yang tidak bisa dilakukan dengan kekuasaan dan uang ditangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7 Kerinduan yang terpendam
Lovely berjalan ke arah lobby perusahaan. Dia melihat Rudi sedang berdiri bersandar di meja lobby memainkan benda pipih ditangannya.
" Rud kau disini.?"
" Aku menjemputmu lov. "
" Kau sangat manis sekali. " Mereka berjalan berdampingan keluar dari perusahaan. Menunggu mobil Rudi, keluar dari area parkir.
Tak lama sebuah mobil Roll Royce berwarna hitam melintas dan berhenti disamping mereka. Zen berjalan melewati lovely dan Rudi dan masuk ke dalam mobil itu. Suasana seketika menjadi sunyi dan seram. Sebelum Roy masuk ke mobil dia berhenti didepan pasangan itu.
" Rud kau memang pandai memilih pasangan kau harus mengenalkannya kepada tante dan om. " Lovely langsung menutup mulutnya mendengar apa yang dikatakan oleh bosnya itu.
Roy masuk kedalam mobil. Sepintas Zen melihat dari balik kaca Lovely mencubit perut Rudy dan pria itu tertawa terbahak bahak.
"*Apa yang mereka bicarakan? dan apa peduliku?"
🌸🌸🌸🌸🌸*
Sudah seminggu Lovely bekerja diperusahaan ini. Dia tak melihat keanehan atas sikap Zen kepada dirinya, hubungan mereka layaknya atasan kepada bawahannya. Hanya setiap hari Lovely diperintahkan oleh Roy untuk membuatkan kopi lalu diantar ke ruangan Zen.
Pria itu tipikal pria yang dingin terhadap wanita, Lovely sampai saat ini tak pernah melihatnya bersama dengan seorang wanita tanpa ditemani oleh Roy. Lovely juga merasa bahwa Zen tak pernah melirik atau melihatnya sama sekali sehingga menimbulkan kelegaan untuk sesaat dihatinya.
Hari ini Lovely berangkat lebih awal, ada laporan yang perlu dia rapihkan dan diletakkan diatas meja bossnya itu, sebelum dia datang.
Lovely mengambil berkas dari laci mejanya menatanya dan langsung masuk ke ruang kerja bosnya. Dia merasa lega ketika semuanya sudah dia tata rapi diatas meja bossnya.
" khemmm khemmm" suara deheman dari arah belakang tubuhnya. Lovely tak menyadari ada seorang didalam ruang kerja itu. Seketika tubuhnya meremang, tanpa perlu menoleh dia tahu itu suara Zen CEOnya. Dia mau membalikkan badan tapi jantungnya berdegub dengan kencang dan nafasnya jadi terasa tidak beraturan. Dia menghembuskan nafas pelan pelan merelaksasi tubuhnya agar tak begitu tegang. Membalikkan badannya dan dia kaget Zen berdiri persis di depannya tanpa memakai atasan. Perut sixpacknya terpampang nyata didepannya. Matanya membelalak karena terkejut dengan mulut yang terbuka.
"Sedang apa kau keruanganku.. "
" Maaf tuan saya kira tak ada orang, saya mau menaruh laporan yang akan nanti kita bahas di rapat. "
" Kenapa mukamu merona Lov?"
Lovely langsung memegang kedua pipinya.
" Kau ingat malam itu,? " Bisik Zen ditelinga lovely. Lovely hendak berjalan pergi tapi tangan Zen mengukungnya diantara meja. Nafas lelaki itu begitu dekat berhembus dimuka Lovely.
" Kenapa kau kemari... kau rindu padaku? " suara Zen mulai terdengar serak. Matanya menatap dalam ke arah mata lovely.
" Aku tak tahu kalau kau bosnya." Kata lovely tercekat ditenggorokan. Dia memalingkan wajahnya.
" Jika kau tak suka maka tolong batalkan kontraknya agar aku tidak berada disini lagi. "
Mata Zen fokus pada bibir lovely yang berbicara.Warna lipstiknya yang merah menyala seakan menggoda Zen untuk menciumnya. Tak tahan dengan hasratnya seketika dia memegang tengkuk wanita itu dan menciumnya penuh kerinduan. Lovely ingin menolak tapi tubuhnya bereaksi lain dia menikmati ciuman itu. Dan tanpa sadar membalasnya.
Awalnya Zen hanya ingin mengecupnya lama kelamaan dia ********** dia merasakan semakin manisnya ciuman itu, apalagi ketika Lovely membuka mulutnya dia makin memperdalam ciuman itu menghisap ******* dan mengeksplornya sampai mereka kehabisan nafas. Zen melepas ciuman itu menyentuh bibir Lovely yang masih bergetar.
" Rasanya masih sama.... " bisik Zen.
Kesadaran Lovely kembali lagi. Seketika dia berlari keluar ruangan itu. Duduk dimejanya dengan nafas masih terengah engah.
" Dia masih mengingatnya... bagaimana ini, aku tak bisa mengendalikan tubuhku sendiri. Dia mempunyai magnet yang membuatku tertarik untuk mendekat ke arahnya walau aku tak mau. "
" Hei... lovely kau melamun, " Tanya Roy menggoyang pundak Lovely.
" Maaf pak saya tidak mendengar bapak memanggil tadi. "
" kenapa dengan bibirmu itu, tebakku kau baru saja berciuman? Terlihat berantakan sekali lipstikmu itu ?" Lovely langsung mengambil hapenya untuk bercermin. Memang benar lipstiknya belepotan disekitar bibir. Lovely mengambil sebuah tissu dan mengelap bibirnya. Dia mengoleskan lagi lipstiknya dengan warna yang sama.
" Apa kau sudah meletakkan data data yang dibutuhkan di ruangan CEO. "
" Sudah tadi pak..."
" Baguslah, kau melihatnya tadi ruangannya. Semalam dia tak pulang meneliti data data dari perusahaan Q N di cabang Filipina. "
" Pantas saja... " Lovely kembali melamun lagi.
" Apanya yang pantas Lov. "
Lovely hanya tersenyum dipaksakan. " Kau itu wanita penuh misteri. "
" Pak bolehkah saya mengundurkan diri sebelum masa tiga bulan itu? "
" Kenapa kau ingin mengundurkan diri. Beribu ribu orang ingin bekerja diposisi ini dan kau baru bekerja selama seminggu minta keluar. Kau tak takut pinalty yang akan menimpamu. "
" Aku takut dengan CEO kita dia itu manusia kejam. Sebelumnya saya bekerja di perusahaan Indah Terang tapi karena keterlambatan saya waktu itu CEO Zen langsung meminta bos saya untuk memecat saya tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu. "
" CEO kita memang tak suka dengan orang yang terlambat, dia yang suka terlambat adalah tipikal orang yang tak suka menghargai orang lain. "
" Kalau begitu saya akan terlambat setiap haro agar saya dipecat tanpa perlu membayar pinalty. "
" Kau itu aneh... " Roy menggelengkan kepalanya. " Pantas Rudi menyukaimu... "
" Apa pak... " Lovely menoleh ke arah Roy untuk menjelaskan maksud dari perkataannya.
" Bukankah kau pacar Rudi ?"
" Mungkin akan baik aku mengaku sebagai pacar Rudi. Rudi pasti akan menerima penjelasanku nanti. "
"Iya pak.... "
ceritanya bagus, keren banget 👍
semoga sukses selalu