Chelsea Cellina Stefani adalah seorang gadis cantik dan juga pintar dia adalah sahabat baik Earlyn.
Mereka telah bersahabat semenjak kecil.
Darielle Abrisham Nathaniel atau yang biasa dipanggil Ziel adalah sahabat kecil mereka.
Ketika lulus SMA Ziel melanjutkan kuliah di Harvard University sehingga mereka terpisah selama beberapa tahun. Namun walau begitu mereka masih tetap saling memberi kabar.
Ziel tidak mengetahui bahwa diantara Celline dan Earlyn memendam perasaan yang sama pada orang yang sama. Akankah Ziel memilih salah satu diantara mereka ataukah dia menjatuhkan pilihan pada gadis lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ThaRoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkemah
Mereka pun pergi ke daerah mega mendung untuk berkemah disana.
3 jam kemudian mereka sampai di tempat tujuan. Jasvier, Earlyn dan Queen sedang menikmati teh hangat sambil duduk santai diatas rerumputan.
"Akhirnya kita sampai yeaaaa" teriak Axel.
Ziel dan Celline juga keluar dari mobil dan segera bergabung dengan mereka.
"Vier...kamu belum diriin tenda?" Tanya Celline.
"Baru nyampe saya kakak" ucap Jasvier sambil menyeruput teh nya.
"Mauuuu" Celline
"Permaisuriku...aku juga mau teh hangatnya" teriak Axel
"Aku bikinin kamu teh tapi kamu cepat cari ranting kering sana" Celline.
"Iya... iya... nyonya... jangan bawel-bawel deh" Axel
Celline segera membuat teh hangat untuk Axel dan juga Ziel.
Earlyn mengeluarkan camilan sebagai teman ngeteh mereka.
Mereka benar-benar bersantai menikmati alam sekitar.
Celline sesekali mengambil ranting-ranting pohon yang bertebaran didekat kemah mereka.
Axel segera menarik tangan Celline dan mengajaknya duduk bersantai bersama mereka.
" Nanti saja cari rantingnya cantik, kita ngeteh dulu disini" ajaknya sambil memeluk tangan Celline.
"Lepasin Xel, kaya bocah aja aku direndengin terus sama kamu" Celine
Sementara Earlyn mendekati Ziel dan mengobrol bareng sambil tertawa-tawa.
Nampak sesekali Earlyn menyuapi Ziel chitato sehingga dari jauh nampak mereka sebagai sepasang kekasih. Yang wanitanya lemah lembut sedangkan prianya nampak mengayomi.
"Haiii....pacaran terus kalian ya" ucap Queen kepada Earlyn dan Ziel.
Ziel langsung menarik tangan Queen kemudian memeluk adiknya itu.
"Lihat kak, Axel dan Celline berantem terus tapi paling kompak mereka berdua" Queen.
"Axel suka sama Celline nampaknya" Ziel
"Celline baik kok anaknya kak. Diam-diam gitu dia atlit taekwondo dan panah loh kak" Terang Queen.
"Iyakah?" Tanya Ziel dan Queen langsung mengangguk.
"Axel nurut kalau sama Celline kak. Dia juga sudah tidak terlalu bandel lagi" Queen
"Baguslah jika Celline bisa mengubah Axel" Ziel.
"Kak Ziel bantu aku" teriak Jasvier.
"Ayo kita bikin tenda kak" teriaknya lagi.
Taklama Ziel segera membantu Jasvier.
"Sana bantuin kakak kamu diriin tenda jangan nempel mulu kamu. Nti disangka kita pacaran lagi" Celline
"Malah aku suka jika digosipin sama kamu Line. Aku mah ikhlas jadi pacar kamu Line" Axel
"Dasar tukang gombal, sana pergi bantu mereka berdua" Celline
Celline lalu bangkit dan berjalan kearah Ziel dan Jasvier. Dia langsung membantu mereka berdua. Axel langsung menarik tangan Celline dan dia menggantikan Celine membantu Ziel dan Jasvier.
"Akhirnya selesai juga tenda kita" Jasvier mengibas-ngibaskan tangannya dan meminta minum kepada Earlyn namun Earlyn malah memberikan air mineral kepada Ziel. Akhirnya Celline memberikan air minumnya kepada Jasvier.
"Xel....ranting mana? Cari ranting sana" perintah Ziel.
"Sebentar kak" Axel segera mengkode Celline.
Celline langsung bangkit dan membersihkan celananya kemudian dia segera menyusul Axel, namun Ziel segera menarik tangannya.
"Jangan manja kamu, cari ranting sana sama Jasvier. Biarkan Celline disini bersama Earlyn dan Queen" tegas Ziel.
Begitu mendengar perkataan kakaknya Axel tidak berani membantah lagi. Akhirnya dia pun masuk kedalam hutan bersama Jasvier untuk mencari ranting kering itu.
"Aku mau ke toilet kak, tolong anterin aku" Earlyn.
"Ah iya...hampir lupa aku. Jujur aku tidak tau lyn dimana tempatnya" Ziel.
"Ayo ikut aku" ajak Celline
"Kakak juga ikut karena aku takut jika kita hanya berdua akan tersesat nantinya" Earlyn
"Oke" akhirnya Ziel mengangkat tubuhnya dan mengikuti kedua gadis itu. Queen langsung berlari-lari mengejar mereka. Rupanya dia takut jika berada sendiri didalam kemah.
"Kamu tau Lyn toilet wanita dimana?" Tanya Ziel
"Mau jawaban jujur apa bo'ong kak?" Tanya Celline.
"Kamu ini...ya jawaban jujurlah" ucap Ziel sambil mengerutkan keningnya.
"Kalau jawaban jujur sih aku nggak tau kak wkwkwkwk" Celline tertawa seolah senang bisa ngerjain Ziel
"Ya ampun Celline jadi kita ini mau kemana? Daritadi muter-muter nggak jelas" pekik Earlyn.
"Ya namanya juga kita lagi mencari ini Earlyn, sabar dikit kenapa sih. Aku juga kan gak tau daerah sini. Tapi biasanya disetiap tempat kemah selalu disediakan toilet umum" Celline.
"Gaess...lewat sini, tapi turunan agak curam kalian hati-hati ya" pesan Queen
"Memang ada disana Queen?" Ziel
"Ada itu kak dibawah ada toilet umum" Queen
"Oke...kalian hati-hati ya, minggir kakak didepan kalian" lalu Ziel pun berjalan didepan mereka dan karena medannya agak curam turunannya maka dia terlebih dahulu berada dibawah agar bisa membantu para gadis itu menuruni jalan curam tersebut.
Akhirnya mereka tiba ditoilet umum tersebut. Queen dan Earlyn segera bergantian masuk ke toilet tersebut. Celline sedikit demi sedikit mengumpulkan ranting pohon yang bertebaran disitu.
"Wuih...enak ini makan daging kelinci kak. Banyak kelinci berkeliaran disini. Sayang gak ada panah atau pistol untuk menangkap mereka" Celline
"Aku bawa senapan angin kita akan berburu setelah Axel dan Jasvier pulang" Ziel
"Oke kak siap" Celline.
"Aihh..toiletnya kurang bersih kak, aku jijik" Earlyn
"Sama aku juga jijik, gak ada yang lebih bersih lagi toiletnya apa?" Queen.
"Ada kalau kalian mau" Celline.
"Dimana? Dimana?" Tanya Queen dan Earlyn berbarengan.
"Noh diair terjun. Kalian diam aja disitu, mandi sekalian pip*s juga nggak akan ketahuan siapa-siapa" Celline
"Woooo" Queen dan Earlyn memukul lengan Celline.
"Ya kali dihutan gini mau cari toilet bagus. Ada toilet dan ada air juga udah bagus tau. Aku malah pernah pipisnya di kali, gak kebayangkan kalian? Tapi mau gimana lagi terpaksa aku jalani. Habis itu kami berburu daging rusa. Papa aku keren kalau menembak gak pernah lepas sasarannya" Celline
"Iyakah?" Tanya Ziel antusias.
"Iyalah kak..kalau libur aku suka diajak papa kemping ke hutan berdua. Kean gak mau ikut ribet katanya, biasanya dia menjaga mama dirumah"
Ziel nampak manggut-manggut mendengar cerita Celline.
"Kamu suka alam ya?" Ziel
"Itu karena papa selalu mengajakku pergi ke alam baik itu hiking ataupun sekedar berkemah" Celline
"Pantas saja kamu tumbuh tidak seperti gadis kebanyakan" Ziel mengusuk-usuk rambut Celline.
Earlyn yang melihat pemandangan itu langsung ingin menangis. Dia kesal karena Celine selalu bisa mengambil hati Ziel. Dan karena tidak hati-hati berjalan sambil memendam perasaan kesal dihati tiba-tiba Earlyn jatuh terperosok
"Aawwww" teriaknya
Semua melihat ke arah Earlyn yang terjatuh dan terjerembab.
"Earlyn" pekik mereka. Dengan sigap Ziel segera menghampiri Earlyn.
Earlyn nampak mengaduh-aduh kesakitan.
"Gimana kaki kamu?" Ziel
"Sakit kak...kayanya keseleo deh dan memar pula" Earlyn memeriksa luka dikakinya yang berdarah dan tampaknya agak robek celananya sehingga tampak memar-memar merah dikaki mulusnya itu.
Ziel segera mengangkat tubuh Earlyn dan menggendongnya ala bridal pengantin. Earlyn segera mengalungkan tangannya keleher Ziel sambil menatap wajah Ziel dengan leluasa. Ah...sepertinya dia sudah menang dari Celline. Begitu pikirnya.
"Mending gendong belakang kak biar nggak cape. Lagipula perjalanan kita menanjak akan membuat kakak susah berjalan jika seperti itu posisinya" Celine
Mendengar perkataan Celine membuat kesal Earlyn. Karena dengan posisi pertama dia bisa leluasa menatap wajah Ziel. Tetapi Celine menyuruhnya digendong belakang. Beehh..mana bisa dia menatap lama-lama wajah Ziel.
Akhirnya Ziel menuruti perkataan Celine dan mengubah cara menggendong Earlyn. Earlyn nampak menunjukkan wajah kesalnya kepada Celine sementara Celine sibuk memunguti ranting-ranting kering tersebut dan dia juga menyuruh Queen untuk membantunya membawa ranting-ranting itu
"Aahh....lumayan buat api unggun atau bisa juga buat bakar kelinci" Celine.
"Kenapa kita harus bawa juga Line? kan Axel dan Jasvier sedang mencari ranting juga, ini kan tugas mereka" tutur Queen yang merasa keberatan disuruh membawa ranting juga oleh Celine.
"Dengar Queen kita harus saling membantu lebih banyak ranting maka akan lebih baik kita bisa bikin api unggun sampai pagi. Besok pagi kita akan mencari ikan, kita bakar ikan sekalian" Celine
"kamu saja Line, aku tidak mau...makanan aku sudah banyak" Queen
"Payah kamu tidak menikmati sensasi berkemah yang sesungguhnya" Celine
"Hehehe....aku malas Line...sumveh" Queen.
"Berhubung ada kamu ya aku serahin semuanya ke kamu Line. Aku manut deh apa kata kamu" Queen
Akhirnya mereka sampai ditenda mereka dan Ziel segera mengobati luka Earlyn. Dengan segera Earlyn mencopot celana panjangnya dan menggantinya dengan celana pendek sehingga memudahkan Ziel mengobati lukanya itu.
"Kamu istirahat saja ditenda lyn jangan kemana-mana" Ziel
"iya kak" Earlyn
Taklama kemudian Jasvier dan Axel tiba ditenda dengan membawa ranting-ranting pohon yang lumayan banyak.
"Loh...kok ini sudah banyak rantingnya, siapa yang cari?" Axel.
"Tuh Celline sama aku kak yang bawa dari hutan tadi" Queen
"Wuihhh... tau gitu kita nggak usah cape-cape ngumpulin begini banyak" Jasvier.
"Yaelaaa....kalian nggak ikhlas banget sih nyari kayu bakar aja. Lebih banyak lebih bagus buat bakar kelinci nti malam" Celline
Ziel segera mengeluarkan senapan anginnya dan berjalan menuju Celline.
"Ayo Line kita berangkat sekarang" Ziel
"Wah....ikut kak" Axel
"Jangan...kamu jaga Queen sama Earlyn. Kakinya masih luka dan agak susah berjalan itu Earlyn" Ziel
"Kenapa dengan Earlyn?" Jasvier
"Jatuh tadi terperosok dia habis buang air kecil" jawab Queen
"Ini pasti terkilir....mana kakinya" tanya Jasvier
"Nggak mau...sakit Jasvier pasti kaki aku mau kamu oyak-oyak lagi seperti kemaren" Earlyn
"Biar cepat sembuh Lyn...ayolah..sini aku lihat" Jasvier langsung mendekati Earlyn
"Kak Ziel tolong aku. .aku gak mau sama Jasvier...aku takut kak" rengek Earlyn
"Jasvier....jangan diapa-apain kakinya..masih basah luka Earlyn. Kamu tunggu disini ya...kakak akan bawakan kamu buruan kakak hari ini" Ziel
"Iya kak" jawab Earlyn sambil senyam-senyum.
"Ya sudah jika tidak mau diobati" Jasvier segera kembali ke kemahnya dan mengambil minuman dingin dari mobilnya.
Ziel segera menarik tangan Celline dan mengajaknya berburu mencari kelinci atau rusa untuk dibakar nanti malam.
"Gak bisa begini aku harus ikut" Axel.
Diam-diam Axel mengikuti Ziel dan Celline masuk ke dalam hutan.
Berbekal pengalaman berburu bersama ayahnya sehingga memudahkan Celline membaca situasi dihutan itu. Dia menjadi pemandu bagi Ziel namun beberapa kali Ziel nampak kehilangan buruannya.
"Kakak kurang fokus menembaknya. Boleh aku pinjam senapannya?" tanya Celline
"Jangan ....kamu wanita ini kerjaan pria" tukas Ziel.
"Tapi kakak lolos terus daritadi....aku jadi gemas melihatnya" ucap Celline
"Oke...oke aku akan fokus" Ziel
"Kakak mau bawakan buruan apa untuk tuan putri kakak?" tanya Celline dengan nada agak cemburu.
"Apapun yang bisa kita bawa hari ini" jawab Ziel
"Diam ditempat kak, jangan bergerak" perintah Celline.
Tiba-tiba Celline mengambil batu yang cukup besar kemudian melemparkannya ke arah samping kanannya dengan sangat cepat dan tiba-tiba saja Axel menjerit kesakitan.
"Axel" jerit Celline.
Dan secepat mungkin Celline segera menghampiri Axel dan nampak menyesal telah melemparinya batu sekencang mungkin. Pelipis Axel berdarah karenanya. Celline segera mencari beberapa daun kemudian meremas-remasnya dan menempelinya dipelipis Axel.
"Maaf....maaf" pintanya
"Kamu kenapa diam-diam mengintai kami" Tanya Celline sambil meniup-niup luka Axel.
"Kalau aku bilang tidak akan boleh ikut sama kakak Line" Axel
"Tapi lihat apa yang terjadi" tukas Celline
"Itu hukuman buat anak keras kepala macam kamu Xel" Ziel
"Aku hanya ingin menjaga Celline kak" Axel tidak mau kalah.
"Yang ada kamu merepotkan Celline bukan menjaganya" Ziel berkata dengan nada mengejek adiknya.
"Sudahlah kalian jangan bertengkar. Kita balik tenda saja yuk, Axel sudah terluka" Celline
"Tunggu Line...disana ada dua ekor kelinci, apa kamu siap menembaknya?" tanya Axel
Kemudian Axel mengambil senapan kakaknya dan menyerahkannya kepada Celline.
Celline menerimanya dan segera ancang-ancang untuk menembak kelinci itu.
"Wah...gak berani aku, itu kelincinya lagi merit bisa dikutuk aku gak punya pasangan nanti" Celline.
Ziel tertawa mendengar perkataan Celline.Lalu dia segera menghampiri Celline dan membantunya memegang senapan itu.
"Kamu jangan takut Line tembak saja....ada aku yang akan menikahi kamu nanti" Jawab Axel.
Ziel segera memelototi adiknya itu.
"Jangan berisik nanti buruan kita kabur" ucapnya
Akhirnya Celline membidik kelinci itu sambil dibantu oleh Ziel. Tubuh mereka yang berhimpit dan aroma wangi tubuh Ziel membuat Celline hilang konsentrasi. Namun dia buru-buru fokus kembali membidik buruannya itu dan "Dor" dia melepaskan tembakan tepat mengenai salah satu kelinci itu.
"Yes ....kamu gadis yang hebat" puji Ziel kemudian dia segera memeluk Celline. Celline sangat terkejut dan dia diam seperti patung mendapat pelukan dari arjuna hatinya itu.
"Akhirnya aku berhasil mendapat buruan hari ini" Ziel
"Untuk siapa kak buruannya?" tanya Celline
"Kakak akan berikan untuk Earlyn" jawab Ziel yang seketika membuat hati Celline menjadi sangat sakit.
"Aku akan berikan buruan lagi untuk kakak" lalu Celline mengambil kembali senapan itu dan berjalan menyusuri hutan itu untuk mencari kelinci ataupun rusa.
Ziel dan Axel menghampiri kelinci buruan itu sementar itu Celline sudah pergi menjauh dari mereka.
"Aahh....ternyata ada dua kelinci. Hebat Celline" puji Ziel.
"Kemana Celline?" tanya Ziel kepada Axel
"Aku...aku tidak tahu kak" jawab Axel
"Mungkin dia kembali berburu"
"Celline....Celline....Celline....kembali kita sudah dapat dua buruan. Ayo cepat kita kembali" panggil Axel dan Ziel bersamaan. Mereka terus saja meneriakkan nama Celline namun Celline tak kunjung datang.
Dengan menahan laju air mata Celline berusaha mencari buruan kembali. Matanya berkabut dan pandangannya menjadi kabur. Air mata sial*n menetes dipipinya sehingga membuatnya menghentikan pencariannya. Dia duduk bersandar dibatu besar untuk menata gejolak dihatinya yang berteriak-teriak mengumpat dirinya sendiri.
"Dasar bodoh...kakak tidak mungkin menyukaiku tapi kenapa kamu masih berharap padanya?aku tahu tidak akan mungkin bisa menggapainya tapi kenapa hatiku masih saja menginginkannya....bodoh...bodohnya aku " Celline mengeluarkan tangisannya...dia harus mengeluarkan semua unek-uneknya biar reda sakit dihatinya.
Setelah agak reda hatinya kemudian dia mencuci wajahnya di air sungai yang mengalir diantara bebatuan itu.
Dengan hati yang sakit dia terus saja berburu dan berhasil mendapatkan kelinci kembali sebanyak 3 ekor. Dia kembali menyusuri jalan itu pelan-pelan dan akhirnya bisa kembali ke kemahnya. Sementara Ziel dan Axel masih terus mencarinya.
"Wawww....keren kamu bisa dapat banyak kelinci Line...kakak dan Axel mana?" tanya Jasvier.
"Loh...memangnya kakak dan Axel belum kembali?" Celine bertanya balik kepada Jasvier.
"Belumlah...kan kalian jalan bertiga, memangnya kalian pisah jalan?" Jasvier
"Iya kami terpisah apa aku harus masuk lagi ke dalam hutan mencari mereka?" Celline
"Kamu harus tanggung jawab Line....bawa kembali kakak dan Axel. Ingat Line ini hutan kakak baru kembali dari LN dia tidak tahu jalan dihutan. Pokoknya aku nggak mau tahu, kamu jangan kembali jika kakak belum kembali....huhuhu" Earlyn langsung menangis begitu mengetahui Ziel dan Axel tidak bersama Celline.
"Kamu nggak usah ke hutan Line....kita tunggu kakak satu jam lagi. Jika dia belum kembali maka kita akan mencari mereka" Jasvier
Celline menutup wajahnya dengan kedua tangannya dia nampak khawatir. Andai saja dia tidak marah tadi mungkin mereka masih bersama namun nasi sudah menjadi bubur dia hanya bisa berdoa semoga Ziel dan Axel selekasnya kembali ke kemah mereka.
*********
Ziel kamu menyakiti hati Celline tanpa sengaja.
Siapa yang kamu harapkan sebenarnya?
Maaf genks....hp error tadi minta jajan....sore baru bisa bener lagi. aku juga udah gak sabar nulis buat kalian. Ini dua chapter aku jadiin satu ya😂
Jangan lupa like, vote n kommentnya genks
Love you all😘😘
hati dedek lagi atittt
Kamu....ya kamu....tak tahukah kamu jika dihatiku ada kamu🤧
Kamu priaku yang paling baik Xel